Anda di halaman 1dari 3

Nama dan Gambar

Fungsi

Prinsip

Cara
Menggunakan

menghitung
jumlah eritrosit
dan leukosit
secara manual

Penghitungan
sel darah
berdasarkan
banyaknya sel
darah yang
menempati
kamar hitung
dengan bantuan
mikroskop.

Darah diambil
dan diencerkan
dengan alat
pipet thoma
dan karet
penghisap, lalu
tempatkan pada
hemasitometer,
tutup dengan
cover glass,
kemudian
dimati dan
dihitung sel
darah pada
kamar hitung
dibawah
mikroskop.

mengukur kadar
hemoglobin darah

Penentukan
kadar
hemoglobin
darah
berdasarkan
satuan warna

Pengambilan
darah dengan
pipet sahli ke
dalam tabung
sahli, kemudian
ditambahkan
HCl, lalu
dibandingkan
dengan standar
hingga
warnanya sama
dengan
penambahan
aquades

Hemasitometer

Hemoglobinometer

Hal-hal yang
Harus
Diperhatikan
Kamar hitung
yang digunakan
harus sesuai
dengan analisa
(menghitung
eritrosit//leokos
it/trombosit)
yang dilakukan.
Jika
mengunakan
pebesan
mikroskop
sebesar 1000x
maka
menggunakan
minyak imersi.
Dan jika ingin
kembali ke
pembesara yang
lebih kecil,
harus memutar
knop ke arah
perbesaran 40x,
hal ini dilakukan
untuk
menhindari
lensa selain
perbesaran
1000x terkena
minyak imersi.
Catat volume
aquades yang
ditambahkan
untuk
menyamakan
warna sampel
dengan standar.

Menampung
bahan dalam
proses titrasi

Penampungan
bahan atau
sampel dalam
proses titrasi

Zat cair dengan


volume tertentu
dimasukan ke
dalam.

Titrasi dilakukan
dengan volume
maksimal dari
erlenmeyer.

Menampung dan
mengukur volume
cairan dengan
ketelitian rendah.

Penampungan
dan pengukuran
volume zat cair
dengan
ketelitian yang
rendah

Zat cair
ditampung ke
dalamnya, jika
ingin mengukur
volumenya lihat
batas miniskus
bawahnya.

Pengukuran
volume
digunakan jika
analisa tidak
membutuhkan
ketelitian yang
tinggi.

mengukur
pencahayaan atau
penyinaran hasil
reaksi reagen dan
sampel darah

Sinar yang
datang ke
sampel sebagian
dibiaskan,
sebagian
diserap, dan
sebagian lagi
dipantulkan,
konsentrasi
dapat
ditentukan dari
intensitas
cahaya yang
diteruskan

Sebelum
dilakukan
pengukuran
harus terlebih
dahulu
dilakukan
pengaturan
panjang
gelombang yang
digunakan,
pengenolan
absorban, dan
dilakukan
pembilasan
dengan
aquades.

(a) mencampur
spesimen darah
dengan larutan
Hayem untuk
menghitung sel
darah merah
mengunakan
kamar hitung atau
hemositometer
(b) mencampur
spesimen darah
dengan larutan
Turk untuk
menghitung sel
darah putih
mengunakan
kamar hitung atau
hemositometer.

Pengambilan
dan
pengenceran
darah dengan
reagen tertentu
dan volume
tertentu.

Alat dan bahan


yang sudah
disiapkan,
kemudian
sampel
dimasukan ke
dalam alat
untuk
pengukuran
dengan
menghisap
sampel pada
volume tertentu
dengan selang
aspirator di
bagian
belakang, lalu
diukur
absorbansinya.
Darah dihisap
dengan bantuan
karet
penghisap, lalu
pengenceran
dilakukan
dengan
menghisap
reagen pada
volume
tertentu,
kemudian
dicampur
hingga
homogen
dengan cara
membolakbalikkan.

Erlemenyer

Gelas Piala

Fotometer

Pipet Thoma
(a)

(b)

Pipet thoma
dengan
pengaduk
warna merah
didalamnya
digunakan
untuk analisa sel
darah merah,
sedangkan
pengaduk
warna putih
untuk sel darah
putih.

Sebagai sumber
panas untuk
memanaskan alat
atau bahan yang
akan digunakan
Bunsen

Gas yang keluar


dari mulut
bunsen akan
terbakar jika
ada sumber
panas (api) dan
oksigen.

Bunsen yang
sudah
terhubung
dengan keran
gas dan sudah
mengatur cinci
bunsen
sehingga ada
okesigen yang
bisa masuk ke
dalamnya maka
keran gas
dibuka perlahan
sambil
mendekatkan
api dari korek ke
mulut bunsen,
atur api yang
terbentuk
hingga
membentuk api
sempurna

Pastikan tidakk
ada kebocoran
pada selang
atau keran gas,
dan atur cincin
bunsen hingga
terbentuk api
yang sempurna.

Proses penanganan sampel biohazard harus diperhatikan mulai dari pengecekan surat
pengantar, dan jika sampel tidak sesuai dengan surat pengantar dan faktorlain yang akan berpengaruh
pada hasil analisa maka dapat dilakukan penolakan sampel. Surat pengantar sampel diterima atau
dibuat dengan memperhatikan data identifikasi sampel diisi dengan tinta hitam dan ditulis dengan
huruf cetak atau tulisan terbaca. Surat pengantar berisi signnalemen (nama pasien, jenis kelamin,
umur, nomor registrasi), alamat lengkap pasien, tanggal dan waktu ppengambilan sampel, jenis
pemeriksaan atau uji laboratorium yang diperlukan. Faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu
kecukupan volume sampel darah, urin dan lain-lain dengan kaitan dengan uji laboratorium yang
diperlukan., keadaan sampel jika darah lisis tidaknya, sampel dibekukan terkirim pada suhu 4 C (blue
ice), atau pada suhu kamar. Keadaan pasien puasa atau tidak puasa, dan dugaan diagnosa klinis. Bila
hal-hal tersebut tidak sesuai maka analis dapat menolak sampel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai