Case Report
Case Report
I. KETERANGAN UMUM
Nama : Ibu P
Kelamin : Perempuan
Umur : 50tahun
Alamat : Sukahurip
Tempat asal : Subang
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Status perkawinan : sudah menikah
Agama : Islam
Bangsa : Indonesia
Tanggal masuk RS : 18 februari 2012
Tanggal pemeriksaan : 18 februari 2012
Kepala
Rambut : warna hitam, mudah rontok
Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/ Hidung : pernafasan cuping hidung tidak ada,
sekret
tidak ada,tidak ada deviasi septum
Telinga : tidak ada sekret, pendengaran baik, tidak
ada
nyeri tekan mastoid
Mulut : sianosis perioral tidak ada, mukosa mulut
dan lidah basah, papil lidah tidak atrof
Leher
Inspeksi : jugular venous pressure tidak meningkat
Palpasi : kelenjar getah bening tidak teraba
membesar,
deviasi trakea tidak ada
Kulit: turgor kulit baik, tidak ada sianosis,
petekhie,dan ikterik
Toraks
Pulmo
Inspeksi
: bentuk dan gerakan dinding dada
simetris kanan dan kiri
Palpasi
: fremitus taktil dan fremitus vokal
simetris
kanan dan kiri
Perkusi
: sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi
: vesikuler pada lapang paru, wheezing
-/-,
ronki -/Cor
Inspeksi
: iktus kordis tidak terlihat
Palpasi
: iktus kordis teraba di ICS V linea
midclavikula sinistra
Perkusi
: dalam batas normal
Auskultasi
: bunyi jantung reguler, murmur tidak
ada, gallop
tidak ada
Abdomen
Datar lembut, nyeri tekan (+)
Hepar : tidak teraba
Lien : tidak teraba
Ginjal : ballotement (-)
BU (+) normal
Ekstremitas
Akral hangat, sianosis -/- , edema +/
+
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan : 01 Januari 2012
GDS = 102 mg/dl
Ureum = 217 mg/dl
Creatinin = 3,1 mg/dl
WBC = 5,9x 103 uL
Lymph = 2,0 x 103 uL
HGB = 6,1 g/dL
RBC
= 2,22
HCT = 10,4 %
PLT = 98x 103 uL
Urinaslisis
Berat Jenis Urin : 1.020
Protein Urin : +2 mg/dl
Glukosa Urin : normal
Bilirubin Urin : Negatif
Urobilinogen Urin : Normal
Blood Urin : +3
Keton Urin : Negatif
Nitrit Urin : Negatif
pH : 6,5
Leukosit urin : 0-1 /LP
Eritrosit urin : banyak /LP
VI. RESUME
OS mengeluhkan Sesak napas timbul secara
mendadak, sejak 2 minggu SMRS saat sedang
tidak dalam beraktivitas berat, disertai mual
dan muntah .
Os pernah dirawat di RSHS 2 bulan yg lalu,
dengan KU sesak napas, Os didiagnosa
menderita sakit ginjal, dan dirawat selama 4
hari. Dan diharuskan melakukan cuci darah
seminggu 2x. Os juga sering mengeluh gatal
pada badannya. Dan rambutnya yang terus
berkurang sampai sekarang sehingga os
menjadi botak. Riwayat penyakit Hipertensi (+).
VIII. PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN
Non medikametosa
Tirah baring
Diet 2646 kkal, tinggi protein rendah lemak
Diet rendah garam 2-3 gram/hari
medikametosa
Kidmin 250 cc
Clonidin 3x 0,2mg p.o
Amlodipin 1x10mg p.o
Bisoprolol 1x5 mg p.o
Bicnat 3x 2 mg p.o
FA 1x5 mg p.o
IX. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
DEFINISI
Defnisi
National Kidney Foundation Kidney /
Disease Outcomes Quality Initiative (NKFK/DOQI) merumuskan Penyakit Ginjal
Kronik (PGK = Chronic Kidney Disease)
sebagai kerusakan ginjal atau penurunan
faal ginjal lebih atau sama dengan 3 bulan,
dengan atau tanpa penurunan Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG) dengan manifestasi:
kelainan struktur histopatologi ginjal
petanda kerusakan ginjal meliputi, kelainan
komposisi darah atau urin, atau uji pencitraan
ginjal
EPIDEMIOLOGI
Di negara-negara
berkembang,
insiden ini
diperkirakan
sekitar 40-60
kasus per juta
penduduk per
tahun.
EPIDEMIOLOGI
PGK dapat mengenai
semua ras, terutama ras
kulit hitam. Laporan
juga menyebutkan USDR
2004 dari Laporan Data
Tahunan menyatakan
bahwa insidensi ESRD
lebih tinggi pada pria
dibanding wanita. PGK
dapat menimpa semua
umur, lebih sering
berusia 65 tahun keatas.
ETIOLOGI
Penyebab Utama PGK di Amerika Serikat
Penyebab
Insidensi
Diabetes mellitus
44%
- tipe I (7%)
- tipe II (37%)
Hipertensi dan peny. Pembuluh darah besar
27%
Glomerulonefritis
10%
Nefritis interstitialis
4%
Kista dan penyakit bawaan lain
3%
Penyakit sistemik (mis: lupus, vaskulitis)
2%
Neoplasma
2%
Tidak diketahui
4%
Penyakit lain
4%
PATOFISIOLOGI
Pengurangan massa ginjal hipertrof struktural
dan fungsional nefron yang masih tersisa
(survivng nephrons) sebagai upaya kompensasi,
yang diperantai oleh molekul vasoaktif seperti
sitokin dan growth factors.
Hiperfltrasi, yang diikuti oleh peningkatan
tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus
proses maladapatasi berupa sklerosis
nefron yang masih tersisa penurunan fungsi
nefron yang progresif, walaupun penyakit
dasarnya sudah tidak aktif lagi.
Kompensasi
hiperfltrasi
dan hipertrof
Nefropati
Berkurangn
ya jumlah
nefron
Hipertens
i sistemik
Angiotensin
II
Kebocoran
protein
lewat
glomerulus
Glomeruloskleros
is
Ekspresi
growth
mediator /
inflamasi /
PATOFISIOLOGI
Aktivitas aksis renin angiotensin
aldosteron intrarenal kontribusi
terjadinya hiperfltrasi, sklerosis, dan
progresiftas.
Beberapa hal yang juga dianggap
berperan terhadap terjadinya
progresiftas PGK adalah albuminuria,
hipertensi, hiperglikemia,
dislipidemia.
PATOFISIOLOGI
LFG 60%
LFG
30%
Pasien masih
belum
merasakan
keluhan
(asimptomati
k), tapi sudah
terjadi
peningkatan
kadar urea
dan kreatinin
serum.
Mulai terjadi
keluhan pada
pasien,
seperti
nokturia,
badan lemah,
mual, nafsu
makan
berkurang,
dan
PATOFISIOLOGI
Gejala
Gejala dan
dan tanda
tanda uremia
uremia yang
yang nyata,
nyata, seperti
seperti
anemia,peningkatan
anemia,peningkatan tekanan
tekanan darah,
darah, gangguan
gangguan
metabolisme
metabolisme fosfor
fosfor dan
dan kalsium,
kalsium, pruritus,
pruritus, mual,
mual,
muntah,
muntah, dsb
dsb
LFG
LFG <
< 30%
30%
Mudah
Mudah terkena
terkena infeksi,
infeksi, seperti
seperti infeksi
infeksi saluran
saluran
kemih,
kemih, infeksi
infeksi saluran
saluran nafas,
nafas, maupun
maupun infeksi
infeksi
saluran
saluran cerna
cerna
Gangguan
Gangguankeseimbangan
keseimbanganair,
air,seperti
sepertihipo
hipo//hipervolemia,
hipervolemia,
gangguan
gangguankeseimbangan
keseimbanganelektrolit,
elektrolit,seperti
sepertinatrium
natriumdan
dan
kalium.
kalium.
PATOFISIOLOGI
Gejala dan
komplikasi lebih
serius
LFG < 15%
Pasien sudah
mendapatkan
terapi pengganti
ginjal (renal
replacement
therapy), seperti
dialisis dan
transplantasi ginjal
Gambaran klinis
Gambaran klinis
Perjalanan penyakit biasanya biasanya
lambat dan nonspesifk, dapat asimtomatik
sampai gagal ginjal lanjut ( LFG , 10-15/mnt),
gejala yang tampak dapat berupa lemah,
letih ( keluhan GIT seperti anoreksia, mual,
muntah, rasa metal di mulut), Gejala
neurologi ( status kesadaran dapat sopor
atau koma, Irritability, susah berkonsentrasi,
insomnia, kaki gelisah), pruritus
Gambaran laboratorium
Gambaran laboratorium penyakit ginjal kronik meliputi :
Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya
Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan ureum dan
kreatinin serum, penurunan LFG yang dihitung
mempergunakan rumus Kockcroft-Gault. Kadar kretinin
saja tidak bisa dipergunakan untuk memperkirakan fungsi
ginjal.
Kelainan biokimia darah meliputi penurunan kadar
hemoglobin, peningkatan kadar asam urat, hiper atau
hipokalemia, hiponatremia, hiper atau hipokloremia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik.
Kelainan urinalisis meliputi, proteiuri, hematuri,
leukosuria, cast, isostenuria
Komplikasi
Hyperkalemia
Gangguan asam basa
Restriksi protein
Retriksi garam dan cairan
Retriksi elektrolit
Penatalaksanaan
Perencanaan tatalaksana (action plan) penyakit GGK sesuai
dengan
derajatnya
Derajat LFG(ml/mnt/1,73m) Rencana tatalaksana
1 . >90 : terapi penyakit dasar, kondisi komorbid, evaluasi
pemburukan (progession) fungsi ginjal, memperkecil resiko
kardiovaskuler
2 . 60-89 :menghambat pemburukan (progession) fungsi ginjal
3 . 30-59 : evaluasi dan terapi komplikasi
4 . 15-29 : persiapan untuk terapi pengganti ginjal
5 . <15 : terapi pengganti ginja
Terapi Nonfarmakologis:
Pengaturan asupan protein:
Tabel 4. Pembatasan Asupan Protein pada Penyakit GGK
LFG ml/menit Asupan protein g/kg/hari
a. >60 tidak dianjurkan
5-25 : 0,6-0,8/kg/hari atau tambahan 0,3 g asam amino esensial atau asam keton
25-60 : 0,6-0,8/kg/hari
<60 : 0,8/kg/hari(=1 gr protein /g proteinuria atau 0,3 g/kg tambahan asam amino
esensial atau
asam keton (sindrom nefrotik)
b. Pengaturan asupan kalori : 35 kal/kgBB ideal/hari
c. Pengaturan asupan lemak: 30-40% dari kalori total dan mengandung jumlah yang
sama antara asam lemak bebas jenuh dan tidak jenuh
d. Pengaturan asupan karbohidrat : 50-60% dari kalori total
e. Garam (NaCl) : 2-3 gram/hari
f. Kalium : 40-70 mEq/kgBB/hari
g. Fosfor :5-10 mg/kgBB/hari. Pasien HD :17 mg/hari
h. Kalsium : 1400-1600 mg/hari
i. Besi: 10-18mg/hari
j. Magnesium : 200-300 mg/hari
k. Asam folat : 5mg
l. Air : jumlah urin 24 jam + 500ml (insensible water loss)
Terapi Farmakologis:
A. Kontrol tekanan darah
Penghambat EKA atau antagonis reseptor Angiotensin II evaluasi
kreatinin dan kalium serum, bila terdapat peningkatan kreatinin > 35
atau timbul hiperkalemia harus dihentikan.
Penghambat kalsium
Diuretik
B. Pada pasien DM, kontrol gula darah hindari pemakaian metformin
dan
obat-obat sulfonilurea dengan masa kerja panjang. Target HbA1C
untuk DM tipe 1 0,2 diatas nilai normal tertinggi, untuk DM tipe 2
adalah 6%
C. Koreksi anemia dengan target Hb 10-12 g/dl
D. Kontrol hiperfosfatemia : polimer kationik (Renagel), Kalsitrol
E. Koreksi asidosis metabolik dengan target HCO3 20-22 mEq/l
F. Koreksi hiperkalemia
G. Kontrol dislipidemia dengan target LDL,100 mg/dl dianjurkan
golonga statin
H. Terapi ginjal pengganti.
TERIMAKASIH