I.
PENGERTIAN
Tetanus adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan
2,3,12,13
KLASIFIKASI
Secara klinik tetanus dapat dibagi atas
III.
1.
2.
2,3,8,11,12, 13
DIAGNOSIS
Berdasarkan gambaran klinik :
1.
TN
1,3,5,8,13
Trismus :
Mata tertutup.
TA
2,3,8,10,13
96
jelas.
sign positif.
-
Risus sardonikus
IV.
DERAJAT PENYAKIT
Beratnya penyakit dapat ditentukan berdasarkan :
1.
6,9
1.1. Trismus.
1.2. Kejang.
1.3. Masa tunas 7 hari.
1.4. Onset period 48 jam.
1.5. Suhu rektal 38 C dalam 24 jam pertama di rumah sakit.
Penyakit
terhitung
derajat
1,
bila
hanya
97
11
V.
1.
Pengobatan :
1.1.
Kausal
1,3,4,8,9,10
1.1.1. Tujuan
-
Menetralisasi toksin
TA = 20.000 SI.
sekaligus,
tetapi
sedikit
98
demi
sedikit
2.
Antibiotik :
Antibiotik diberikan selama 10 hari.
2.1.
Pilihan Utama :
2.1.1.
Penisilin Prokain
Dosis : 100.000 SI / kg BB/hari IM, minimal 300.000.
SI dan bila melebihi 1 juta SI, maka pemberiannya
dalam dosis terbagi.
2.1.2.
Ampisilin
Dosis
Pilihan Lain :
2.2.1.
Tetrasiklin :
- Dosis : 50 mg/kg BB/hr diberikan dalam 4 dosis
99
2.2.2.
Sefalosporin :
- Dosis : 100 mg/kg BB/hr IV, seterusnya per oral.
2.2.3.Eritromisin
- Dosis : 50 mg/kg BB/hr terbagi dalam 4 dosis.
2.3.
Simptomatis
1,3,4,5,6,9,11,13
2.3.1.
Tujuan
- Menurunkan kepekaan jaringan saraf terhadap
rangsang, relaksasi otot dan mengatasi kejang.
- Mempertahankan / memperbaiki keadaan umum.
2.3.2.
Jenis Tindakan :
Fase induksi :
Segera masuk rumah sakit diberikan diazepam per rektal/
intravena dengan dosis untuk :
TN
2.5.
= 5 mg
TA = 10 mg
Fase maintenance :
-
100
3.
TA = 10 mg
Fase tapering
Apabila penderita telah bebas kejang 24 48 jam, maka
pengobatan diazepam parenteral dihentikan dan dilanjutkan
per oral dengan dosis yang diturunkan secara bertahap
sebagai berikut :
TN
TA :
Hari
6 x 10
mg
10 x 10
mg
II
6 x 7,5
mg
9 x 10
mg
III
6 x 5,0
mg
8 x 10
mg
IV
6 x 2,5
mg
7 x 10
mg
5 x 5,5
mg
6 x 10
mg
VI
4 x 2,5
mg
5 x 10
mg
VII
3 x 2,5
mg
4 x 10
mg
VIII
2 x 2,5
mg
3 x 10
mg
IX
1 x 2,5
mg
2 x 10
mg
1 x 1,25
mg
1 x 10
mg
Dosis : TN = 6 x 30 mg/hr
TA = 6 x 50 mg/hr
101
Perawatan :
4.1.
Tujuan :
-
Mengurangi rangsangan.
4.2.2.Dietetik
4.2.2.1.
-
Untuk TN :
Pemberian masukan per oral di tangguhkan dan
kebutuhan
cairan
dan
elektrolit
dipenuhi
102
setelah
diberikan
diberikan
72
jam
masukan
nutrisi
belum
per
memungkinkan
oral,
parenteral
maka
perlu
(penanganan
Untuk TA
Konsistensi makanan yang diberikan tergantung
dapat
diberikan
makanan
lunak,
lambung.
Pada status konvulsi, kebutuhan cairan dan
Mempertahankan
jalan
napas
103
4.2.2.6.
VI.
PENGAMATAN LANJUT
1.
2.
1,3,4,5,8,9,13
Tujuan :
-
Jenis Pemeriksaan
2.1. Tanda tanda vital : nadi, pernapasan, suhu,
kesadaran dan sianosis.
3.
2.2.
2.3.
2.4.
2. Jenis Pemeriksaan :
2.1.
Darah :
- Rutin : Hb, jumlah lekosit dan hitung jenis (tidak
diperiksa pada hari hari pertama).
- Biakan dan uji kepekaan pada kecurigaan adanya
sepsis (neonatus).
2.2.
104
2.3.
VII.
PEMULANGAN PENDERITA
1.
2.
1.2.
VIII.
KRITERIA
1.
Gag reflex
dengan paksa.
2.
3.
4.
105
IX.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
DAFTAR PUSTAKA
Balakrishnan S, Radha Krishna S. Neonatul Tetanus. J Paediatr,
Obstet Gynaec 1983 : 11 6.
Beaty HN. Tetanus. In : Isselbacher KJ, Adams RD, Braunwald E,
Petersdorf RG, Wilson JD, eds. Harrisons principles of internal
medicine. 9 th ed. Aucland : McGraw-Hill Internasional Boah Co,
1981 : 685 88.
Berhman RE, Vaughan VC, eds. Nelson textbook of pediatrics. 13
th ed. Philadelphia : WB Saunders Co, 1987 : 617 20.
Hassan R. Tetanus : Cara pengobatan pada kasus berat. Dalam :
Hassan R, Tjokronegoro A, edit. Pengobatan intensif pada anak .
Jakarta : FK-UI, 1982 : 89 95.
Khoo BH. Present day treatment of neonatal tetanus. Dalam :
Kumpulan naskah lengkap diskusi kelompok tetanus neonatorum
kongres nasional ilmu kesehatan anak-V. Medan, 1981 : 18-20.
Khoo BH, Lee EL. Neonational tetanus treated with high dosage
diazepam. Arch Dis child 1978; 53 : 737 9.
Lund E. Neonatal Tetanus : treatment without IPPV. In : Black JA,
ed. Paediatric emergencies. 2nd ed. London : Butterworth Co.
1987 : 332 3.
Makaliwy C. Tetanus. Diktat Kuliah Infeksi Ilmu Kesehatan Anak
FK-UNHAS, 1980.
Poerwadi S, Makaliwy C. High dosage diaszepam in neonatal
tetanus. Kumpulan Makalah Program Studi Ilmu Kesehatan Anak
FK-UNHAS, 1983 : 29 36.
Wesley AG. Tetanus in childhood, In : Black JA, ed.
Paediatric emergencies. 2nd ed. London : Butterworth Co, 1987 :
326 8.
Staf pengajar LIKA FK-UI. Tetanus. Dalam : Hassan R,
Alatas H, edit. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 4. Jakarta :
FK-UI, 1985 : 568 73.
Tubbs H. Tetanus. Medicine Internastional 1988 : 2131
6.
106
13.
107