Anda di halaman 1dari 6

RESIN PENUKAR ION

Putri Rizqi Zulhiyati


123020169
Asissten : Ganjar Ginanjar Arifin
Tujuan Percobaan

: Untuk mengetahui pemurnian / pemisahan zat dengan

metode resin penukar ion. Untuk mengetahui ion-ion yang dapat dipertukarkan
senyawa hidrokarbon terpolimerisasi serta untuk mengetahui karakteristik dari zat
penukar ion tersebut.
Prinsip Percobaan

: Berdasarkan pengikatan ion, dimana ion positif (+) akan

terikat untuk ion negatif () dan juga sebaliknya. Dapat dijelaskan dengan
persamaan berikut:
Mx(aq) + Res-H Hx(aq) + Res-M
Hx(aq) + Res-OH H2O(aq) + Res-X
Metode Percobaan :

Efluen

Efluen

Gambar 1. Metode Percobaan Resin Penukar Ion


Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan Percobaan Resin Penukar Ion

Praktikum Kimia Dasar 2012


Resin Anion
Resin Kation
Merah
kecoklatan

Bening
Bening
keruh
Bening
Warna
2+
+
AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3
Reaksi Fe + 2KSCN Fe(SCN)2 + K
(Sumber : Putri Rizqi Zulhiyati, Kelompok F, Meja 12, 2012)
Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada percobaan resin


penukar ion yaitu air yang diduga mengandung Fe 2+ dimasukkan kedalam kolom
yang terdapat resin anion, warnanya mengalami perubahaan dari merah
kecoklatan menjadi bening. Kemudian air yang diduga mengandung AgNO 3
dimasukkan kedalam kolom yang terdapat resin kation, warnanya pun berubah
dari bening keruh menjadi bening. Setelah hasil penukaran ion tersebut ditampung
dalam gelas kimia kemudian diuji kembali, keduanya sudah bebas atau tidak
mengandung Fe2+ dan AgNO3.
Kesalahan yang dapat terjadi pada percobaan ini yaitu salah memasukan
larutan ke dalam kolom. Yang seharusnya dimasukkan ke dalam kolom yang
terdapat resin kation, menjadi salah karena dimasukkan ke dalam kolom yang
terdapat resin anion. Kemudian pada saat melakukan percobaan resin dalam
keadaan kering, sehingga tidak dapat mengikat ion negatif maupun ion positif
dengan kuat.
Resin penukar ion adalah metode pertukaran dari senyawa hidrokarbon
yang tepolimerisasi yang mempunyai gugus fungsi ionik. Ionik adalah partikel
bermuatan listrik. Berdasarkan muatan listriknya, ada dua jenis ion yaitu ion
bermuatan positif dan ion bermuatan negatif. Ion bermuatan positif disebut kation
sedangkan ion bermuatan negatif disebut anion.
Berdasarkan pada keberadaan gugusan labilnya, resin penukar ion dapat
diklasifikasikan dalam berbagai macam, yaitu resin penukar kation bersifat asam
kuat (mengandung gugusan HSO3), resin penukar kation bersifat asam lemah
(mengandung gugusan COOH), resin penukar anion bersifat basa kuat
(mengandung gugusan amina tersier atau kuartener), dan resin penukar anion
bersifat basa lemah (mengandung OH sebagai gugusan labil).

Praktikum Kimia Dasar 2012


Resin berbentuk butiran-butiran, yang berwarna coklat merupakan resin
kation dan yang berwarna orange merupakan resin anion. Resin ditempatkan di
dalam kolom. Resin tersebut terbuat dari polystyrene dengan divinil benzene
sebagai cross link.
Mekanisme pertukaran ion dalam resin meskipun non kristalisasi adalah
sangat mirip dengan pertukaran ion-ion kisi kristal. Pertukaran ion dengan resin
ini terjadi pada keseluruhan struktur gel dari resin dan tidak hanya terbatas pada
efek permukaan. Pada resin penukar anion, pertukaran terjadi akibat absorbsi
kovalen yang asam. Dalam proses pertukaran ion apabila elektrolit terjadi kontak
langsung dengan resin penukar ion akan terjadi pertukaran secara stoikiometri
yaitu sejumlah ion-ion yang dipertukarkan dengan ion-ion yang muatannya sama
pula dengan jumlah yang sebanding.
Indikator yang digunakan pada uji pendahuluan untuk larutan AgNO 3
adalah NaCl, sedangkan untuk larutan Fe2+ adalah indikator yang digunakan
adalah KSCN. Pada uji pendahuluan NaCl digunakan untuk membuktikan adanya
kandungan AgNO3 pada larutan yang digunakan. Sedangkan KSCN digunakan
untuk membuktikan adanya kadungan Fe2+ pada larutan. Jika larutan mengandung
Fe2+ maka warnanya akan menjadi merah kecoklatan, dan jika larutan
mengandung AgNO3 warnanya akan menjadi keruh.
Influent adalah larutan yang masuk melalui kolom, sedangkan effluent
adalah larutan yang keluar dari kolom setelah percobaan. Lalu proses pengeluaran
ion dari kolom dengan reagen yang sesuai disebut elusi dan pereaksinya disebut
eluen.
Fungsi glass wall dalam resin yaitu untuk menyaring kotoran. Glass wall
digunakan karena mempunyai struktur renggang, sehingga dapat mengikat
kontaminan. Glass wall tidak bisa digantikan dengan menggunakan kapas. Karena
kapas seratnya lebih pasat dan fungsi kapas hanya untuk menyerap air. Glass wall
bisa digantikan dengan bulu angsa, karena memiliki tekstur dan jaringan yang
sama.

Praktikum Kimia Dasar 2012


Reaksi yang terbentuk yaitu AgNO3 + NaCl AgCl + NaNO3. Natrium
klorida bereaksi dengan perak nitrat membentuk natrium nitrat dan perak klorida.
Perak yaitu positif satu, sedangkan klorin dan nitrat yaitu negatif satu. Dari
natrium klorida digabungkan dengan NO3 untuk membentuk NaNO3. Demikian
pula Ag+ digabungkan dengan Cl untuk membentuk AgCl.

Kemudian pada

reaksi Fe2+ + 2KSCN Fe(SCN)2 + K+. Besi (II) yaitu positif dua, sedangkan
kalium positif satu, serta tiosianat negatif satu. Besi (II) bereaksi dengan kalium
tiosianat membentuk besi tiosianat dan kalium. Besi (II) digabungkan dengan
tiosianat sehingga membentuk Fe(SCN)2.
Reaksi pada uji pendahuluan yaitu AgNO3 ditambahkan dengan NaCl.
AgNO3 disini sebagai kation (NO3). Membentuk reaksi AgCl + NaNO3, yang
warnanya lebih keruh dan endapannya lebih terlihat. Lalu Fe 2+ sebagai anion
ditambahkan dengan KSCN dan membentuk reaksi Fe(SCN)2 + K+, dan warnanya
menjadi merah kecoklatan.
Indikator yang digunakan pada uji pendahuluan bisa diganti, tetapi itu pun
harus yang sejenis. Misalnya, indikator tersebut bersifat non polar, maka
penggantinya pun harus bersifat non polar. Jika penggantinya bersifat polar, maka
indikator tersebut tdak bisa diganti.
Penggunaan resin tergantung pada tingkat kesadahan air bakunya. Jika
kesadahan air bakunya sangat tinggi maka dalam satu kali pakai pun resin sudah
jenuh dan harus diregenerasi. Tetapi jika tingkat kesadahan air bakunya tidak
terlalu tinggi, resin dapat dipakai kurang lebih 4 kali pakai.
Cara regenerasi untuk resin menggunakan proses tabung ganda yaitu
kedalam tabung penukar kation dialirkan HCl encer dari bawah untuk membasahi
resin dan dikeluarkan melalui drain (letaknya pada pertengahan layer resin kation
dan anion), HCl tidak mungkin membasahi resin anion karena sebelum naik
keatas, HCl tersebut sudah keluar melalui drain. Lalu kedalam tabung penukar
anion dialirkan larutan NaOH encer dari atas tabung kemudian turun kebawah
membasahi seluruh resin anion, namun agar NaOH tidak sampai pada resin kation

Praktikum Kimia Dasar 2012


maka dari bawah tabung diinjeksi air dengan debit tertentu dan dikeluarkan
bersama dengan regeneran NaOH melalui drain, dengan cara tersebut NaOH tidak
akan sampai mengenai resin kation. Kemmudian, dengan menggunakan proses
tabung campuran (mixbed) tabung tunggal, resin penukar kation dan penukar
anion dicampur menjadi satu dalam sebuah tabung tunggal. Dengan proses tabung
campuran (mixbed) regenerasi resin penukar lebih kompleks.
NO3 merupakan bentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia
melalui proses oksidasi katalitik. Nitrat adalah komponen yang mengandung
nitrogen berikatan dengan atom oksigen, nitrat mengikat tiga atom oksigen.
Struktur kimia dari nitrat yaitu memiliki berat molekul 62,05. Struktur kimianya
O=NO, dan berat molekul 46,006. Minuman yang tercemar oleh nitrat dapat
menyebabkan methemoglobinemia simptomatik pada anak-anak. Bila kandungan
nitrat ini dikonsumsi oleh bayi dapat menimbulkan keracunan akut. Namun pada
bayi yang berumur enam bulan atau lebih, terdapat bakteri pengubah nitrat tetapi
masih dalam jumlah sedikit. Pada anak-anak dan orang dewasa, nitrat diabsorbsi
dan disekresikan sehingga resiko untuk keracunan nitrat jauh lebih kecil.
Kemudian sifat fisika pada besi (II), yaitu lebur pada suhu 1540C, mendidih pada
suhu 2760C, dapat menghantarkan panas sebesar 80 joule/s m K, dapat
menghantarkan listrik sebesar 1,1 x 107 mho, dan memilki kerapatan 7860 kg/m3.
Sifat kimianya yaitu mudah bereaksi dengan oksigen, mudah bereaksi dengan air
sulit terbakar, dll. Jika Fe2+ terkonsumsi, orang akan keracunan.
Aplikasi resin penukar ion dalam bidang pangan yaitu untuk pembuatan
air mineral, dan digunakan dalam metode pemisahan pemekatan suatu bahan.
Dalam industri digunakan untuk pengolahan air (water treatment).

Kesimpulan :

Praktikum Kimia Dasar 2012


Berdasarkan percobaan resin penukar ion dapat disimpulkan bahwa air
yang diduga mengandung Fe2+ dan setelah dimasukkan kedalam kolom yang
terdapat resin anion mengalami perubahan warna dari merah kecoklatan menjadi
bening. Kemudian setelah diuji kembali, hasil tersebut sudah bebas dari
kandungan Fe2+. Sedangkan air yang diduga mengandung AgNO3 dimasukkan ke
dalam kolom yang terdapat resin kation, dengan warna awal bening keruh menjadi
bening, dan hasilnya pun setelah diuji kembali sudah tidak mengandung AgNO3.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010, Resin Kation,
Acessed : 9 Desember 2012.

www.purewatercare.com/resin_kation.php,

Tirta Kevin, 2010, Sebutkan Sifat-sifat Fisika dan Sifat Kimia Besi,
www.id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20110301192446AA5oTJu, Acessed : 11 Desember 2012.
Wahyudhy,
Harry,
2007,
Keracunan
www.klikharry.com/2007/02/21/keracunan-nitrit-nitrat/,
Desember 2012.

Nitrat-Nitrit,
Acessed : 11

Syabatini, Annisa, Laporan Praktikum Kimia Analitik II Percobaan IV Resin


Penukar Ion, www.annisanfushi .wordpress.com/2009/07/17/resinpenukar ion/, Acessed : 11 Desember 2012.

Anda mungkin juga menyukai