Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

PROSES
PRODUKSI&
PRAKTIKUM
Pengenalan Mesin Bubut
Pada Proses Produksi
(Pendahuluan)
Fakultas

Program Studi

FakultasTeknik

Teknik Mesin

TatapMuka

Kode MK

DisusunOleh

02

MK82005

Ir.H. Pirnadi MSc. APU

Abstract

Kompetensi

Pendahuluan, Pengertian, Klasifikasi,


Komponen dan Fungsi, Mesin
Perkakas,
Benda
Kerja,
dan
Kecepatan Potong Mesin Bubut.

Agar
mahasiswa
mengerti
dan
memahami
permasalahan
mesin
bubut, macam-2, komponen-2 utama,
berbagai pemegang benda kerja,
menentukankecepatan potong mesin
bubut, dan contoh aplikasi.

StandarisasiModul
LatarBelakang
2Maret 2015(Pertemuanke-2)
2. PENDAHULUAN22Maret
PENGENALAN MESIN BUBUT PADA PROSES PRODUKSI
(Pengantar untuk Praktikum)
Mesin bubut merupakan salah satu mesin perkakas konvensional yang saat ini masih
m
digunakan. Secara umum kerja mesin bubut, yaitu benda kerja yang akan dibentuk
dicepit, diputarkan dan pahat potong digerakkan kearah benda kerja sehingga terciptalah
bentuk silinder yang diinginkan. Jika pahat bergerak sejajar terhadap sumbu putar benda
kerja maka akan dihasilkan bentuk silinder dan bila pahat bergerak tegak lurus sumbu
putar benda kerja maka akan dihasilkan
dihasilkan permukaan datar pada silinder. Pada intinya,
bahwa kerja mesin bubut menghasilkan benda kerja berbentuk silinder.
Banyak bentuk yang dapat dilakukan pada panjang silinder benda kerjaoleh mesin
bubut, bentuk tersebut antara lain:
lain facing, parting, necking,
king, knurling, taper turning, tread
cutting, forming dan sebagainya. Beberapa hasil benda kerja oleh mesin bubut: external
threating dengan pahat threading tool; internal threading dengan threading tool (dari
sbelah dalam). Pada mesin bubut, operasi mesin perkakas lain dapat dilakukan,
misalnya: drilling, reaming, milling, grinding,dan sebagainya.
Klasifikasi mesin bubut ke dalam beberapa cara, seperti:
-

Berdasarkan konfigurasi, yaitu: horizontal, umumnya


umumnya untuk kenyamanan
ergonomi, atas dasar berat; ringan, sedang, berat, dan sangat berat.

Berdasarkan tujuan penggunaan, yaitu: umum (universal),, tunggal, khusus.

Berdasarkan ukuran/kapasitas,yaitu: kecil, sedang, besar, mini (mikro).

Berdasarkan derajat otomatisasi, yaitu: tidak otomatis, semi otomatis, otomatis.


otomat

Berdasarkan tipe otomatisasi,yaitu: otomatis tetap, otomatis fleksibel.

Berdasarkan kepresisian hasil benda


benda kerja, yaitu: biasa, presisi, presisi tinggi.

Berdasarkan konfigurasi benda kerja, yaitu: tipe batang (bar type), benda kerja
silinder

pejal

dilakukan
dilakukan

oleh

leher

(collet);

dilakukan/ditengani oleh cekam (chuck).

13

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

chucking

type,

tipe

disk

Berdasarkan jumlah spindle, yaitu: spindel tunggal, multi spindel (2,4, 6, dan 8

spindel), jenis ini tidak umum dan digunakan untuk menghasilkan yang cepat
(fast) dan massal untuk ukuran kecil dan bentuksederhana.
-

Berdasarkan tujuan, desain, jumlah pahat, yang dialokasikan tingkat mekanisme


dan faktorlainnya, yaitu: mesin produksi rendah (terbatas); mesin produksi
medium; dan mesin produksi tinggi yang termasuk adalah
adalah mesin bubut semi
otomatis dan otomatis.

Tujuan pengenalan
engenalan mesin bubut, antara lain:
1. Mahasiswadapatmegetahuibagian
ahasiswadapatmegetahuibagian-bagiandarimesinbubutdanfungsinya
bagiandarimesinbubutdanfungsinya
2. Mahasiswamengetahuiteori-teoritentangberbagai
Mahasiswamengetahuiteori teoritentangberbagai

proses

penbubutandanmempraktekannya
3. Mahasiswadapatmembubutdenganbaikdanbenar
Mahasiswadapatmembubut
4. Sebagaidasaruntukpengembanganteknologipermesinan
-

Penjelasan singkat mengenai mesin bubut, antara lain:


1. Pengenalan MesinBubut,
MesinBubut
Mesin
n

bubutadalahmesinperkakas

yang

terbuatdaribahanbaja

yang

berfungsiuntukmembuatbendakerjadengangerakutamaberputar.Prinsipkerjame
berfungsiuntukmembuatbendakerjadengangerakutamaberputar.Prinsipkerjame
sinbubutadalahbendakerjaberputarsearahjarum jam atauberlawananarahjarum
jam
denganmelakukangerakmakandanpahatbergerakkearahkiridankanandenganm
elakukangerakpotong
Pekerjaan-pekerjaan
pekerjaan yang umumnyadapat
umumnya
dikerjakandengan
dikerjakandenganmenggunakan
mesinbubutantara lain:
1. Pembubutantepi (facing)
2. Pembubutansilindris (turning)
3. Pembubutanalur (grooving)
4. Pembubutantirus (chempering)
5. Pembubutanulir (threading)
6. Drilling
7. Boring
8. Kartel (knurling)
9. Reaming
Perhatikan,, lihat pada Gambar 1, yaitu gambar lengkap salah satu mesin
perkakas (berupa mesin bubut) dengan komponen-komponen
komponen komponen utama untuk
memperkenalkannya funsi masing-masing
masing
dan permasalahannya. Cara gerak

13

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

dan fungsinya untuk lebih cepat mempelajarinya dan yang akan dilakukan
untuk menghadapi praktikum mesin produksi dengan baik.

Gambar 1 Contoh mesin bubut komponen lengkap


Terdapat 3 gerakanutamapada
gerakanutama
mesin bubut selama beroperasi pembubutan,
pembubutan
sebagai berikut::
-

Main Motion,yaitu:: merupakangerakanutamayang


merupakan
yang dapat dilakukan oleh
o
bendakerja
atau porosberputar,searahmaupunberlawananjarum
searahmaupunberlawananjarum jam.
jam

Gambar 2 Arah-arah
Arah arah gerakan utama mesin bubut
-

Feed Motion,:yaitu:gerakanpemakanandarialatpotongmenyayatbendakerja
gerakanpemakanandarialatpotongmenyayatbendakerja
Adjusting Motion,:: yaitugerakanpenambahankedalamanpemakanan

2. Bagian-bagianMesinBubut
MesinBubut:
a.

13

Lathe bed (alas), adalahlandasanutamasekaligusrangkautamadarimesinbubut

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Head

b.

stock

(kepalatetap),

adalahrumahdarikomponenrodagigi,

danletakdari

spindle utama

c.

Spindle,
dle, porosutamamesinbubut

d.

Carriage, adalahbagian yang menumpangdanbergerakdiataslandasan,


menumpangdanbergerakdiataslandasan, terdiriatas:
Cross

slide

(eretanuntukmendapatkangerakanmelintang,

(bisadiputar, eretanuntukmendapatkangerakanmajumundur.

e.

13

Tool Post (tempatpahat), berfungsiuntukmemegangalatpotong

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Compound

slide

Tail Stock (kepalalepas), berfungsimenyanggabenda


berfungsimenyanggabenda yang akandibubut yang

f.

berukuranpanjang, untukmenempatkanalat-alatpengeboran
untukmenempatkanalat

g.

Feed gear box, adalahrumahdarirodagigiuntuk feeding (pemakanan) otomatis

h.

Feed rod, adalahporos yang mentransmisikangerakanputarandari Feed gear box


menuju

Apron

untukmendapatkangerakanpenyayatanotomatisbaikmelintang,
untukmendapatkangerakanpenyayatanotomatisbaikmelintang,

maupunmajumundur
i.

Lead screw, adalahulir yang mentransmisikangerakanputardari Feed gear box


menuju Apron untukpemakananotomatispadapembuatanulir

j.

Apron,

berfungsimengkonversigerakputardariFeed

rod

atau

menjadigerakotomatismelintangataumajumundurdanpembuatanulir
menjadigerakotomatismelintangataumajumundurdanpembuatanulir.
3.

Macammacamalatpencekammesinbubut
a. Between Center

13

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Lead

scre
screw,

Center

adalahalat

yang

dikeraskandandigunakanuntukmemikulbendakerja

terbuatdaribaja
yang

yang

akandibubut.

Center

inidipasangpadalubangporos
inidipasangpadalubangporoskepalalepasdankepalatetap,
bagianyangmemikulbendakerjamenyudut
terpasangpadakepalatetapdinamakan
iaikutberputardenganbendakerjadan

60.Center
center

yang
hidup(jalan)
hidup(jalan),

yangterpasangpadakepalalepasdinamakan

center mati(diam) tidakberputar, selalubergesekdenganbendakerja


selalubergesekdenganbendakerja yang berputar,
jikatidakdipeliharadenganbaikmakaujungsenteriniakancepatausdanrusak,
olehkarenaitupemasangannyapadabendakerjaharusdiberiminyakpelumas.

Chucks (Pencekaman)

b.

Pencekamdigunakanuntukmemegangbagian

yang

besardanbentuknyatidakumum
besardanbentuknyatidakumumdandibautkanataudisekrupkespindle
spindle
sehinggasambungannyakaku.Ada beberapajenispencekam :

1. Pencekam universal. Semuarahangakankonsentrisketikakuncipencekamdiputar.

13

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

s
2. Independent chuck,, setiaprahangpunyaipenyetelansendiri-2.
3.Pencekamkombinasi.
Pencekamkombinasi.

Samadengan
Samadengan

independent

chuck

namunmempunyaitambahankuncipembuka

yang

mengontrolsemuarahangsecaraserentak.
4. Pencekamgurdi (Drill chuck). Adalahpencekamsekrup universalkecil yang
digunakanpadamesinkempagurditetapiseringdigunakanpadamesinbubutuntukme
nggurdidanmenyenter
enyenter
c.

Mandrel
Mandrel

adalahalat

yang

digunakanuntukmencekambendakerja

tipis

dantengahnyaberlubangsepertirodagigidan sprocket

4. Cara Membubut
dasarmembubutadalahsebagaiberikut:
Dasar-dasarmembubutadalahsebagaiberikut:
Pasangbendakerjapadacekamdengankuat,
artinyatidaklepaspadawaktumesindihidupkandansedangmelakukanpenyayatan.
artinyatidaklepaspadawaktumesindihidupkandansedangmelakukanpenyayatan.
Periksakedudukanbendakerjatersebutpadasaatcekamdipu ardengantangan,
Periksakedudukanbendakerjatersebutpadasaatcekamdiputardengantangan,
apakahposisinyasudahbenar
apakahposisinyasudahbenar:putaranbendatidakoleng/simetrisdanperiksaapakahadabagianmembahayakanmesin.
Pasangdanstelkedudukanpahatbubut

agar

posisiujungpahattepatpadatitik
posisiujungpahattepatpadatitik

center darikepalalepas.Untukmengaturposisitersebutdapatmenggunakanganjal plat


ataudenganmenggunakantempatpahat model perahu (American tool post).
Kemudianlanjutkanmembubutbendakerja.
a. Membubuttirus
Ada beberapacaramembubuttirus, diantaranya:
- Mengeserkepalalepas, dapatmenggunakanrumus


13

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

 

2

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Dimana:

= jarakgeser tail stock darisumbu spindle

= diameter terbesar

= diameter terkecil

= panjangbendakerja

= panjang yang ditiruskan

- Memutar Compound slide / swivel base sebesarsudut yang ditentukan,


dapatmenggunakanrumus

 
Dimana:




tg x

= tangent x

= diameter terbesar

= diameter terkecil

= jarak yang ditiruskan

setelahdiketahuitg x, dapatdicaribesarnyasudut x,
b. Membuatulir
Ada

berbagaimacambentukulir,

salahsatunyaulirsegitiga,

ulirsegitigaterdapatduamacamyaituulirmetrisdengansudut

60

danulirwhitworthdengansudut 55
Cara membuatulir:
Pasangpahatpada tool post, aturkedudukan compound slide / swivel base
sehinggamembentuksudutsetengahdaribesarnyasudutulir.
sehinggamembentuksudutsetengahdaribesarnyasudutulir.
Pahatmembentuksudut 90 darigarissumbu spindle.
Lakukan setting pemakananotomatisdariulir yang akandibuat, dimana,
Feed

pitch

putaran,

untukmengetahui

pitch

dariulir

yang

akandibuatbisadilihatTabelElemenMesin.
Mulaipenbubutan.Setiapmemulaipembubutangunakan
ipenbubutan.Setiapmemulaipembubutangunakan

thread

dial.

Jalankan handle otomatisuntukpembuatanulir (Lead screw yang bergerak)


bilasampaipadaujungulir,

handle

otomatisdilepas,

lakukanberulang
lakukanberulang-

ulangdenganmenambahkedalamanpemakananpadaeretan compound slide


/ swivel base.
5. PahatBubutdanKecepatan Spindle
a. BentukpahatBubut
Pahatbubutmemilikispesifikasidankegunaannyasendiri.Berikutadalahconto
hpahatbubutstandar:
- ISO-1:denganbatanglurus,
1:denganbatanglurus, hanyauntukpembubutanluarsecara longitudinal
(melintang)
13

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

2
- ISO-2

denganbatang

yang

dibengkokkandengansudut

45

untukpembubu anluarsecara transversal (facing) ataujugauntuk roughing


untukpembubutanluarsecara
(pemakanankasar) padapenbubutan longitudinal
- ISO-3

: denganbatangberbentuk offset, untukpembubutansudut

- ISO-4
4

denganbatanglurus,

matapahatberbentukkot
matapahatberbentukkotak,

hanyauntukpembubutanluar longitudinal
- ISO-5
5 :denganbatang offset, untuk facing
- ISO-6
6 : denganbatang offset, untukpembubutanluar longitudinal
- ISO-7
7 : pahatuntukmembuatalurdanuntukmemotong
- ISO-8
8 :pahatuntukpembubutandalam longitudinal
- ISO-9
9 : pahatuntukpembubutandalam
pahatuntukp
transversal
- ISO-12
12 : pahatuntukmembuatulirluar
- ISO-13
13 : pahatuntukmembuatulirdalam
b. Kecepatan Spindle
Untukmenghitungke epatan spindle dapatdigunakanrumus:
Untukmenghitungkecepatan



Dimana:

1000  


= kecepatan spindle (rpm)

= kecepatanpotong (m/menit)

= diameter bendakerja (mm)

Dimana factor yang menentukanbesarnyakecepatanpotongadalah material


bendakerjadan material alatpotong.Misalnya: material bendakerja yang
akandibubutadalah Mild Steel, dan material alatpotongnyaadalah Carbide,
makakecepatanp
makakecepatanpotong

yang

sesuaiadalah

80

120

m/menit,

sedangkanuntuk material bendakerja yang sama (Mild steel) tetapi material


alatpotongnyaadalah HSS, makakecepatanpotong yang baikadalah 30
40

m/menit,

karena

Carbide

lebihkerasdari

HSS,

dansebagainya.

Biasanyauntu
Biasanyauntukmencarikecepatanpotongsudahdisediakantabelnya
otongsudahdisediakantabelnya,

dalam

hal ini ada beberapa perubah yang perlu diperhatikan agar pemilihan
kecepatan potong cukup efektif. Adapun perubah-perubah
perubah perubah yang penting
adalah material yang akan digunakan baik untuk pahat dan benda
kerjanya,
janya, lihat tabel 1, berikut:
Tabel 1 Pemilihan bahan pahat

13

10

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Bahan

HSS
Besituang
Karbida

Baja
tuang

Mesinbubut

Gurdi

Freis

Ketam

30-50

15-25

20
20-40

20-Oct

0,3-0,5

0,15-0,3

0,1-0,6

25
25-250

0,3-6

40-80

80-120

0,1-0,6

0,3-3

0,15-0,3

30-Oct

30-50

20-30

15
15-30

15-Oct

0,3-5

0,15-0,3

0,050,1

25
25-250

0,3-6

30-80

80-120

0,1-0,6

0,3-3

0,15-0,3

25-60

60-100

25-35

20
20-50

15-30

0,3-5

0,15-0,3

0,1-0,5

30
30-300

0,3-6

70-90

110-180

0,3-3

0,13-0,3

20-40

40-70

25-35

15
15-30

0,3-5

0,15-0,3

0,1-0,5

30
30-300

30-80

100-160

0,3-3

0,15-0,3

30-Oct

30-50

20-35

20
20-Oct

0,5-5

0,15-0,3

0,1-0,4

30
30-300

30-50

80-120

0,3-3

0,15-0,3

30-90

120-160

50-70

20
20-60

20-Oct
0,3-6
15-Oct
0,3-6
15-16

0,3-5

0,15-0,3

0,150,6

30
30-300

0,2-5

70-220

220-240

0,3-3

0,15-0,3

Pahat

HSS

Karbida
HSS
ST 37
Karbida
HSS
ST 50
Karbida
HSS
ST 70
Karbida

HSS
Perunggu
Karbida

Kasar

Halus

15-30

DaftarPustaka
Pustaka
1.

Ing. Alois Schonmetz, Pengetahuan Bahan Dalam Pengerjaan Logam, Pen.


Angkasa, 1994.

2.

13

Prof. Tata Surdia, Pengetahuan Bahan Teknik, penerbit Pradnya Paramita, 1999.

11

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

3.

Nafsan Upara, Proses Pemesinan Konvensional, Seri Modul Proses manufaktur,


penerbit Universitas Pancasila Jakarta, 2013.

4.

Priyono Eko S., Mesin Perkakas, penerbit LMBSP ITB, 1996.

5.

H.N. Gupta, Manufacturing Process, Edisi ke-2,


ke 2009.

6.

Roert C.,Introduction
ion to Manufactoring Process & Material, Inc., New York,
Yor 1999.

7.

De Garmo, Material and Processes in Manufacturing, McMillan, 1974.

8.

Surdia,
rdia, Chijiiwa, Teknik pengecoran Logam, Paramita, 1979.

Sekian Terima Kasih -------

13

12

Proses Produksi & Praktikum


Ir. H. Pirnadi, M.Sc. APU

PusatBahan Ajar dan eLearning


http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai