Anda di halaman 1dari 3

Aldehida adalah senyawa organik yang mengandung-CHO radikal, di mana sebuah atom

karbon membentuk ikatan rangkap dengan atom oksigen dan juga terikat pada atom hidrogen
dan kelompok lain dilambangkan dengan R, yang bisa menjadi atom hidrogen kedua, sebuah
kelompok alkil, atau grup aril. Yang paling penting dan contoh-contoh sederhana adalah metanal
(formaldehida), HCOH, dan ethanal (asetaldehida), CH 3 CHO.
Gugus dapat dibuat dari oksidasi alcohol. Alcohol primer bisa dioksidasi baik menjadi
aldehid maupun asam karboksilat tergantung pada kondisi-kondisi reaksi. Untuk pembentukan
asam karboksilat, alcohol pertama-tama dioksidasi menjadi sebuah aldehid yang selanjutnya
dioksidasi lebih lanjut menjadi asam.
Oksidasi parsial alkohol menjadi aldehid
Oksidasi alcohol akan menjadi sebuah aldehid jika digunakan alcohol yang berlebih dan
aldehid bisa dipisahkan melalui distilasi sesaat setelah terbentuk. Alkohol berlebih berarti bahwa
tidak ada agen pengoksidasi yang cukup untuk melakukan tahap oksidasi kedua. Pemisahan
aldehid sesegera mungkin setelah terbentuk berarti bahwa tidak tinggal menunggu untuk
dioksidasi kembali.
Jika digunakan butanol sebagai sebuah alcohol primer sederhana, maka akan dihasilkan
aldehid butanal. Persamaan lengkap untuk persamaan ini agak rumit, dan kita perlu memahami
tentang persamaan setengh reaksi untuk menyelesaikannya.
CH3CH2CH2CH2OH + Cr2O7-2 + 8H+ CH3CH2CH2COH + Cr3+ + 7 H2O
Dalam kimia organic, versi-versi sederhana dari reaksi ini sering digunakan dengan
berfokus pada apa yang terjadi terhadap zat-zat organic yang terbentuk. Untuk melakukan ini,
oksigen dari sebuah agen oksidasi dinyatakan sebagai [O]. penulisan ini dapat menghasilkan
persamaan reaksi yang lebih sedehana :
CH3CH2CH2CH2OH + [O] CH3CH2CH2COH + H2O
Penulisan ini juga dapat membantu dalam mengingat apa yang terjadi selama reaksi
berlangsung. Kita bisa membuat sebuah struktur sederhana yang menunjukkan hubungan antara
alcohol primer dengan aldehid yangterbentuk.
Sifat fisik dan kimia Butyl aldehyd :
- Cairan jernih
- Titil leleh : -990C
- Titik didih : 75 0C
- SPGR : 0,803
- Tidak larut dalam air
- Titik nyala : -70C
Butyl aldehid berfungsi sebagai bahan baku untuk membuat obat-obatan, agrokimia,
antioksidan, karet akselerator, pembantu tekstil, parfum dan rasa. Butyraldehyde juga digunakan
sebagai perantara dalam plastisizer manufaktur, alkohol, pelarut dan polimer.
Sifat fisik dan kimia bahan baku
1. asam sulfat
Sifat

Keterangan

Massa molar
Penampilan
Densitas
Titik leleh
Titik didih
Kelarutan
Keasaman
Viskositas
Bahaya

98,08 gr/mol
Cairan bening, tak berwarna, tak berbau
1,84 gr/cm3, cair
10o C, 283 K, 50o F
337o C, 610 k, 639o F
Tercampur penuh dalam air
-3
26,7 cp (20o C)
Korosif sifatnya

2. kristal Kalium bikromat


- Wujud
- Rumus molekul
Titik leleh
- Kelarutan dalam air
- Massa molekul

: zat berkristal jingga kemerahan


: K2Cr2O7
: 397 oC
: 5 g/100 mL pada 0 oC, dan 102 g/100 mL pada 100 oC
: 294,21 g/mol.

3. Iso Butyl Alkohol


- Rumus molekul
- Massa molekul
- Wujud
- Density
- Titik leleh
- Titik didih
Solubility in water

: C4H10O
: 74.122 g/mol
: Colorless liquid
: 0.802 g/cm3, liquid
: -101.9 C, 171 K, -151 F
: 107.89 C, 381 K, 226 F
: 8.7 mL/100 mL

Analisis Percobaan
Dari hasil percobaan dapat dianalisa bahwa butyl aldehid adalah suatu reaksi yang
dihasilkan dari oksidasi parsial alcohol primer. Sebagai agen pengoksidasi digunakan
K2Cr2O7 dan Asam sulfat pada percobaan ini digunakan sebagai katalis. Atom Kalium pada
kalium bikromat akan mengikat SO4 pada asam sulfat dan atom hydrogen asam sulfat akan
mengikat Cr2O4 pada Kalium Bikromat. Pada reaksi ini, ada sejumlah 0,163 mol 3 atom O
terlepas. dan atom O yang terlepas ini akan mengoksidasi butanol. Proses oksidasi mulai terjadi
ketika larutan kalium bikromat + asam sulfat yang mula-berwarna orange berubah warna
menjadi hijau tua saat butanol ditambahkan
Untuk mendapatkan Butyl aldehid yang murni dilakukan proses pemisahan dengan
metode distilasi. Tetesan pertama pada proses distilasi ini menetes pada pemanasan 15 menit
pertama dengan bottom temperature 800C. Tetesan pertama ini menetes dengan suhu bottom
mendekati titik didih air (produk samping) yaitu 100 0C dari pada titik didih normal butyl aldehid

VIII.

yaitu 75,70C sehingga dapat dianalisa bahwa butyl aldehid yang didapat pada praktek ini kurang
murni karena masih terkandung air. Setelah proses distilasi 1,5 jam proses distilasi dihentikan
karena tidak ada lagi cairan yang menetes pada distilat. Distilat (butyl aldehid) yang didapat
sebanyak 14,454 gram dalam fase cair.
Pada percobaan ini didapat persen konversi produk adalah sebanyak 73,23 % dan persen
yield teori adalah 77,1 % sedangkan persen yield secara praktek adalah 71,2 %. Dianalisa bahwa
oksigen yang terbentuk dari reaksi pertama memang segitu dan semuanya teroksidasi sempurna.
Kesalahan ini berhubungan dengan bahan yang dipakai yaitu asam sulfat dan kalium bikromat
Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
Butyl Aldehid dapat dihasilkan pengoksidasian parsial dari butanol
Produk yang didapat sebanyak 15,01 ml
% konversi dan % yield secara praktek yang didapat pada percobaan ini adalah masing-masing
73.23% dan 71,2 %
http://mariyah69moo.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-pembuatan-isobutyl.html

Anda mungkin juga menyukai