Anda di halaman 1dari 67

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Disusun Oleh:

Ameer Ridhwan Bin Osman

(11-2013-051)

Muhammad Hasif Bin Hussin

(11-2013-052)

Selvi Leasa

(11-2012-105)

Jessica Sonya

(11-2013-264)

Caroline

(11-2013-083)

HERPES
SIMPLEKS

DEFINISI
Infeksi akut oleh virus herpes simpleks (virus
hepes hominis) tipe I atau tipe II ditandai oleh
vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab
dan eritematosa daerah mukokutan. Infeksi
dapat berlangsung primer maupun rekurens.
Sinonim: Fever blister, cold sore, herpes febrilis,
herpes labialis, herpes progenitalis (genitalis)

ETIOLOGI

VHS tipe I dan II merupakan virus herpes


hominis yang merupakan virus DNA. Pembagian
tipe I dan II berdasarkan karakteristik
pertumbuhan pada media kultur, antigenic
marker, dan lokasi klinis (tempat predileksi).

GEJALA KLINIS

1.
2.
3.

3 tingkat.
Infeksi primer
Fase laten
Infeksi rekurens

GEJALA KLINIS
Infeksi Primer: lebih lama dan berat kira-kira 3
minggu dan sering disertai gejala sistemik
demam, malaise, anoreksia dan pembengkakan
KGB regional.
vesikel berkelompok di atas kulit yang sembab
dan eritematosa, berisi cairan jernih dan menjadi
seropurulen, dapat menjadi krusta dan kadang
mengalami ulserasi dangkal yang sembuh tanpa
sikatriks. Pada perabaan tidak terdapat
indurasi.

GEJALA KLINIS
Laten:
Tidak ditemukan gejala klinis tetapi Virus
Herpes Simpleks dapat ditemukan dalam
keadaan non aktif pada gangglion dorsalis.

GEJALA KLINIS
Rekurensi:
Gejala lebih ringan dari infeksi primer dan
berlangsung kira-kira 7 sampai 10 hari. Sering
ditemukan gejala prodromal lokal sebelum
timbul vesikel berupa rasa panas, gatal dan
nyeri. Infeksi rekurens ini bisa timbul pada
tempat yang sama (loco) atau tempat lainnya
(non loco)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Virus herpes ini dapat ditemukan pada vesikel


dan dapat dibiak. Pada keadaan tidak ada lesi
dapat diperiksa antibody VHS. Pada percobaan
Tzanck dengan pewarnaan Giemsa dapat
ditemukan sel datia berinti banyak dan inklusi
intranuklear.

DIAGNOSIS BANDING
Impetigo bulosa
Ulkus durum
Ulkus mole
Ulkus mikstum

PENATALAKSANAAN
Belum ada terapi radikal yang dpt cegah
rekurens
Obat topikal salep/krim preparat preparat
idoksuridin (stoxill, viruguent, viruguent-P)
Preparat asiklovir (zovirax) yang dipakai secara
topikal
Pengobatan oral berupa preparat asiklovir, dosis
5 x 200 mg sehari selama 5 hari.
Asiklovir secara parenteral, preparat adenine
adenine arabinosid (vitarabin) untuk yang lebih
berat

PROGNOSIS
Selama pencegahan rekurens masih merupakan
masalah, hal tersebut secara psikologis akan menjadi
beban bagi penderita. Pengobatan secara dini dan
tepat memberi prognosis yang lebih baik, yakni masa
penyakit berlangsung lebih singkat dan rekurens
lebih jarang.
Pada orang dengan gangguan imunitas, misalnya
pada penyakit-penyakit dengan tumor di system
retikuloendotelial, pengobatan dengan
imunosupresan yang lama atau fisik yang sangat
lemah menyebabkan infeksi ini dapat menyebar kea
alat-alat dalam dan menjadi fatal. Prognosis akan
lebih baik seiring dengan meningkatnya usia seperti
pada orang dewasa.

ULKUS MOLE

DEFINISI
Ulkus

mole ialah penyakit infeksi genital


akut, setempat, dapat inokulasi sendiri
(auto-inoculable), disebabkan oleh
Haemophilus ducreyi (Streptobacillus
ducreyi), dengan gejala klinis khas
berupa ulkus pada tempat masuk dan
seringkali disertai supurasi kelenjar
getah bening regional.

ETIOLOGI
Penyebabnya

ialah H.ducreyi

ducreyi merupakan
bakteri gram negative,
anaerobic fakultatif,
berbentuk batang pendek
dengan ujung bulat, tidak
bergerak, tidak membentuk
spora dan memerlukan
hemin untuk
pertumbuhannya.

H.

EPIDEMIOLOGI
Kulit berwarna lebih sering terkena penyakit
ini.
Banyak terdapat di daerah tropis dan
subtropis.
Kebersihan dan hygiene berperan penting
dalam penyebaran penyakit.
Lebih banyak pada pria.

GEJALA KLINIS
Masa

inkubasi sekitar 1-14 hari, umumnya < 7

hari
Lesi mula-mula berbentuk papul yang segera
berubah menjadi pustule yang kemudian pecah
membentuk ulkus yang khas, antara lain:
Multiple.
Lunak.
Nyeri tekan.
Dasarnya kotor dan mudah berdarah.
Tepi ulkus menggaung.
Kulit sekitar ulkus berwarna merah.

Lokasi

ulkus pada pria terletak di


daerah preputium, glans penis, batang
penis, frenulum dan anus

Lokasi

ulkus pada wanita terletak di


vulva, klitoris, serviks, dan anus.

Lokasi

ekstragenital pada lidah, bibir,


jari tangan, payudara, umbilicus, dan
konjungtiva.

Variasi

bentuk klinis.
Giant chancroid
Transient chancroid
Ulkus mole serpiginosum
Ulkus mole gangrenosum (phagedenic
chancroid).
Ulkus mole folikularis (follicularis
chancroid)
Ulkus mole popular (ulcus molle
elevatum)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan sediaan hapus
dengan pewarnaan Gram
Kultur pada media agar coklat
Tes serologi ito-Reenstierna
Teknik imunofloresens
Biopsi

DIAGNOSIS BANDING

Herpes genitalis; kelainan kulitnya berupa vesikel


berkelompok dan jika memecah menjadi erosi.
Sifilis stadium I; ulkusnya bersih, indolen, terdapat
indurasi, dan tanda-tanda radang akut tidak ada.
Limfogranuloma venerium; afek primer tidak
spesifik dan cepat hilang. Terjadi pembesaran kelenjar
getah bening inguinal, perlunakannya tidak serentak.
Granuloma inguinale; ulkus dengan granuloma,
tidak tampak badan Donovan.

KOMPLIKASI
Mixed Chancre
Adenitis inguinal.
Fimosis atau parafimosis.
Fistula uretra.
Infeksi campuran

PENATALAKSANAAN
Obat

sistemik

Kotrimoksasol

2x2 tablet selama 10 hari.


Streptomisin 1 gr sehari selama 7-14 hari.
Tetrasiklin 4 x 500 mg selama 10-20 hari.
Eritromisin 4x500 mg selama 7 hari.
Kuinolon Ofloksasin: 1 x 400mg

Obat

lokal
Kompres dengan larutan normal salin (NaCl 0,9%)
2 kali sehari selama 15 menit.
Aspirasi

abses transkutaneus dianjurkan untuk


bubo yang berukuran 5 cm atau lebih dengan
fluktuasi ditengahnya.

GONORE

DEFINISI
Gonore adalah penyakit menular seksual
yang dapat menginfeksi pria dan wanita.
Gonore dapat menyebabkan infeksi pada alat
kelamin, rektum, dan tenggorokan.
Penyakit infeksi ini sering terjadi, khususnya
pada dewasa muda antara umur 15 24 tahun.
Gonore bersifat akut

ETIOLOGI
Penyebab Gonore adalah
gonokok.

Gonokok termasuk golongan


diplokok berbentuk biji kopi
berukuran lebar 0,8 u dan
panjang 1,6 u, bersifat tahan
asam. tidak tahan lama di udara
bebas, cepat mati dalam
keadaan kering, tidak tahan
suhu diatas 39 0 C, dan tidak
tahan cat desinfektan.

Daerah yang paling mudah


terinfeksi ialah daerah dengan
mukosa epitel kuboid atau lapis
gepeng yang belum
berkembang, yakni pada vagina
wanita sebelum pubertas.

ANAMNESIS

-Terasa panas saat BAK.


-Keluar lendir putih, kuning, dan
kehijauan dari penis
-Nyeri dan bengkak pada testis.

- Nyeri dan terasa panas saat


berkemih
-Lendir vagina meningkat
-Perdarahan Pervaginam diantara
menstrual periode.

PRIA

WANITA

GEJALA KLINIS

PRIA
Masa inkubasi pada pria
umumnya bervariasi antara 25 hari
-Keluhan
(sakit)
waktu
kencing,
- Orifisium uretra yang oedem
dan eritematus,
- Sekret uretra yang purulen

WANITA
- asimtomatik.
- Gonore pada wanita sering
mengenai serviks sehingga
terjadi servisitis dengan
gejala keputihan.

DIAGNOSIS
Keluar
lendir

Gatal pada
anus

Serak
tenggorokan

Nyeri perut
bawah.

Pemeriksaan Laboratorium
Sediaan Langsung, tes Thomson, Tes
Definitif ( Tes Oksidasi, Tes
Fermentasi. Tes Beta laktamase.

KOMPLIKASI
Pada Pria
Infeksi Pertama
Uretrtitis

Komplikasi Lokal :
Tysonitis
Parauretritis
Cowpertis
Asenden :
Prostatitis
Vesikulitis
Epididimitis

Komplikasi Lokal :
Bartolinitis Servisitis

Pada Wanita

Infeksi pertama:
Uretritis

Asenden: Pelvic
InflammatoryDiseases

Komplikasi
diseminata pada pria
dan wanita dapat
berupa :

Artritis

Miokarditis

Endokarditis

Perikarditis

Meningitis

Dermatitis

TERAPI

Gonore tanpa komplikasi (cerviks, uretra, rektum dan faring)

Ciprofloxacin 500 mg oral single dose


Ofloxacine 400 mg oral single dose
Cefixime 400 mg oral single dose
Ceftriaxone 125 mg i.m single dose
Bila dicurigai adanya infeksi campuran dengan Chlamydia dapat
ditambahkan
Eritromisisn 4 x 500 mg oral selama 7 hari
Doxycycline 2 x 100 mg/hari selama 7 hari.

Gonore dengan komplikasi sistemik

Meningitis dan endokarditis


Ceftriaxone 1-2 g iv setiap 12 jam, untuk meningitis
dilanjutkan 10-14 hari dan untuk endokarditis
diteruskan paling sedikit 4 minggu.

Artritis, tenosynovitis dan dermatitis


Cefotaxime 1 g iv setiap 8 jam
Ceftriaxone i g im / iv tiap 24 jam

Gonore pada bayi dan anak

Sepsis, arthritis, meningitis atau abses kulit kepala


pada bayi
Cefotaxime 25 mg /kg iv setiap 12 jam selama 7 hari.
Vulvovaginitis, cervisitis, uretritis, faringitis atau
proctitis pada anak
Ceftriaxone 125 mg im single dose.m
Gonore pada wanita hamil
Ceftriaxone 250 ml im single dose
Amoksisilin 3 g + probenisid i g

SIFILIS

DEFINISI
Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Treponema pallidum
Merupakan penyakit kronis dan bersifat
sistemik
Selama perjalanan penyakit dapat menyerang
seluruh organ tubuh, menyerupai banyak penyakit
Ada masa laten
Dapat ditularkan ibu kepada janin di dalam
kandungan

EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia insidensnya 0,61%
WHO memperkirakan bahwa terdapat
12 juta kasus baru pada tahun 1999
Lebih dari 90% terdapat di negara
berkembang

ETIOLOGI
Pada tahun 1905
penyebab sifilis
ditemukan oleh Schaudinn
dan Hoffman ialah
Treponema pallidum

Bakteri ini masuk kedalam


tubuh manusia melalui
selaput lendir (misalnya
di vagina atau mulut)
atau melalui kulit

KLASIFIKASI
Sifilis
kongenital

Sifilis akuisita

Bentuk lain:

Dini: sebelum 2
tahun
Lanjut:
sesudah 2
tahun

Klinis: Stadium
I, II, III
Epidemiologi:
stadium dini
menular,
stadium lanjut
tak menular

sifilis
kardiovaskular,
neurosifilis

GAMBARAN KLINIS

Sifilis akuisita
Sifilis

primer: S I

Dimulai sebagai papul lentikuler


Permukaan segera menjadi erosi, kemudian ulkus
Ulkus bulat, soliter, dasar jaringan granulasi merah
Dinding tidak bergaung
Ditandai oleh tukak tunggal
(chancre)

Sifilis sekunder (S II)


Tanpa

disertai gejala konstitusi


Ruam pada kulit, selaput lendir dan organ tubuh
Disertai demam, malaise
Lesi kulit simetris, berupa makula, papul, folikulitis,
papulaskuomosa, pustul
Jarang keluhan gatal
Kelainan kulit dapat menyerupai berbagai penyakit
kulit sehingga disebut the great imitator

Kelainan kulit yang membasah (eksudatif) pada S II sangat


menular, kelainan yang kering kurang menular
Kondiloma lata dan plaque muqueuses ialah bentuk yang
sangat menular
Gejala penting: kelainan kulit pada S II umumnya tidak
gatal, sering disertai limfadenitis generalisata, pada S II dini
kelainan kulit juga terjadi pada telapak tangan dan kaki

Bentuk lesi
Roseola
Papul

Pustul

Bentul

lain

Papul, pustul, krusta berkonfluensi mirip impetigo: sifilis


impetiginosa
Ulkus ditutupi krusta: ektima sifilitikum
Ulkus meluas ke perifer, bentuk kulit kerang: sifilis
ostrasea
Ulkus di kulit dan mukosa, demam, k.u. Buruk: sifilis
maligna

Sifilis tersier
Lesi

pertama umumnya terlihat antara tiga sampai


sepuluh tahun setelah S I
Kelainan yang khas ialah guma, yakni infiltrat
sirkumskrip, kronis, biasanya melunak, dan
destruktif
Besar guma bervariasi dari lentikular sampai
sebesar telur ayam

Selain

guma, kelainan yang lain pada S III ialah

nodus
Mula-mula di kutan kemudian ke epidermis,
pertumbuhannya lambat yakni beberapa minggu
atau bulan dan umumnya meninggalkan sikatriks
yang hipotrofi

Sifilis kongenital
Gambaran

klinis dapat dibagi menjadi sifilis


kongenital dini (prekoks), sifilis kongenital lanjut
(tarda), dan stigmata
Batas antara dini dan lanjut ialah dua tahun

Sifilis kongenital dini


Kelainan

kulit yang pertama kali terlihat pada


waktu lahir ialah bula bergerombol, simetris pada
telapak tangan dan kaki, kadang-kadang pada
tempat lain di badan
Kelainan lain biasanya timbul pada waktu bayi
berumur beberapa minggu dan mirip erupsi pada S
II, pada umumnya berbentuk papul atau papuloskuamosa yang simetris dan generalisata

Sifilis kongenital pada telapak kaki bayi

DIAGNOSIS
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pada fase primer


atau sekunder,
diagnosis sifilis
ditegakkan
berdasarkan hasil
pemeriksaan
mikroskopis
terhadap cairan
dari luka di kulit
atau mulut

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan T. Pallidum
Tes Serologik Sifilis

DIAGNOSIS BANDING S I
Herpes simpleks
Ulkus piogenik
Skabies
Balanitis
Limfogranuloma venereum
Karsinoma sel skuamosa
Penyakit Behcet
Ulkus mole

DIAGNOSIS BANDING S II
Erupsi obat alergik
Morbili
Pitiriasis rosea
Psoriasis
Dermatitis seboroika
Kondiloma akuminatum
Alopesia areata

PENATALAKSANAAN
Penisilin
Antibiotik Lain

tetrasiklin

4 x 500 mg/hari
eritromisin 4 x 500 mg/hari
doksisiklin 2 x 100 mg/hari
golongan sefalosporin

PENCEGAHAN
Hindari berhubungan sex dengan lebih dari satu
pasangan
Menjalani screening test bagi anda dan pasangan
anda
Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
Gunakan kondom ketika berhubungan sexual
Sifilis tidak bisa dicegah dengan membersihkan
daerah genital setelah berhubungan sexual

KESIMPULAN
Sifilis adalah penyakit infeksi yang serius oleh
bakteri Treponema pallidum
Dengan perjalanan penyakit yang kronis, adanya
remisi dan dapat menyerang organ dalam tubuh
Sifilis biasanya diobati dengan antibiotik
penicilin, tetapi jika penderita alergi terhadap
penicilin dapat diobati dengan tetracycline,
doxycycline, erythromycin atau ceftriaxone

NON-SPECIFIC
URETHRITIS

Sinonim
NSGI
NSU
NGGI
NGU

= Non Specific Genital Infection


= Non Spesific Urethritis
= Non Gonococcal Genital Infection
= Non Gonococcal Urethritis

Definisi

NSGI = infeksi pada genital tanpa ditemukan kuman


spesifik
NSU = adalah radang uretra tanpa ditemukan kuman
spesifik
NGGI = infeksi genital bukan karena kuman gonokok
NGU = radang uretra bukan karena kuman gonokok

Kuman Spesifik
Kuman yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan
laboratorium sederhana/ biasa
Yaitu :
Gonokok
Candida albicans
Trichomonas vaginalis
Spesific Urethritis
Escherichia coli

NSU

Epidemiologi

: UGO = 2 : 1
Beberapa negara tertentu seperti: AS, Eropa,
Indonesia = 1 : 1
Sosial ekonomi
Usia > tinggi
>
Heterosex > homosex

Utama :

Etiologi

Chlamydia trachomatis (serotype D-K)


Ureaplasma urealiticum
Mycoplasma hominis
Gardnerella vaginalis
Bakteri: Staphylococcus, Diphtheroid
Alergi: kimia, sekret partner
Virus: HSV

Simtomatologi
(Pria) :
Masa tunas 2 3 minggu coitus
suspectus , gejala ringan ( < GO)
Disuria ringan (anyang-anyangan) + gatal
M.U.E
Polakisuria
Duh tubuh seropurulen (encer)
Komplikasi: prostatitis, vesikulitis,
epididimitis, striktura uretra

SIMTOMATOLOGI
(Wanita) :

Masa tunas ??, gejala sangat ringan atau tanpa gejala (~ GO)
Disuria ringan
Fluor albus ringan
Nyeri pelvis
Dyspareunia
Kolposkopi: tanda-tanda servisitis + folikel-folikel mudah berdarah
Komplikasi: bartholinitis, sistitis, salpingitis (PID), proktitis,
peritonitis &
perihepatitis (=penyakit Fitz Hugh Curtis)

DIAGNOSIS

Laboratorium Sederhana
Excrete
k. GO (+)

Kuman GO (-)
Leucocytes (+) > 4/ lpb

Gonorrhoea

NGU
Specific
Bactery (-)

Specific
Bactery (+)
e.g. Tr. vaginalis,
E. coli, C. albicans

NSU

SU

DIAGNOSIS
Laboratorium

Lengkap
(Complete Laboratory Test)

Embrio Ayam
McCoy Cell (Biakan Sel Hela 229)
Immunofluoresens serotipe

Diagnosis Banding

UGO

Kultur
Chlamydia
trachomatis

Terapi

Golongan Tetracycline

4 x 500 mg selama 1 mgg


4 x 250 mg selama 2 mgg
Oxytetracycline
4 x 250 mg selama 2 mgg
Doxycycline (Vibramycine )
1 x 200 mg selama 1 mgg
dst. 2 x 100 mg selama 1 2 mgg
Minocycline (Minocin )
1 x 200 mg
dst. 2 x 100 mg selama 1 2 mgg

Tetracycline HCl

Golongan Erythromycin

Erythromycin (Erythrocin )

4 x 500 mg selama 1 minggu


4 x 250 mg selama 2 minggu

Golongan Sulfa-Trimetoprim 2 x 2 tab selama 1 2 minggu


(Bactrim , Septrin )
Golongan Spiramisin
4 x 500 mg selama 1 minggu
(Rovamycine )

PROGNOSIS

Umumnya baik, tetapi pada terapi yang


inadekuat akan residif

Anda mungkin juga menyukai