Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

NAMA MAHASISWA Erwin Prasetyo Siagian

NIM 211401078

FAKULTAS/PRODI FASILKOM-TI/ILMU KOMPUTER

SEMESTER GANJIL

TAHUN AJARAN 2021/2022

KOEFISIEN KEKENTALAN
JUDUL PERCOBAAN CAIRAN

TANGGAL PRAKTIKUM 21 SEPTEMBER 2021

Meutia Siambaton
ASISTEN MAHASISWA Rizky Ramadhani

LABORATORIUM FISIKA DASAR


UPT. PP. LABORATORIUM ILMU DASAR DAN UMUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
z LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

KOEFISIEN MUAI LINIER

I. Tujuan
1. Untuk menentukan koefisien muai linier untuk beberapa jenis logam.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai koefisien muai linier.
3. Untuk mengetahui aplikasi dari percobaan koefisien muai linier.
II. Teori

Pertambahan panjang suatu zat secara fisis:


Berbanding lurus dengan panjang mula-mula
Berbanding lurus dengan perubahan suhu
Bergantung dari jenis zat
Pertambahan panjang suatu zat secara matematis dapat dituliskan:

Keterangan:
= pertambahan panjang, dalam satuan meter
= panjang mula-mula, dalam satuan meter
= koefisien muai panjang, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C

Pertambahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung pada koefisien zat. Pertambahan panjang
zat padat untuk kenaikan 1°C pada zat sepanjang 1 m disebut koefisien muai Panjang
Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau muai volume.
Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya (zat). Koefisien muai panjang aluminium jauh lebih
besar daripada tembaga maupun besi sehingga pertambahan panjang yang terbesar terjadi
pada aluminium (Al), tembaga (Cu), kemudian besi (Fe).
Itu artinya koefisien muai panjang
B. Muai Luas
Pada logam yang berbentuk lempengan tipis (berupa segiempat, segitiga, atau lingkaran), ukuran
volume dapat diabaikan. Ketika lempengan tersebut mendapat pemanasan, maka dapat diamati hanya
pemuaian luasnya saja. Dengan kata lain, zat padat tersebut mengalami muai luas.
Muai luas dapat diamati pada kaca jendela, pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik
sehingga terjadi pemuaian, maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya, akibatnya
kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang mengalami muai luas akan menjadi
lebih besar daripada semula.
Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan
panjang dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas.
Pertambahan luas suatu zat bila dipanaskan akan:
Berbanding lurus dengan luas mula-mula
Berbanding lurus dengan perubahan suhu
Bergantung dari jenis zat
Pertambahan luas yang terjadi apabila benda menerima panas, secara matematis dapat dituliskan:

Koefisien Muai Linier


KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
z LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

Keterangan:
= pertambahan luas, dalam satuan meter persegi (m2)
= luas mula-mula, dalam satuan meter persegi (m2)
= 2. = koefisien muai luas, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C

C. Muai Volume
Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus, atau berbentuk benda pejal lainnya, muai
volumlah yang harus kita perhatikan (paling dominan).
Pertambahan volume suatu zat yang dipanaskan, secara fisis:
Berbanding lurus dengan volume mula-mula zat
Berbanding lurus dengan perubahan suhu zat
Bergantung dari jenis bahan
Pertambahan volume zat yang terjadi akibat panas, secara matematis dapat dituliskan:

Keterangan:
= pertambahan volume, dalam satuan m3
= volume mula-mula, dalam satuan m3
= 3. = koefisien muai volume, dalam satuan /°C
= perubahan suhu, dalam satuan °C.

III. Peralatan dan Bahan


3. 1 Peralatan

1.Alat ukur koefisien muai linier yang dilengkapi dengan mikrometer sekrup. Fungsi : untuk
mengukur pertambahan panjang suatu logam.
2.Termometer Digital
Fungsi : untuk mengukur suhu kamar dan mengamati perubahan yang terjadi pada alat ukur koefisien
muai linier.
3.Ketel uap listrik.
Fungsi : untuk memanaskan air sehingga menghasil uap panas.
4.Selang tahan panas.
Fungsi : untuk mengalirkan uap dari ketel uap listrik ke alat ukur koefisien muai linier.
5.Meteran.
Fungsi : untuk mengukur panjang batang logam.

3.2 Bahan
1. Air
Fungsi : untuk menghasilkan uap panas

Koefisien Muai Linier


KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
z LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

2. Beberapa jenis logam


Fungsi : untuk menentukan nilai koefisien muai linier.
IV. Prosedur Percobaan
1. Dipanaskan ketel uap listrik yang berisi air hingga menghasilkan uap panas.
2. Diukur suhu kamar dan suhu awal dengan menggunakan termometer.
3. Diukur panjang batang logam yang akan digunakan.
4. Dimasukkan batang logam ke alat ukur koefisien muai linier.
5. Diukur penunjukkan mikrometer sekrup batang logam mula-mula.
6. Dihubungkan alat ukur koefisien muai linier ke ketel uap listrik dengan
menggunakan selang tahan panas.
7. Diamati kenaikan suhu pada termometer yang telah dipasang pada alat ukur
koefisien muai linier hingga tidak terjadi pertambahan suhu.
8. Diketatkan mikrometer sekrup pada suhu yang telah ditentukan untuk mengukur
pertambahan panjang logam kemudian dilonggarkan kembali mikrometer
sekrupnya dan dicatat hasilnya.
9. Dilakukan percobaan yang sama dari suhu yang tertinggi ke suhu yang terendah
dengan interval 10 oC dari penunjukkan suhu awal oleh termometer.

Koefisien Muai Linier


KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
z LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

V. Data Percobaan
Jenis logam : Besi
Panjang mula-mula batang logam(L) : 0,5 m
o
Suhu kamar(T) : 29.4 C
o
Suhu awal (𝑇𝑖 ) : 98,5 C
Penunjukkan mikrometer awal(𝐿𝑖 ) : 0,42 mm
o
Suhu akhir(𝑇𝑓) : 58,5 C
Penunjukkan mikrometer akhir(𝐿𝑓) : 0,11 mm

Tabel 5.1 Perubahan Panjang Terhadap Suhu


𝑻𝒇 (oC) 𝑳𝒇 (mm)

98,5 0,42

88,5 0,35

78,5 0,20

68,5 0,16

58,5 0,11

Koefisien Muai Linier


KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
z LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

VI. Analisis Data


Membuat grafik ∆𝑳 − 𝒗𝒔 − ∆𝑻
0
0 10 20 30 40 50
-0.05

-0.1 y = -0.0085x - 0.006

-0.15
∆L

-0.2 Y-Values
Linear (Y-Values)
-0.25

-0.3

-0.35

-0.4
∆T

Menghitung Koefisien Muai Linier dari besi secara praktik dengan rumus:
1
𝛼= 𝑥 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒
𝐿0
1
𝛼= 𝑥 0,008 𝑥 10−3𝑚/℃
0,5
𝑚
𝛼 = 16 𝑥 10−6/℃
Menghitung Persentase Deviasi
𝛼𝑡 – 𝛼𝑝
%𝒅𝒆𝒗𝒊𝒂𝒔𝒊 = | | 𝑥 100%
𝛼𝑡
12 𝑥 10−3– 16 𝑥 10−6
%𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = | | 𝑥 100%
12 𝑥 10−6
%𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = 0,33 𝑥 100%
%𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 = 33%

Koefisien Muai Linier


KEMENTERIAN RISET ,TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
z LABORATORIUM FISIKA DASAR
SEKRETARIAT: GEDUNG UPT. PUSAT PERKULIAHAN DAN LABORATORIUM ILMU DASAR & UMUM
JALAN TRIDARMA NO. 7 LT.III KAMPUS USU MEDAN TELP. 8218603-82142110 PES. 289 MEDAN-20155
Laman : uptlida@usu.ac.id

VII. Kesimpulan dan Saran


1. Nilai Koefisien Muai linier pada besi secara teori adalah 𝛼 = 12 𝑥 10 −6 /℃ dan secara
praktik didapatkan nilai 𝛼 = 16 𝑥 10 −6 /℃.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Koefisien muai linier antara lain :
a. Pertambahan panjang
b. Perubahan suhu
c. Panjang awal pada zat
3. Aplikasi pada percobaan koefisien linier dapat berupa termometer, pemasangan kaca,
pemasangan rel kereta api, dan masih banyak lagi aplikasi yang digunakan berhubungan
dengan pemuaian dan penyusutan atau koefisien muai linier.
Saran
1. Saya harap aslab memberikan referensi lebih agar dapat dipahami dengan mudah
dipahami

Koefisien Muai Linier

Anda mungkin juga menyukai