Anda di halaman 1dari 15

Apakah Biopori ?

Biopori adalah lorong-lorong kecil di dalam tanah yang terbentuk akibat


berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, perakaran
tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang-lubang yang terbentuk
akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah
Secara alami kondisi seperti itu dapat dijumpai pada lantai hutan dimana
serasah atau bahan organik tertumpuk di bagian permukaan tanah. Bahan
organik ini selanjutnya menjadi bahan pakan (sumber energi) bagi berbagai
fauna tanah untuk melakukan aktifitasnya termasuk membentuk biopori.
Pada ekosistem lantai hutan yang baik, sebagian besar air hujan yang jatuh
dipermukaannya akan diresapkan kedalam tanah.

Gambar 1. Foto Mikroskop Elektron dari


Lubang Caing dan Akar pada Matriks
Tanah (dalam lingkaran kuning)

Apa Manfaat Biopori ?

Gambar 1. Menunjukkan Foto mela


mikroskop elektron yang
menggambarkan dua buah lubang
terbentuk oleh cacing (pada lingka
kuning bagian atas) dan lubang ya
terbentuk oleh aktifitas akar tanam
(pada lingkaran kuning bagian baw
Bila lubang-lubang seperti ini dapa
dibuat dengan jumlah banyak, mak
kemampuan dari sebidang tanah u
meresapkan air akan diharapkan
semakin meningkat. Meningkatnya
kemampuan tanah dalam meresap
air akan memperkecil peluang
terjadinya aliran air di permukaan t

Biopori, membuat tanah di lingkungan kita sehat. Tanah yang sehat akan
membantu kita untuk :
1.

Menyerap air hujan : bila biopori ada dalam jumlah banyak, maka
kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan semakin
meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan
memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah.Dengan
perkataan lain akan dapat mengurangi bahaya banjir atau genangan.
Genangan yang tidak segera mengering akan menjadi sarang nyamuk dan
berbagai sumber bibit penyakit lainnya.
2. Menyuburkan tanah : tanah yang mengandung banyak biopori menyehatkan
tanaman. Tanah yang sehat adalah tanah yang gembur mengandung banyak
rongga di mana air dan udara tersimpan.
3. Mendaur ulang sampah organis menjadi kompos yang bermanfaat : di dalam
biopori, secara alami hidup berbagai jenis flora-fauna yg aktif dan selalu
bekerja mencari makanan. Bahan organis yang mereka makan akan berubah
menjadi kompos. Dengan bantuan mereka, kita bisa dengan mudah
mengolah sampah organis kita sendiri di sekitar tempat tinggal kita, tanpa
harus mengirimnya ke TPS dan TPA. Yang kita lakukan cukup dengan
memasukan sampah organis kita ke lubang resapan biopori (yang juga
bermanfaat sebagai makanan mereka).Dengan demikian, biopori pun
berfungsi mengatasi permasalahan sampah organis sejak di sumbernya.

Bagaimana Membuat Biopori ?


Secara alami Biopori terbentuk oleh aktivitas hewan dan tumbuhan yang
hidup di tanah.
Akan tetapi kita dapat melakukan upaya-upaya untuk mempercepat
perbanyakan biopori di lingkungan kita.
Caranya dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang
tersebut selanjutnya diisi bahan organis, seperti sampah-sampah organis
rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya. Bahan organik
menjadi sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehingga aktifitas

mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan


semakin banyak biopori yang terbentuk.
Secara internasional lubang yang berisi bahan organis ini disebut Mulsa
Vertikal (vertical mulch). Sebuah tim dari Institut Pertanian Bogor (di bawah
pimipinan Kamir R Brata),mempopulerkan mulsa vertikal ini dengan nama
LUBANG RESAPAN BIOPORI atau disingkat sebagai LRB.

Apakah Lubang Resapan Biopori


(LRB) ?

Lubang resapan biopori adalah


lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dan diisi bahan
organis (sampah dapur, kebun dll)
Biasanya LRB berdiameter 10 cm dan kedalaman sekitar 100 cm, atau dalam
kasus tanah dengan permukaan air tanah dangkal, tidak sampai melebihi
kedalaman muka air tanah.
Lubang diisi dengan bahan organis untuk memicu aktivitas flora dan fauna
tanah untuk membentuk biopori. Bahan organis menjadimakanan bagi
organisme penghuni tanah, sehingga mereka semakin banyak dan semakin
aktif membetuk biopori. Mereka membentuk biopori tanpa campur tangan
manusia. Peran manusia hanyalah memberi makan melalui LRB.

Mengapa Perlu Membuat Biopori


dan LRB ?
Saat ini sebagian besar manusia tinggal di lingkungan yang sudah rusak atau
miskin kehidupan, terutama kawasan perkotaan yang alamnya tidak diurus
secara benar. Salah satunya terlihat dari tanah di sekitar kita menjadi miskin
kehidupan dan kekurangan biopori.
Tanah yang kekurangan biopori adalah salah satu sumber berbagai masalah
yang kita hadapi bersama seperti banjir, genangan sumber bibit penyakit dan
tanah yang tidak subur.
Karena itulah kita perlu melakukankan langkah menyehatkan lingkungan kita
dengan memperbanyak biopori di lingkungan kita. Membuat Lubang Resapan
Bioipori (LRB) adalah cara mudah agar biopori semakin banyak dan
lingkungan kita makin sehat dan aman.

FAQ Tambahan Seputar Informasi


Dasar
Ini pertanyaan tambahan yang kemungkinan terjadi seputar tanya jawab
tentang informasi dasar biopori. Akan ada sejumlah pengulangan karena
setiap pertanyaan dianggap sebagai bagian tersendiri yang perlu dijawab
secara lengkap.

Mengapa Perlu Mengisi LRB Dengan


Sampah/Bahan Organis ?
Bahan organis di LRB mengaktifkan pembentukan Biopori.
Bahan organis dimasukan ke dalam LRB untuk memberikan makanan kepada
makhluk hidup penghuni tanah. Dengan makanan yang lebih banyak mereka
akan berkembang biak semakin banyak dan aktivitasnya meningkat, sehingga
biopori di tanah akan semakin banyak.

Organisme penghuni tanah aktif membuat biopori tanpa campur tangan manusia.
Tugas manusia hanyalah memberi makan. Dan makanan mereka adalah sampah
organis dari sisa makanan kita sehari-hari atau dari kebunkita. Kerjasama yang
menguntungkan bukan ?

Mengapa LRB lebarnya (diameternya) 10 cm ?


Lebar biopori standar 10 cm ini berdasarkan pada pengalaman praktis. Dari
pengalaman lubang sebesar ini :
1.

Tidak terlalu kecil sehingga masih mudah memasukan berbagai jenis bahan
organis

2.

Tidak terlalu besar : dari pengalaman memperbesar ukuran bor sebesar 2


cm saja sudah membuat proses membuat lubang terlalu berat

Manfaat bonus LRB : LRB = Pabrik Kompos


Karena LRB perlu diisi dengan bahan organis, maka membuat LRB sekaligus
membuat sampah organis kita menjadi bermanfaat. Setelah dimanfaatkan oleh
mikroorganisme pembuat biopori, sampah organis kita akan menjadi kompos
yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Berapa banyak sampah organis yang dapat


diolah di LRB ?
BIla lubang yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka
setiap lubang dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Ini berarti untuk
sebuah rumah tangga, setiap lubang dapat diisi dengan sampah organik selama
2-3 hari. Dengan berjalannya waktu bahan organis dalam LRB akan menyusut
dan kita tambahkan sampah organis lagi. Setelah satu musim kompos dapat kita
panen dan LRB kita isi lagi dengan sampah organis baru.

Mengapa Perlu Mengolah Sampah Organis Kita


Sendiri ?

Sebagian besar sampah yang kita buang adalah sampah organis (sekitar 6070%) karena itu kita perlu memperhatikan dampak sampah organis yang kita
buang.
1.

Sampah organis bila kita buang ke TPS akan dikirim ke TPA dan akan
menjadi bahan sia-sia yang :
a. Merugikan masyarakat sekitar TPA dari bau yang dihasilkan
dan kemungkinan terjadinya ledakan gas metan seperti yang
terjadi di Leuwigajah
b. Menghabiskan dana ratusan juta rupiah per hari untuk
pengangkutan dan pengurusannya dari TPS ke TPA
2. Sampah organis yang kita buang sembarangan dapat menghasilkan bibit
penyakit bagi kita dan orang lain
3. Sampah organis yang dibuang ke sungai akan mencemari sungai dan laut
4. Pembakaran sampah organis (baik sampah dapur mapun kebun) justru
melepaskan CO2 ke udara sehingga fungsi tanaman sebagai penangkap gas
rumah kaca menjadi tidak efektif. LRB diharapkan berfungsi sebagai
tambatan Karbon, dengan membenamkan sampah organik kedalamnya.
Oleh karena itu dengan menempatkan LRB disekitar tanaman dalam taman
dapat membantu mengatasi sampah taman, meringkankan perkerjaan tukang
kebun karena tempat sampat tersedia di tempat, dan meringankan beban
penanganan sampah organis di TPS dan atau di TPA, karena sampah
organis habis diuraikan dalam LRB, di sekitar sumber sampah itu dihasilkan.
Sebaliknya, mengolah sampah organis sendiri justru membuat lingkungan
kita sehat dan menghasilkan kompos yang bermanfaat. Hanya dengan
mengolah sampah organis sendiri, 60% sampah yang kita hasilkanberkurang.

Mengapa kita perlu menyerap air ke dalam


tanah di tempat Kita Sendiri ?
Air hujan atau air dari berbagai aktivtas kita yang tidak terserap di tempat kita
sendiri akan :

1.

Merugikan orang lain karena dapat menimbulkan banjir di tempat lain.


Walapun di tempat kita ada saluran drainase [1], akan tetapi, saluran drainase
di sekitar rumah kita dan di lingkungan kota Bandung belum memadai,
sehingga daya tampungnya sangat kecil, dan akhirnya meluap kembali
jadilah banjir.
2. terus mengalir di atas permukaan tanah dan menggerus tanah yang
dilewatinya sehingga banyak tanah yang terbawa air hujan yang mengalir di
permukaan. Terjadilah erositanah.Tanah di permukaan ini adalah bagian
tanah yang paling subur, karena itu erosi tanah di lahan kita membuat lahan
kita menjadi tidak subur

Apakah LRB hanya bermanfaat untuk


mencegah banjir ?
Agar berfungsi, LRB harus diisi bahan organis sehingga sekaligus
bermanfaat juga untuk mengolah sampah organis yang kita hasilkan. Dengan
demikian LRB terus bermanfaat baik dimusim hujan maupun musim
kemarau. Biasanya di sekitar akhir musim kemarau kita dapat memanen
kompos dari biopori dan mengisinya dengan sampah organis baru.

Pembuatan dan Pemeliharaan Biopori

Bagaimana Langkah Dasar


Pembuatan Biopori ?

2.

Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm.
Kedalaman kurang lebih 100 cm atau sampai melampaui muka air tanah bila
air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 100 cm

Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa
tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput
3. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya
sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
4. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir
musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.
Catatan:

1.

Alat yang biasa digunakan adalah bor Tanah dari logam

(lihat gambar)
2. Jaga lubang resapan selalu penuh teriisi sampah organik. Jika sampah
organik belum/tidak cukup maka disumbatkan dibagian mulutnya. Dengan
cara seperti ini maka lubang tidak akan berpotensi terisi oleh material lain
seperti tanah atau pasir. Selain itu, jika ada jenis sampah yang berpotensi
bau dapat diredam dengan sampah kering yang menyumbat mulut lubang
resapan biopori.
3. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 3 cm dengan tebal
2 cm di sekeliling mulut lubang.

Di Mana LRB sebaiknya dibuat ?

Pada dasarnya LRB dapat dibuat di lokasi


bertanah apapun dan tidak membutuhkan ruang besar karena lebar lubang
hanya sebesar 10 cm dan, berdasarkan pengalaman, jarak antar lubang
dapat berjarak 50 cm. Namun untuk mengoptimasi manfaat LRB dapat
dipertimbangkan hal-hal berikut :

1.

Pertimbangan keamanan : Lubang resapan biopori (LRB) dibuat ditempat


yang bebas dari lalu-lalang orang terutama anak-anak. Misalnya LRB dapat
ditempatkan di batas taman (mengelilingi taman)
2. Memaksimalkan fungsi sebagai peresap air :
a. tempatkan LRB di lokasi dimana air secara alami akan
cenderung berkumpul
b. Air diarahkan ke tempat dimana lubang resapan biopori berada.
Air dapat diarahkan dengan membuat alur, dan lubang resapan
dibuat pada dasar alur tersebut. Adanya alur juga punya fungsi
keamanan, karena tidak akan menyebabkan orang tertarik
untuk mendatangi dan atau menginjaknya.
c. Lubang resapan biopori dapat dibuat di dasar saluran yang
semula dibuat untuk membuang air hujan. Penempatan LRB
pada dasar saluran pembuangan air hujan akan mengubah
fungsi saluran dari sebagai saluran pembuang menjadi saluran
peresap air hujan. Dengan demikian, air hujan akan diresapkan
di halaman rumah kita sendiri dan tidak menjadi beban pada
saluran drainase umum dan tidak menjadi salah satu
penyumbang aliran permukaan (genangan atau bahkan banjir)
di tempat lain.
3. Memaksimalkan manfaat penyuburan tanaman : tempatkan LRB di sekitar
Pohon Dengan kehadiran LRB di sekitar pohon akan tercipta suatu siklus
(peredaran) hara yang baik. Unsur-unsur hara yang diambil dari dalam tanah
oleh tanaman akan menjadi bagian dari tanaman tersebut seperti daun,
batang, dan buah. Daun dan ranting yang rontok atau dipangkas, dan sisa
buah yang tidak habis dimakan akan kembali kedalam tanah jika mereka
dimasukkan kedalam LRB di sekeliling tanaman. Selanjutnya melalui proses
dekomposisi mereka akan berubah menjadi sumber unsur hara bagi tanaman
itu sendiri. Dengan demikian, proses pengurasan unsur hara oleh tanaman
(baca: pemiskinan kesuburan tanah) berkurang, kesuburan tanah dapat
dipertahankan dan kebutuhan pupuk kimiawi dapat dikurangi.

LRB di Sekeliling Pohon

FAQ Tambahan Seputar Pembuatan


dan Pemeliharaan Biopori
Apakah diperlukan asesoris tambahan untuk
memperkuat biopori ?

Gambar 4 . LRB pada Batas Taman

Berapa Jumlah LRB yang disarankan ?


Kita dapat memaksimalkan jumlah LRB di kebun kita dengan memperhatikan
jarak minimal 50 cm antar lubang dan ketersediaan bahan organis yang
dapat dimasukan.

Bila kita ingin memaksimalkan peran LRB untuk menyerap air sehingga
seluruh air hujan akan terserap di lahan kita, berikut adalah cara perhitungan
yang disarankan oleh tim Biopori IPB. Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan:
Jumlah LRB = intensitas hujan(mm/jam) x luas bidang kedap (m 2) / Laju
Peresapan Air per Lubang (liter/jam)
Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan
lebat), dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada
100 m2 bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.
Cara penghitungan mudah untuk memperkirakan secara kasar
kebutuhan biopori per rumah(berdasaran pengalaman Kamir R Brata) :
untuk keluarga standar dengan jumlah keluarga 4-5 orang, dengan luasan
rumah standar, diperlukan sekitar 30-40 lubang. Ini bisa membantu
masyarakat umum mengira-ngira untuk rumahnya.

Saya tinggal di lokasi yang sangat padat, semua


permukaan sudah disemen apakah saya bisa
membuat biopori ?
Di lokasi yang padat biopori masih bisa dibuat di saluran-saluran air yang
memungkinkan. Kita bisa membuat lubang-lubang resapan biopori dengan
jarak minimal 50 cm di saluran air tersebut. Akan lebih baik bila saluran air itu
tidak ditutupi semen

Kesalahpahaman Umum yang


sering terjadi di lapangan dan
klarifikasi informasi yang benar
Pengertian Biopori dan Lubang Resapan Biopori (LRB)
Biopori dan Lubang Resapan Bioipori itu berbeda. Biopori adalah
rongga/saluran kecil di tanah yang dibentuk flora-fauna tanah. LRB
adalah lubang yang kita buat untuk memberi makan flora fauna
tanah agar aktif membentuk biopori.
Apakah fungsi lubang resapan biopori untuk memasukan air
hujan ?
Lubang resapan biopori adalah tempat memasukan makanan bagi florafauna tanah, sedangkan air masuk melalui seluruh muka tanah di sekitar
Lubang Resapan Biopori. Efektifnya peresapan (dan pengikatan air)
tergantung dari banyaknya biopori yang sudah terjadi.
Lubang Resapan Biopori Jangan Dilapisi Pipa Paralon
Jika lubang dilapisi oleh pipa paralon lubang fungsinya malah akan
terganggu. Pipa dapat digunakan dalam proses pembuatan lubang,
tetapi tidak untuk ditinggal di dalam lubang tersebut
Biopori Tidak Hanya Untuk Area dengan Genangan Air
Biopori bukan hanya untuk air tergenang dan bukan hanya untuk
saat musim penghujan, tetapi untuk setiap saat. Biopori dapat
dibuat di mana saja karena juga berperan untuk mengolah sampah
organik dan menyuburkan tanah. Tetapi, terutama di saluran air
atau tempat air berkumpul, dianjurkan untuk selalu ada Lubang
Resapan Biopori.
Lubang Resapan Biopori (LRB) Harus Diisi dengan Sampah
Organik
Sesudah dibuat, Lubang Resapan Biopori jangan dibiarkan kosong
melainkan diisi dengan sampah organik. Sampah organik yang
dimasukkan dapat berupa daun-daun kering, sisa makanan, dan
lain-lain. Sampah ini menjadi makanan flora-fauna tanah yang akan

aktif membentuk biopori. Sampah organik ini akan diubah menjadi


kompos oleh mikroorganisme di dalam tanah sehingga
menyuburkan tanah. Jika sampah organik di lubang sudah
menyusut, lubang harus diisi sampah lagi.
Lubang Resapan Biopori (LRB) tidak boleh diisi selain
sampah organik
Jangan memasukan sampah plastik, logam, kaca, batu baterai dan
lain-lain. Hanya masukan sampah organis karena kita bertujuan
memberi makan flora fauna yang hidup di dalam tanah.
Lubang Resapan Biopori (LRB) Berisi Sampah Tidak
Menimbulkan Bau
Sampah jika dibiarkan menumpuk permukaan tanah memang akan
menimbulkan bau, akan tetapi jika sampah tersebut dimasukkan ke
dalam lubang tidak akan menimbulkan bau. Untuk mengurangi
kemunginan timbulnya bau, tempatkan sampah dapur, daging atau
tulang di bagian bawah lubang, lalu tambahkan sampah kebun di
atasnya sampai lubang penuh. Kalaupun terjadi bau umunya itu
hanya terjadi di awal saja, tidak lama.
Saya tinggal di lokasi yang sangat padat, semua permukaan
sudah disemen apakah saya bisa membuat biopori ?
Di lokasi yang padat biopori masih bisa dibuat di saluran-saluran air
yang memungkinkan. Kita bisa membuat lubang-lubang resapan
biopori dengan jarak antar lubang minimal 50 cm di saluran air
tersebut. Akan lebih baik bila saluran air itu tidak ditutupi semen,
tetapi bila sudah keburu ada semen bongkar sedikit semen di bagian
yang akan dibuat biopori saja.

Lubang Resapan Biopori Jangan Ditutupi dengan Con Block


atau sejenisnya
Con bloc atau benda keras lainna akan menghalangi masuknya
oksigen ke lubang. Agar berfungsi baik, lubang harus bisa bernapas.
fungsi Biopori Tidak Hanya untuk Mengurangi Banjir
Biopori bukan hanya untuk mengurangi banjir tetapi untuk
menyuburkan tanah, tabungan air, membuat tanah lebih stabil (tidak
mudah retak) dll. Penggunaan bahan organik di LRB juga akan

mengurangi sampah organis yang diolah ke TPA dan memberikan


kompos yang bermanfaat. biopori tetap bermanfaat waktu musim
hujan maupun musim kemarau
Waktu membuat biopori saya terhambat bagian yang keras
Kalau menemukan bagian yang keras, pendalaman lubang tidak perlu
dipaksakan agar tidak merusak bor dan menghemat tenaga. hentikan
pendalaman dan buat lubang lainnya pada jarak minimal 50 cm dar
lubang sebelumnya.
Waktu membuat biopori saya menemukan air keluar
Itu berarti permukaan air tanah di tempat tinggal anda dangkal. Hal
ini tidak menjadi masalah .: justru biopori paling cocok opsi untuk
daerah dengan air tanah dangkal. .Dalamnya biopori disesuaikan
dengan tinggi muka air tanah. Di daerah yang tinggi muka air
tanahnya 1 m, buat lubang setengah meter, untuk yang muka air
tanah setengah meter, buat lubang 30cm. Karena itu, bila dalam
pemboran ditemukan air keluar, hentikan pemboran dan langsung
isikan saja dengan sampah organik.
Saya sudah membuat biopori tapi air tetap tergenang
Ini menunjukan bahwa biopori di tanah belum terbentuk. Di daerah
dengan tanah yang sudah lama rusak pembentukan biopori butuh
waktu lebih lama. Sabarlah menunggu, mungkin sampai musim hujan
berikutnya, semoga kineja biopori sudah terlihat di musim hujan
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai