MANAJEMEN KUANTITATIF
MODUL 3
PENDAHULUAN
Metode Simpleks merupakan sebuah metode lanjutan dari metode grafik.
Metode Grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan manajemen yang memiliki
variable keputusan cukup besar, sehingga untuk menyelesaikannya dibutuhkan
sebuah metode yang lebih kompleks yaitu dengan menggunakan program komputer
QSB (Quantitative System For Business) atau menggunakan metode simpleks. Dalam
kenyataannya penggunaan komputer lebih efisien, akan tetapi metode dasar yang
digunakan dalam pengoperasian komputer tetap metode simpleks.
Penyelesaian secara manual linear program dengan metode simpleks tetap
menghendaki kesungguhan kita dalam pengembangan keahlian formulasi Linear
Programing (LP). Dengan mempelajari mekanisme dari metode simpleks, informasi
yang diperoleh tidak hanya solusi optimal saja, melainkan juga interpretasi ekonomi
dan informasi untuk mengadakan analisa sensitivitas.
Metode simpleks merupakan pengembangan metode aljabar yang hanya
menguji sebagian dari jumlah solusi basis dalam bentuk tabel. Tabel simpleks hanya
menggambarkan masalah linear program dalam bentuk koefisien saja, baik koefisien
fungsi tujuan maupun koefisien setiap kendala.
PENGERTIAN
Metode Simpleks adalah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan
persoalan manajerial yang telah diformulasikan terlebih dahulu ke dalam persamaan
matematika program linear yang mempunyai Variabel Keputusan mulai dari lebih
besar atau sama dengan 2 (dua) sampai multivariabel.
Sebagai pembanding, Metode Grafik hanya dapat kita gunakan apabila jumlah
variable keputusan maksimal 2 (dua) buah. Sehingga dapat juga kita katakan bahwa
apabila suatu persoalan Linear programming dapat kita selesaikan dengan Metode
simpleks. Sebaliknya suatu persoalan yang hanya bisa diselesaikan dengan Metode
Simpleks tidak dapat kita selesaikan dengan Metode Grafik.
Ada beberapa langkah penting yang harus kita pahami dalam menggunakan Metode
Simpleks, yaitu :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
Max Z = 40 X1 + 30 X2
Batasan
1. 2/5 X1 + X2
2.
20
1/5 X2
3. 3/5 X1 + 3/10 X2 21
4. X1, X2
0 Non Negativity
(FORMULA BIASA)
Max Z = 40 X1 + 30 X2 + OS1 + OS2 + OS3
Batasan
1. 2/5 X1 + X2 + 1 S1
= 20
2.
=5
1/5 X2 + 1 S1
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
3. 3/5 X1 + 3/10 X2 + 1 S1
X1, X2, S1, S2, S3
= 21
0
(FORMULASI STANDAR)
Barangkali ada yang masih ragu atau kurang mengerti mengapa kita tambahkan
atau introduksikan variable baru sewaktu kita merubah bentuk biasa ke bentuk
standar. Perhatikan lagi dengan seksama.
Ambil contoh : 2/5 X1 + X2 20
Disini kita lihat bahwa nilai ruas kiri lebih kecil atau sama dengan () 20. Padahal
dalam pengoperasikan Tabel simpleks kita harus merubah tanda menjadi tanda =
artinya nilai ruas kiri betul-betul sama dengan nilai ruas kanan. Variabel yang kita
tambahkan tersebut kita namakan Slack Variable dengan tanda SL dan bertanda
postitf.
2/5 X1 + X2 + 20
2/5 X1 + X2 + SL. 20 atau
2/5 X1 + X2 + 1 SL = 20
Sementara jika tanda pembatas kita adalah Lebih Besar atau Sama Dengan () maka
kita introduksikan varibel Surplus.
Ambil contoh : 4 X 1 + 3 X 25
Disini kita lihat bahwa nilai ruas kiri lebih besar atau sama dengan () nilai ruas kanan,
oleh karena itu agar nilainya sama besar maka kita introduksikan variable baru yang
kita sebut Surplus Variabel dengan tanda SP pada ruas kanan, dengan tujuan untuk
mengurangi nilai ruas kanan tersebut agar sama besar dengan nilai ruas kiri.
4X1+3X2
25 +
4X1+3X2
25 + SP atau
4 X 1 + 3 X 2 - 1P = 25
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
Dapat juga disimpulkan bahwa setiap Slack Variabel tandanya Positif dan setiap
Surplus Variabel tandanya Negatif.
X1
X2
X3
..
Xn
NRK
Zj
Cj - Zj
Penjelasan penggunaan Tabel Simpleks di atas
Untuk Table Simpleks seperti ini yang perlu kita ingat adalah ketentuan seperti
berikut :
1. Kolom Baris
Kolom Baris selalu ada dan ditempatkan di kolom paling kiri.
Untuk tabel awal variable yang pertama kali kita tulis pada kolom ini adalah
-
Artifisial Variabel
Oleh karena itu Surplus Variabel (-SP) tidak pernah kita masukkan ke dalam
kolom basis pada tabel awal.
2. Kolom Cj
Kolom Coefesien Fungsi Tujuan (Cj) selalu kita tuliskan pada urutan kedua
setelah kolom Basis. Angka Koefesien setiap kita lihat pada Fungsi Tujuan
Formulasi Standar dari persoalan yang dihadapi.
3. Kolom di antara Kolom Cj dan Kolom paling kanan atau Kolom Nilai Ruas
Kanan (NRK)
Jumlah kolom ini bervariasi tergantung berapa jumlah variable yang ada di
dalam Fungsi Tujuan Formulasi Standar.
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
Pada kolom ini kita menuliskan Nilai Ruas Kanan dari setiap batasan yang ada
di dalam setiap persoalan yang dihadapi.
5. Jumlah Baris
Jumlah baris di antara baris Basis dengan baris Zj tergantung dari berapa
buah Batasan yang kita hadapi di dalam setiap persoalan.
6. Baris Zj
Baris Zj ini kita gunakan untuk mendapat nilai Shadow Price atau Nilai
Marginal Value Product dari setiap variable yang kita hadapi.
Angka yang akan kita tuliskan pada Baris Zj ini adalah angka Hasil
Penjumlahan Perkalian setiap Koefesien dari variable yang tertera dalam
Kolom basis dengan angka-angka di dalam Matrik A.
7. Baris Cj Zj
Baris ini sangat bermanfaat bagi kita untuk melihat kapan kita berhenti
melakukan Iterasi atau baris yang dapat membantu kita untuk menentukan
apakah penyelesaian optimal telah kita capai.
Batasan
1. 2/5 X 1 + X 2 + 1 SL 1 = 20
2.
1/5 X2 + 1 SL 2 = 5
3. 3/5 X 1 + 3/10 X2 + 1 SL 3 = 2
BENTUK 2
Cj ----
Product Mix
Quantity
X1
X2
X3
Xn
Zj
Cj - Zj
Penjelasan Penggunaan Tabel Model di atas :
1.
Kolom Cj atau Kolom Fungsi Tujuan ditempatkan pada urutan paling kiri.
Kegunaannya sama dengan bentuk 1.
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
2.
3.
Kolom Quantity
Kolom ini sama fungsinya dengan Kolom Nilai Ruas kanan Persoalan
Maksimisasi
Contoh penyelesaian persoalan Maksimisasi menggunakan Metode
Simpleks dengan menggunakan bentuk tabel. 1
Misalkan
Fungsi tujuan:
Max Z = 40 X 1 + 30 X2
Batasan
2/5 X1 +
1.
X2
20
2.
1/5 X2
3.
3/5 X1 + 3/10 X2
21
4.
X1, X2
0 Non-Negativity
(FORMULASI BIASA)
Max Z =
Batasan
1/5X2
+ 1 SL1 = 20
+ 1 SL2 = 5
(FORMULASI STANDAR)
Tabel Awal
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
Cj
BASIS
SL1
SL2
SL3
0
0
0
Zj
Cj - Zj
40
30
X1
X2
SL1
SL2
SL3
NRK
1/5
3/10
0
30
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
20
5
21
0
2/5
0
3/5
0
40
PROSES ITERASI
1. Tentukan Kunci Kolom (Pivot Colum)
Caranya adalah memilih nilai Cj Zj yang terbesar dan positif
Pada tabel di atas kita pilih kolom X1 sebagai kunci Kolom (nilai 40)
2. Tentukan Kunci Baris (Pivot Row atau Replaced Row)
Caranya adalah memilih hasil bagi anatara NRK dengan angka=angka yang
ada dalam kunci kolom. Kemudia kita pilih hasil bagi yang terkecil dan
positif. Ingat hasil bagi dengan nilai negative; nol dan tak terhingga tidak
dapat dijadikan sebagai kunci baris. Pada tabel di atas kita lihat cara
mendapatkan kunci baris.
Langkah-langkah penggunaan Metode Simpleks ;
1. Ubah masalah linear program ke dalam bentuk standar
2. Periksa apakah setiap kendala memiliki variabel basis . Jika tidak tambahkan
satu variabel buatan (semu) yang bertindak sebagai variabel basis, misalnya
Q1 atau Q2 yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan.
Variabel basis adalah :
Variabel yang memiliki koefisien sat, sedangkan pada kendala yang lain
nilainya nol.
3. Masukkan semua nilai fungsi kendala ke dalam tabel simpleks
4. Masukkan niali koefisien fungsi tujuan pada baris Zj Cj dengan rumus :
Zj Cj = Cbyj Cj
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
atau
7. Cari angka baru yang terdapat pada baris kunci dengan cara membagi semua
angka yang terdapat pada baris kunci dengan angka kunci. Angka kunci adalah
angka yang terdapat pada persilangan baris kunci dengan kolom kunci.
8. Mencari angka baru pada baris yang lain dengan rumus :
Angka baru = Nilai pada baris lama (perkalian koefisien pada kolom
kunci dengan angka baru baris kunci)
9. Apabila sosialisasi optimal belum ditemukan, kembali ke langkah kelima di
atas, sehingga nilai yang terdapat pada baris Zj Cj 0.
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
MULAI
Langkah 1
Langkah 2
Langkah 3
Lakukan penyempurnaan
penyelesaian kelayakan dengan cara
iterasi (3)
Penyelesaian perlu
diteruskan? (4)
Cari penyelesaian
yang lebih baik
(6)
Apakah penyelesaian
sudah layak dan
optimal? (5)
Penyelesaian
optimal
(7)
Tidak ada
penyelesaian
optimal (8)
SELESAI
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
PT. Yummy Food memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi dua jenis produk
yaitu Vanilla dan Violette. Untuk memproduksi kedua produk tersebut diperlukan
bahan baku A, bahan Baku B dan jam tenaga kerja. Maksimum penyediaan bahan
baku A adalah 60 kg per hari, bahan baku B 30 kg per hari, dan tenaga kerja 40 jam
per hari. Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja, dapat
dilihat dalam Tabel berikut ini.
Jenis bahan baku
dan tenaga kerja
Bahan baku A
Maksimum
penyediaan
60 kg
Bahan baku B
30 kg
Tenaga kerja
40 jam
Kedua jenis produk memberikan sumbangan keuntungan sebesar Rp. 40,00 untuk
vanilla dan Rp. 30,00 untuk Violette. Masalahnya adalah bagaimana menentukan
jumlah unit setiap jenis produk yang akan diproduksi dalam setiap hari.
Penyelesaian
Z = rupaih keuntungan per hari
X1 = jumlah vanilla yang diproduksi/hari
X2 = jumlah violette yang diproduksi/hari
Zmax = 40X1 + 30X2 60 (rupiah/hari)
Langkah 1
Formulasi Linear Program (LP)
Kendala : 2X1 + 3X2 60 (bahan baku A)
2x2 30 (bahan baku B)
2X1 + 1X2 40 (Tenaga kerja)
X1 0
X2 0
(kendala tambahan)
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
Bentuk standar :
2X1 + 3X2 + S1 + 0S2 + 0S3 = 60
2X2 + 0S1 + S2 + 0S3 = 30
2X1 + 1X2 + 0S1 + 0S2 + S3 = 40
Diubah menjadi :
40X1 + 30X2 + 0S1 + 0S2 + 0S3
C1 = 40, C2 = 30, C3 = 0, C4 = 0, C5 = 0
Langkah 2
Tabel Simplex Awal Masalah PT. Yummy Food
Variabel
CB
dlm
0
0
0
basis
S1
S2
S3
Zj - Cj
Cj
40
X1
30
X2
0
S1
0
S2
0
S3
2
0
2
-40
3
2
1
-30
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
Indeks
bj
60
30
40
0
60/2 = 30
30/0 =
40/2 = 20
Z1 =(0,0,0) =
30
1
-0 =0
Z3 = (0,0,0) =
40
- 40 = - 40
Z4 = (0,0,0) =
-0=0
-0=0
3
Z2 =(0,0,0) =
0
- 30 = - 30
Z5 =(0,0,0)=
-0=0
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
= [ 60 2 3 1 0 0 ]
= [ 20 1 0 0 ] (2)
Angka baru
= [ 20 0 2 0 0 -1 ]
Baris S2
Angka lama
= [ 30 0 2 0 1 0 ]
= [ 20 1 0 0 ] (0)
Angka baru
= [ 30 0 2 0 1 0 ]
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
Baris Zj - Cj
Angka lama
= [ 0 -40 -30 0 0 0]
= [ 20 1 0 0 ] (-40)
Angka baru
Hasil perhitungan diatas, akan nampak pada tabel baru simplex yaitu tabel yang
merupakan hasil iterasi pertama.
Tabel Iterasi 1
Variabel
CB
dlm
0
0
40
basis
S1
S2
X1
Zj - Cj
Cj
bj
20
30
20
800
40
30
X1
X2
S1
S2
S3
0
0
1
0
2
2
1/5
-10
1
0
0
0
0
1
0
0
-1
0
1/5
20
Index
20/2=10
30/2=15
20/0, 5=40
Tabel Iterasi 2
Variabel
CB
dlm
30
0
40
basis
X1
S2
X1
Zj - Cj
Cj
bj
10
10
15
900
40
30
X1
X2
S1
S2
S3
0
0
1
0
1
0
0
0
-1
-1/4
5
0
1
0
0
-1/2
1
15
Solusi optimum Tabel Iterasi 2 menunjukkan bahwa total nilai Z = 900 dengan masingmasing variabel keputusan X1 = 15 dan X2 = 10. Pada tabel di bawah ini (S1 = S3 = 0
merupakan variabel nonbasis).
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF
Index
Variabel basis
X2
30
10
= 300
S2
10
X1
40
15
= 600
Jumlah
= 900
Kesimpulan :
1. Pada tabel Iterasi 2 merupakan tabel akhir simplex, dengan solusi optimal
adalah :
X1 (Vanilla)
= 15 unit
X2 (Violette)
= 10 unit
Z (keuntungan)
Rp. 900,00
2X1 + 3X2
= 60
2(15) + 3 (10) = 60
60 = 60
Bahan baku yang digunakan
Kendala 3 :
= yang tersedia
2X1 + 1 X2 = 40
2(15) + 1(10) = 40
40 = 40
NURMATIAS,SE,MM
MANAJEMEN
KUANTITATIF