Anda di halaman 1dari 4

Absorber dan Stripper

Absorber dan stripper adalah alat yang digunakan untuk memisahkan satu komponen atau lebih
dari campurannya menggunakan prinsip perbedaan kelarutan. Solut adalah komponen yang
dipisahkan dari campurannya sedangkan pelarut (solvent ; sebagai separating agent) adalah
cairan atau gas
yang melarutkan solut. Karena perbedaan kelarutan inilah, transfer massa solut dari fase satu ke
fase yang lain dapat terjadi.
Absorbsi adalah operasi pemisahan solut dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan mengontakkan
gas yang berisi solut dengan pelarut cair (solven / absorben ) yang tidak menguap.
Stripping adalah operasi pemisahan solute dari fase cair ke fase gas, yaitu dengan mengontakkan
cairan yang berisi solute dengan pelarut gas ( stripping agent) yang tidak larut ke dalam cairan.
Berdasarkan cara kontak antar fase, alat transfer massa difusional dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. proses keseimbangan dimana operasi dengan keseimbangan antar fase, yaitu alat dengan
kontak bertingkat ( stage wise contact / discreet ), misalnya menara menggunakan plat
atau tray.

2. proses dikontrol kecepatan transfer massa, yaitu alat dengan kontak kontinyu (
continuous contact ), misalnya menara sembur, gelembung atau menggunakan bahan
isian (packing).
Keseimbangan
Menurut teori lapisan film, jika dua fase dikontakkan, di batas antar fase terdapat keseimbangan
fase. Oleh karena itu, korelasi atau data-data di lapisan batas fase ini sangat perlu diketahui.
Data-data keseimbangan telah banyak tersedia, meskipun penelitian tentang hal ini masih perlu
dilakukan. Beberapa buku, terutama termodinamika telah menyajikan data keseimbangan untuk
sistem tertentu, misal data kelarutan gas di Perry ( 6th ed., pp. 3-101 3-103)
Apa itu Air Stripping
Air stripping adalah proses pemisahan komponen yang mudah menguap (volatile),
bahan kimia (EPA, 2001) dalam suatu cairan dengan cara mengalirkan udara ke
dalam cairan. Proses air stripping banyak digunakan dalam bidang teknik kimia
terutama untuk memurnikan air tanah atau limbah cair yang mengandung bahan
volatile (Wikipedia, 2011). EPA (2001) menambahkan bahwa pemisahan bahan
kimia dalam cairan terjadi melalui proses evaporasi atau perubahan fasa cair
menjadi gas.
Senyawa volatile dalam cairan dicirikan dengan tekanan uap yang tinggi dan
kelarutan rendah. Hal tersebut digambarkan dalam persamaan tanpa dimensi
koefisien hukum Henry (Henrys law coefficient). Koefisien tersebut menunjukkan
perbandingan antara konsentrasi bahan tertentu (polutan) di udara dengan
konsentrasi bahan di dalam air dalam kondisi equilibrum. Polutan yang memiliki
koefisien Hukum Henry yang tinggi, secara ekonomi dapat dipisahkan (stripped) dari
air. Air Stripping hanya efektif digunakan pada senyawa volatile atau semi volatile
dengan bilangan Henry diatas 0,01 (CPEO, 2011).
Air stripping adalah proses pemisahan bahan organik terlarut dalam air. Hubungan
antara faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja air striping pda kondisi tunak
adalah linier dan digambarkan dalam persamaan hukum Henry. Untuk kandungan
bahan volatile yang rendah (a) persamaan hukum Henry adalah:
p a = H a xa
pa adalah tekanan parsial gas a, Ha adalah konstanta Henry dan xa adalah fraksi
bahan organik volatile yang terlarut di dalam cairan. Konstanta Henry diperngaruhi
oleh suhu. Efeknya adalah kelarutan gas mengalami penurunan dengan
meningkatnya suhu. Pada tabel berikut diperlihatkan beberapa jenis kontaminan
yang diproses dengan air stripping yang dilengkapi dengan nilai konstanta Henry
yang diukur pada suhu 293.16 K.

Tabel . Kontaminan dan Nilai konstanta Henry yang diukur pada suhu 293.16 K

Proses yang terjadi pada saat amonia atau bahan kimia lainnya dipisahkan dari
cairan adalah berdasarkan prinsip proses desorpsi sederhana (Culp et al,1978). Hal
tersebut ditunjukkan dengan ilustrasi pada Gambar 1 yang menggambarkan arah
aliran udara untuk melewati cairan. Berdasarkan arah aliran udaranya, menara air
stripping dibedakan menjadi cross flow dan counter current flow. Lebih jauh, Culp et
al (1978) mengatakan bahwa pemisahan komponen nitrogen dari limbah cair lebih
mudah dilakukan dalam bentuk ammonia daripada nitrogen dalam bentuk nitrat..
Air Stripping untuk Memisahkan Polutan Ammonia
Ammonia merupakan polutan yang dapat dipisahkan dari suatu limbah cair
walaupun seringkali memerlukan pengaturan pH terlebih dahulu. Proses pemisahan
(stripping) lebih mudah dilakukan pada suhu tinggi. Hal tersebut sejalan dengan
koefisien hukum Henry dimana koefisian akan meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu.
Proses air stripping biasanya diawali dengan proses pre-asidifikasi. Tujuan preasidifikasi adalah untuk mendisosiasi ammonium dalam bentuk garam. Preasidifikasi dilakukan dengan menambahkan asam kuat seperti asam sulfat sehingga
dicapai pH 5,5-6. Proses yang terjadi adalah digambarkan seperti persamaan
berikut.

2 HSNH4 + H2SO4 (NH4)2SO4 + 2 H2S /

Gas H2S bersifat lebih volatile dibandingkan dengan gas NH 3. Kombinasi gas H2S
dengan asam lemah akan memungkin suhu proses stripping dapat diturunkan
hingga suhu dibawah 80 oC. Proses pemisahan gas NH3 secara cepat umumnya
dilakukan pada suhu 105 oC. Hal tersebut didasari hasil percobaan bahwa kombinasi
gas H2S dengan asam lemah akan menghasilkan konstanta Henry 150 MPa,
sedangkan kombinasi gas NH3 dengan asam lemah akan menghasilkan konstanta
Henry 15 MPa. Telah disebutkan diawal bahwa semakin tinggi kostanta Henry, maka
proses stripping akan semakin mudah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai