Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA GAMBARAN AUDIOGRAM DERAJAT KUALITAS


HIDUP DAN TERAPI AKUPUNTUR PADA PENDERITA TINITUS
DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM
Tinitus adalah salah satu bentuk gangguan pendengaran berupa sensasi suara tanpa adanya rangsangan
dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik maupun listrik. Seseorang yang mengalami tinitus sering
menggambarkan tinitus sebagai persepsi dering, mendesis, menderu, siulan, berdenging ataupun
berbagai bunyi yang lain dalam satu atau dua telinga. Keluhan tinitus dapat memberikan masalah yang
serius bagi penderita karena dapat memberikan pengaruh dalam berkonsentrasi, memberikan perasaan
cemas dan depresi, sehingga mengganggu kualitas hidup penderita. Pengobatan komplementer dan
alternatif yang saat ini banyak digunakan dalam mengobati tinnitus adalah akupunktur. Akupunktur
adalah teknik memasukan atau memanipulasi jarum ke dalam tubuh. Prinsip dasar akupunktur dalam
pengobatan tinnitus ini yaitu stimulus dari jarum mampu menimbulkan listrik yang memicu potensial
aksi untuk menyeimbangkan sistem neurofisiologis atau fungsi inti dari olivocochlear.
Tujuan umum penulisan skripsi ini untuk mengetahui informasi secara umum mengenai hubungan
antara gambaran audiogram dan derajat kualitas hidup serta terapi akupuntur pada penderita tinnitus
ditinjau dari kedokteran dan Islam.
Deskripsi pasien mengenai kekerasan tinitus merupakan salah satu komponen yang berhubungan
dengan gangguan akibat tinitus. Kekerasan atau intensitas bunyi tinnitus itu sendiri dapat diukur, baik
secara subjektif maupun objektif. Subjektif dinyatakan dengan suatu penilaian audiometri berupa
gambaran audiogram dan pengukuran secara objektif dapat dilakukan melalui kuesioner. Hubungan
antara gambaran audiogram dengan derajat kualitas hidup penderita berkaitan erat karena persepsi
kekerasan tinnitus selain berhubungan dengan gangguan pendengaran, ternyata berhubungan juga
dengan emosional dan kognitif secara bermakna.
Penggunaan terapi akupuntur pada penderita tinnitus pada dasarnya sesuai kaedah fiqhiyyah dapat
dilakukan selama tindakan tersebut memberikan manfaat dan tidak mendatangkan mudharat. Tetapi
apabila penggunaan terapi akupuntur pada penderita tinnitus mendatangkan lebih banyak mudharat
dari manfaatnya, maka tidak boleh dilakukan.
Adapun saran pada penulisan skripsi ini ditujukan bagi dokter muslim agar terus membekali diri
dengan ilmu kedokteran dan agama agar mampu memberikan penjelasan baik secara medis maupun
sesuai ajaran agama Islam mengenai hubungan antara gambaran audiogram dan derajat kualitas hidup
serta terapi akupuntur pada penderita tinnitus,Serta bagi para peneliti diharapkan dapat melakukan
penelitian lebih lanjut untuk menemukan indikasi lebih luas dari terapi akupuntur pada penderita
tinitus. Dan untuk masyarakat diharapkan dapat menambah wawasan tentang manfaat hubungan antara
gambaran audiogram
derajat kualitas hidup dan terapi akupuntur pada penderita tinnitus,
sehinggadiharapkan angka prevalensi penderita gangguan pendengeran berupa tinitus di Indonesia
dapat diturunkan. Juga keterlibatan ahli agama diharapkan dapat terlibat dalam diskusi dengan praktisi
medis untuk membahas manfaat dan mudharat dari terapi akupuntur.

ii

LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul HUBUNGAN ANTARA GAMBARAN AUDIOGRAM
DAN DERAJAT KUALITAS HIDUP SERTA TERAPI AKUPUNTUR PADA
PENDERITA TINITUS DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM telah
kami setujui untuk dipertahankan di hadapan Komisi Penguji Skripsi, Fakultas
Kedokteran UNIVERSITAS YARSI.

Jakarta, Desember 2014

Penguji Bidang Medik,

Penguji Agama,

(dr. Arroyan Wardhana, SpTHT-KL)

(Dr. H. Arsyad, MA)

iii

Anda mungkin juga menyukai