Anda di halaman 1dari 15

Studi Aplikasi Metode Potensiometri

Pada Penentuan Kandungan Karbon


Organik Total Tanah

Kelompok 1
D III Anafarma

Latar Belakang
Kandungan bahan organik di dalam
tanah sangat berpengaruh terhadap
sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang
selanjutnya berpengaruh terhadap
tingkat kesuburan tanah.

Salah
satu
komponen
utama
penyusun bahan organik adalah unsur
karbon, sehingga pengetahuan akan
kandungan karbon di dalam tanah
dapat memberikan informasi akan
tingkat kesuburan tanah.

Rumusan masalah
Metode apa yang cocok untuk
menentukan
kandungan
karbon
organik total dalam tanah?

Tujuan

Untuk menentukan kandungan karbon


organik total tanah dengan hasil yang
diperkirakan lebih akurat dibandingkan
dengan metode titrimetri biasa.

Prosedur
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Penentuan waktu respon


Penentuan daerah konsentrasi, faktor
Nernst dan limit deteksi
Penentuan pH optimum
Penentuan pengaruh ion CH3COO- dan
H2PO4- terhadap respon potensial CO2
Kurva Kalibrasi
Pengukuran karbon organik total tanah

a.

Penentuan waktu respon


Membuat larutan yang mengandung CO2
dengan konsentrasi 9,09 x 10-7M hingga
2,83 x 10-1M dari pengerjaan titrasi larutan
NaHCO3 dengan HCl pekat, sambil
dilakukan pengadukan dengan pengaduk
magnetik dan sekaligus pengukuran
potensial CO2 menggunakan elektroda
selektif CO2 pada setiap saat (menit).
Waktu respon ditentukan berdasarkan saat
elektroda menunjukkan respon potensial
yang maksimum dan stabil.

b.

Penentuan daerah konsentrasi, faktor


Nernst dan limit deteksi
selanjutnya dibuat grafik potensial (mV)
terhadap log[CO2]. Dari grafik ini diperoleh
bagian garis yang linier sebagai daerah
konsentrasi (kurva kalibrasi). Faktor Nernst
diperoleh dari harga kemiringan garis linier
tersebut, sedangkan limit deteksi ditentukan
dengan cara membuat garis ekstrapolasi
dari kurva linier dengan garis horisontal
pada grafik tersebut, sehingga didapatkan
harga pCO2 pada titik perpotongan kedua
garis tersebut sebagai limit deteksi.

c.

Penentuan pH optimum
Membuat larutan yang mengandung CO 2
dengan konsentrasi 8,2 x 10-4M hingga 8,2 x
10-2M pada kondisi pH 2; 3; 4; 4,5; 4,8; 5; dan 6
dari hasil titrasi larutan NaHCO 3 dengan HCl
pekat sambil melakukan pengadukan dan
sekaligus mengukur respon potensialnya
menggunakan elektroda selektif CO 2.
Selanjutnya membuat grafik dengan
menyalurkan potensial (mV) terhadap log[CO 2]
untuk menentukan faktor Nernst dan
linieritasnya. pH optimum dipilih dari grafik
yang memberikan fungsi paling linier dengan
faktor Nernst yang paling mendekati nilai teori.

d.

Penentuan pengaruh ion CH3COO- dan


H2PO4- terhadap respon potensial CO2
Membuat larutan yang mengandung CO2 dengan
konsentrasi yang sama dengan percobaan
sebelumnya, tetapi setiap larutan mengandung
ion CH3COO- 10-2 M maupun H2PO4-10-2 M dan
sambil melakukan pengadukan, diamati respon
potensialnya. Hal yang sama dilakukan terhadap
larutan CO2 yang mengandung CH3COO- maupun
H2PO4- dengan konsentrasi 10-3M dan 10-4 M.
Selanjutnya dibuat grafik potensial (mV)
terhadap -log[CO2] untuk menentukan koefisien
selektivitasnya (Kij) dari ekstrapolasi garis
horisontal dan vertikal pada grafik tersebut.

e.

Kurva Kalibrasi
Kurva kalibrasi sebagai kurva pembanding
untuk penentuan karbon organik total
tanah dibuat dari reaksi redoks antara
campuran larutan asam oksalat 0,1 M dan
H2SO4 0,1 M dengan KMnO4 0,1 M, sehingga
didapatkan CO2 dengan konsentrasi 5 x 10-4
M, 10-3 M, 5 x 10-3 M, 10-2 M, 5 x 10-2 M dan
0,1 M sambil mengukur respon
potensialnya bersamaan dengan
dilakukannya pengadukan. Selanjutnya
membuat grafik potensial (mV) terhadap
log[CO2] sebagai kurva kalibrasi.

Kurva kalibrasi

f.

Pengukuran karbon organik total tanah


Pengukuran respon potensial CO2 hasil oksidasi
C-organik total tanah dengan larutan KMnO 4
dalam suasana asam dilakukan berdasarkan 3
(tiga) parameter, yaitu pada berat sampel tanah
maupun volume H2SO4 tetap (parameter 1), pada
berat sampel bervariasi dan volume H 2SO4 tetap
(parameter 2), dan pada berat sampel tetap
namun volume H2SO4 bervariasi (parameter 3).
Dari hasil pengukuran ini diperoleh kondisi yang
tepat untuk pengukuran konsentrasi karbon
organik total tanah, baik dengan metode
potensiometri maupun titrimetri.

Untuk penentuan dengan metode potensiometri, 2 gram


sampel tanah kering dimasukkan ke dalam gelas beker
yang berisi 25 ml. H2SO4 0,1 M, kemudian dititrasi
dengan KMnO4 0,1 M secara berlebih sambil diaduk
dan diukur potensialnya, sampai diperoleh CO 2 yang
potensialnya terbesar saat diukur dengan elektroda
selektif CO2.
Harga potensial ini selanjutnya dimasukkan ke dalam
persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi yang telah
dibuat. Untuk pengukuran dengan metode titrimetri,
sampel yang telah diukur potensialnya selanjutnya
disaring dan filtrat yang didapatkan dititrasi balik
dengan asam oksalat 0,1 M sampai titik ekivalen
tercapai. Kandungan karbon organik total tanah
ditentukan berdasarkan jumlah KMnO 4 yang diperlukan
untuk mengoksidasi C-organik total menjadi CO 2.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai