Anda di halaman 1dari 9

ISLAM DAN KESEIMBANGAN ALAM

Mukhammad Khafid Abdullah

145100901111008

Alija Haydar R.
Luthfi Abdul B.

Universitas Brawijaya
Malang
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia,
hewan,
dan
tumbuhan
didalam
bersama-sama
menghunibiosfera mengusahakan keseimbangan ekologis demi kelestariannya
masing-masing. Makin terasa terancam ekologi mereka karena eksploitasi
penduduk dan eksploitasi teknologi, makin giatlah manusia berusaha
memulihkan keseimbangan ekologi melalui berbagai organisasi kecintaan alam,
reboisasi, pengawetan tanah, pencegahan erosi, pemuliharaan cagar alam dan
seterusnya.
Ekologi merupakan suatu hal yang sangat pentiing. Ekologi sering juga
disebut keseimbangan alam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
ekologi /kologi/ adalah ilmu tt hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
(kondisi) alam sekitarnya (lingkungannya).
Dalam pandangan islam, manusia sudah seharusnya menjaga keseimbangan
alam ini. Perintah untuk menjaga Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan isinya
ini tidak untuk main-main, tetapi dengan maksud tertentu (Surat 44:38-39). Manusia
diciptakanNya dalam bentuk yang seindah-indahnya (surat 95:4-5); kepada manusia
dilimpahkanNya nilai-nilai kenikmatan, baik yang nyata maupun yang tidak nyata
(Surat 31:30) akan tetapi untuk mendapatkan itu semua ia harus bekerja, berikhtiar
memanfaatkan tenaga-tenaga alam yang tersedia untuk kesejahteraannya. Manusia
diangkat ole Tuhan menjadi wakilNya di bumi (Surat 2:30-33); ia diberiNya
kecerdasan fikiran untuk menyebut nama-nama benda, mengklsifikasikan dan
meningkatkannya menjadi ilmu pengetahuan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Pandangan ekologi dari sudut pandang islam?
Penerapan ayat ayat Al-Quran dalam ekologi?
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian ekologi dalam sudut pandang islam.
Untuk mengetahui ayat ayat Al-Quran yang berkaitan dengan ekologi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ekologi
Ekologi merupakan cabang biologi dan merupakan bagian dasar dari biologi.
Ruang lingkup ekologi meliputi populasi, komunitas, ekosistein, hingga biosfer. Serta
mempelajari tentang konsep mengenai pengamatan terhadap pola komunitas pada
tumbuhan. Masalah lingkungan dikenal dua kata kunci yang sangat erat hubungannya
dengan keserasian lingkungan hidup, yaitu ekologi danekosistem. Ungkapan
ekologi, ecologi berasal dari bahasa Yunani, oikosyang berarti rumah tangga dan
kata logos yang berarti ilmu. Jadi ekologi dapat diartikan sebagai studi tentang rumah
tangga makhluk hidup. Ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya, termasuk benda mati yang ada
disekitarnya. Sebab didalam ekologilah dibicarakan adanya struktur dan interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Alikodra (1990) mengemukakan bahwa keanekaragaman jenis dapat
ditemukan pada keanekaragaman hayati, yaitu merupakan ungkapan pernyataan
terdapatnya berbagai macam variasi bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang
terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk yaitu tingkatan ekosistem,
tingkatan jenis dan tingkatan genetika.
Menurut Kamil (2001) dalam Saptono (2005), ditinjau dari aspek alokasi
dan penggunaan sumber daya terdapat empat karakteristik penting yang selalu harus
diperhatikan yaitu equity, efektivitas dan efisiensi, ramah lingkungan dan
resources prudence.
Karakteristik equity maksudnya adalah kesamaan peluang bagi semua anggota
masyarakat untuk mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraannya. Efektivitas
dan efisiensi menghendaki agar berbagai keputusan publik didasarkan pada
penggunaan sumber daya alam terbaik. Ramah lingkungan maksudnya adalah bahwa
pemanfaatan potensi sumber daya alam harus senantiasa diikuti dengan upaya untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup. Karakteristik resources prudence
mensyaratkan bahwah sumber daya dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan
masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan masa sekarang maupun yang akan
datang.

BAB III
PEMBAHASAN
Lingkungan hidup berarti; (1) kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya; (2)
lingkungan di luar suatu organisme yang terdiri atas organisme hidup, seperti
tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia.
Lingkungan hidup tidak saja bersifat fisik seperti tanah, udara, air, cuaca dan
sebagainya, namun dapat juga berupa sebagai lingkungan kemis maupun lingkungan
sosial. Lingkungan sosial meliputi antara lain semua faktor atau kondisi di dalam
masyarakat yang dapat menimbulkan pengaruh atau perubahan sosiologis, misalnya :
ekonomi, politik dan sosial budaya.
3.1 DALIL TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
Islam sebagaimana yang terkandung dalam dalil-dalil normatif seperti Alquran, hadis, kaedah-kaedah fiqih memuat sejumlah aspek dan tujuan perbaikan
lingkungan. Aspek yang dimaksud tertera dalam kolom berikut ini :

Tujuan
Pemeliharaan
Lingkungan

Pemanfaatan
lingkungan

Pencegahan
bencana
lingkungan

Al-Quran
Hadits
Kaidah Fiqih
Al-Araf: 55,
Shahih
al-Baqarah:
Muslim:2618,
205, ar Rum:
sunan at41, alturmudzi: 2799,
Qashash:77,
Sunan Abu
Saba : 27-28
Daud: 25
AlMusnad
Daru al-mafasid
Baqarah:22,
Ahmad:22422, muqaddamun ala jalbi
an-Nahl: 11,
shahih
al-mashalih(Mencegah
al-Anbiyaa:30,
Bukhari:4207
kerusakan itu harus
az-Zumar: 21,
lebih didahulukan
Qaf:7-11, aldaripada menarik
Hadid :4,
kemaslahatan)
Fathir:12, alZalzalah: 2
AlSunan Ibn Majah
Baqarah:11:2340, Shahih
12, 195,ali
Muslim:282

Tasawwuf

Kisah Hayy
Ibn
Yaqdzan,
Karya Ibn
Tufail

imran:190-191
.
Dapat dibayangkan bahwa ketika al-Quran diwahyukan kepada Nabi
Muhammad Saw, 14 abad yang silam, Dia sudah berbicara tentang daur ulang
lingkungan yang sehat lewat angin, gumpalan awan, air, hewan, tumbuh-tumbuhan,
proses penyerbukan bunga, buah-buahan yang saling terkait dalam kesatuan
ekosistem.
Mengingat banyaknya hadis yang berkaitan dengan lingkungan hidup, maka
pembahasannya pada makalah ini akan dibatasi pada beberapa hadis saja sebagai
sampel mengenai pelestarian lingkungan hidup.
3.1.1 PENGHIJAUAN
Pada QS. al-Anam (6): 99, Allah berfirman ;






(99)

Terjemahnya :
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan
dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuhtumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang
menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai
yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan
delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu
pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada
yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman.

3.1.2. MENGHIDUPKAN LAHAN MATI


Di ayat lain, tepatnya QS. al-Haj (22): 5-6 Allah swt, berfirman :




( 5)
(6)

Terjemahnya :
Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila Kami telah menurunkan
air diatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbu-hkan berbagai macam
tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dia
lah yang hak dan sesungguhnya Dia lah yang menghidupkan segala yang mati dan
sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
3.1.3. UDARA
QS. al-Rum (30): 48 Allah juga berfirman :




(48)

Terjemahnya :
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan
Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan
menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celahcelahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang
dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.
3.1.4 AIR

Sumber kekayaan lain yang sangat penting untuk dijaga adalah air, sumber
kehidupan bagi manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Allah Swt, berfirman dalam
QS. al-Anbiya (21) , yakni ( Dan dari air Kami jadikan
segala sesuatu hidup).
Pada hakekatnya, air adalah kekayaan yang mahal dan berharga. Akan tetapi
karena Allah menyediakannya di laut, sungai bahkan hujan secara gratis, manusia
seringkali tidak menghargai air sebagaimana mestinya.
Namun satu hal penting yang layak direnungkan, bahwa air bukanlah
komoditas yang bisa tumbuh dan berkembang. Ia tidak sama, misalnya dengan
kekayaan nabati atau hewani, sebab itulah Allah swt, mengisyaratkan dalam QS. alMuminun (23):

Terjemahnya :
Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air
itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa
menghilangkannya

3.1.5. Menghindari Kerusakan dan Menjaga


Keseimbangan Alam.
Salah satu tuntunan terpenting Islam dalam hubungannya dengan lingkungan,
ialah bagaimana menjaga keseimbangan alam/ lingkungan dan habitat yang ada tanpa
merusaknya. Karena tidak diragukan lagi bahwa Allah menciptakan segala sesuatu di
alam ini dengan perhitungan tertentu. Seperti dalam firman Nya dalam QS. al-Mulk
(67):

Terjemahnya :
Allah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali
tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.
Maka lihatlah berulang-ulang. Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang,

Inilah prinsip yang senantiasa diharapkan dari manusia, yakni sikap adil dan
moderat dalam konteks keseimbangan lingkungan, tidak hiperbolis atau pun
meremehkan, sebab ketika manusia sudah bersikap hiperbolis atau meremehkan, ia
cenderung menyimpang, lalai serta merusak.

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasar uraian di atas maka disimpulkan bahwa masalah pelestarian


lingkungan hidup terungkap dalam beberapa hadis sebagai perintah bagi manusia
agar menjaga dan atau memelihara lingkungan mereka dengan baik (ihsn). Unsurunsur lingkungan hidup yang ditunjuk oleh hadis adalah; fauna, flora, tanah, air, dan
udara. Upaya-upaya yang harus ditempuh dalam melestarikan lingkungan hidup
adalah antara lain; memelihara dan melindungi hewan; menanam pohon
dan penghijauan; menghidupkan lahan mati; memanfaatkan udara dan air dengan
baik, serta yang terpenting adalah bagaimana agar keseimbangan alam/ lingkungan
dan habitat dijaga dan berupaya mengindari untukmerusaknya.
Al-Quran sebagai hudan li al-nas sudah barang tentu, bukan hanya petunjuk
dalam arti metafisis-eskatologis, tetapi juga menyangkut masalah-masalah praktis
kehidupan manusia di alam dunia sekarang ini, termasuk di dalamnya, patokanpatokan dasar tentang bagaimana manusia menyantuni alam semesta dan
melestarikan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, energi pada setiap makhluk
hidup dibutuhkan oleh makhluk hidup yang lain, yang menyebabkan terjadinya
kelangsungan hidup. Dalam Islam saling keterkaitan ini merupakan salah satu tujuan
penciptaan Allah. Sebab Allah menciptakan sesuatu dengan tidak sia-sia.

Daftar Pustaka

http://kbbi.web.id/ekologi [diakses pada tanggal 21 Oktober 2014]


http://dee-belajar.blogspot.com/2013/05/membuat-daftar-pustaka-dariinternet.html#sthash.NqoR450L.dpuf [diakses pada tanggal 21 Oktober 2014]

http://ekologi-tumbuhan.blogspot.com/2010/10/makalah-mata-kuliah-ekologitumbuhan.html [diakses pada tanggal 21 Oktober 2014]

http://erizco.wordpress.com/2010/04/15/ekologi-hutan/ [diakses pada tanggal 21


Oktober 2014]

http://rindupulang.blogspot.com/1995/07/manusia-dan-krisis-lingkungan.html [diakses
pada tanggal 21 Oktober 2014]

http://www.ibnurusydy.com/etika-lingkungan-dalam-islam-fiqh-lingkungan/\ [diakses
pada tanggal 21 Oktober 2014]

http://badarussyamsi76.blogspot.com/2013/07/etika-ekologi-dalam-islam.html [diakses
pada tanggal 21 Oktober 2014]

http://rahmatzoom.blogspot.com/2012/12/ayat-dan-hadits-tentang-lingkunganhidup.html [diakses pada tanggal 21 Oktober 2014]

Anda mungkin juga menyukai