Anda di halaman 1dari 18

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan
oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan,
sedangkan kewajiban merupakan peran sebagai anggota warga negara guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban
tersebut. Apabila antara hak dan kewajiban tidak seimbang, maka akan terjadi
masalah dalam suatu masyarakat,bangsa, maupun negara.
Hak dan kewaraganegaraan di Indonesia tertera di dalam pasal untuk
mengatur antara hubungan manusia dengan negaranya. Hak dan kewajiban warga
negara juga diatur dalam UUD 1945 yang merupakan bagian dari latar belakang
kewarganegaraan. Masyarakat sangat berperan dalam pembangunan suatu Negara,
sehingga negara mempunyai hak dan kewajiban bagi warga negaranya begitu pula
dengan warga negaranya yang juga mempunyai hak dan kewajiban terhadap
negaranya.
Oleh karena itu, disusunlah makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara
ini. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan,
penulisan makalah ini juga agar pembaca dapat memahami hak dan kewajiban
mereka sebagai warga negara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, didapat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian hak dan kewajiban negara?
2. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi kewarganegaraan?
3. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara Indonesia?
4. Bagaimana hak dan kewajiban negara/pemerintah?
5. Bagaimana hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara?
6. Bagaimana karakteristik warga negara yang bertanggung jawab?

1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Untuk mengetahui pengertian hak dan kewajiban negara.


Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi kewarganegaraan.
Untuk mengetahui hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
Untuk mengetahui hak dan kewajiban negara/pemerintah.
Untuk mengetahui hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara.
Untuk mengetahui karakteristik warga negara yang bertanggung jawab

1.4 Manfaat
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dapat mengetahui pengertian hak dan kewajiban negara.


Dapat mengetahui hal-hal yang mempengaruhi kewarganegaraan.
Dapat mengetahui hak dan kewajiban warga negara Indonesia.
Dapat mengetahui hak dan kewajiban negara/pemerintah.
Dapat mengetahui hak dan kewajiban mahasiswa sebagai warga negara.
Dapat mengetahui karakteristik warga negara yang bertanggung jawab

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Negara


Pengertian Warga Negara menurut kamus Bahasa Indonesia (2002) adalah
penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran,
dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang
warga dari negara itu. Sementara Dr.A.S Hikam (200).
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak
pada umumnya didapat dengan cara diperjuangkan melalui pertanggungjawaban
atas kewajiban. Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu
keharusan / kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga
negara guna mendapatkan hak yang pantas untuk didapat. Kewajiban pada
umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam
melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan
akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban
merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam praktik harus
dijalankan dengan seimbang. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara imbang
dalam praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan dalam
pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan bermasyaraka, berbangsa,
maupun bernegara. Ketimpangan akan hak dan kewajiban yang terjadi akan
menimbulkan gejolak dalam kehidupan baik dari kalangan individu maupun
kelompok. Gejolak tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan atas tidak
berjalannya hak dan kewajiban secara seimbang. Oleh sebab itu, untuk
menghindari adanya gejolak pada masyarakat mengenai ketimpangan akan hak
dan kewajiban tersebut diperlukan kesadaran secara mendasar pada individu akan
kewajiban yang harus dipenuhi guna mendapatkan hak yang pantas dan sesuai
atas pelaksanaan kewajiban tersebut.

Ditinjau dari etimologi kata, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak
berarti milik, kekuasaan yang benar atas sesuatu. Kewajiban berarti keharusan,
atau sesuatu yang harus dilakukan. Warga negara berarti pnduduk sebuah negara,
yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran dan sebagainya mempunyai
kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga (anggota) dari negara itu. Hak
dan kewajiban warga negara berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu dan yang
harus dilakukan oleh penduduk sebuah negara.

2.2 Hal-Hal yang Mempengaruhi Kewarganegaraan


2.2.1 Asas Kewarganegaraan
Karena seseorang mendapatkan perlindungan hukum dari negara, serta
menerima hak dan kewajibannya. Dalam asas kewarganegaraan dalam UU
Nomor

12

Tahun

2006,

dikenal

dua

pedoman

yaitu:

(1)

asas

kewarganaegaraan umum dan (2) asas kewarganegaarn khusus.


2.2.1.1 Asas Kewarganegaraan Umum
a. Asas Kelahiran (Ius Soli)
Ius soli berasal dari bahasa latin; ius berarti hukum atau
pedoman, sedangkan soli dari kata solum yang berarti negeri, tanah
atau daerah. Jadi Ius soli adalah penentuan status kewarganegaraan
berdasarkan tempat atau daerah kelahiran seseorang. Jadi,
seseorang dapat menjadi warga negara dimana ia dilahirkan,
contoh Jepang dan Amerika Serikat.
b. Asas Keturunan (Ius Sanguinis)
Ius Sanguinis berasal dari bahasa latin, ius berarti hukum
atau pedoman, sedangkan sanguinis dari kata sanguis yang berarti
darah

atau

keturunan.

Jadi,

Ius

Sanguinis

adalah

asas

kewarganegaraan yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas ini


menetapkan seseorang mendapatkan kewarganegaraan suatu

negara, apabila orang tuanya adalah warga negara suatu negara,


sebagi contoh seseorang yang lahir di Indonesia, namun orang
tuanya berkewarganegaraan asing, maka ia mendapatkan status
kewarganegaraan dari orang tuanya.
c. Asas Kewarganegaraan Tunggal
Asas ini adalah asas

yang

menentukan

satu

kewarganegaraan bagi setiap orang. Setiap orang tidak dapat


menjadi warga negara ganda atau lebih dari satu.
d. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas
Asas ini adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
ganda (lebih dari 1 warga negara) bagi anak-anak sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam UU. Pada saat anak-anak ini telah
mencapai 18 tahun, maka harus menentukan salah satu
kewarganegaraannya.
2.2.2.2. Asas Kewarganegaraan Khusus
a. Asas kepentingan nasional
Adalah

asas

yang

menentukan

bahwa

peraturan

kewarganegaraan mengutamakan kepentingan nasional Indonesia,


yang bertekad mempertahankan kedaulatannya sebagi negara
kesatuan yang memiliki cita-cita dan tujuannya sendiri.
b. Asas perlindungan maksimum
Adalah asas yang menentukan bahwa pemerintah wajib
memberkan perlindungan penuh kepada setiap warga negara
Indonesia dalam keadaan apapun, bak di dalam maupun di luar
negeri.
c. Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan
Adalah asas yang menentukan bahwa setiap warga negara
Indonesia mendapatkan perlakuan yang sama di dalam hukum dan
pemerintahan.

d. Asas kebenaran sustantif


Adalah asas dimana prosedur kewarganegaraan seseorang
tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga disertai substansi dan
syarat-syarat permohonan yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
e. Asas non-diskriminatif
Adalah asas yang tidak dapat membedakan perlakuan
dalam segala hal ikhwal yang berhubungan dengan warga negara
atas dasar suku, ras, agama, golongan, jenis kelamin, serta harus
menjamin, melindungi, dan memuliakan HAM pada umumnya,
dan hak warga negara pada khususnya.
f. Asas pengakuan dan penghormatan terhadap HAM
Adalah asas yang dalam segala hal ikhwal yang berhungan
dengan

warga

negara

harus

menjamin,

melindungi,

dan

memuliakan HAM pada umumnya dan hak warga negara pada


khususnya.
g. Asas keterbukaan
Adalah asas yang menentukan bahwa segala hal yang
berhubungan dengan warga negara secara terbuka.

h. Asas publisitas
Adalah asas yang menentukan bahwa sesorang yang
memperoleh dan atau kehilangan kewarganegaraan RI akan
diumumkan dalam berita negara RI.

2.2.2 Masalah Status Kewarganegaraan


Masalah status kewargangaraan seseorang akan muncul apabila asas
kewarganegaraan diterapkan secara tegas dalam sebuah negara, sehingga
mengakibatkan terjadinya beberapa kemungkinan berikut ini:
a. Apatride

adalah

seseorang

yang

tidak

memiliki

status

kewarganegaraan. Hal ini disebabkan karena orang tersebut lahir di


negara yang manganut asas ius sanguinis.
b. Bipatride adalah seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan. Hal
ini dimungkinkan apabila orang tersebut berasal dari orang tua yang
negaranya menganut sangunis sedangkan ia lahir di negara yang
menganut ius soli.
c. Multipatride seseorang yang memiliki lebih dari dua status
kewarganegaraannya, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di
perbatasan antara dua negara.
2.2.3 Syarat dan Tata Cara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia
Untuk mengatasi masalah kewarganegaraan, maka Indonesia mengatur
tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.62 Tahun
1958 dan diperbaharui dalam UU No.12 yang meliputi dengan cara yaitu:
a. Telah berusia 18 tahun atau sudah menikah.
b. Pada waktu mengajukan permohonan kewarganegaraan telah
tinggal di negara RI paling singkat 5 tahun berturut-turut atau
paling singkat 10 tahun tidak berurut-urut.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Dapat berbahasa Indoneia serta mengakui dasar negara pancasila
dan UUD negara RI tahun 1945.
e. Tidak pernah dijatuhi pindana karena melakukan tindak pijana
yang diancahnya.
f. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI, tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda.
g. Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap.
h. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:


a. Permohonan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis
dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup kepada
Presiden melalui menteri.
b. Berkas permohonan tersebut disampaikan kepada pejabat.
c. Permohonan disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam
waktu paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal permohonan
diterima.
d. Permohonan dikenai biaya yang besarnya diatur dengan peraturan
pemerintah.
e. Presiden dapat menerima dan menolak permohonan.
f. Pengabulan permohonan ditetapkan dengan Keputusan Presiden
paling lambat 3 bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh
menteri dan pemberitahuan kepada pemohon paling lambat 14 hari
terhitung sejak Keputusan Presiden ditetapkan.
g. Penolakan permohonan disertai alasan dan diberitahukan oleh
menteri paling lambat 3 bulan sejak tanggal permohonan diterima
oleh menteri.
h. Keputusan Presiden mengenai pengabulan permohonan berlaku
efktif terhitung sejak tanggal pemohon mengucapkan sumpah atau
mengatakan janji setia.
i. Paling lambat 3 bulan sejak Keputusan Presiden dikirim kepada
pemohon, pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan
sumpah dan janji setia.
j. Apabila tidak hadir dalam pemanggilan tanpa alasan yang sah,
maka Keputusan Presiden batal demi hukum.
k. Apabila pelaksanaan sumpah/janji tida dapat dilakukan karena
kelalaian pejabat, maka pemohon dapat menyatakan pengucapan
sumpah/janji setia di hadapan pejabat lain yang ditunjuk menteri.
l. Pejabat tersebut membuat berita acara pelaksanaan sumpah/janji.
m. Paling lambat 1 hari sejak tanggap pengucapan sumpah/janji,
pejabat penyampaikan berita acara yang tersebut.
n. Setelah pengucapan sumpah/janji, pemohon wajib menyerahkan
dokumen keimigrasian atas namanya kepada Kantor Imigrasi
paling lambat 14 hari.
8

o. Salinan Keputusan Presiden tentang Pewarganegaraan menjadi


bukti sah kewarganegaraan sah seseorang.
p. Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh
kewarganegaraan dalam berita negara RI.

2.3 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Apabila seseorang menjadi warga negara suatu negara, maka orang
tersebut mempunyai hak dan kewajiban. Hak adalah suatu yang seharusnya
diperoleh oleh warga negara setelah melaksanakan segala sesuatu yang menjadi
kewajibannya sebagai warga negara.
Hak dan kewajiban warga negara yang dimaksud adalah sebagai berikut:
2.3.1 Hak Warga Negara Indonesia menurut UUD 1945, adalah:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
b. Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan.
c. Berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan.
d. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang,
serta perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi.
e. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya.
f. Berhak mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupna dan/atau demi
kesejahteraan hidup manusia.
g. Setiap orang berhak mamajukan dirinya dalam memperjuangkan
haknya secara koletif untuk membangun masyarakat, bangsa , dan
negaranya.
h. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.
i. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
j. Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
k. Setiap orang berhak atas status kewarganegaran.
9

l. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya,


memilih pendidikan dan pengjaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan,memilih tempat tinggal di wilayah negara, dan
meninggalkannya serta berhak kembali.
m. Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakn
pikiran, dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
n. Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.
o. Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi
untuk mengembangkan pribadi dan lingkugan sosialnya, serta berhak
untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyiimpan, mengolah, dan
menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran
yang tersedia.
p. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya,
serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan
untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
q. Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka
politik dari negara lain.
r. Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, san
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat berhak
memperoleh pelayanan kesehatan.
s. Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
t. Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan dirinya secara utuh sebagi manusia yang bermartabat.
u. Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik
tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa
pun.
v. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk
diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut

10

atas dasar hhukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang
tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.
w. Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif
atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
x. Identitas budaya dan hak masyarakat trasisional dihormati selaras
dengan perkembangan zaman dan peradaban.
2.3.2 Kewajiban warga negara meliputi:
a. Wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antara negara dngan
warga negara dan membela tanah air (pasal 27).
b. Wajib membela pertahanan dan keamanan negara (pasal 29)
c. Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan
yang terutang dalam peraturan (pasal 28)
d. Wajib menjunjung hukum dan pemerintah.
e. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
f. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undangundang untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan
kebebasan orang lain.
g. Wajib mengikuti pendidikan dasar.
2.4 Hak dan Kewajiban Negara/Pemerintah
Sebagaimana seorang warga yang mempunyai hak dan kewajiban, maka
negara pun mempunyai hak dan kewajiban atas warga negaranya. Hak dan
kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan
dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan menjamin
kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional
sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945.
Hak dan kewajiban negara atau pemerintah adalah sebagai berikut:
2.4.1 Hak negara atau pemerintah adalah meliputi:
a. Menciptakan peraturan dan undang-undang yang dapat mewujudkan
ketertiban dan keamanan bagi keseluruhan rakyat.

11

b. Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang menguasai hajat


hidup orang banyak.
c. Memaksa setipa warga negara untuk taat pada hukum yang berlaku.
2.4.2 Kewajiban negara atau pemerintah sebagaimana yang tersebut dalam tujuan
negara dalam pembukaan UUD 1945 dan kewajiban negara mnurut undangundang serta UUD meliputi:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
e. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk memeluk agama
dan kepercayaannya.
f. Negara atau pemerintah wajib membiayai pendidikan khususnya
pendidikan dasar.
g. Pemerintah berkewajiban mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional.
h. Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya
20% dari anggaran belanja negara dan belanja daerah.
i. Pemerintah mamajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
menjunjung tnggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
j. Negara memajukan kebudayaan manusia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dengan memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
k. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
kebudayaan nasional.
l. Negara menguasai cabang-cabang produksi terpenting bagi negara dan
menguasai hidup orang banyak.
m. Negara menguasai bumi, air, dn kekayaan alam demi emakmuran
rakyat.
n. Negara berkewajiban memelihara fakir miskin dan anak-anak terlantar.

12

o. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan


memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaannya.
p. Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan esehtan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

2.5 Hak dan Kewajiban Mahasiswa sebagai Warga Negara


Mahasiswa atau mahasiswi adalah panggilan untuk orang yang sedang
menjalani pendidikan tinggi di sebuah universitas atau perguruan tinggi.
Mahasiswa termasuk dalam kalangan pemuda yang menjadi harapan bangsa.
Sebagaiagent of change mahasiswa berperan besar membawa perubahan dalam
diri bangsa Indonesia, untuk itu diperlukan generasi mahasiswa yang bertanggung
jawab serta memiliki kesadaran dan

bisa mengimplementasikan hak dan

kewajiban sebagai warga negara Indonesia.


Sebagai bagian dari Negara Indonesia mahasiswa merupakan insan yang
memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas akademika yang
mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara Indonesia
lainnya. Hak dan kewajiban yang harus ditanamkan dalam diri mahasiswa antara
lain :
1. Kebebasan akademik menuntut dan mengkaji ilmu sesuai norma dan
susila yang berlaku dalam lingkungan akademik.
2. Memperoleh pengajaran dan layanan di bidang akademik sesuai dengan
minat, bakat, dan kemampuan.
3. Menyelesaikan studi lebih awal.
4. Memperoleh layanan informasi yang berkaitan dengan program studi
serta hasil belajarnya.
5. Memanfaatkan sumber daya melalui perwakilan organisasi mahasiswa
yang ada di kampus.
6. Mematuhi peraturan yang berlaku.
7. Memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan dan keamanan
fakultas dan kampus.

13

8. Menghargai ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.


9. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
10. Menjaga kewibawaan dan nama baik universitas atau kampus.

2.6 Karakteristik Warga Negara yang Bertanggung Jawab


Karakteristik adalah sejumlah sifat atau tabiat yang harus dimiliki oleh
warga negara Indonesia, sehingga muncul suatu identitas yang mudah dikenali
sebagai warga negara. Sejumlah sifat dan karakter warga negara Indonesia adalah
sebagi berikut:
1. Memiliki rasa hormat dan tanggung jawab
Sifat ini adalah sikap dan perilaku sopan santun, ramah tamah, dan
melaksanakan semua tugas dan fungsinya esuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Bersikap kritis
Sifat ini adala sifat dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang
valid (sah) serta argumentasi yang akurat.
3. Melakukan diskusi dan dialog
Sifat ini aalah sikap dan perilaku dalam menyelesaikan masalah
(problem solving) hendaknya dilakukan dengan pola diskusi dan dialog
untuk mencari kesamaan pemikiran terhadap penyelesaian masalah
yang dihadapi.
4. Berikap terbuka
Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang transparan serta terbuka, sejauh
masalah tersebut tidak bersifat rahasia.
5. Rasional
Sifat ini adalah pola sikap dan perilaku yang berdasarkan rasio dan akal
pikiran yang sehat.
6. Adil
Sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormti persamaan derajat dan
martabat kemanusiaan.
7. Jujur
Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta
yang sah dan akurat.
Sedangkan karakteristik warga negara yang mandiri meliputi:
14

1. Memiliki kemandirian.
2. Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan ekonomi sebagai warga
negara.
3. Menghargai martabat manusia dan kehormatan pribadi.
4. Berpartisipasi dalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan sikap
yang santun.
5. Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusional yang sehat.

15

BAB 3. PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan /
kewajiban untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna
mendapatkan hak yang pantas untuk didapat.Karena seseorang mendapatkan
perlindungan hukum dari negara, serta menerima hak dan kewajibannya,
diperlukan asas kewarganegaraanuntuk mengatur status kewarganegaraan
seseorang. Apabila seseorang menjadi warga negara suatu negara, maka orang
tersebut mempunyai hak dan kewajiban. Sebagaimana seorang warga yang
mempunyai hak dan kewajiban, maka negara pun mempunyai hak dan kewajiban
atas warga negaranya. Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa
yang seharusnya diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam
melindungi dan menjamin kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya citacita dan tujuan nasional sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD
1945.Selainitu sebagai bagian dari Negara Indonesia mahasiswa merupakan insan
yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari sivitas akademika
yangjuga mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara
Indonesia lainnya. Oleh karenanya kesadaran secara mendasar akan kewajiban
yang harus dipenuhi guna mendapat hak yang pantas dan sesuai atas pelaksanaan
kewajiban

sanagatdiprlukanagar

tidak

terjadi

ketimpangan

sosial

yang

menyebabkan terjadinya gejolak pada masyarakat, bangsa dan negara.


3.2 Saran
Baik individu, masyarakat, penerintah, negara maupun mahasiswa harus
memiliki kesadaran yang mendasarkan hak dan kewajiban yang harus
dilaksanakan agar segala bentuk ketimpangan dapat dihindarkan dan manusia
dapat memperoleh hak yang seutuhnya atas kewajiban yang telah dilaksanakan
16

dengan sebaik-baiknya. Makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, namun
harapan dari penulis agar semoga pembaca memapu tergugah untuk menyadari
hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik lewat makalah yang telah
disusun oleh penulis.

17

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

2013. Peran

Mahasiswa

dalam

Membela

Negara

(online),

(http://theguhengine.blogspot.com/2013/05/peran-mahasiswa-dalammembelanegara.html, diakses 8 Maret 2014).


Jidy.

2013.

Menanamkan

Kesadaran

Mahasiswa

akan

Hak

(online), (http://sebmanida.blogspot.com/2013/03/menanamkan
kesadaranmahasiswa-akan-hak.html, diakses 8 Maret 2014).
Kaelan. 2007. Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta: Paragdima.
Srijanti,

A.Rahman

dan

Purwanto.2011.Pendidikan

Kewarganegaraan

di

Perguruan Tinggi. Jakarta: Salemba Empat.


Sumarsono, S. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

18

Anda mungkin juga menyukai