BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan makanan adalah kegiatan penyediaan makanan
dalam jumlah besar dimulai dari proses perencanaan menu hingga
pendistribusian makanan kepada konsumen, bertujuan untuk memenuhi
tingkat kepuasaan konsumen terhadap makanan yang disediakan sehingga
tercapai status kesehatan yang optimal (Departemen Kesehatan, 2003,
Moehyi, 1992, Palacio dan Theis, 2009).
Salah satu jenis penyelenggaraan makanan adalah penyelenggaraan
makanan institusi, bertujuan untuk membuat warganya dapat mencapai
status kesehatan yang optimal melalui pemberian makanan. Prinsip-prinsip
dasar
penyelenggaraan
makanan
institusi
harus
ditaati,
seperti
menyediakan makanan yang sesuai dengan macam dan jumlah zat gizi
yang diperlukan warga, cita rasa yang tinggi, memenuhi syarat hygiene
dan sanitasi. Penyelenggaraan makanan institusi dapat menjadi sarana
untuk meningkatkan keadaan gizi warganya (Mukriedkk, 1990 dan
Setyowati, 2008).
Penyelenggaraan makanan institusi terdiri atas dua macam, yaitu
penyelenggaran makanan institusi yang berorientasi pada keuntungan
(bersifat komersial) dan penyelenggaraan makanan institusi yang
berorientasi pelayanan (bersifat non komersial). Penyelenggaraan makanan
yang bersifat komersial contohnya adalah restoran, bar, cafetaria, dan
catering. Sedangkan penyelenggaraan makanan yang bersifat non
komersial biasanya terdapat dalam suatu tempat seperti asrama, rumah
sakit, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan, dan sekolah (Moehyi, 1992).
Penyelenggaraan
makanan
institusi
asrama
merupakan
makanan
asrama
taruna
Politeknik
Ilmu
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan daya terima makanan dengan tingkat kecukupan
energi dan protein taruna di asrama Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan daya terima makanan dengan tingkat kecukupan
energi dan protein taruna di asrama Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Mendeskripsikan daya terima taruna terhadap menu makanan di
asrama Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
b. Mendeskripsikan asupan energi dan protein dari makanan asrama
Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.
c. Menganalisis peranan asupan energi dan protein makanan asrama
dalam mencapai AKG taruna asrama Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang
d. Menganalisis hubungan tingkat penerimaan makanan asrama
dengan tingkat pencapaian AKG taruna asrama Politeknik Ilmu
Pelayaran Semarang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi
Dapat dijadikan masukan kepada Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
untuk
meningkatkan
mutu
pelayanan
gizi
terkait
dengan