Anda di halaman 1dari 1

Rezky R.

Mateka
1306403452
Kebijaksanaan Ekonomi Baru (1971-1990) yang dikeluarkan oleh Tun Razak memasuki paruh kedua
(10 tahun kedua) dan dilanjutkan Mahathir sebelum kebijakan baru dikeluarkan. Berbagai upaya
dilakukan Mahathir agar Malaysia menjadi sebuah negara yang maju dan kuat. Pada Februari 1982
Kebijaksanaan Pandang Ke Timur (Look East Policy) dikeluarkan sebagai suatu
kebijaksanaan yang memandang ke Timur yaitu kepada Jepang dan Korea Selatan dan bukannya
kepada Inggris. Pada masa pemerintahan Mahathir menjadikan berbeda dengan para pendahulu
Mahathir yang cenderung selalu bergantung pada Inggris. Perdana Menteri Mahathir Mohamad
mendesak masyarakat Malaysia untuk memandang secara bersamaan kepada Jepang dan Korea
Selatan baik inspirasi, metode dan keahlian serta bersaha menandingi dan belajar dari etos dan
sikap kerja Orang-orang Jepang dan Korea dalam rangka kemajuan ekonomi negara dimasa yang akan
datang. Mahathir ingin menandingi dan belajar dari etik, sikap kerja serta system kerja Jepang, yang
dirasa merupakan faktor utama dalam keberhasilan industrialisasinya dan pertumbuhan ekonomi yang
begitu cepat. Memandang ke Timur tidak berarti total Japanisasi atau total pemutusan hubungan kerja
dengan Barat. Namun hal ini berarti ketergantungan yang hampir menyelurh kepada Barat, kini akan
diganti dengan suatu sikap keseimbangan baik kepada Timur maupun Barat. Pada kenyataannya,
Kebijaksanaan Pandang Ke Timur ingin mengambil apa yang baik dari Barat maupun Timur dalam
mengarahkan pembangunan di Malaysia
a. Kebijakan Industri Berat
Proses perindustrian di Malaysia telah melalui tahap-tahap yang diperlukan dimulai dengan industri
tradisional berbasis pertanian sebelum tahun 1960-an dan seterusnya industri-industri intensif buruh
dan ekspor pada tahuntahun 1970-an.
b. Kebijakan Perubahan Jumlah Penduduk
Kebijakan jumlah penduduk 70 juta disarankan oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad di
Perhimpunan Agung UMNO dalam bulan September 1982. Mahathir berpendapat bahwa Malaysia
akan lebih berjaya dengan penduduk sebanyak 70 juta dasar kependudukan ini diharapkan dicapai
dalam waktu 115 hingga 120 tahun. Penyelesaian jangka panjang adalah untuk meyakinkan
permintaan pasar dalam negeri akan ditingkatkan, sehingga pemerintah
memutuskan untuk meningkatkan jumlah pasaran melalui kebijakan baru dalam jumlah penduduk.
c. Malaysia Incorporation
Berhubungan erat dengan LEP adalah Malaysia Inc. yang mengikuti pola dari Japan Inc. di mana
diusahakan agar pemerintah dan pengusaha dapat bekerjasama lebih erat melalui perundinganperundingan secara teratur dan melembaga (R. S. Milne, 1986: 1374)
d. Privatisasi
Kebijakan privatisasi diumumkan pada bulan Maret 1983, di mana berusaha mengadakan perubahan
ekonomi secara cepat. Hal ini berasal dari keinginan utama Mahathir untuk mewujudkan adanya
efisiensi dan rasa tidak senang Mahathir terhadap mental subsidi.
e. Kebijakan Pertanian Negara
Akhirnya pemerintah mempertimbangkan adanya suatu kebijakan baru dalam pertanian (New
Agricultural Policy) dikeluarkan oleh Mahathir Mohamad pada 12 Januari 1984. Tujuannya adalah: 1)
memaksimumkan pendapatan sector pertanian melalui pengoptimalan sumber-sumber negara agar
sumbangan sector pertanian pada pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan; 2) memaksimumkan
pendapatan pengusaha kecil melalui peningkatan daya pengeluaran supaya tingkat kemiskinan dapat
dikurangi dan kualitas hidup keluarga diperbaiki; 3) memajukan
dan meningkatkan hasil dan mutu komoditi-komoditi yang mempunyai potensi besar untuk ekspor
dan bahan pengganti impor serta komoditi-komoditi terpilih untuk bahan makanan dan perindustrian.

Anda mungkin juga menyukai