PERCOBAAN 8
KOEFISIEN MUAI LINIER
I. Tujuan
1. Untuk menentukan koefisien muai linier untuk beberapa jenis logam.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai koefisien muai linier.
3. Untuk mengetahui aplikasi dari percobaan koefisien muai linier.
II. Teori
Logam pada tutupnya dan kaca pada toplesnya memuai ketika air panas menambah
energi pada atom-atomnya. (Dengan tambahan energi, atom-atom dapat bergerak sedikit
lebih jauh dari biasanya, melawan gaya antar atom seperti pegas yang menyatukan setiap
benda padat.) Namun, karena atom-atom dalam logam bergerak semakin jauh jaraknya
dibandingkan dengan atom-atom dalam logam. Yang ada di dalam gelas, tutupnya lebih
mengembang daripada toplesnya sehingga menjadi kendur. Ekspansi termal material
dengan kenaikan suhu harus diantisipasi dalam banyak situasi umum. Ketika sebuah
jembatan mengalami perubahan suhu musiman yang besar, misalnya, bagian-bagian
jembatan dipisahkan oleh slot ekspansi sehingga bagian-bagian tersebut memiliki ruang
untuk mengembang pada hari-hari panas tanpa jembatan mengalami tekuk. Ketika rongga
gigi diisi, bahan pengisi harus mempunyai sifat ekspansi termal yang sama dengan gigi di
sekitarnya; jika tidak, mengonsumsi es krim dingin lalu kopi panas akan sangat
menyakitkan.
Cairan yang paling umum, air, tidak berperilaku seperti cairan lainnya. Di atas suhu
sekitar 4°C, air mengembang seiring kenaikan suhu, seperti yang kita duga. Antara 0 dan
sekitar 4C. Namun, air menyusut seiring meningkatnya suhu. Jadi pada suhu sekitar 4°C,
massa jenis air melewati maksimum. Pada semua suhu lainnya, massa jenis air kurang dari
nilai maksimum perilaku air inilah yang menjadi alasan danau membeku dari atas ke
bawah. Ketika air di permukaan didinginkan, katakanlah, dari 10°C menuju titik beku, air
tersebut menjadi lebih padat “lebih berat” daripada air di bagian bawah dan tenggelam ke
dasar. Namun, pada suhu di bawah 4°C, pendinginan lebih lanjut membuat air yang
berada di permukaan menjadi lebih padat “lebih ringan” dibandingkan air di bagian
bawah, sehingga air tetap berada di permukaan sampai membeku. Jadi, permukaan
membeku sementara air di bagian bawah masih cair. Jika danau membeku dari bawah ke
atas, es yang terbentuk cenderung tidak mencair sepenuhnya selama musim panas, karena
danau tersebut terisolasi oleh air di atasnya. Setelah beberapa tahun, banyak perairan
terbuka di zona beriklim sedang di Bumi akan membeku sepanjang tahun dan kehidupan
akuatik tidak akan ada lagi (Halliday, 2013).
Sebagian besar zat memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Namun
demikian besarnya muai atau penyusutan bervariasi, tergantung pada materialnya.
Suatu benda jika diberikan kalor akan terjadi perubahan (kenaikan) suhu benda. Jika
kenaikan ini ditandai dengan perubahan ukuran (pemuaian) benda tersebut. Pemuaian
termal dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Jika benda mengalami kenaikan suhu maka panjang benda bertambah. Pengukuran
yang dilakukan secara teliti pada sejumlah benda padat menunjukkan bahwa perubahan
panjang sebanding dengan panjang mula-mula dikali perubahan suhu. Jika dinyatakan
dalam rumus matematika maka pengamatan tersebut dapat ditulis dalam rumus:
∆ l=α l 0 ∆ T
Dengan
(Abdullah, 2016).
3.2 Bahan
1. Air
Fungsi: untuk menghasilkan uap panas.
2. Beberapa jenis logam
Fungsi: untuk menentukan nilai koefisien muai linier.
V. Data Percobaan
Jenis logam : Besi
Panjang mula-mula batang logam(L) : m
o
Suhu kamar(T) : C
Suhu awal(T i) : o
C
Penunjukkan mikrometer awal( Li) : mm
Suhu akhir(T f ) : o
C
Penunjukkan mikrometer akhir( Lf ) : mm
Tabel 5.1 Perubahan Panjang Terhadap Suhu
T f (oC) Lf (mm)
VII. Ulasan
Karyono., Satya, Dwi Palupi., & Suharyanto. 2009. Fisika 1 untuk SMA dan MA Kelas X.
Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional: Jakarta.
Halaman: 117.
LAMPIRAN