Anda di halaman 1dari 9

Makalah Pendidikan Agama Islam

Masyarakat Madani

Andi Riana Masye (412 14 016)


St. Ariska Rhamdani (412 14 017)
Juniar Hayu Santika (412 14 022)

Politeknik Negeri Ujung Pandang


Tahun Ajaran 2014/2015

Daftar Isi
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 1
Tujuan 1
Bab II Pembahasan
Konsep Masyarakat Madani 2
Perbedaan Civil Society dengan Masyarakat Madani 3
Karakteristik Masyarakat Madani3
Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Madani4
Bab III Penutup
Kesimpulan 5
Saran5
Daftar Pustakaiii

Bab I

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Membahas tentang definisi masyarakat madani. Sebelum memasuki
pokok bahasan ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu dari
mana asal mula kata masyarakat madani itu. Pengertian masyarakat
madani sudah diperbincangkan sejak tahun 1990-an di kalangan
kaum intelektual. Istilah masyarakat madani merupakan terjemahan
dari istilah civil society,seperti masyarakat sipil,masyarakat
kewaganegaraan dan masyarakat warga. Perujukan terhadap
masyarakat Madinah sebagai tipikal masyarakat ideal bukan pada
peniruan struktur masyarakatnya, tapi pada sifat-sifat yang menghiasi
masyarakat ideal ini. Seperti, pelaksanaan amar maruf nahi munkar
yang sejalan dengan petunjuk Ilahi.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian masyarakat madani?
2. Bagaimana karakteristik masyarakat madani?
3. Bagaimana peran umat Islam dalam mewujudkan masyarakat
madani?

3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian masyarakat madani.
2. Mengetahui karakteristik masyarakat madani.
3. Mengetahui peran umat Islam dalam mewujudkan masyarakat
madani.

Bab II

Pembahasan
1. Konsep Masyarakat Madani

a. Pengertian Masyarakat Madani


Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
Allah SWT memberikan gambaran dari masyarakat madani dengan
firman-Nya dalam Q.S. Saba ayat 15:

Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di


tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan
di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): Makanlah olehmu dari
rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepadaNya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan
yang Maha Pengampun.

b. Masyarakat Madani Dalam Sejarah


Ada dua masyarakat madani dalam sejarah yang terdokumentasi
sebagai masyarakat madani, yaitu:
1) Masyarakat Saba, yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman.
2) Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjjian Madinah
antara Rasullullah SAW beserta umat Islam dengan penduduk Madinah
yang beragama Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan
Khazraj. Perjanjian Madinah berisi kesepakatan ketiga unsur
masyarakat untuk saling menolong, menciptakan kedamaian dalam
kehidupan sosial, menjadikan Al-Quran sebagai konstitusi, menjadikan
Rasullullah SAW sebagai pemimpin dengan ketaatan penuh terhadap
keputusan-keputusannya,
dan
memberikan
kebebasan
bagi
penduduknya untuk memeluk agama serta beribadah sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya.

2. Perbedaan Civil Society


Masyarakat Madani

dengan

Perbedaan lain antara civil society dan masyarakat madani adalah


civil society merupakan buah modernitas, sedangkan modernitas
adalah buah dari gerakan Renaisans; gerakan masyarakat sekuler
yang meminggirkan Tuhan. Sehingga civil society mempunyai moral-

transendental yang rapuh karena meninggalkan Tuhan. Sedangkan


masyarakat madani lahir dari dalam buaian dan asuhan petunjuk
Tuhan. Dari alasan ini Maarif mendefinisikan masyarakat madani
sebagai sebuah masyarakat yang terbuka, egalitar, dan toleran atas
landasan nilai-nilai etik-moral transendental yang bersumber dari
wahyu Allah.

3. Karakteristik Masyarakat Madani

a. Bertuhan, beragama dan menempatkan hukum tuhan sebagai


landasan.
b. Damai, masing-masing elemen menghormati pihak lain secara
adil
c. Tolong menolong dalam urusan sosial, tanpa mencampuri urusan
internal.
d. Toleran, tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah
diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia.
e. Keseimbangan antara hak dan kewajiban, setiap anggota
masyarakat memiliki hak dan kewajiban yang seimbang untuk
menciptakan kedamaian, kesejahteraan dan keutuhan
masyarakat sesuai dengan kondisinya masing-masing.
f. Berperadaban tinggi, cinta iptek dan memanfaatkannya untuk
kemaslahatan
g. Berakhlak mulia, substansi dan aplikasinya tidak menyimpang
dari nilai-nilai ketuhanan.

4.

Peran Umat Islam dalam


Mewujudkan Masyarakat Madani
Masyarakat Madani atau masyarakat beradab adalah suatu
kelompok individu dalam satu wilayah tertentu yang mendapatkan
keadilan dan keseimbangan dalam hal kesejahteraan kehidupan
sesuai dengan fitrah manusia sebagai hamba Allah SWT yang
mempunyai kewajiban dan amanah dari Allah SWT untuk menegakan
keadilan dengan hukum yang berlaku di negara nya. Selain itu adanya
perbedaan suku, ras, keturunan, etnis dll, tidak menjadikan
perbedaan menjadi masalah dalam kehidupan bermasyarakat.
Masyarakat madani pada hakikatnya adalah reformasi terhadap
segala praktik yg merendahkan nilai-nilai manusia.Masyarakat
madani yg dideklarasikan oleh nabi adalah merupakan reformasi

terhadap masyarakat Jahilliyah.seperti yg diketahui bahwa


masyarakat jahilliyah adaalah masyarakat yg mempraktikkan
ketidakadilan dan pengingkaran terhadap harkat dan martabat
kemanusiaan.Praktik penindasan dikakukan secara sistematis
terhadap orang miskin dan merupakan suatu hal yg biasa dilakukan.
Merujuk pada prinsip-prinsip masyarakat Madani atau masyarakat
beradab dan sejahtera,maka perlu adanya unsur-unsur sikap
Keadilan,Supremasi
hukum,Persaamaan(Egalitarianisme),Pluralisme(Kemajemukan),dan
Pengawasan sosial.
Berikut adalah beberapa riwayat yang mendukung prinsip-prinsip
masyarakat madani yang terkandung dalam AL-Quran dan Alhadist,
1.Keadilan
Dalam islam sudah diterangkan dalam al-Quran dan Al- hadistnya
tentang aspek kehidupan dalam bermasyarakat,seperti pada QS.ALTakaatsur ayat 1-8 dan QS.AL-Humazah ayat 1-9 yang menjelaskan
tentang para pengumpat dan pencela yg mengumpulkan harta benda
dan menghitung hitungnya ,ia mengira bahwa hartanya akan
mengekalkannya.
2.Supremasi Hukum
QS.An-nisaa ayat 58 dan QS.AL-Maaidah ayat 8 yang menerangkan
tentang hukum islam,pentingnya berlaku adil terhadap siapapun
tanpa pandang bulu,bahkan terhadaap orang yang membenci kita
sekalipun,kit harus berlaku adil,karena sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa-apa yang kita kerjakan.

3.Egalitarianisme(persamaan)
al-Quran dan Al- hadistnya QS.AL-Hujuraat ayat 13 yang
menerangkan bahwa sesungguhnya manusia diciptakan dari jenisnya
laki-laki dan perempuan,bersuku-suku,berbangsa-bangsa agar kalian
saling mengenal satu sama lain.
Tentunya perbedaan itu harusnya menjadi warna tersendiri
,sehingga bisa terjadi suatu Egalitarianisme bukan sebaliknya.
4.Pluralisme(kemajemukan)
Kesadaran Pluralisme itu harusnya diwujudkan untuk bersikap
toleran dan saling menghormati diantara sesama anggota yang
berbeda baik berbeda dalam hal etnis,suku bangsa,maupun

agama.Sikap toleran dan saling menghormati itu dinyatakan seperti


dalam AL Quran,antara lain QS.Yunus ayat 99,QS.AL-Anaam
ayat108.
5.Pengawasan sosial
Keterbukaan itu sebagai konsekuensi logis dari pandangan positif
dan optimis terhadap manusia,bahwa manusia pada dasarnya adalah
baik,oleh karena manusia secara fitrah baik dan suci,maka kejahatan
yang dilakukan bukan karena sifat dalam dirinya,akan tetapi lebih
disebabkan oleh faktor-faktor luar yang mempengaruhinya.Seperti
kandungan pada QS.AL-Araaf ayat 172,QS.Ar-ruum ayat
30,QS.Alashr ayat 1-3.

a.

Bab III

Penutup
1. Kesimpulan
1) Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu
pengetahuan, dan teknologi.
2) Perwujudan masyarakat madani ditandai dengan karakteristik
masyarakat madani, diantaranya bertuhan, damai, tolong menolong,
toleran, keseimbangan antara hak dan kewajiban, berperadaban
tinggi, dan berakhlak mulia.
4) Islam dapat mewujudkan masyarakat madani yang beradab dan
sejahtera.

2. Saran

Demikianlah pembahasan tentang masyarakat madani yang dapat


kami paparkan, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan di
dalamnya, semoga para pembaca, pendengar dan guru pembimbing
dapat memberikan kritik dan sarannya yang bersifat membangun,
demi kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya.

Daftar Pustaka
Aminmahfud.blogspot.com/2012/04/civil-society-dan masyarakat-madani.html
Djalamsyah.blogspot.com/2013/04/peran-umat-islam-dalam-mewujudkan.html

Nabillaabsyiah.blogspot.com/2012/03/karakteristik-masyarakat-madani.html
Yanawulan.blogspot.com/2012/06/pengertian-masyarakat-madani-html

Anda mungkin juga menyukai