REVIEW JURNAL
The interaction between sleep quality and academic performance
Disusun Oleh:
Inggrid Roswita Tokan
NIM : 148 115 186
Peneliti
Tahun Terbit
Journal of
Volume, Nomor
DOI
Penerbit
performance
: K. Ahrberg, M. Dresler, S. Niedermaier, A. Steiger, dan
:
:
:
:
:
L. Genzel.
2012
Psychiatric Research
46: 12
http://dx.doi.org/10.1016/j.jpsychires.2012.09.008
Elsevier Ltd. All rights reserved
(95
perempuan
dengan
range
usia
19-31
tahun)
yang
stres,
pertanyaan
tentang
tingakata
praklinis
board-exam,
Gambar 1. Korelasi signifikan antara stres pra-ujian (bagian kiri) dan kualitas tidur subyek pra
ujian (PSQI, bagian kanan dengan prestasi akademis (grade)
Gambar 2. A) rata-rata latensi tidur dengan SEM untuk tiga titik waktu berbeda (semester, praujian, dan pasca-ujian). Latensi tidur pada setiap waktu berbeda secara signifikan pada
setiap titik waktu (p <0,001). B). Persentase siswa dengan indeks kualitas tidur rendah
atau > 5 (indikator gangguan tidur) untuk tiga titik waktu yang berbeda (semester, praujian, dan pasca-ujian). Persentase siswa dengan kualitas tidur buruk secara signifikan
berbeda pada setiap titik waktu (p <0,001).
Berdasarkan uji MANOVA faktor subyek dalam waktu dengan tiga level
(semester, pra-ujian, pasca-ujian) dengan faktor nilai subyek dengan dua level
(median, <median), mengunakan langkah stres berulang dan PSQI
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam waktu dan efek waktu
prestasi akademis dalam variabel (Gambar 3).
Gambar 3. Nilai rata-rata stres dan PSQI dengan SEM untuk tiga titik waktu yang
berbedamahasiswa dibagi menjadi 2 kelompok sesuai dengan nilai pada board-exams.
Setelah diuji post-hoc T-test dapat dilihat nilai stres dan PSQI ketika pra-ujian berbeda
signifikan dengan selama semester dan pasca-ujian. *P <0,05; **P < 0,01.
Dari hasil dapat dilihat, mahasiswa dengan stres yang tinggi dan kualitas
tidur yang trendah dapat mempengaruhi persiapan ujian. Akan tetapi hubungan
antara tidur, stres dan kinerja akademis tidak dapat ditentukan dalam penelitian
ini. Namun, hasilnya lebih menekannya adanya keterkaitan dari faktor-faktor
tersebut. Hal ini dapat dijadikan masukkan untuk mahasiswa untuk melakukan
pencegahan. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan meditasi,
relaksasi oto untuk mengurangi stres untuk meningkatan kualitas tidur
sehingga dapat meningkatkan kualitas memori.
8. Kesimpulan
Stres pada mahasiswa dapat mempengaruhi kualitas tidur secara
langsung sebelum pelaksanaan ujian (pra-ujian) tetapi tidak selama semester
dan setelah ujian (pasca-ujian).