Pendahuluan :
Kejang merupakan tanda awal penyakit yang
Diagnosis :
Anamnesis :
Diskripsi kejang (bentuk,fokal atau umum, lama,
frekuensi, kesadaran saat kejang, dengan/tanpa
demam, interval, kesadaran, pasca kejang,
kelumpuhan pasca kejang).
Anemnesia untuk mencari etiologi kejang:
demam, trauma kepala, sesak nafas, diare,
muntah, riwayat ada tidaknya kejang/epilepsi.
Jika ada epilepsi, apakah minum obat secara
teratur.
Riwayat kejang/epilepsi dalam keluarga.
Pemeriksaan fisis
Penilaian kesadaran, pemeriksaan fisik umum
Pameriksaan
penunjang :
Sesuai indikasi untuk mencari etiologi dan kom
Tata Laksana :
Medikamentosa
Tujuan utama pengobatan status epileptikus :
Mempertahankan fungsi vital (A,B,C)
Identifikasi dan terapi faktor penyebab dan
faktor presipitasi.
Menghentikan aktivitas kejang.
Di Rumah Sakit :
Terapi rumatan :
Jika pada tata laksana kejang akut ,kejang berhenti
Fenitoin :
Dosis inisial maksimum adalah 1000 mg (30 mg/kgBB
Sediaan IV diencerkan dengan NaCL 0,9 %, 10 mg/
1cc
NaCL 0,9 %.
Kecepatan pemberian IV : 1 mg/kg/menit, maksimum
50 mg/menit.
Jangan diencerkan dengan cairan yang mengandung
Dektrose, karena akan menggumpal.
Sebagian besar kejang berhenti dalam waktu 15-20
menit setelah pemberian.
/elektrokardiografi.
Pemantauan tekanan intrakranial : kesadaran, Dolls
eye movement, pupil, pola pernafasan, dan edema
pupil.
Analisa gas darah. Darah tepi, pembekuan darah,
elektrolit, fungsi hati dan ginjal, bila dijumpai kelainan
lakukan koreksi.
Balans cairan input-output.
Tata laksana etiologi.
Edema serebri dapat diberikan manitol o,5 1,0
mg/kg/8jam.
Pemantauan dan
prognosis :
Mati batang otak (Brain Death) angka
kematian 5%.
Pemantauan : CT scan/MRI kepala,
elektroensefalografi, Brainstem Auditory
Evoked Potential, Visual Evoked Potential.
Gejala sisa : delayed motorik, sindrom ekstra
piramidal, retardasi mental dan epilepsi