Definisi
Keganasan klonal dari sel prekursor
limfoid, 80 % kasus berasal dari limfosit B,
sisanya lekemia sel T.
Lekemia yang paling banyak pada anak.
Insidens ALL 1/60.000 pertahun, 75% nya
berumur < 15 tahun.
Penyebab/predisposisi
Gambaran klinis
Gambaran laboratorium
Darah rutin
Morfologi darah tepi
Aspirasi dan Biopsi Sumsum Tulang
Sitokimia, immunofenotype
Biologi molekuler
Penatalaksanaan
Tujuan terapi pokok:
1. Induksi untuk mencapai remisi, 1-4 minggu,
2. Profilaksi untuk CNS,
3. Konsolidasi, setelah remisi tercapai,
4. Maintenance, low-dose, 2-3 tahun.
Chemotherapy
Targeted therapy/antibodi monoclonal
Transplantasi sumsum tulang
Suportif
CLL
Leukemia limfositik kronik
Definisi
95% neoplasma sel B, sisanya sel T
Termasuk kelainan limfoproliferatif,
ditandai limfositosis, limfadenopati dan
splenomegali.
Rata2 umur 65 th. Kurang 10-15% yg < 50
th
3/100.000 di US
Penyebab/predisposisi
Kemungkinan yang berperan adalah
abnormalitas kromosom, onkogen.
Gambaran klinis
Penurunan BB, fatigue, febris, keringat
malam
Limfadenopati, general.
Splenomegali, hepatomegali
Gambaran laboratorium
Anemia, trombositopenia
Lekositosis, dengan limfositosis kecil 95%
Immunofenotip
Penatalaksanaan
Kemoterapi, tunggal/kombinasi.
Targeted therapy/antibodi monoklonal
K/p radioterapi
Splenektomi
?? Transplantasi stem cell (marrow/blood)
autolog/allogenik.
AML
Lekemia mieloblastik akut
Definisi
Transformasi neoplastik dan gangguan
diferensiasi sel-sel progenitor dari seri
myeloid, yang terhenti pada sel-sel blast
Lebih sering pada dewasa (85%)
Penyebab/predisposisi
Gambaran klinis
Gejala anemia. Mudah lelah.
Gejala abnormalitas lekosit (50% lekositosis, 15%
jumlahnya normal, 35% netropenia). Infeksi.
Gejala trombositopenia. Perdarahan.
Pada AL > 100 rb/mmk, sering terjadi lekostasis,
menimbulkan obstruksi a./v. (gangguan kesadaran,
dyspnoe, chest pain, priapismus)
Infiltrasi sel blast ke organ (kulit, subkutis, tulang,
gusi)
Gambaran lab
Anemia, trombositopenia
Angka lekosit bisa >>, normal, atau <.
Morfologi lekosit
Immunophenotyping
Klasifikasi (1)
Berdasarkan pemeriksaan morfologi sel dan
pengecatan sitokimia
FAB (French American British): M0, M1,
M2, M3, M4, M4Eo, M5, M6 dan M7.
Ada juga klasifikasi WHO.
Klasisifikasi (2)
Pada prinsipnya, berdasarkan morfologi darah tepi dan ss.
tulang pada pengecatan, imunofenotipe (CD profile), dan
bila perlu analisis histochemical, dan sitogenetik. Sbb.:
Acute myeloblastic leukemia (M0,M1, M2)
Acute Promyelocycitic Leukemia/APL (M3, M3v)
Acute Myelomonocytic Leukemia (M4, M4Eo)
Acute Monocytic Leukemia (M5)
Acute Erythroleukemia (M6)
Acute Megakaryocytic Leukemia (M7)
Penatalaksanaan
Kemoterapi induksi, untuk mencapai remisi
Khusus untuk APL ditambahkan ATRA (alltrans-retinoic acid)
Kemoterapi konsolidasi, post remisi
HSCT (Hematopoetic stem cell
transplantation), autolog maupun allogenic.
Targeted therapy