Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PSIKOLOGI KESEHATAN

REVIEW JURNAL
The interaction between sleep quality and academic performance

Disusun Oleh:
Inggrid Roswita Tokan
NIM : 148 115 186

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
1. Identitas Jurnal
Judul

: The interaction between sleep quality and academic

Peneliti
Tahun Terbit
Journal of
Volume, Nomor
DOI
Penerbit

performance
: K. Ahrberg, M. Dresler, S. Niedermaier, A. Steiger, dan
:
:
:
:
:

L. Genzel.
2012
Psychiatric Research
46: 12
http://dx.doi.org/10.1016/j.jpsychires.2012.09.008
Elsevier Ltd. All rights reserved

2. Latar Belakang Jurnal


Tidur sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas memori. Banyak
penelitian yang menyarankan untuk diberlakukan waktu tidur yang berkualitas
dalam peningkatan kemampuan belajar dan prestasi akedemik mahasiswa.
Sekitar 60% penelitian yang telah dilakukan menyatakan tidur yang tidak
berkualitas dapat menyebabkan kantuk di siang hari dan peningkatan masalah
kesehatan fisik dan psikologis. Mahasiswa dan orang yang bekerja dibidang
kesehatan umumnya mengalami stres akibat banyaknya pekerjaan. Stres yang
dialami bisa stres akut dan stres kronis. Stres akut dan kronis berkaitan erat
dengan HPA (hypothalamo-pituitary-adrenal) yang dapat mempengaruhi ritme
sirkadian dan menurunnya kualitas tidur sesorang.
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh kualitas tidur dan tingkat stres pada
mahasiswa sebelum, selama dan setelah persiapan ujian dalam studi praklinis
board-exam sehingga lebih memperjelas hubungan antara tidur, stres dan
prestasi akademik.
4. Metode
Penelitian ini merupakan uji praklinis board-exam, dimana dalam
penelitian ini dilakukan ujian komprehensif pertama untuk mahasiswa di
sekolah kedokteran di Jerman setelah semester empat. Selama 2 bulan
sebelumnya tidak dijadwalkan adanya kelas untuk mengaktifkan masa bebas
belajar. Diharapkan setelah dilakukan ujian, mahasiswa dapat melaksanakan
pelatihan klinis.

Untuk studi ini, menggunakan 943 mahasiswa kedokteran dari


University of Munich yang memenuhi syarat uji praklinis board-exam, dan
diminta untuk berpartisipasi dalam survei berbasis web. Dari 943 mahasiswa
diambil 632 mahasiswa yang akan melaksanakan ujian. Mahasiswa diundang
untuk mengisi survei selama 3 titik yang waktu yang berbeda yaitu selama
semester, selama tahap persiapan untuk ujian (pra-ujian) dan 8 minggu setelah
selesai ujian (pasca-ujian). Dari 632 mahasiswa peserta survei diperoleh 144
mahasiswa

(95

perempuan

dengan

range

usia

19-31

tahun)

yang

menyelesaikan survei selama 3 titik waktu.


5. Prosedur Penelitian
Survei yang dilakukan termasuk didalamnya terdapat 10 titik skala
peringkat

stres,

pertanyaan

tentang

tingakata

praklinis

board-exam,

karakteristik sosiodemografi dan Pittsburgh sleep quality index (PSQI) sebagai


pengukur kualitas tidur subyek uji.
Untuk pengambilan data mahasiswa selama semester yang mengisi
PSQI dan skala stres dilaksanakan pada bulan April-Juli. Kuesioner pra-ujian
diisi selama 7 hari sebelum ujian sedangkan kuesioner pasca-ujian diisi 8
minggu setelah ujian (untuk kuesioner pra-ujian dan pasca-ujian sebelum
disebarkan mahasiswa diminta pertimbangannya 4 minggu sebelumnya). Setiap
siswa diberi jangka waktu 1 minggu dalam mengisi kuesioner.
6. Analisis Data
Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-tailed
spearman correlation analyses dengan variabel prestasi akademis, stres dan
PSQI. Korelasi parsial dengan variabel prestasi akademis dan stres/PSQI
dengan PSQI dan stres masing-masing sebagai kovariat yang dihitung.
Selanjutnya digunakan MANOVA untuk menganalisis faktor subyek dalam
waktu dengan tiga level (semester, pra-ujian, pasca-ujian) dengan faktor nilai
subyek dengan dua level (median, <median), dan tergantung variabel stes dan
PSQI. Latensi tidur (waktu antara persiapan untuk tidur dan awal tidur yang
sebenarnya) dan tidur panjang dilihat dari kuesioner dan perubahan sepanjang

waktu (semester, pra-ujian, pasca-ujian). Persentase siswa dengan PSQI > 5


diuji menggunakan ANOVA dengan pengukuran berulang.
7. Hasil & Diskusi
Penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi akademik terkait dengn
kualitas tidur dan stres sebelum ujian. Dilihat dari nilai rata-rata dari 144
mahasiswa dalam penelitian ini, tidak dapat mengambarkan secara keseluruhan
nilai yang dicapai oleh semua mahasiswa yang mengambil ujian di Universitas
(632 mahasiswa). Prestasi akademik dikaitkan dengan tingkat stres dan kualitas
tidur (Gambar 1) dicatat bahwa pada waktu pra-ujian kualitas tidur yang
rendah disebabkan karena tingginya tingkat stres yang dialami, namun hal ini
tidak berlaku selama semester atau pasca-ujian. Hal ini dapat disimpulkan
tingkat stres berkorelasi dengan kualitas tidur untuk setiap periode waktu yang
diteliti.

Gambar 1. Korelasi signifikan antara stres pra-ujian (bagian kiri) dan kualitas tidur subyek pra
ujian (PSQI, bagian kanan dengan prestasi akademis (grade)

Selama pra-ujian dapat dilihat mahasiswa sebesar 59% memiliki kualitas


tidur yang rendah (PSQI >5), semester sebesar 29% memiliki kualitas tidur
yang rendah dan pada waktu pasca-ujian turun menjadi 8 % yang memiliki
kualitas tidur yang rendah (Gambar 2).

Gambar 2. A) rata-rata latensi tidur dengan SEM untuk tiga titik waktu berbeda (semester, praujian, dan pasca-ujian). Latensi tidur pada setiap waktu berbeda secara signifikan pada
setiap titik waktu (p <0,001). B). Persentase siswa dengan indeks kualitas tidur rendah
atau > 5 (indikator gangguan tidur) untuk tiga titik waktu yang berbeda (semester, praujian, dan pasca-ujian). Persentase siswa dengan kualitas tidur buruk secara signifikan
berbeda pada setiap titik waktu (p <0,001).

Berdasarkan uji MANOVA faktor subyek dalam waktu dengan tiga level
(semester, pra-ujian, pasca-ujian) dengan faktor nilai subyek dengan dua level
(median, <median), mengunakan langkah stres berulang dan PSQI
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam waktu dan efek waktu
prestasi akademis dalam variabel (Gambar 3).

Gambar 3. Nilai rata-rata stres dan PSQI dengan SEM untuk tiga titik waktu yang
berbedamahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok sesuai dengan nilai pada board-exams.
Setelah diuji post-hoc T-test dapat dilihat nilai stres dan PSQI ketika pra-ujian berbeda
signifikan dengan selama semester dan pasca-ujian. *P <0,05; **P < 0,01.

Dari hasil dapat dilihat, mahasiswa dengan stres yang tinggi dan kualitas
tidur yang trendah dapat mempengaruhi persiapan ujian. Akan tetapi hubungan
antara tidur, stres dan kinerja akademis tidak dapat ditentukan dalam penelitian
ini. Namun, hasilnya lebih menekannya adanya keterkaitan dari faktor-faktor
tersebut. Hal ini dapat dijadikan masukkan untuk mahasiswa untuk melakukan
pencegahan. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan meditasi,
relaksasi oto untuk mengurangi stres untuk meningkatan kualitas tidur
sehingga dapat meningkatkan kualitas memori.
8. Kesimpulan
Stres pada mahasiswa dapat mempengaruhi kualitas tidur secara
langsung sebelum pelaksanaan ujian (pra-ujian) tetapi tidak selama semester
dan setelah ujian (pasca-ujian).

9. Critical Thinking (komentar dan ulasan singkat)


Penelitian ini secara langsung dapat mencerminkan keadaan mahasiswa pada
umumnya. Akan tetapi, dalam penelitian ini, untuk pemilihan waktu semester
(semester 4) belum tepat. Karena untuk tingkat stres mahasiswa setiap semester
berbeda-berbeda. Jadi, sebaiknya untuk semester perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut terkait tingkat stres mahasiswa setiap semester.

Anda mungkin juga menyukai