Diagnosis yang tepat menentukan rencana perawatan yang tepat.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan pertimbangan-pertimbangan, diagnose yang tepat adalah Ludwigs Angina yaitu infeksi odontogen yang sudah menyebar ke leher. Maka, prinsip rencana perawatan yang tepat adalah sebagai berikut, 1. Mempertahankan jalan nafas Mengingat pada pasien dengan Lugwigs Angina, dimana pasien mengalami infeksi/selulitis bilateral yang parah,yang mengenai region servikal, sublingual, submandibular, disertai pergeseran posisi lidah dan kemungkinan tersumbatnya jalan nafas. Pembutuan jalan nafas ini sangat berbahaya krna bisa mengancam nyawa pasien, dan oleh karena itu harus dilakukan pembukaan jalan nafas. Pembukaan jalan nafas ada beberapa cara, diantaranya adalah intubasi endoitracheal dan trakeostomi. Namun, intubasi endotracheal tidak dianjurkan karna tindakan ini bisa menyebabkan keluarya nanah ke bronkial sehingga membahayakan. Tindakan yang biasanya dianjurkan adalah tracheostomy untuk membuka jalan nafas dari pasien. Namun, juga ada pertolongan konservativ yaitu dengan cara intranasal atau melalui hidung pasien. 2. Insisi dan Drainase 3. Terapi Antibiotik Ludwigs angina adalah kondisi yang berbahaya dan pasien harus dirawat inap untuk mendapatkan terapi antibiotic intravena, procedure bedah yang ekstensif untuk drainase dan pemantauan yang teratur. Drug of choice yang biasa digunakan dari Ludwigs Angina adalah penicillin G. Namun, pada pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat di ganti dengan Erytrhomycin, Metronidazole,
Tetracyclin atau Clindamycin. Antibiotic dengan spectrum luas
sementara diberikan sambil menunggu hasil uji sensitivitas untuk mengetahui antibiotic yang tepat. 4. Mengurangi focus infeksi Mengurangi focus infeksi adalahmenghilangkan etiologi yang menyebabkan infeksi. Pada scenario dari anamnesa bahwa pasien mengeluhkan gigi bawah belakang kanan, keluar nanah dari gusi tersebut sejak 10 hari yang lalu. Dari anamnesa tersebut terdapat kemungkinan infeksi berasal dari gigi molar 3 yang impaksi dan mengalami perikoronitis atau dari gigi molar 2 yang mengalami karies parah. Maka, dokter gigi perlu menghilangkan etiologi dari penyebab infeksi. 5. Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lainpemeriksaan radiograf, laboratorium, atau CT scan. CT scan digunakan untuk mengungkap adanya gas (emfisema pada jaringan lunak) dalam jaringa atau kantug-kantung yang tidak terdeteksi sebelumnya. Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan sel darah lengkp. pemeriksaan penunjang lebih mudah apabila pasien dirawat inap.