Anda di halaman 1dari 28

Asam Amino dan

Peptida

Sistiana Windyariani. UMMI.2009

What is Protein?

Makes up your body


(muscles and meat are the same thing)

Tinjauan Umum
Protein adalah makromolekul yang paling
berlimpah di dalam sel hidup dan merupakan
50% berat kering sel.
Protein sangat bervariasi mempunyai berbagai
peranan biologis.
Kunci struktur ribuan protein yang berbeda-beda
adalah gugus pada molekul unit pembangun
protein yang relatif sederhana yakni 20 asam
amino yang berikatan kovalen dalam urutan
yang khas.

Protein Examples
Examples of protein

Hair
Skin
Muscles
Meat
Nails
All organs
Eyes
The differences between organisms is mostly
because of their PROTEINS.

Struktur Umum Asam Amino


COOH
I
H2N --- C --- H
I
R

satu atom C sentral Asimetrik yang mengikat secara kovalen:


gugus amino,
gugus karboksil,
satu atom H dan
rantai samping (gugus R)
COOH
I
H2N --- C --- H
I
H

Asam amino mengandung karbon asimetrik, kecuali glisin.

Pengertian asam amino


Dari rumus di atas, maka pengertian asam amino:
Asam karboksilat yang mempunyai gugus amina
yaitu H2N pada atom karbon dari posisi gugus
COOH sebagai komponen penyusun protein
Atom C pusat tersebut dinamai atom C
("C-alfa") sesuai dengan penamaan
senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C
yang berikatan langsung dengan gugus
karboksil. Oleh karena gugus amina juga
terikat pada atom C ini, senyawa tersebut
merupakan asam -amino.

Gugus R rantai samping yang berbedabeda pada setiap jenis asam amino
Gugus R yang berbeda-beda tersebut
menentukan:

Struktur
Ukuran
Muatan elektrik
Sifat kelarutan di dalam air

Sifat Asam amino


1. Larut dalam air dan tidak larut dalam
pelarut non polar seperti eter, aseton, dan
kloroform.

2. Isomerisme pada asam amino


Karena atom C pusat mengikat empat
gugus yang berbeda, maka asam amino
kecuali glisinmemiliki isomer optik: l dan
d.
Pada umumnya, asam amino alami yang
dihasilkan eukariota merupakan tipe l
meskipun beberapa siput laut
menghasilkan tipe d. Dinding sel bakteri
banyak mengandung asam amino tipe d.

3. Zwitterion/ Ion Amfoter


Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil
(berupa asam karboksilat) sekaligus, zat ini dapat dianggap
sebagai asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya
dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu
yang disebut titik isolistrik, gugus amina pada asam amino
menjadi bermuatan positif (terprotonasi, NH3+), sedangkan
gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif
(terdeprotonasi, COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung
pada jenis asam aminonya. Dalam keadaan demikian, asam
amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion.
Zwitter-ion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai
struktur kristal putih yang bertitik lebur tinggi karena sifat
dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada dalam
bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang
dekat netral.

20 asam amino dasar


Glisina Alanina Valina Leusina
Isoleusina Serina Treonina
Asam aspartat Asam glutamat
Asparagina Glutamina Arginina
Histidina Lisina Sisteina Metionina
Prolina Fenilalanina Tirosina Triptofan

Klasifikasi Asam amino


Diklasifikasikan berdasar gugus R (rantai samping)
Biasanya sifat-sifat seperti: hidrofobik/hidrofilik,
polar/non polar, ada/tidaknya gugus terionisasi

AROMATIK
NON
POLAR

Asam amino

BASIC (+)

ACIDIC (-)

POLAR

Asam amino non polar


Memiliki gugus R alifatik
Glisin, alanin, valin, leusin, isoleusin dan
prolin
Bersifat hidrofobik. Semakin hidrofobik
suatu asam amino seperti Isoleusin
biasa terdapat di bagian dlm protein.
Umum terdapat pada protein yang
berinteraksi dengan lipid

Asam amino polar


Memiliki gugus R yang tidak bermuatan
Serin , threonin, sistein, metionin, asparagin,
glutamin
Bersifat hidrofilik mudah larut dalam air
Cenderung terdapat di bagian luar protein
Sistein berbeda dgn yg lain, karena gugus R
terionisasi pada pH tinggi (pH = 8.3) sehingga dapat
mengalami oksidasi dengan sistein membentuk
ikatan disulfide
(-S-S-) sistin (tdk tmsk dlm asam amino standar
karena selalu terjadi dari 2 buah molekul sistein dan
tidak dikode oleh DNA)

Asam amino dengan gugus R


aromatik
Fenilalanin, tirosin dan triptofan
Bersifat relatif non polar hidrofobik
Fenilalanin bersama dgn Valin, Leusin &
Isoleusin asam amino paling hidrofobik
Tirosin gugus hidroksil , triptofan cincin
indol
Asam amino aromatik mampu menyerap sinar
UV 280 nm sering digunakan untuk
menentukan kadar protein

Asam amino dengan gugus R


bermuatan positif
Lisin, arginin, dan histidin
Mempunyai gugus yg bersifat basa pada rantai
sampingnya
Bersifat polar terletak di permukaan protein
dapat mengikat air.
Histidin mempunyai muatan mendekati netral (pd
gugus imidazol) dibanding
lisin gugus amino
arginin gugus guanidino

Karena histidin dpt terionisasi pada pH mendekati


pH fisioligis sering berperan dlm reaksi
enzimatis yg melibatkan pertukaran proton

Asam amino dengan gugus R


bermuatan negatif
Aspartat dan glutamat
Mempunyai gugus karboksil pada rantai
sampingnya bermuatan (-) / acid pada pH 7

Asam amino non standar


Merupakan asam amino
diluar 20 mcm as.
Amino standar
Terjadi karena
modifikasi yang terjadi
setelah suatu asam
amino standar menjadi
protein.
Kurang lebih 300 asam
amino non standar
dijumpai pada sel

modifikasi serin yang


mengalami fosforilasi
oleh protein kinase

modifikasi prolin dlm proses


modifikasi posttranslasi, oleh
prokolagen prolin hidroksilase.
Ditemukan pada kolagen untuk
menstabilkan struktur

Dari modifikasi Glu oleh vit K.


karboksi glutamat mampu
mengikat Ca penting utk
penjendalan darah.
Ditemukan pd protein protombin

Modifikasi lisin. Terdapat di kolagen dan miosin (protein


kontraksi pd otot) dan berperan untuk sisi terikatnya
polisakarida
Beberapa ditemukan asam amino nonstandar yang tidak
menyusun protein merupakan senyawa antara
metabolisme (biosintesis arginin dan urea)

Ikatan Peptida
Ikatan peptida yakni rantai pendek dari
dua atau lebih asam amino yang
dihubungkan oleh ikatan kovalen. Sel
dapat merangkai ke 20 asam amino
dalam berbagai kombinasi dan urutan
sehingga dapat membuat produk yang
sangat bervariasi.

Asam Amino esensial

Asam amino diperlukan oleh makhluk hidup sebagai penyusun


protein atau sebagai kerangka molekul-molekul penting. Ia disebut
esensial bagi suatu spesies organisme apabila spesies tersebut
memerlukannya tetapi tidak mampu memproduksi sendiri atau
selalu kekurangan asam amino yang bersangkutan. Untuk
memenuhi kebutuhan ini, spesies itu harus memasoknya dari luar
(lewat makanan). Istilah "asam amino esensial" berlaku hanya bagi
organisme heterotrof.
Bagi manusia, ada delapan (ada yang menyebut sembilan) asam
amino esensial yang harus dipenuhi dari diet sehari-hari, yaitu
isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan
valin. Histidin dan arginin disebut sebagai "setengah esensial"
karena tubuh manusia dewasa sehat mampu memenuhi
kebutuhannya. Asam amino karnitin juga bersifat "setengah
esensial" dan sering diberikan untuk kepentingan pengobatan.

Sekian

Anda mungkin juga menyukai