Anda di halaman 1dari 19

Langkah-Langkah Dalam

Menghadapi
Akhir Tahun Anggaran 2013

Amaris, 15 November 2013

KPPN AMBON

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN

No
1

2
3

SPM
SPM-UP/TUP
SPM-GUP

SPM-LS
BAST s.d. Oktober13

DIAJUKAN KE KPPN

PENERBITAN SP2D
11 DES 2013

6 DES 2013
13 DES 2013

29 NOP 2013

6 DES 2013

23 DES 2013

30 DES 2013

SPMKP/SPMKB/SPMKC
/SPMIB/SPMPP

23 DES 2013

30 DES 2013

SPM-KPBB
SP3B BLU triw.4/ SP2
Hibah Langsung / SPM
pengesahan lainnya
SPM-LS Gaji Jan14

27 DES 2013

30 DES 2013

8 JAN 2014

10 JAN 2014

10 DES 2013

27 DES 2013
tertgl 2 Jan 2014

SPM-LS
BAST Nov s.d. 31 Des 13

Pembayaran honorarium & vakasi Des13


SPM-LS dengan melampirkan SPTJM sesuai
format
sebagaimana
tercantum
dalam
lampiran I
Pembayaran uang makan & lembur Des13
dapat dibayarkan dengan mekanisme UP
Catatan: agar diperhitungkan dengan sisa UP/TUP

SKPA: Pengajuan ke KPPN 20 Nov13

Pengesahan oleh KPPN 22


Nov13.

PENERBITAN SP2D BIAYA


PEMELIHARAAN 5% (RETENSI)
a.Pekerjaan selesai 100%.
b.Untuk pemeliharaan s.d. Akhir TA/yang
melampaui TA 2013, dapat dibayarkan
pada TA 2013 dengan dilampiri copy
jaminan pemeliharaan dari bank umum
atau asuransi dan disahkan oleh PPK.
c.Minimal sebesar jumlah tagihan.
d.Masa
berlaku
jaminan
=
masa
pemeliharaan serta mencantmkan tanggal
dan nomor jaminan pada uraian SPM.

a. Surat Perjanjian Pembayaran antara PPK dan pihak ketiga/rekanan


sesuai format sebagaimana tercantum dalam lampiran II
b. Asli jaminan/garansi pembayaran dari bank umum yang masa
berlakunya berakhir sampai dengan berakhirnya masa kontrak dengan
nilai jaminan sekurang-kurangnya sebesar persentase pekerjaan yang
belum diselesaikan, dan masa pengajuan klaim selama 30 (tiga puluh)
hari kalender sejak berakhirnya jaminan/garansi pembayaran bank
tersebut
c. Jaminan/garansi bank sebagaimana dimaksud pada huruf b
diterbitkan oleh bankyang berlokasi dalam wilayah kerja KPPN
bersangkutan dan bersifat transferable sesuai format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran III
d. Surat Pernyataan dari PPK mengenai keabsahan jaminan/garansi bank
dengan pernyataan bahwa apabila jaminan/garansi bank tersebut
palsu dan/atau asli tapi palsu dan/atau tidak dapat dicairkan dalam hal
terjadi wanprestasi/pekerjaan tidak dapat diselesaikan, sepenuhnya
menjadi tanggung jawab pribadi PPK sesuai format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV

e. Asli surat kuasa (bermaterai cukup) kepada Kepala KPPN untuk


mencairkan jaminan bank sesuai format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran V
f. Untuk pekerjaan dengan nilai kontrak dan/atau nilai persentase
pekerjaan yang belum diselesaikan jumlahnya sama dengan atau di
bawah 50 (lima puluh) juta rupiah, jaminan/garansi bank dapat
diganti dengan SPTJM sebagai Penjaminan dari PPK Pernyataan
Kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan 100% (seratus per
seratus) sampai dengan berakhirnya masa kontrak dari Pihak
Ketiga/Rekanan sesuai format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VI
g. Pernyataan Kesanggupan untuk menyelesaikan pekerjaan 100%
(seratus per seratus) sampai dengan berakhirnya masa kontrak dari
Pihak Ketiga/Rekanan sesuai format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VII

PPSPM wajib menyampaikan BAPP kepada


Kepala KPPN paling lambat 5 (lima) hari kerja
setelah masa kontrak berakhir.
Dalam hal pelaksanaan pekerjaan sebagaimana
tidak diselesaikan/tidak dapat diselesaikan 100%
(seratus per seratus) sampai dengan berakhirnya
masa kontrak PPK menyampaikan surat pernyataan
tertulis dilengkapi dengan BAPP dan Berita Acara
Pembayaran (BAP) terakhir kepada Kepala KPPN
mitra kerjanya, paling lambat 5 (lima) hari kerja
sejak masa kontrak berakhir

PPSPM pada saat mengambil Asli Jaminan Bank ke KPPN


harus menyerahkan copy jaminan pemeliharaan (5%) yang
diterbitkan oleh bank umum atau perusahaan asuransi yang
mempunyai program asuransi kerugian/surety bondyang
telah disahkan oleh PPK, yang masa berlakunya berakhir
minimal bersamaan dengan masa pemeliharaan

Dalam hal BAPP tidak disampaikan ke KPPN


paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
sejak masa kontrak berakhir, Kepala KPPN
dapat
mengajukan
klaim
pencairan
jaminan/garansi bank untuk untung Kas
Negara
sekurang-kurangnya
sebesar
persentase
pekerjaan
yang
belum
dilaksanakan

Atas klaim jaminan yang disetor ke


Kas Negara dicatat
sebagai
Pengembalian belanja jika dilakukan pada TA
berkenaan, sedangkan jika pada tahun berikutnya dicatat
sebagai Pendapatan Anggaran Lain-Lain.
Besaran klaim pencairan tanpa memperhitungkan pajak yang
telah disetor ke kas negara/potongan SPM (nilai bruto).
Dalam hal terdapat keterlanjuran penyetoran/ pemotongan
pajak diselesaikan dengan restitusi.
Penerbitan bank garansi di luar lokasi KPPN pembayar atas
dispensasi kepada Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
Syarat pemberian dispensasi:
a. Dalam wilayah kerja KPPN pembayar tidak terdapat bank
umum yang dapat menerbitkan garansi bank.
b. Bank umum penerbit garansi bank berlokasi dalam wilayah
kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan yang bersangkutan.

Dalam hal bank tidak bersedia


mencairkan jaminan/garansi bank:
PPK wajib mengembalikan uang
jaminan bank dan menyetorkan ke
Kas .
Untuk tahun berikutnya, KPPN
tidak
diperkenankan
menerima
penjaminan/garansi atau segala
bentuk
penjaminan
dari
bank
umum bersangkutan.

No
1

SPM
SPM-PTUP
SPM-GUP NIHIL

DIAJUKAN KE KPPN

PENERBITAN SP2D

8 JANUARI 2014
Diberi taggal
31 Desember 2013

10 JANUARI 2014

Untuk SPM- GUP Nihil dan SPM PTUP yang


diajukan mencantumkan uraian tambahan
pada
SPM
Pengesahan
atas
pertanggungjawaban
UP/TUP
tahun
anggaran 2013

Sisa dana UP TA 2013 disetorkan kembali ke Kas


Negara paling lambat
30 Desember 2013 melalui
Bank/Pos Persepsi pada wilayah kerja KPPN Ambon dan
SSBP nya disampaikan ke KPPN Ambon

Untuk mengetahui sisa dana UP yang harus


disetor, Bendahara Pengeluaran melakukan
pencocokan data dengan KPPN.
Dalam hal Satker/BP s.d. 31 Desember 2013
tidak/ belum menyetorkan sisa dana UP,
Satker/BP
YBS
tidak
dapat
diberikan
pembayaran UP/TUP dalam TA berikutnya
sebelum sisa dana UP tersebut disetorkan ke
rekening Kas Negara.

Rekonsiliasi antara KPPN dan Unit


Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran
(UAKPA) diselesaikan paling lambat
tanggal 10 Januari 2014
UAKPA menyampaikan Laporan Keuangan tingkat Satuan
Kerja yang telah direkonsiliasi dengan KPPN mitra kerja
ke Kantor Wilayah/Dinas Provinsi/ Kabupaten/Kota
selaku Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran

Wilayah (UAPPA-W) paling lambat tanggal 20 Januari 2014.

Rekonsiliasi
antara
Kanwil
Ditjen
Perbendaharaan
dan
UAPPA-W
diselesaikan paling lambat tanggal 27
Januari 2014
UAPPA-W wajib menyampaikan Laporan
Keuangan Tingkat UAPPA-W ke UAPPA-E1
paling lambat tanggal 29 Januari 2014

SP2HL/SP4HL untuk realisasi s.d. 31 Desember


2013:
Harus telah diterima KPPN paling lambat 8 Januari
2014.
Berdasarkan
SP2HL/
SP4HL,
KPPN
menerbitkan
SPHL/SP3HL TA 2013 dengan tanggal 31 Des 2013, paling
lambat 10 Jan 2014.

Penyampaian MPHL-BJS ke KPPN untuk


realisasi s.d. 31 Des 2013 harus telah diterima
KPPN paling lambat
8 Januari 2014.
KPPN melakukan persetujuan MPHL-BJS TA
2013 dengan tanggal 31 Des 2013, paling
lambat 10 Januari 2014.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai