Jumlah keringat akan berkurang dan hanya sedikit menghasilkan air kemih.
Air akan berpindah dari cadangan dalam sel ke dalam aliran darah.
Bila dehidrasi berlangsung terus menerus, jaringan tubuh mulai mengering.
Sel-sel mulai mengkerut dan mengalami gangguan fungsi.
Sel-sel otak merupakan sel yang paling mudah terkena dehidrasi sehingga salah satu dari
pertanda utama terjadinya dehidrasi yang berat adalah kekacauan mental yang dapat berlanjut
menjadi koma.
Selain air, dehidrasi juga menyebabkan hilangnya elektrolit dari tubuh, terutama natrium dan
kalium.
Karena itu dehidrasi sering disertai dengan kekurangan elektrolit.
Jika terjadi kekurangan elektrolit, air tidak dapat berpindah dari cadangannya di dalam sel ke
dalam darah.
Sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang.
Tekanan darah dapat menurun, menyebabkan perasaan melayang atau seakan-akan hendak
pingsan, terutama jika sedang berdiri (hipotensi ortostatik).
Jika kehilangan air dan elektrolit terus berlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah,
menyebabkan syok dan kerusakan yang berat pada berbagai organ dalam, seperti ginjal, hati dan
otak.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala-gejalanya.
PENGOBATAN
Untuk dehidrasi ringan, yang diperlukan hanya minum air putih biasa.
Tetapi jika terjadi kehilangan air dan elektrolit, garam juga harus diberikan, terutama natrium dan
kalium.
Minuman yang diperjualbelikan (misalnya Gatorade), telah diracik sedemikian rupa untuk
menggantikan garam (elektrolit) yang hilang setelah melakukan latihan berat.
Minuman ini juga bisa digunakan untuk mencegah dehidrasi atau untuk mengobati dehidrasi
ringan.
Hal ini juga bisa diatasi dengan minum sejumlah cairan dan mengkonsumsi sedikit garam selama
atau setelah latihan.
Orang-orang yang memiliki masalah jantung atau ginjal, harus terlebih dulu melakukan
konsultasi dengan dokternya mengenai penggantian cairan yang aman sebelum melakukan
latihan.
Bila tekanan darah sangat menurun sehingga terjadi syok, untuk mengatasinya biasanya
diberikan larutan yang mengandung natrium klorida intravena.
Pada awalnya cairan intravena diberikan dengan cepat dan kemudian diperlambat sejalan dengan
perbaikan keadaan fisik penderita.
Penyebab yang mendasari dehidrasi selalu diatasi.
Misalnya bila seseorang menderita diare, selain diberikan cairan pengganti juga diberikan obat
untuk mengobati atau menghentikan diare.
Jika ginjal terlalu banyak mengeluarkan air karena terjadi kekurangan hormon antidiuretik
(seperti yang bisa terjadi pada penderita diabetes insipidus), diberikan pengobatan hormon
antidiuretik jangka panjang.
Jika penyebab dehidrasi berhasil diatasi, dilakukan pemantauan terhadap penderita untuk
memastikan asupan cairan per-oralnya cukup untuk mempertahan hidrasi.