Anda di halaman 1dari 15

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

Pendahuluan
Hidrosefalus berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydro yang berarti air, dan cephalus
yang berarti kepala. Hidrosefalus merupakan kondisi neurologi dimana terjadi akumulasi
abnormal dari cairan serebrospinalis di dalam ventrikel dan/atau ruang subarachnoid.
Hidrosefalus pada infant dan anak-anak seringkali didiagnosa saat kelahiran atau
segera sesudahnya, namun kadang-kadang tidak terdiagnosa sampai anak beranjak dewasa.
Prevalensi terjadinya hidrosefalus kongenital bervariasi, di Amerika prevalensi kongenital
hidrosefalus adalah 3 dari 1000 kelahiran hidup, sedangkan insiden hidrosefalus yang didapat
tidak diketahui dengan pasti. Secara international, insiden hidrosefalus yang didapat juga
tidak diketahui, dikatakan hampir setiap tahun sekitar 100.000 shunt dipasang di negaranegara berkembang, namun sayang hanya sedikit informasi yang bisa didapat di negaranegara lain.
Hidrosefalus dapat dibagi berdasarkan gangguan pembentukan, aliran, ataupun
absorpsi dari cairan serebrospinal ( CSS ). Kondisi ini dapat juga dinamakan gangguan dari
hidrodinamik CSS. Peninggian volume CSS tidak ekivalen dengan hidrosefalus; ini juga
terjadi pada atrofi serebral. Juga, dilatasi ventrikuler tidak selalu berarti hidrosefalus dan
juga tampak pada atrofi serebral. Hidrosefalus adalah kesatuan klinik yang dibedakan oleh
tiga faktor: (1) peninggian tekanan intraventrikuler, (2) penambahan volume CSS, dan (3)
dilatasi rongga CSS.

Hidrosefalus akut dapat terjadi dalam beberapa hari, hidrosefalus

subakut dapat terjadi dalam beberapa minggu, dan hidrosefalus kronik dapat terjadi dalam
beberapa bulan atau tahun. Penyebab terjadinya hidrosefalus bermacam-macam, dimana akan
dibahas lebih lanjut.
Hidrosefalus yang tidak diterapi dapat menyebabkan kematian oleh karena sekunder
hernia tonsilar dengan peningkatan tekanan intrakranial, dimana dapat menekan batang otak
dan menyebabkan depresi pernafasan.
Berikut ini akan disajikan sebuah kasus pada anak dengan hidrosefalus.

Laporan Kasus :
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

Seorang anak VA, perempuan, berusia 1 tahun 4 bulan, berat badan lahir anak 3600 gram
dengan panjang badan lahir 54 cm. Masuk Rumah Sakit Husada pada tanggal 27 Maret 2006,
pukul 10.45 WIB.
I.

ANAMNESA
Keluhan utama
Kepala tampak membesar sejak 1 bulan SMRS
Keluhan tambahan
Aktivitas anak kurang
Riwayat penyakit sekarang
Menurut ibu o.s kepala anaknya terlihat membesar sejak 1 bulan SMRS, baru disadari
sewaktu kontrol ke dokter setempat berdasarkan grafik lingkaran kepala anak. O.s
kontrol kesehatan untuk ditimbang dan diimunisasi, serta dilakukan pengukuran lingkar
kepala secara rutin sejak usia 3 bulan, dan ternyata ada peningkatan ukuran lingkaran
kepala. Saat itu ibu o.s hanya merasakan anaknya tidak seaktif anak seusianya, aktivitas
kaki kanannya berkurang dibandingkan kaki kirinya. O.s selama ini dibawa berobat ke
dokter setempat di Bangka, dan dianjurkan untuk berobat di Jakarta untuk dilakukan
operasi.
Sejak kehamilan sampai kelahiran ibu o.s kontrol ke dokter secara teratur, selama ini
o.s tidak pernah sakit berat, seperti infeksi pada otak. Tidak ada demam, tidak ada
kejang, pernah muntah satu kali. Riwayat trauma pada kepala disangkal. O.s terlihat
rewel sejak 1 bulan SMRS dan mengalami kesulitan berjalan sejak 1 bulan SMRS.
Semula o.s sejak usia 12 bulan o.s dapat berdiri sambil berpegangan, namun sekarang
o.s tidak dapat berdiri sendiri, apalagi berjalan.
Sejak 1 minggu SMRS o.s batuk, dahak susah keluar, dahak jernih, tidak ada darah,
tidak ada demam, tidak ada pilek, tidak ada muntah, nafsu makan tidak terganggu. Anak
terlihat iritabel, peka terhadap sesuatu, seperti gampang menangis saat didekati maupun
disentuh.

Riwayat Makan
-

ASI sampai usia 2 bulan, dikarenakan o.s sudah tidak mau lagi.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

Buah mulai usia 4 bulan

Bubur susu mulai 3 bulan sampai 9 bulan

Nasi tim mulai 6 bulan sampai 12 bulan

Menu dewasa mulai 12 bulan sampai sekarang

Kesan : kualitas cukup, kuantitas cukup


II.

RIWAYAT KEHAMILAN
Selama kehamilan berat badan ibu naik 20 kg. Ibu memeriksakan kehamilannya pada

dokter dan kontrol teratur selama kehamilan. Selama kehamilan ibu tidak pernah minum obat
selain dari dokter, yaitu vitamin. Riwayat mengkonsumsi obat-obatan / jamu selain dari dokter
selama hamil maupun saat bersalin tidak ada. Riwayat sakit selama kehamilan tidak ada,
hanya sewaktu kehamilan 4 bulan dirawat di rumah sakit karena sering kontraksi. Menurut
ibu

selama

hamil

tidak

pernah

melakukan

pemeriksaan

darah

(dalam hal ini pemeriksaan serologis TORCH). Riwayat kontak dengan kotoran binatang
(kucing) disangkal. Riwayat makan daging setengah masak juga disangkal.
III.

RIWAYAT PERSALINAN
Penderita lahir pada tanggal 6 November 2004 dari seorang ibu G1P1A0 cukup bulan,

letak belakang kepala, lahir secara operasi karena pembukaan rahim tidak maju, menurut
dokter saat itu panggul ibu sempit. Ibu mengedan selama kurang lebih 12 jam, karena itu
diputuskan untuk dioperasi. Berat badan lahir anak 3600 gram dengan panjang badan lahir 54
cm. Lingkar kepala lahir tidak diketahui ibu.
IV RIWAYAT IMUNISASI
-

BCG

: 1x

- Hepatitis B : 3x

DPT

: 3x

- Campak

Polio

: 4x

: 1x

Kesan : Imunisasi dasar lengkap

V.

RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Ibu o.s lupa kapan anaknya dapat tengkurap, duduk maupun merangkak. O.s dapat

berdiri sambil berpegangan saat usia 12 bulan. Namun, o.s sampai saat ini belum dapat
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
3
Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

berjalan. O.s hanya dapat berbicara 1-2 kata seperti mama, papa. Perkembangan emosi dan
intelektual sulit dinilai karena anak iritabel.
Data Berat badan, panjang badan serta lingkar kepala o.s :
USIA
3 bulan
4 bulan
5 bulan
6 bulan
8 bulan
9 bulan
15 bulan

BB (gram)
*
7300
8200
8500
8800
9500
*

PB (cm)
65
66
68
70
73
75
*

LK (cm)
40,5
43,5
44
44
44
46
51,5

Sumber : Data diambil berdasarkan KMS RS Bersalin Theresia, Jambi

Ket : * tidak ada data


VI. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal 16 Maret 2006, pukul 11.00 WIB
Keadaan Umum

: Tampak sakit sedang

Kesadaran

: Compos mentis, kontak aktif (+)

Tanda Vital

: Tekanan darah

: mmHg

Nadi

: 116 x / menit

Suhu

: 36,30 C

Pernafasan

: 24x / menit

Berat badan

: 11 kg

Panjang badan

: 85 cm

Kepala

: Bentuk kepala terlihat lebih besar dibandingkan tubuh, Lingkaran


kepala 53 cm ( interpretasi menurut grafik Nellhaus lingkaran kepala
> sentil ke-98 atau >+2SD ), tidak dijumpai adanya benjolan, rambut
hitam, ubun-ubun besar belum menutup dan teraba menonjol, dahi
tampak melebar, tidak didapat cracked pot sign.

Mata

: Bentuk normal, kedudukan kedua bola mata simetris, palpebrae


superior et inferior tidak udem, konjungtiva tidak anemis, tidak
injeksi konjungtiva. Sclera tidak icterik, pupil bulat isokor 3 mm,

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

reflek cahaya +/+. Pergerakan bola mata sukar dinilai, nistagmus


tidak ada, sunset sign tidak ada.
Hidung

: Bentuk normal, secret tidak ada

Mulut

: Bentuk normal, bibir tidak kering, tidak sianosis, lidah tidak kotor,
tonsil dan faring sulit dinilai.

Telinga

: Bentuk normal, simetris.

Leher

: Bentuk normal, KGB tidak teraba membesar, tidak teraba benjolan.

Thorax

: Paru
Inspeksi

: Tampak simetris dalam statis dan dinamis

Palpasi

: Stem fremitus kanan dan kiri sama kuat

Perkusi

: Sonor pada kedua lapang paru

Auskultasi :Suara napas vesikuler, ronkhi

tidak jelas, tidak

dijumpai adanya wheezing.


Jantung
Inspeksi

: tidak tampak pulsasi ictus cordis

Palpasi

: ictus cordis teraba di ICS IV midclavicula line sinistra

Perkusi

: sulit dinilai

Auskultasi : BJ I danII murni, murmur (-), gallop (-)


Abdomen

: Inspeksi

: datar, tidak tampak gambaran vena.

Auskultasi : bising usus (+) normal


Palpasi

: supel, hepar teraba 1/3-1/3 dengan tepi tajam,


konsistensi kenyal, permukaan rata. Lien tidak teraba.

Perkusi

: tympani

Genitalia eksterna

: perempuan, tidak ada kelainan

Ekstremitas

: akral hangat, bentuk normal, gerakan lengan kanan lebih lambat


dibandingkan kiri. Tungkai kiri lebih aktif bergerak dibandingkan
kanan.

Pemeriksaan Neurologis
-

Kaku Kuduk

: negatif

Uji kekuatan

: sulit dinilai karena tidak kooperatif, tampak extremitas inferior kanan


spastis.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Reflex patella

Diana Yuliani (406047059)

: ++/+

VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG


CT- Scan tanggal 15 Maret 2006
Kesan : Intracranial-extra cerebral tidak tampak hematoma. Parenchym otak tidak tampak
perdarahan / SOL atau akut infark saat ini. Tampak tanda-tanda hydrocephalus dan
mega cisterna magna.
VIII. PENATALAKSANAAN
Konsul bagian neurosurgery untuk tindakan bedah dengan pemasangan Shunt
IX. ANJURAN
-

Konsul neurorehabilitasi

Konsul mata

X. PROGNOSIS
-

Ad vitam

: dubia ad bonam

Ad fungtionam

: dubia

Ad sanationam

: dubia

Follow up pasien
28 Maret 2006 jam 13.00
Pasien dioperasi untuk dipasang shunt dengan anestesi umum
28 Maret 2006 jam 14.00
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

Pasien sudah selesai dioperasi, dan dirawat di ruang PICU anak


Keadaan umum

: tampak sakit, kontak aktif ada

HR= 170x/menit

Tensi= 44/29 mmHg

Kepala

: tampak luka operasi tertutup oleh verban

Toraks

: gerakan dada tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara

Suhu= 36,20C

RR=25x/menit

nafas vesikular, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing. Pada Jantung
tidak dijumpai adanya bising jantung.
Abdomen

: datar, lemas, tampak luka operasi di daerah umbilikus tertutup oleh


verban, hepar dan lien tidak teraba. Bising usus positif.

Ekstremitas

: akral hangat, tidak sianosis, reflek tendon lutut +/+

Diagnosis

: Hidrosefalus

Tindakan

: - observasi
- antibiotika lanjut, anti nyeri

29 Maret 2006 jam 08.00


Keluhan

: cengeng, iritabel

Keadaan umum

: tampak sakit, aktivitas cukup, refleks normal

HR= 140x/menit

Tensi= 103/61 mmHg

Kepala

: tampak luka operasi tertutup oleh verban

Toraks

: gerakan dada tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara

Suhu= 36,40C

RR=27x/menit

nafas vesikular, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing. Pada Jantung
tidak dijumpai adanya bising jantung.
Abdomen

: datar, lemas, tampak luka operasi di daerah umbilikus tertutup oleh


verban, hepar dan lien tidak teraba. Bising usus positif.

Ekstremitas

: akral hangat, tidak sianosis, reflek tendon lutut +/+

Diagnosis

: Hidrosefalus

Tindakan

: - observasi
- antibiotika lanjut, anti nyeri
- makan bubur dan minum susu
- bila keadaan umum stabil, akan pindah ruangan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

30 Maret 2006 jam 09.00


Keadaan umum
Nadi= 120x/menit

: baik
Suhu= 37,50C

RR=20x/menit

LK=53 cm

Kepala

: tampak luka operasi tertutup oleh verban

Toraks

: gerakan dada tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada, suara
nafas vesikular, tidak ada ronchi, tidak ada wheezing. Pada Jantung
tidak dijumpai adanya bising jantung.

Abdomen

: datar, lemas, tampak luka operasi di daerah umbilikus tertutup oleh


verban, hepar dan lien tidak teraba. Bising usus positif.

Ekstremitas

: akral hangat, tidak sianosis, reflek tendon lutut +/+, ada aktivitas dari
kedua tungkai dan lengan.

Diagnosis

: Hidrosefalus

Tindakan

: - observasi

Rencana

: CT-scan ulang

31 Maret 2006
Hasil CT-scan :
Dibandingkan CT-scan tanggal 31/3/06, maka saat ini tampak ujung VP shunt di ventrikel
lateralis kanan. Sisterna ventrikel masih melebar yang relatif hampir sama atau sedikit agak
mengecil. Parenchim otak lainnya tidak tampak kelainan.

HIDROSEFALUS
Definisi
Hidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi CSS yang berlebihan pada satu
atau lebih ventrikel dan ruang subarakhnoid.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

Anatomi dan Fisiologi

Lingkaran kepala seharusnya diperiksa rutin sampai anak umur 2 tahun. Pengukuran
dilakukan pada diameter oksipitofrontal terbesar. Makrosefali (lingkaran kepala yang lebih
besar dari normal) disebabkan beberapa hal, yang paling sering ialah hidrosefalus.
Makrosefali diklasifikasikan berdasar etiologi kedalam:
1. Kelainan aliran CSS dan kelainan rongga CSS. Akumulasi CSS abnormal akibat
kelainan aliran CSS mungkin menimbulkan peninggian TIK. Hidrosefalus adalah
contoh khas kelainan aliran CSS.
2. Lesi massa intrakranial. Sesuai lokasinya, lesi ini diklasifikasikan sebagai
ekstraserebral atau intraserebral. Pada yang pertama, lesi ditemukan paling sering
sebagai penimbunan cairan subdural, seperti hematoma subdural, efusi subdural,
higroma subdural dan

hidroma subdural, serta sista arakhnoid. Lesi massa

intraserebral termasuk tumor otak dan abses otak.


3. Penambahan

volume

otak.

Penambahan

volume

parenkhim

otak

disebut

megalensefali. Lesi ini berbeda dari edema otak, dimana yang bertambah adalah
volume air otak. Ada dua jenis: megalensefali anatomik, disebabkan pertambahan
ukuran dan jumlah

neuron, serta megalensefali metabolik, disebabkan akumulasi

metabolit abnormal sekitar neuron akibat kelainan otak intrinsik.


4. Penebalan abnormal tengkorak. Pada keadaan yang

jarang,

pembesaran kepala

mungkin disebabkan penebalan kranium akibat anemia, displasia kranioskeletal dan


se jenisnya.
Lingkar kepala rata-rata saat lahir ialah 34-35 cm, umur 6 bulan 43-44 cm, umur 1
tahun 47 cm, umur 2 tahun 49 cm. Tahun pertama naik 12 cm, sedangkan tahun kedua naik 2
cm karena laju pertumbuhan otak berkurang. Peningkatan lingkar kepala ialah 1 cm per bulan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

dalam tahun pertama ( 2 cm per bulan untuk 3 bulan pertama, kemudian melambat), dan
meningkat 10 cm untuk seluruh kehidupan.
Ruangan CSS mulai terbentuk pada minggu kelima masa embrio, terdiri dari sistem
ventrikel, sisterna magna pada dasar otak dan ruang subaraknoid yang meliputi seluruh
susunan saraf.
Likuor terdapat dalam suatu sistem yang terdiri dari 2 bagian yang berhubungan satu
sama lain :
1. Sistem internal terdiri dari 2 ventrikel lateralis, foramen-foramen interventrikularis
( Monro), ventrikel ketiga, akuaduktus Sylvii dan ventrikel keempat.
2. Sistem eksternal terdiri dari ruang-ruang subaraknoid, termasuk bagian-bagain yang
melebar disebut sisterna.
Hubungan antara sistem internal dan eksternal ialah melalui kedua apertura lateralis
ventrikel keempat (foramen Luschka) dan foramen medialis ventrikel keempat
(foramen Magendii)
Produksi CSS normal adalah 0,2-0,35 ml/min, sebagaian besar diproduksi oleh plexus
choroid yang terdapat dalam sistem ventrikel, terutama oleh ventrikel lateral ( 95%) dan
ventrikel keempat. Volume total CSS adalah 125-150 ml. Tekanan normal CSS antara 150180 mmH2O Telah dikalkulasi bahwa dalam sehari CSS diproduksi sebanyak 430-450 ml.
Pada anak normal, CSS diproduksi rata-rata 20ml/jam. Sedangkan total volume CSS pada
infant adalah 50 ml, pada dewasa 150 ml.
Aliran CSS normal dari produksi sampai clearance adalah sebagai berikut : Dari
plexus choroid, CSS mengalir menuju ventrikel lateralis, kemudian menuju interventrikularis
foramen Monro, ventrikel ketiga, serebral aquaduktus Sylvii, ventrikel keempat, 2 lateral
foramen Luschka dan 1 medial foramen Magendi, ruang subarachnoid, granulasi arachnoid,
sinus dural, dan akhirnya menuju dranase venous.
Klasifikasi
Klasifikasi hidrosefalus adalah sebagai berikut :
1. Non-communicating atau obstruktif hidrosefalus, dimana tidak ada persambungan
antara sistem ventrikular dengan ruang subaraknoid. Penyebab yang paling umum
adalah penyumbatan aquaduktus.
2. Communicating atau non obstruktif hidrosefalus, dimana ada persambungan antara
sistem ventrikular dan ruang subaraknoid. Penyebab paling umum adalah post infeksi
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
10
Rumah Sakit Husada

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

dan post hemorragic hidrosefalus. Ini dapat disebabkan oleh karena over produksi dari
CSS ( jarang ), penyerapan yang tidak sempurna CSS ( lebih sering terjadi) atau
kadangkalanya karena insufisiensi dranasi venous.

Etiologi
Penyebab kongenital pada infant dan anak-anak
o

Stenosis aquaductus Sylvii akibat malformasi (10% kasus)

Dandy-Walker Sindroma (2-4%)


Pada sindroma Dandy-Walker, ventrikel keempat membesar karena penutupan sebagian
atau seluruhnya saluran keluar.Sindrome Dandy-Walker bersamaan dengan abnormal
dan perkembangan yang terlambat pada bagian otak.

Alnold-Chiari Malformation tipe 1 dan tipe 2

Agenesis Foramen Monro

Toksoplasmosis kongenital, rubella dan cytomegalovirus

Bickers-Adams syndrome.

Penyebab didapat pada infant dan anak-anak


o

Adanya lesi berupa massa, seperti tumor (medulloblastoma, astrocytoma), kista, abses
atau hematoma

Perdarahan interventrikular, yang berhubungan dengan prematuritas, trauma kepala,


ruptur dari pembuluh darah malformasi
Trauma kepala dapat merusak jaringan otak, persarafan atau pembuluh darah. Darah
dapat memasuki aliran CSS, dan dapat menyebabkan inflamasi dan jaringan parut dari

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

11

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

meningen, atau darah tersebut dapat menyumbat tempat penyerapan CSS. Sehingga
aliran CSS terhambat dan menyebabkan terjadinya hidrosefalus.
o

Infeksi : Meningitis ( khususnya bakteri)


Meningitis merupakan inflamasi selaput otak, dapat disebabkan oleh infeksi bakteri
maupun infeksi virus, dimana dapat jaringan parut pada jalannya CSS. Hidrosefalus
dapat terjadi bila jaringan parut menyumbat atau menghambat aliran CSS.

Peningkatan tekanan sinus venous, yang berhubungan dengan achondroplasia,


craniostenosis, atau trombosis vena

Idiopatik

Manifestasi klinis
Manifestasi klinis dari hidrosefalus dipengaruhi oleh usia pasien, penyebab, lokasi dari
obstruksi, durasi dan onset terjadinya. Manifestasi klinis ini sangat penting untuk dapat
mendiagnosis adanya hidrosefalus untuk meminimalkan morbiditi dan morbiditas akibat
hidrosefalus.
Gejala yang umum ditemukan pada anak-anak berupa pembesaran ukuran kepala, ini
dapat dipastikan dengan mengukur lingkaran kepala suboksipito bregmatikus dibandingkan
dengan lingkaran dada dan angka normal pada usia yang sama. Lebih penting lagi ialah
pengukuran berkala lingkaran kepala, yaitu untuk melihat pembesaran kepala yang progresif
dan lebih cepat dari normal. Gejala lain berupa iritabel, tidak dapat makan, muntah,
pertumbuhan dan perkembangan terlambat, gangguan penglihatan dan kontak sosial.
Ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya, teraba tegang atau
menonjol. Dahi tampak melebar dengan kulit kepala yang menipis, tegang dan mengkilat
dengan pelebaran vena kulit kepala. Sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar.
Didapatkan pula cracked pot sign yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak pada perkusi
kepala. Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang supraorbita. Sklera
tampak diatas iris sehingga seakan-akan matahari yang terbenam ( sunset sign). Pergerakan
bola mata yang tidak teratur dan nistagmus tidak jarang terdapat. Dapat pula ditemukan
kesulitan berjalan akibat sekunder dari spastisitas, dikarenakan traktus pyramidal
periventrikular diregang oleh hidrosefalus sehingga mempengaruhi extremitas bawah.
Penatalaksanaan

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

12

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

Penatalaksanaan hidrosefalus tergantung dari penyebabnya. Pengobatan digunakan


hanya untuk menunda tindakan bedah. Ini dapat dicoba pada prematur dengan
posthemorrhagic hidrosefalus. Pengobatan dengan terapi obat-obatan tidak efektif untuk
terapi jangka panjang hidrosefalus kronik, karena dapat mengakibatkan gangguan metabolik.
Obat-obatan yang dipakai seperti acetazolamid dan furosemid dapat menurunkan sekresi CSS
di plexus choroides.
Ada beberapa alternatif lain yang dapat dipakai, selain dilakukannya pemasangan
shunt, yaitu choroid plexectomy atau choroid plexus coagulation. Pemasangan shunt
merupakan prosedure yang paling banyak digunakan pada pasien. Dikatakan hanya 25%
pasien dengan hidrosefalus yang dapat ditangani tanpa pemasangan shunt. Prinsip
pemasangan shunt adalah membuat persambungan antara CSS ( ventrikular atau lumbar)
dengan lubang drainase (peritoneum, atrium kanan, pleura). Biasanya yang umum dipakai
adalah

shunt

ventrikulo-atrial,

shunt

ventrikulo-peritoneal,

dan

lumbar-peritoneal.

Kebanyakan dari para ahli bedah memilih menggunakan shunt ventrikulo-peritoneal, karena
keuntungannya adalah kebutuhan panjang cateter dapat diatur saat anak bertumbuh dewasa
dengan menggunakan cateter peritoneal yang panjang.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

13

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

Prognosa
Prognosa hidrosefalus tergantung dari faktor penyebabnya, luas jaringan otak yang
telah rusak dan kesempatan pemasangan shunt secara dini. Bila jaringan yang rusak tidak luas
atau tidak disertai kelainan kongenital lain atau hidrosefalus karena sumbatan ringan, maka
prognosisnya cukup baik.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

14

Laporan Kasus

Diana Yuliani (406047059)

DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson B. Nelson textbook of Pediatrics, 17th ed. Philadelphia:
WB Saunders, 2004: 1989-92.
2. Staf pengajar FKUI. Buku Kuliah IKA 3. Cetakan ke empat. Jakarta: BPFKUI, 1985.
3. Eugina. Daniela,H (2004). Hydrocephalus, Available from :
http://www.emedicine.com/neuro/topics161.htm.
4. Hydrocephalus Foundation Inc.(2002). What is Hydrocephalus?, available from :
http://www.hydrocephalus.org.
5. Hydrocephalus available from : http://www.health.adelaide.edu.au/paed_neuro/hydro.htm/
6. American Association of Neurological Surgeon. (2005). Hydrocephalus. Available from :
http://www.neurosurgerytoday.org/what/patient_e/hydrocephalus.asp.
7. Hydrocephalus Association. (2002). Hydrocephalus in Infants and Children available from :
http://www.hydroassoc.org/information.
8. Matondang. C, Wahidiyat. I, Sastroasmoro. S, Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi kedua.
Jakarta, 2003. Sagung Seto.
9. Harsono. Kapita selekta Neurologi. Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press, 2003: 199-204
10. Behrman RE, Kliegman RM, Jenson B. Nelson Essentials of of Pediatrics, 17th ed.
Philadelphia: WB Saunders, 1990: 656-7.

Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Husada

15

Anda mungkin juga menyukai