Nama :
NIM :
PETUNJUK PRAKTIKUM
FISIKA MEKANIKA FLUIDA
DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
KAMPUS :
Menara PLN, Jl. Lingkar Luar Barat,
Duri Kosambi, Cengkareng
Jakarta Barat 11750
Telp. 021-5440342 - 44. ext 1306
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Susunan Laporan :
1. Judul
2. Tujuan
3. Alat dan Perlengkapan
4. Teori
5. Langkah Percobaan
6. Data Pengamatan
7. Tugas Akhir Margin Border :
8. Analisa
9. Kesimpulan KIRI : 2 cm
KANAN : 1.5 cm
ATAS : 2 cm
BAWAH : 2 cm
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL I
PERCOBAAN: MENGUKUR KOEFISIEN EKSPANSI
LINEAR UNTUK ALUMINIUM, KUNINGAN, DAN
TEMBAGA
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI
PLN 2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL I
Percobaan: Mengukur Koefisien Ekspansi Linear untuk
Aluminium, Kuningan, dan Tembaga
I. TUJUAN
Menghitung Koefisien Ekspansi Linier untuk Alumunium, Kuningan dan Tembaga
III. TEORI
Sebagian besar bahan agak berkembang ketika dipanaskan melalui rentang suhu yang
tidak menghasilkan perubahan dalam fase. Panas yang ditambahkan meningkatkan
amplitudo rata-rata getaran atom dalam material yang meningkatkan pemisahan rata-
rata antara atom. Misalkan sebuah objek dengan panjang L mengalami perubahan suhu
sebesar ΔT.
Jika ΔT kecil, perubahan panjang, ΔL, umumnya sebanding dengan L dan ΔT.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Dalam percobaan ini, Anda akan mengukur α untuk aluminium, kuningan, dan tembaga.
Logam-logam ini bersifat isotropik sehingga kebutuhan hanya diukur sepanjang satu
dimensi. Juga, dalam batas-batas eksperimen ini, suhu tidak bervariasi.
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang diketahui dengan Ekspansi Linier?
2. Sebuah batang baja bersuhu 20⁰C memiliki panjang 40 cm. Koefisien muai
panjang baja 10-5 ⁰C-1. Berapa pertambahan panjang baja dan panjang akhir baja
pada suhu 70 ⁰C ?
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
3. Putar tube logam sehingga termistor lug di bawah insulasi busa berada di
atas. Sambungkan konektor telepon di ujung kabel termistor ke port telepon pada
bingkai ujung "tinggi", atau ke dalam jack telepon pada sensor PASCO yang
kompatibel.
4. Kencangkan sekrup jari di bingkai ujung "tinggi" terhadap tabung hingga tidak
bisa lagi dipindah.
5. Pastikan bahwa insulator busa berpusat di atas lugs thermistor.
6. Jika Anda menggunakan ohmmeter (atau multimeter), pasang ujung ohmmeter
Anda ke konektor colokan pisang pada bingkai ujung "tinggi" tepat di bawah port
konektor telepon.
7. Ukur dan catat Rm, resistansi thermistor pada suhu kamar. Catat nilai ini dalam
tabel.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
8. Pasang adaptor tabung dari tabung karet ke ujung tabung aluminium. (Lampirkan
ke ujung terjauh dari indikator digital.) Hubungkan ujung tabung lainnya ke
pembangkit uap.
9. Tempatkan wadah di bawah ujung tabung untuk menangkap air yang mengembun
di dalam tabung.
10. Tekan tombol ON / OFF pada indikator digital untuk menyalakannya. Tekan
tombol ZERO untuk mengatur pembacaan digital awal ke nol. Saat tabung
mengembang, pin pegas indikator digital akan tetap bersentuhan dengan disk
bundar yang lebih besar pada tabung.
11. Nyalakan generator uap. Saat uap mulai mengalir, saksikan tampilan digital dan
pembacaan hambatan pada ohmmeter (atau perangkat komputasi). Ketika
ketahanan termistor stabil, catat resistansi (Rhot) pada Tabel 1. Juga catat ekspansi
panjang tabung (ΔL) seperti yang ditunjukkan oleh tampilan pada indikator digital.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL I
Percobaan: Mengukur Koefisien Ekspansi Linear
untuk Aluminium, Kuningan, dan Tembaga
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Gunakan Tabel Konversi pada akhir manual ini, atau yang melekat pada tabunng
bingkai peralatan, untuk mengkonversi pengukuran tahanan termistor Anda, Rrm dan Rhot, ke
dalam pengukuran suhu, Trm dan Thot. Rekam hasil Anda dalam tabel.Calculate ΔT = Thot -
Trm. Record the result in the table.
Gunakan persamaan ∆L = αL∆T , hitung α untuk aluminium, kuningan, dan tembaga.
• Aluminum =
• Brass =
• Copper =
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL II
PERCOBAAN SISTEM RADIASI TERMAL
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL II
Percobaan Sistem Radiasi Termal
I. TUJUAN
1. Mengetahui tentang radiasi termal
2. Mengetahui tentang Hukum kuadrat terbalik
3. Hukum Stefan-Boltzmann suhu tinggi dan suhu rendah
II. PERLENGKAPAN
Sensor Radiasi
Thermal Radiation Cube
Jendela kaca
Millivoltmeter
Ohmmeter
Lampu Stefan-Boltzmann
Power Supply (12 VDC; 3 A)
Termometer. Voltmeter (0-12 V)
Ampmeter (0-3 A) Meter stick.
III. TEORI
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Sensor Radiasi
Sensor dapat dipegang atau dipasang pada dudukannya untuk penentuan posisi yang
lebih akurat. Sebuah shutter semi-klip dibuka dan ditutup dengan menggeser cincin
shutter maju atau mundur. Selama percobaan, shutter harus ditutup saat pengukuran
tidak aktif sedang diambil. Hal ini membantu mengurangi pergeseran suhu di
persimpangan referensi thermopile yang dapat menyebabkan respon sensor melayang.
CATATAN: Ketika membuka dan menutup shutter, Anda mungkin secara tidak
sengaja mengubah posisi sensor. Oleh karena itu, untuk percobaan di mana posisi
sensor sangat penting, seperti Percobaan 3, dua lembar kecil busa isolasi buram telah
disediakan. Tempatkan pelindung panas ini di depan sensor saat pengukuran tidak
aktif diambil. Dua
tulisan memanjang dari ujung depan Sensor melindungi thermopile dan juga
menyediakan referensi untuk memposisikan sensor jarak berulang dari sumber radiasi
Spesifikasi
Kisaran suhu : -65 hingga 85 ° C.
Daya maksimum : 0.1 watt/cm2.
Respon Spektral : .6-30 Μm.
Keluaran sinyal : Linear dari 10-6 10-1 Watt/cm2.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
CATATAN : Untuk hasil terbaik, ohmmeter digital harus digunakan. (Lihat katalog
PASCO saat ini untuk meter yang direkomendasikan
PENTING : Saat mengganti bohlam, gunakan bohlam 100 watt. Bohlam dengan
daya yang lebih tinggi bisa merusak Cube.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Lampu Stefan-Boltzmann
Untuk perbedaan suhu yang besar, namun, tidak konstan dan persamaan di atas tidak akurat
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
CATATAN: Saat mengganti bohlam, lead harus disolder untuk meminimalkan resistensi
Untuk perbedaan besar temperatur, untuk menentukan suhu filamen wolfram sebagai
berikut:
1. Mengukur dengan akurat resistensi (Rref) dari filamen wolfram pada suhu kamar
(sekitar 300 ° K). Akurasi penting di sini. Kesalahan kecil di Rref akan
menghasilkan kesalahan besar dalam hasil Anda untuk suhu filamen.
2. Ketika filamen panas, ukur tegangan dan arus ke dalam filamen dan bagi tegangan
dengan arus untuk mengukur tahanan (RT).
4. Membagi RT dengan Rref untuk mendapatkan resistensi relatif (RT/Rref).
5. Gunakan nilai yang telah terukur untuk resistivitas relatif filamen pada suhu
T, dengan menggunakan Tabel 2 Halaman berikut, atau terkait grafik untuk
menentukan suhu filamen.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
2. Hidupkan Thermal Radiation Cube dan set saklar daya ke "TINGGI". Awasi pembacaan
ohmmeter. Ketika turun ke sekitar 40 kW, reset saklar daya ke 5.0. (Jika Cube sudah
dipanaskan sebelumnya, atur saja saklar ke 5.0.)
3. Ketika Cube mencapai kesetimbangan termal—pembacaan ohmmeter akan berfluktuasi
sekitar nilai yang relatif tetap — gunakan Radiasi Sensor untuk mengukur radiasi yang
dipancarkan masing-masing dari empat permukaan kubus. Tempatkan Sensor sehingga pos
pada ujungnya bersentuhan dengan permukaan kubus (ini memastikan bahwa
jarak pengukuran sama untuk semua permukaan). Catat hasil pengukuran Anda di tabel
yang sesuai di halaman berikut. Juga ukur dan catat resistansi termistor. Gunakan tabel
dasar cube untuk menentukan suhu yang sesuai.
4. Tingkatkan pengaturan sakelar daya, pertama ke 6.5, lalu ke 8.0, lalu ke “TINGGI”.
Setiap pengaturan, tunggu Cube mencapai kesetimbangan termal, kemudian ulangi
pengukuran dari langkah 1 dan mencatat hasil Anda di tabel yang sesuai.
Bagian 2
Gunakan Sensor Radiasi untuk memeriksa besaran relatif dari radiasi yang dipancarkan
berbagai benda di sekitar ruangan. Pada selembar kertas yang terpisah, buatlah tabel yang
meringkas Anda observasi. Buat pengukuran yang akan membantu Anda untuk menjawab
pertanyaan yang tercantum di bawah ini
Penyerapan dan Transmisi Radiasi Termal
1. Tempatkan Sensor sekitar 5 cm dari sisi Kubus radiasi yg permukaannya gelap dan rekam
hasil pembacaan. Tempatkan sepotong kaca jendela antara Sensor dan bohlam. Perhatikan,
apakah kaca efektif memblokir radiasi termal?
2. Lepas penutup dari Kubus Radiasi (atau gunakan Lampu Stefan-Boltzmann) dan ulangi
pengukuran sepert langkah 1, tetapi menggunakan bohlam gundul bukan dgn permukaan
gelap kubus. Ulangi dengan material yang lain
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Pertanyaan (Bagian 1)
1. Buat daftar permukaan Kubus Radiasi sesuai dengan jumlah radiasi yang dipancarkan.
2. Apakah urutannya tidak bergantung pada suhu?
3. Ini adalah aturan umum bahwa peredam radiasi yang baik juga merupakan penghasil emisi yang
baik. Apakah pengukuran Anda konsisten dengan aturan ini? Jelaskan.
Pertanyaan (Bagian 2)
1. Apakah dengan benda yang berbeda, kira-kira pada suhu yang sama, memancarkan radiasi
dalam jumlah yang berbeda?
2. Dapatkah Anda menemukan bahan di ruangan Anda yang menghalangi radiasi termal?
3. Dapatkah Anda menemukan bahan yang tidak memblokir radiasi termal? (Misalnya, apakah
pakaian Anda secara efektif menghalangi radiasi panas yang dipancarkan dari tubuh Anda?)
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
• Sensor Radiasi
• Lampu Stefan-Boltzmann, Millivoltmeter
• Power Supply (12 VDC; 3 A), meter stick.
2. Dengan lampu MATI, geser sensor sepanjang meter stick. Catat pembacaan milivolt-
meter pada interval 10 cm. Catat nilai Anda di Tabel 2.1 pada halaman berikut. Nilai rata-
rata ini untuk menentukan tingkat radiasi termal. Anda perlu mengurangi nilai ambient
rata-rata ini dari pengukuran Anda dengan lampu menyala, untuk menentukan
kontribusi dari lampu saja.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Perhitungan
1. Untuk setiap nilai x, hitung 1/X2. Catat hasil Anda di tabel 2.2.
2. Kurangi Tingkat Radiasi Ambient Rata-rata dari masing-masing pengukuran Rad
Anda pada Tabel 2.2. Masukkan hasil Anda di dalam tabel.
3. Pada lembar kertas terpisah, buat grafik Tingkat Radiasi versus Jarak dari Sumber,
menggunakan kolom satu dan empat dari Tabel 2.2. Biarkan tingkat radiasi menjadi
poros dependen (y).
4. Jika grafik dari bagian 3 tidak linier, buat grafik tingkat radiasi versus 1/X 2,
menggunakan kolom tiga dan empat dari tabel 2.
Pertanyaan
1. Manakah dari dua grafik yang lebih linear? Apakah linear di seluruh rentang
pengukuran?
2. Hukum kuadrat terbalik menyatakan bahwa energi radiasi per satuan luas yang
dipancarkan oleh sumber titik radiasi menurun sebagai kuadrat jarak dari sumber ke
titik deteksi. Apakah data Anda mendukung pernyataan ini?
3. Apakah Lampu Stefan-Boltzmann benar-benar titik sumber radiasi? Jika tidak,
bagaimana ini mempengaruhi hasil Anda? Apakah Anda melihat efek seperti itu
dalam data yang Anda ambil
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL III
MOMENTUM DAN TUMBUKAN
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL III
MOMENTUM DAN TUMBUKAN
I. TUJUAN
1. Memverifikasi Hukum Kekekalan Momentum
2. Dapat membedakan tumbukan elastis dan tumbukan tidak elastis
III. TEORI
Kita tinjau tumbukan antara dua benda yang bermassa mA dan mB seperti diperlihatkan
dalam gambar 4.1. Dalam selang tumbukan yang sangat singkat kedua benda saling
memberikan gaya pada yang lainnya. Menurut Hukum Newton III, pada setissp saat
gaya FA yaitu gaya yang bekerja pada sebuah benda A oleh benda B sama besar dan
berlawanan arah dengan gaya FB yaitu gaya pada benda B oleh benda A.
Gambar 4. 1
Perubahan momentum benda A akibat tumbukan ini adalah :
ΔPA = FA dt = FA . Δt
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Untuk benda dengan massa berbeda dan benda A mula-mula diam persamaan (4.1)
menjadi :
mB.VB = mA . V’A + mB . V’B................................................................................................................(4.2)
2. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Misalkan massa benda A dan B sama besar, benda A mula-mula diam, dan benda B
bergerak dengan kecepatan V. Setelah tumbukan kecepatan kedua benda sama
besar. Maka kecepatan kedua benda setelah tumbukan menjadi V’ = 1/2v.
Jika kedua benda memiliki kecepatan mula-mula tetapi untuk arah yang sama maka
kecepatan benda setelah tumbukan menjadi v’ = ½ v (vA + vB )
Jika massa kedua benda tidak sama maka persamaan (1) menjadi :
mB . vB = (mB + mB ).........................................................................................(4.3)
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan Momentum, Impuls, dan Tumbukan? Tuliskan
rumusnya!
2. Tuliskan Hukum Newton yang berkaitan dengan modul ini!
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
1. Pasang velcro pada kedua kereta dan penghalang cahaya hanya pada salah
satu kereta
2. Letakkan kereta A diantara kedua gerbang cahaya
3. Dorong kereta B sehingga menumbuk kereta A (setelah tumbukan kedua
kereta akan bergerak bersama-sama)
4. Amati selang waktu kereta melewati gerbang cahaya sebelum dan sesudah
tumbukan pada penghitung waktu kemudian catat pada tabel 4.3
5. Ulangi langkah 2-4 dengan menambahkan beban tambahan pada kereta
kemudian catat pada tabel 4.4
6. Lakukan untuk beberapa dorongan yang berbeda-beda.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
I. DATA PENGAMATAN
MODUL III
(MOMENTUM DAN TUMBUKAN)
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Tabel 4.3 Tumbukan tidak lenting sama sekali dengan mA = mB, dan vA = 0
Sebelum Tumbukan Setelah Tumbukan
No. Benda A Benda B Benda A Benda B
VA ƤA VB ƤB VA’ ƤB ’ VB’ ƤB ’
1
2
3
4
5
Nama Asisten :
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL IV
DINAMIKA, USAHA, DAN ENERGI
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL IV
DINAMIKA, USAHA, DAN ENERGI
I. TUJUAN
1. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya perioda pada getaran
harmonic sederhana.
2. Menentukan hubungan perioda getaran harmonic sederhana massa beban.
III. TEORI
Getaran adalah gerak bolak-balik sebuah benda terhadap suatu titik kesetimbangan secara
periodic. Dalam mempelajari getaran ada dua besaran penting yang harus kita mengerti
dengan baik, yaitu perioda dan frekuensi getaran. Perioda adalah selang waktu yang
diperlukan sebuah benda untuk melakukan satu getaran penuh sedangkan frekuensi
adalah banyaknya getaran yang dilakukan sebuah benda dalam waktu satu sekon. Gaya
pemulih pada sebuah benda yang digantungkan pada sebuah pegas adalah sebanding
dengan pertambahan panjang dari titik seimbang dan dapat dituliskan:
F = -k (x – xo)
Dimana k adalah konstanta pegas (N/m2), xo adalah titik seimbang dan x adalah posisi
benda. Itulah Hukum Hooke.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Dimana x’ = x - xo
Solusi umum dari persamaan di atas adalah:
x’(t) = A cos (wot) + B sin (wot)
wot = maka T =
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan bunyi Hukum Hooke !
2. Apa yang dimaksud dengan getaran, frekuensi, dan perioda? Tuliskan symbol dan
satuannya!
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
PERCOBAAN I
Tabel 5.1
Simpangan Waktu Perioda
(cm) (s) (s)
5
10
15
20
15
30
35
Tabel 5.2
Massa Beban Waktu Perioda
(Kg) (s) (s)
0.015
0.030
0.040
0.050
0.065
0.080
Nama Asisten :
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
I. TUJUAN
1. Memahami konsep perubahan energi potensial benda terhadap energi kinetiknya.
2. Dapat memverifikasi hukum kekalan energi mekanik pada sistem yang ditinjau.
III. TEORI
Apakah energi itu? Mungkin tidak ada jawaban yang memuaskan yang dapat
diberikan untuk pertanyaan sederhana ini. Secara sederhana pula dapat kita katakan
bahwa energi adalah kemampuan melakukan usaha.
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya. Energi ini
tersembunyi dalam benda tetapi jika diberikan kesempatan energi ini dapat
dimanfaatkan. Energi kinetic adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya atau
kecepatannya. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, demikian bunyi
hukum kekekalan energi yang juga berlaku untuk energi gerak benda. Untuk sistem
dengan dua benda seperti gambar 6.1, berdasarkan hukum kekekalan energi mekanik
jumlah jumlah energi kinetic dan energi potensial sebuah sistem selalu tetap.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan energi dan apa satuan energi?
2. Faktor apa saja yang memepengaruhi besarnya energi potensial suatu benda?
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL IV
DINAMIKA USAHA ENERGI
PERCOBAAN 2
Tabel 6.1
M m (m + M) h t v mgh 1/2(m+M)v
2
(kg) (kg) (kg) (m) (s) (m/s) (J)
(J)
0.005
0.010
0.015
0.020
0.025
Nama Asisten :
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL V
MOMEN INERSIA
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL V
MOMEN INERSIA
III. TEORI
Sebuah gaya F bekerja pada benda tegak lurus terhadap R, dengan R adalah Jari-jari
benda, besarnya torka yang bekerja pada benda tersebut dapat dituliskan
𝜏 = 𝑅 𝑥 𝐹.................................................................................(1.1)
Apabila torka tersebut bekerja pada suatu system benda yang putarannya
ditahan oleh pegas spiral, dalam hal ini adalah alat-alat momen inersia, besarnya
torka tersebut sebanding dengan , 𝜃, yang dapat dituliskan :
𝜏 = 𝐾. 𝜃...................................................................................(1.2)
Dengan K adalah konsanta spiral
Dari persamaan (1.1) dan (1.2), diperoleh persamaan:
𝑅
𝜃 = 𝐹.....................................................................................(1.3)
𝐾
𝑑2𝜃
𝜏=𝐼
𝑑𝑡2
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Dengan persamaan (1.5) kita dapat mengetahui besar momen inersia diri alat momen
inersia dengan mengukur perioda osilasinya
𝑘 ...............................................................
𝐼 = 𝑇2 (1.6)
0 4𝜋 0
Dengan 𝐼0 adalah momen inersia diri dan 𝑇0 adalah perioda diri alat momen inersia.
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apakah yang dimaksud dengan torsi? Tuliskan faktor factor yang mempengaruhi
torsi , jelaskan dengan persamaan!
2. apa yang dimaksud dengan gerak osilasi ? Jelaskan deisertai gambar!
3. Apa yang dikasud dengan perioda? Tuliskan besserta satuanya!
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
tombol CH. OVER sebanyak sepuluh kali untuk membatasi sepuluh getaran
yang akan teramti.
5. Simpangkan dudukan silinder sampai 1800 kemudian lepaskan sehingga
terjadi gerakan bolak- balik atau osilasi
6. Amati pencacah waktu. Pencacah waktu akan menghitung mundur jumlah
getaran. Setelah 10 getaran alat tersebut secara otomatis akan menampilkan
waktu untuk 10 getaran. Catat waktu tersebut pada table 1.2 sebagai 𝑡1 .
7. Tekan tombol FUNCTION satu kali untuk meng-nol-kan nilai yang tampil
dilayar.
8. Ulangi langkah 5 s/d 7, catat waktunya sebagai 𝑡2, 𝑡3, … . . , 𝑡10
9. Hitung waktu rata-rata 10 getaran, kemudian hitung perioda osilasi tersebut.
Catat pada table 1.2 sebagai 𝑡0 .
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
III. TEORI
Sebuah system yang terdiri dari tiga buha pertikel dengan massa m1, m2, dan m3
Membentuk suatu benda tegar seperti tampak pada Gambar 2.1. Apabila m1 berada
pada posisi r1 dan bergerak rotasi dengan kecepatan sudut ω,
Memiliki kecepatan linear V1=ω x r1, momentum sudut partikel tersebut :
L1 = m1 p1 = m1 r1 V1
L1 = m1 r1 = (ωr1)
Atau
L1 = m1 r12 ω (2.1)
Dengan cara yang sama untuk m2 dan m3 :
L2 = m2 r22 ω
L3 = m3 r32 ω
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Persamaan (2.2) menunjukkan hubungan antara L, I dan ω, Hubungan ini mirip dengan
Hubungan antara momentum linear p, m dan v pada gerak translasi, p = mv. Jadi
besaran I identic dengan massa m pada gerak translasi dan disebut momen inersia Benda
tegar, Untuk suatu system N partikel yang membentuk benda tegar, momen inersianya
adalah
3
I 𝑖=1 m₁r₁²......................................................(2.3)
= ∑
Untuk suatu benda tegar dengan distribusi massa yang kontinyu, suatu elemen massa
Δmі yang berjarak rі dari sumbu putar, momen inersia benda dapat dituliskan
3
∑ rі²Δmі
𝑖=1
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Apabila sebuah benda dipasangkan pada alat momen inersia, kemudian diosilasikan,
Periode osilasinya adalah:
2
T2 = 4𝜋 I + 𝑇02........................................................................................................... (2.4)
𝑘
Dengan T adalah perioda osilasi dan 1 adalah momen inersia benda.Dari persamaan (1.6)
dan persamaan( 2.4), momen inersia benda yang terpasang
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan momen inersia?
2. Factor-factor apa yang mempengaruhi momen inersia suatu benda?
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Tabel 1.1. simpangan alat momen inersia untuk setiap penambahan beban
M Simpangan, 𝜃(0)
(gram)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 𝜃𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
Nama Asisten :
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Nota :
Dari grafik yang telah dibuat, persamaan garis lurusnya adalah :
𝜏 =. . . . . . . (𝜃)+..........(𝑁𝑚)
Kemiringan grafiknya, 𝑚1 = . . . . . . . . . . 𝑁𝑚/𝑟𝑎𝑑. (Lihat kembali cara
membuat grafik garis lurus dari data (x,y))
Dari persamaan (1,2) kita ketahui bahwa 𝑚𝑡 = 𝑘
𝑘 =.................𝑁𝑚/𝑟𝑎𝑑
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL V
MOMEN INERSIA (PERCOBAAN 2)
Diameter
Massa Diameter Tinggi
No. Nama Benda Dalam
(kg) Luar (m) (m)
(m)
1. Bola Pejal
2. Silinder Pejal
3. Silinder
Berongga
4. Piringan 213
5. Piringan 714
.
6. Kerucut
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
t1 t2 t3 t4 t5 t6 t7 t8 t9 t10 trata2
Bola pejal
Silinder pejal
Silinder Berongga
Kerucut Pejal
Nama Asisten :
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
I Teori t I KSR
Nama Benda (kg m2) (s) (kg m2) (%)
Bola Pejal
Silinder Pejal
Silinder berongga
Kerucut
Catatan :
Nilai To dan Io didapat dari percobaan 1
KSR = I – I teori x 100%
I teori
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VI
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI
PLN 2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VI
ALAT MENGGELINDING PADA BIDANG MIRING
I. TUJUAN
Menentukan nilai momen inersia benda melalui percobaan
III. TEORI
Benda titik yang meluncur turun disepanjang bidang miring dengan sudut ϴ terhadap
sumbu horizontal, akan mengalami percepatan gravitasi sebesar a = g sin ϴ. Jika benda
yang menggelinding tersebut berupa benda tegar yang dapat berotasi, maka deskripsi
gerak menjadi berbeda dengan kasus benda titik. Sebuah benda bermassa m dengan
jari-jari R menggelinding tanpa slip menuruni sebuah bidang miring dengan kemiringan
ϴ di sepanjang arah sumbu x.
Gambar 2. Gaya yang bekerja saat benda menggelinding pada bidang miring
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
perhatikan gambar 1. Persamaan percepatan benda a selama menuruni bidang miring diperoleh
menggunakan hokum II Newton, dengan memperhitungkan gerak translasi (F = m.a) dan
rotasinya (τ = I.α). gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda seperti pada gambar 1.
Dari gaya-gaya yang bekerja pada benda, dapat ditentukan nilai percepatannya. Gerak translasi
(terhadap sumbu x) :
persamaan ini dapat digunakan untuk menghitung percepatan pada bidang miring dengan sudut
ϴ terhadap sumbu horizontal.
Pada percobaan ini, nilai percepatan dapat diperoleh menggunakan sensor gerak ultrasonic.
Dengan nilai percepatan a yang diketahui, maka dapat dihitung nilai momen inersia I benda dan
akan dibandingkan dengan nilai momen inersia I yang dihitung berdasarkan teori.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan gaya normal? Jelaskan disertai rumus dan satuannya!
2. Apa yang dimaksud dengan gaya gesek? Jelaskan disertai rumus dan satuannya!
3. Apa yang dimaksud dengan gaya Tarik? Jelaskan disertai rumus dan satuannya!
4. Apa yang dimaksud dengan gaya gravitasi? Berapakah besarnya ketetapan untuk gaya
gravitasi? Sebutkan satuannya!
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi momen inersia pada benda yang berada
pada bidang miring?
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Catatan :
Sebelum melangkah ke tahap selanjutnya, ingat kembali pengertian berikut:
- Kecepatan v dapat diartikan sebagai turunan posisi = perpindahan/waktu = dx/dt.
- Percepatan a dapat diartikan sebagai turunan kecepatan = perubahan
kecepatan/waktu = dv/dt.
3. Buatlah grafik kecepatan v terhadap waktu t dari grafik jarak x terhadap waktu t yang
sudah ada.
- Klik kanan pada grafik x-t Process/Analyze Derivative.
- Pada jendela perintah, isi kolom berikut :
Column : Jarak
Order : First Derivative
Methode : Differences
Quantity : Kecepatan
- Kemudian klik start New diagram OK
- Klik panel di bagian bawah grafik jarak terhadap waktu untuk menempatkan grafik
kecepatan terhadap waktu.
4. Dari grafik kecepatan terhadap waktu yang diperoleh, turunkan grafik tersebut untuk
membuat grafik percepatan a terhadap waktu t.
- Klik kanan pada grafik x-t Process/Analyze Derivative.
- Pada jendela perintah, isi kolom berikut :
Column : Kecepatan
Order : First Derivative
Methode : Differences atau Smooth
Quantity : Percepatan
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VI
ALAT MENGGELINDING PADA BIDANG MIRING
Tabel Data
Silinder Pejal
Massa, m = kg
Jari-jari, R = m
Momen inersia teori, I = ½ m. R2 = kg/m2
I Percobaan Galat (%)
Sudut a (m/s2)
(kg/m2)
10°
15°
20°
25°
30°
Rata-rata
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Silinder Berongga
Massa, m = Kg
Jari-jari, R = m
Momen inersia teori, I = ½ m (Rluar 2 + Rdalam 2) =
2 2
Rata-rata
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VII
PESAWAT ATWOOD
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI
PLN 2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VII
PESAWAT ATWOOD
IX. TUJUAN
1. Menunjukkan gerak lurus beraturan pada pesawat atwood’.
2. Menunjukkan kecepatan gerak benda dengan 2 mode Pewaktu Pencacah yang
berbeda.
3. Memahami gerak lurus beraturan berdasarkan besaran-besaran kinematisnya.
XI. TEORI
Pada gerak lurus beraturan perubahan jarak tetap untuk setiap selang waktu
tertentu, yang berarti bahwa benda bergerak dengan kecepatan tetap atau tanpa
percepatan. Secara matematis dapat ditulis :
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Sebuah benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus
bergerak dengan laju dan arah tetap jika tidak ada gaya luar yang bekerja
padanya (∑F=0).
Secara umum pengalaman kita menunjukan bahwa benda yang digerakkan tidak
akan terus bergerak, melainkan berhenti setelah beberapa saat. Hal ini disebabkan
oleh adanya gaya gesekan. Agar benda dapat bergerak maka dibutuhkan gaya yang
besarnya sama atau melebihi gaya gesekan.
Gerak lurus beraturan pada pesawat atwood dapat diperoleh dengan cara
menambahkan beban bercelah pada salah satu beban silinder kemudian beban
tersebut ditahan menggunakan penahan beban berlubang, sehingga selanjutnya beban
silinder bergerak dengan kecepatan tetap.
Pengukuran waktu untuk GLB dapat dilakukan dengan 2 mode pewaktu pencacah
yang berbeda yaitu TIMING I dan TIMING II yang akan dilakukan pada percobaan
ini.
XII.DAFTAR PUSTAKA
Pudak Scientific, Panduan Percobaan Mesin Atwood PMK 135.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
8. Catat nilai waktu yang ditampilkan dilayah Pewaktu Pencacah pada tabel 1.1.
Dengan fungsi TIMING I akan diperoleh data E1 dan E2. Tekan DATA FETCH
untuk melihat nilai E1 dan E2 secara bergantian.
9. Kembalikan posisi M1 dan M2 seperti semula, yaitu M1 pada pemegang beban,
kemudian tekan tombol FUNCTION untuk mengembalikan nilai waktu
keangka 0 (reset to zero).
10. Ulangi langkah 5-8 sebanyak 5 kali dengan variasi jarak antara gerbang cahaya
satu dengan gerbang cahaya dua.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VII
PESAWAT ATWOOD
PERCOBAAN GLB
M1: M2: L: M:
V2 (m/s)
No. s (m) t1 (s) t2 (s) V1 (m/s)
Nama Asisten :
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
I. TUJUAN
1. Memahami gerak lurus berubah beraturan
2. Menentukan percepatan gerak benda
III. TEORI
Setiap benda yang bergerak dengan perubahan kecepatan, baik bertambah atau
berkurang, dapat dikatakan mengalami percepatan. Percepatan dapat didefinisikan
sebagai perubahan kecepatan dalam satu satuan waktu.
Ketika sebuah benda bergerak dengan percepatan tetap, perubahan kecepatan
sebagai fungsi waktu dirumuskan sebagai berikut :
𝑣𝑡= 𝑣0 + a . t
........................................................................................................................(2.1)
Keterangan :
𝑣𝑡 = kecepatan gerak benda
𝑣0 =kecepatan awal benda saat t = 0
a = percepatan tetap
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
........................................................................................................................(2.2)
Keterangan :
𝑣0 =kecepatan awal benda saat s = 0
𝑣𝑡 = kecepatan gerak benda pada jarak s
Δs = jarak yang ditempuh benda
a = percepatan tetap
sedangkan perubahan jarak sebagai fungsi waktu dengan percepatan tetap
dirumuskan dengan :
𝑠𝑡 = 𝑠0 + 𝑣0 . t + 1a𝑡2
2
........................................................................................................................(2.3)
Keterangan :
𝑠0 = jarak benda saat t = 0
𝑠𝑡 = jarak yang ditempuh benda pada jarak s
𝑣0 =kecepatan awal benda saat t = 0
a = percepatan tetap
Pada pesawat atwood gerak lurus berubah beraturan dapat dihasilkan dengan
menambah massa tambahan pada 𝑀2, kemudian mengatur jarak antara gerbang
cahaya 1 dan gerbang cahaya 2 sebagai jarak s. Gerbang cahaya 1 harus diletakkan
tepat dibawah 𝑀2 sebelum dilepas dari pemegang beban agar nilai 𝑣0 sama dengan
0
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud gerak lurus berubah beraturan (GLBB)?
2. Apa yang dimaksud dengan percepatan ? Sebutkan symbol beserta satuannya!
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Persiapan Percobaan
Percobaan GLBB
1. Ukur dan catat panjang beban silinder.
2. Hubungkan gerbang cahaya 1 dan 2 dengan panel dibagian belakang Pewaktu
Pencacah.
3. Nyalakan pewaktu Pencacah dan atur fungsi pada TIMING I.
4. Atur agar M2 (beban silinder kanan) berada pada skala 20 cm dengan mengatur
tinggi pemegang beban.
5. Tambahkan beban tambahan (m) bercelah pada M2.
6. Lepaskan 1 dengan menekan pegas sehingga 1 akan bergerak ke atas, sedangkan 2
akan bergerak ke bawah dan berhenti saat menyentuh penghenti beban tanpa
lubang.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
7. Catat nilai waktu yang ditampilkan dilayah Pewaktu Pencacah pada tabel 1.1.
Dengan fungsi TIMING I akan diperoleh data E1 dan E2. Tekan DATA FETCH
untuk melihat nilai E1 dan E2 secara bergantian.
8. Kembalikan posisi M1 dan M2 seperti semula, yaitu M1 pada pemegang beban,
kemudian tekan tombol FUNCTION untuk mengembalikan nilai waktu keangka
0 (reset to zero).
9. Ulangi langkah 5-8 sebanyak 5 kali dengan variasi jarak antara gerbang cahaya
satu dengan gerbang cahaya dua.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VII
PESAWAT
ATWOOD
PERCOBAAN GLBB
Nama Asisten :
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Data yang diperoleh dari percobaan dengan fungsi TIMING II adalah waktu tempuh dari
gerbang cahaya 1 ke 2 dengan variasi jarak sehingga kita dapat menggunakan
persamaan (2.3) untuk memperoleh percepatan. Karena posisi gerbang cahaya 1 tepat
diposisi awal
𝑀2 (titik acuan 0), maka nilai 𝑠0 dan 𝑣0sama dengan 0.
Berdasarkan hal ini diperoleh persamaan :
𝑠𝑡 = 1a𝑡2........................................................................................................................................ (2.4)
2
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VIII
HUKUM II NEWTON
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI
PLN 2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VIII
HUKUM II NEWTON
I. TUJUAN
1. Memverifikasi Hukum II Newton
2. Memahami Hukum II Newton
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Dengan mengabaikan massa tali dan momen inersiakatrol, maka resultan gaya pada
beban silinder M₁ :
∑F = T ─ (M₁ + m₁)g = (M₁ + m₁)a................................................................(3.2)
Sedangkan pada beban silinder M₂ :
∑F = (M₂ + m)g ─T = (M₂ + m)a.....................................................................(3.3)
T adalah tegangan tali dan g adalah percepatan gravitasi. Jika persamaan (3.2) dan
(3.3) dijumlahkan untuk mengeliminasi tegangan tali T , maka akan
Diperoleh :
(M₂ + m₂) ─ (M₁ + m₁)g = (M₁ + m₁ +M₂ +
m₂)a Atau
a = (M₂+m₂)-(M₁+m₁)g...................................................................................(3.4)
(M₁+m₁+M₂+m₂)
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Persiapan percobaan
1. Ukur temperatur dan tekanan ruangan sebelum dan sesudah praktikum.
2. Timbangan massa M₁ dan M₂ kemudian catat pada table 3.1
3. Gantung beban silinder pada ujung-ujung tali kemudian lewatkan tali pada
katrol.
4. Padtikan bahwa tali terletak pada bagian tengah pengarah beban, jika tali tidak
berada ditrngah, maka sesuaikan dengan mengatur kerataan pesawat atwood
menggunakan skrup pengatur ketegaklurusan pada bagian alas.
5. Putar skrup hingga tali beban berada tepat ditengah masing-masing pengarah
beban
6. Pasang pemegang beban pada sisi kiri bawah tiang.
7. Pada tiang kanan, atur posisi gerbang cahaya 1 pada skala 40cm, gerbang
cahaya 2 pada skala 80cm, dan penghenti beban tanpa lubang dibagian bawah
tiang (sejajar dengan pemegang beban ). Catat jarak antara gerbang cahaya 1
dan 2 sebagai nilai h.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL VIII
HUKUM II NEWTON
Tabel 3.2. M1 dan M2: selisih massa tetap, massa total berubah
m1 (kg) 0 0,005 0,01
m2 (kg) 0,005 0,010 0,015
[(M2+m2)-(M1+m1)]
(kg)
M1+m1+M2+m2 (kg)
s (m)
t1(s)
t2 (s)
v1 (m/s)
v2 (m/s)
a (m/s2)
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL IX
PERCOBAAN BERNOULLI
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI
PLN 2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL IX
PERCOBAAN BERNOULLI
I. TUJUAN
1. Mempelajari hubungan luas penampang terhadap Tekanan fluida
2. Mempelajari hubungan luas penampang terhadap kecepatan fluida
3. Memverifikasi atau memvalidasi persamaan kontinuitas fluida
mengunakan persamaan Bernoulli
III. TEORI
Hukum Bernoulli menyatakan hubungan antara tekanan statik ps dan kecepatan aliran v.
Persamaan berikut berlaku untuk aliran bebas gesekan, mengalir secara horizontal
melalui tabung aliran stasioner antara dua titik berlabel dengan indeks 0 dan 1:
𝜌 𝜌
𝑃𝑠0 + 𝑣02 = 𝑃𝑠1 + 𝑣12 (I)
2 2
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Secara khusus, gambar diatas menyatakan bahwa Ptot (tekanan total) memiliki nilai
yang akan selalu sama : Ptot = Ps + Pd = const. (II)
Pd : tekanan
dinamis Ps: Tekanan
statis
Pd = Ptot – Ps
Nilai dari tekanan dinamis ini dapat dilihat dari hasil pembacaan pada manometer
Dalam percobaan yang dijelaskan di sini, udara mengalir melalui terowongan angin
yang menyempit. Luas penampang berkurang dari 0,20 m² hingga 0,015 m². kita akan
mengukur ptot tekanan total dan ps tekanan statis di beberapa posisi di terowongan
angin.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
Seperti yang diilustrasikan oleh gambar diatas kecepatan aliran v 0 dan v 1 di dua lokasi
yang berbeda pada terowongan angin dengan luas penampang A0 dan A1 dinyatakan
oleh persamaan kontinuitas :
V0 ∙ A0 = V1 ∙ A1 (III)
Persamaan kontinuitas ini menyatakan bahwa laju volume (debit) fluida yang mengalir
dalam sebuah sistem yang tidak termanpatkan dan tidak mengalami gesekan adalah
bernilai konstan.
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Tuliskan dan jelaskan persamaan kontinuitas fluida!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan debit fluida beserta rumus dan
satuan Internasionalnya!
3. Hitung debit fluida yang mengalir dalam sebuah pipa berjari-jari 7 cm yang melaju
dengan kecepatan 72 Km/jam! (nyatakan dalam SI)
4. Tuliskan penerapan atau pengaplikasian persamaan kontinuitas dalam
kehidupan sehari-hari!
5. Tuliskan persamaan yang menghubungkan tekanan dinamis fluida dengan
kecepatannya! (jelaskan)
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL IX
PERCOBAAN BERNOULLI
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
2𝑝
𝑣= √
𝜌
𝑘𝑔
Dengan 𝜌 = 1,2
𝑚3
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL X
VISKOSITAS
LABORATORIUM FISIKA
INSTITUT TEKNOLOGI
PLN 2023
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL X
VISKOSITAS
I. TUJUAN
1. Mempelajari viskositas fluida
2. Menghitung viskositas beberapa jenis fluida
III. TEORI
Prinsip Dasar Pengukuran Viskositas
Gaya yang bekerja ketika sebuah benda jatuh ke dalam suatu fluida adalah berat benda itu
sendiri W, gaya apung FA, dan gaya viskositas FV, dari hukum Newton II, hubungan
ketiga besaran tersebut adalah :
𝑊 − 𝐹𝐴 − 𝐹𝑉 = 0
Berat bola diberikan oleh :
4 3
𝑊 = 𝜌𝑏𝑔 𝜋𝑟
3
𝜌𝑏 adalah kerapatan bila dan r adalah jari – jari bola. Gaya apung diberikan oleh :
4 3
𝐹𝐴 = 𝜌𝑏𝑔 𝜋𝑟
3
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
𝜌𝑓 adalah kerapatan medium fluida. Gaya gesekan antara dua zat padat tidak bergantung
pada kecepatan relatif mereka, gaya viskositas (drug) dari sebuah benda yang bergerak
dalan fluida bergantung pada kecepatan. Gaya gesekan benda dalam aliran laminer
digambarkan oleh persa stoke :
𝐹 = 𝑏𝑣
Konstanta b bergantung pada fluida dan benda itu sendiri. Lebih lengkapnya persamaan
stokes diberikan oleh :
𝐹 = 6𝜋𝜇𝑟𝑣
Dalam kasus lain, jika sebuah benda jatuh vertikal, pada jarak tertentu gaya viskositas
akan membesar sampai gaya tersebut setimbang dengan gaya gravitasi. Pada keadaan
setimbang benda mengalami percepatam dan jatuh pada kecepatan tetap. Pada keadaan
kesetimbangan, didapatkan:
2
𝜇= 𝑟2𝑔(𝜌𝑏 − 𝜌𝑓)
9𝑣
Berdasarkan persamaan diatas, kecepaan gerak benda didapatkan dengan mengukur
waktu yang dibutuhkan sebuah benda melewati suatu fluida pada panjang lintasan
tertentu. Dengan prinsip yang sama, keterkaitan viskositas terhadap suhu cairan dapat
juga diamati dengan terlebih dahulu mempersiapkan suatu cairan sejenis yang memiliki
suhu yang berbeda.
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
V. TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan viskositas?
2. Faktor - faktor apa saja yang mempengaruhi viskositas?
3. Sebutkan gaya - gaya yang bekerja untuk benda yang jatuh (bergerak) dalam suatu
fluida?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan stasioner?
5. Tuliskan dan jelaskan rumus viskositas yang digunakan dalam praktikum ini?
6. Sebutkan alat yang digunakan untuk mengukur viskositas?
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
MODUL X
VISKOSITAS
LABORATORIUM FISIKA
PRAKTIKUM FISIKA MEKANIKA FLUIDA DAN PANAS
LABORATORIUM FISIKA