b. Penyusunan
Penyusunan presentasi seharusnya dilengkapi dengan informasi latar
belakang yang memadai dan menunjukkan tujuan dari presentasi.
Presenter seharusnya secar jelasa secara poin ke poin menekankan ketika
ada subject baru yang dibawa.
c. Penyampaian
Penyampaian presentasi sharusnya dibuat dengan cara yang
menyakinkan. Perpindahan dan gerak tubuh dari presenter harus alamiah
dan tidak menganggu.
2) Pembukaan Meeting
Tujuan dari pembukaan meeting adalah memastikan bahwa adanya
kesinambungan pikiran antara auditor internal dan client. Auditor seharusnya
menyakinkan client bahwa laporan audit dapat mengidentifikasikan masalah
yang mungkin ada pada suatu rea sehingga laporan tersebut dapat
memberikan bantuan kepada client terhadap resolusi yang memungkinkan
dan membuat ukuran korektif yang dibutuhkan.
3) Penutupan Meeting
Dalam proses penutupan meeting, internal auditor harus memperhatikan 2
hal :
a. Evaluasi client terhadap proses audit dengan menanyakan pertanyaan
berikut
- Apakah kita professional ?
- Apakah kita melakukan update secara berkala untuk status dari audit ?
- Apakah kita menanyakan input dan partisipasi kamu selama audit ?
- Apakah kami memperlakukan personnel kamu secara terhormat ?
b. Setting terhadap panggung untuk pengembalian internal auditor.
- Seharusnya tidak ada surprise
- Kata hasil seharusnya diganti dengan temuan
- Ketika ada pertimbangan client untuk menggunakan kata-kata dari
mereka tanpa merubah konsep dasar maka sebaiknya digunakan.
- Seharusnya ada balanced reporting untuk menginformasikan terkait
inisiatif dari celient untuk meningkakan suatu hal control, resiko dan
kinerja
- Pengetahuan harus diberikan untuk hal-hal yang tidak disetujui client.
Jika ada bantahan maka seharusnya diberikan dengan cara yang baik
- Lakukan pujian terhadap perilaku yang kooperatif dari client
- Gunakan kata-kata seperti dapat ditingkatkan ketika client tidak
menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan.
4) Meeting Feedback
Tanpa adanya feedback yang memadai maka client dan auditor menjadi tidak
yakin tentang apakah objective dari meeting telah tercapai atau
melum.Ketika tujuan meeting bersifat informal, maka auditor mungkin dapat
meminta client untuk merangkumkan point yang lebih signifikan. Ketika
objectivenya adalah untuk membuat suatu hal dimulai atau diselesaikan
maka minta lah komitmen.
Proses Interview/Wawancara
Ketika proses interview maka auditor seharusnya menanyakan pertanyaanpertanyaan yang bersifat ke orang. Contoh :
a.
b.
c.
d.
e.
Interview Kognitif
Interview Kognitif yang diikembangkan oleh Dr. R. Edwards Geiselman, Dr.
Ronald S. Fisher, dan beberapa kolega dari The University of California, Los
Angeles (UCLA) adalah seperangkat pendekatan untuk mengeskpoitasi 3 model
dibawah dalam melakukan encoding dan pencarian keterangan untuk membantu
orang yang diwawancarai dalam mengingat suatu informasi.
Informasi yang diingat disimpan dalam records atau unit-unit diskrik yang
beirsikan data terkait suatu event. Record secara mental diindex
berdasarkan arah dan dapat dicari menggunakan suatu petunjuk sampai
record yang sesuai ditemukan
Selain unit diskrit, ingatan kita terdiri atas jaringan yang berasosiasi
sehingga memungkinkan untuk melakukan akses informasi dari beberapa
tempat yang berbeda