Anda di halaman 1dari 1

JAKARTA, SATUHARAPAN.

COM Diskusi publik eksaminasi yang dilakukan atas


inisiatif Komisi Nasional (Komnas) Perempuan bersama dengan jaringan organisasi
masyarakat sipil tentang permohonan judicial review atas peraturan daerah (Perda) atas
pelarangan pelacuran digelar di gedung Komisi Yudisial (KY) Jalan Kramat Raya,
Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
Hal ini terkait dengan Perda Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pelacuran yang
ada di Kota Tanggerang dan Perda Nomor 5 Tahun 2007 di Kabupaten Bantul yang
disahkan pada tanggal 1 Mei 2007. Atas perihal tersebut Majelis Eksaminasi Publik
mengeksaminasi putusan Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia Nomor
16/P/HUM/2006 dan Nomor 26 P/HUM/2007.
Majelis eksaminator yang dihadiri oleh Prof. Dr. Sulistyowati Irianto SH, Muktiono SH.M.
Phil, dan Dr. I Dewa Gede Palguna SH dan perwakilan dari Komisioner KY Jaja Ahmad
Jayus SH ini secara bersama mendengarkan pembacaan putusan eksaminasi yang
menyimpulkan bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan seharusnya MA mengabulkan
permohonan a quo untuk seluruhnya, baik dalam permohonan yang tertera Nomor
16/P/HUM/2006 maupun dalam permohonan Nomor 26 P/HUM/2007.
Selanjutnya memasukkan norma Hak Azasi Manusia (HAM), Konstitusi, dan Kesetaraan
dan Keadilan Gender dalam pertimbangan putusannya dan tidak lebih mengedepankan
persoalan teknis dan prosedural ketimbang subtasial agar putusannya tidak tepat dan
memenuhi rasa keadilan. Kemudian memberikan pertimbangan yang lebih
komprehensif dan mendasar dengan cara menggali, mengikuti, dan memahami nilainilai hukum dan rasa keadilan masyarakat dalam pengujian peraturan perundangundangan di bawah undang undang (UU) sebagaimana diwajibkan dalam pasal 5 ayat 1
UU No. 48 Tahun 2009. Dan yang terakhir menyelanggarakan sidang terbuka secara
sungguh-sungguh dan partisipatif atas permohonan judicial review guna memperoleh
informasi yang lengkap sehingga pemenuhan hak atas keadilan bagi warga negara.

Anda mungkin juga menyukai