Mesin Listrik
Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar
MOTOR AC 1 FHASA
24 VOLT
(MOTOR KUTUB
Nama : Rahmat
NIM : 1224041019
Kelompok V (Siang)
15 Oktober 2014
BAYANGAN)
A. Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan praktikum ini, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
1.
2.
3.
B. Teori Dasar
Motor ini merupakan jenis sederhana dari motor sederhana dari dari motor
induksi yang mengasut sendiri. Motor ini terbatas pada ukuran-ukuran yang kecil,
memiliki torsi pengasut yang jelek dan sangat tidak efisien. Namun mudahnya
untuk diasut mengimbangi kerugian-kerugian ini bilamana beban-beban sangat
ringan.
Peristiwa ini merupakan suatu contoh yang menarik electromagnet.
Konstruksinya sendiri dari sebuah motor sangkar terhubung singkat dan stator
terbentuk dari salient pada jala-jala dari sebuah motor arus searah. Setiap lempeng
kutub disisipkan kepada satu sisi dan sebuah gelang tembaga dipasang pada
21
Arus yang timbul akan menghasilkan fluks magnet yang mempunyai arah
selalu melawan fluks utama. Bagian ini disebut kutub bayangan. Motor ini biasa
digunakan pada alat yang tidak membutuhkan torsi yang besar dan banyak
pemeliharaan seperti : jam jam listrik, timers hair dryer, kipas angina kecil dan
lain lain.
Adapun rumus yang dipergunakan sehubungan dengan percobaan ini antara
lain ; cos =
p
Pin
2nT
Pout
, VA=VI, T = 9,55
, Pout =
dan =
x100%
VI
n
60
Pin
C. Rangkaian Percobaan
1. Rangkaian Percobaan
w
VR
S1
PS 2
E
L
21
U2
3. Rangkaian Pelaksanaan
Koppel
U1
_
-
PS 1
V
+
+
PS 2
+-
++
21
U2
Jumlah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
20 buah
E. Langkah Kerja
1. Untuk karakteristik beban nol pada motor kutub bayangan
a) Bangun rangkaian seperti pada gambar diatas.
b) Hubungkan saklar S1, jalankan motor sampai mencapai putaran
nominal dengan mengatur VR secara bertahap.
c) Setiap tahap pengaturan, catat V, I, Pin dan n.
2. Untuk karakteristik berbeban pada motor bayangan.
a) Sama pada langkah 1.1 dan 1.2 pada percobaan beban nol diatas.
b) Posisi beban Rb minimum, hubungkan saklar S2.
c) Naikkan beban secara bertahap dan setiapa tahap pengaturan catat T,
Pin, n dan I dengan terlebih dahulu tegangan dikonstankan.
d) Turunkan tegangan sampai nol, kemudian putuskan hubungannya
dengan sumber tegangan.
F. Tabulasi Data
1.
Tabel pengamatan
21
Untuk karakteristik beban nol n = f(V); Pin = f (V); Io = f (V); Cos phi = f (V) :
Tahap
percobaan
1
2
3
4
5
6
7
8
V(volt)
10
12
14
16
18
20
22
24
Hasil pengukuran
Io(A)
Pin(W)
3.5
12
4.0
13
4.5
13
5.0
14
5.6
14
6.0
15
7.0
15
8.0
15
Hasil perhitungan
cos phi
0.34
0.27
0.20
0.17
0.15
0.12
0.09
0.07
n(rpm)
1090
1630
2100
2280
2310
2350
2400
2430
Untuk karakteristik berbeban n = f (T); efisiensi = f (T); cos phi = f (T) dengan
V konstan.
Tahap
Hasil pengukuran
In(A) Il(mA) Pin(W)
7.0
0.13
15
7.5
0.21
15
8.0
0.27
15
8.0
0.35
15
8.0
0.04
15
8.0
0.53
15
8.0
0.61
15
8.5
0.69
15
1
2
3
4
5
6
7
8
V(volt)
24
24
24
24
24
24
24
24
n(rpm)
2150
2100
2040
1900
1850
1800
1750
1650
2.
cos
0.089
0.083
0.078
0.078
0.078
0.078
0.078
0.073
Hasil perhitungan
T
Pout(W)
0.09
20.2
0.06
13.1
0.076
16.2
0.075
14.9
0.077
14.9
0.079
14.8
0.081
14.8
0.086
19.9
VA
168
180
192
192
192
192
192
204
134.6
87.3
108
99.3
99.3
98.6
98.6
132.6
Cos = f(V)
Pin = f(V)
n = f(V)
21
21
G. Analisis Data
1. Untuk karakteristik beban nol
P = VIcos
Cos =
P
V .I
12
1. 10.3,5 = 0,34
13
2. 12.4,0 = 0,27
13
3. 14.4,5 = 0,20
15
6. 20.6,0 = 0,12
15
7. 22.7,0 = 0,09
15
8. 24.8,0 = 0,07
14
4. 16.5,0 = 0,17
14
5. 18.5,6 = 0,15
21
P = VIcos
Cos =
p
V .I
1.
15
= 0,089
24.7
2.
15
= 0,083
24.7,5
3.
15
= 0,078
24.8
4.
15
= 0,078
24.8
5.
15
= 0,078
24.8
6.
15
= 0,078
24.8
7.
15
= 0,078
24.8
8.
15
= 0,73
24.8,5
Untuk menghitung VA
VA = VI
1. 24 x 7
= 168 VA
2. 24 x 7,5
= 180 VA
3. 24 x 8
= 192 VA
4. 24 x 8
= 192 VA
5. 24 x 8
=192 VA
6. 24 x 8
= 192 VA
7. 24 x 8
= 192 VA
8. 24 x 8,5
= 204 VA
9. 20x6 = 120VA
21
T = 9,55 x
Pin
n
1. 9,55 x
15
= 0,09
2150
2. 9,55 x
15
= 0,06
2100
3. 9,55 x
15
= 0,076
2040
4. 9,55 x
15
= 0,075
1900
5. 9,55 x
15
= 0,077
1850
6. 9,55 x
15
= 0,079
1800
7. 9,55 x
15
= 0,081
1750
8. 9,55 x
15
= 0,086
1650
2.
3.
4.
5.
6.
7.
21
1.
2nT
60
8.
9. = 79,19w
10.= 84,27w
Untuk menghitung efesiensi
=
Pout
x100%
Pin
1.
20,2
x100% = 134,6%
15
2.
13,1
x100% = 87,3%
15
3.
16,2
x100% = 108%
15
4.
14,9
x100% = 99,3%
15
5.
14,9
x100% = 99,3%
15
6.
14,8
x100% = 98,6%
15
7.
14,8
x100% = 98,6%
15
8.
19,9
x100% = 132,6%
15
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan data analisa data yang kami lakukan selama
praktikum maka dapat kami simpulkan beberapa hal :
1. Untuk karakteristik beban nol, Io = f (V).
Nilai V berbanding lurus dengan nilai Io, di mana apabila nilai V naik maka
nilai Io juga akan naik.
21
Nilai V berbanding terbalik dengan Nilai cos, di mana apabila nilai V naik
maka nilai cos akan turun
3. Untuk karakteristik beban nol, Pin = f (V).
Nilai V berbanding lurus dengan nilai Pin, di mana apabila nilai V naik maka
nilai Pin juga akan naik.
4. Untuk karakteristik beban nol, n = f (V).
Nilai V berbanding lurus dengan nilai n, di mana apabila nilai V naik maka
nilai n juga akan naik
5. Untuk karakteristik berbeban, n = f (T), dimana V = konstan.
Nilai T berbanding terbalik dengan nilai n, di mana apaabila nilai T naik maka
nilai n akan turun
6. Untuk karakteristik berbeban, efisiensi = f (T), dimana V= konstan.
Nilai berbanding lurus dengan nilai T, di mana apabila nilai naik maka
nilai T juga akan naik
7. Untuk karakteristik berbeban, cos phi = f (T), dimana V = konstan.
Nilai cos berbanding terbalik dengan nilai T, di mana apabila nilai cos naik
21