Anda di halaman 1dari 19

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP MANGA DAN BUDAYA KELOMPOK


(SHUDAN SHUGI) PADA MASYARAKAT JEPANG

2.1. Manga
2.1.1. Pengertian dan Sejarah Manga
Manga ( baca: man-ga, atau ma-ng-ga) merupakan kata komik dalam
bahasa jepang; diluar Jepang kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan
tentang komik Jepang. Mangaka (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka) adalah
profesi orang yang menggambar manga. Berbeda dengan komik Amerika, manga
biasanya dibaca dari kanan ke kiri, sesuai dengan arah tulisan kanji Jepang
(www.wikipedia.org/wiki/manga)
Majalah-majalah manga di jepang biasanya terdiri dari beberapa judul
komik yang masing-masing mengisi sekitar 30-40 halaman majalah itu (satu
chapter/bab). Majalah-majalah tesebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar
antara 200 hingga 850 halaman. Sebuah judul manga yang sukses dapat terbit
hingga bertahun-tahun seperti Jojo no Kimyou na booken/ Jojos Bizzare
Adventure/ misi rahasia. Umumnya judul-judul yang sukses dapat diangkat untuk
dijadikan dalam bentuk animasi (atau sekarang lebih dikenal dengan istilah
ANIME),

ontohnya

adalah

seperti

Naruto,

Bleach,

dan

One

piece

(www.wikipedia.org/wiki/manga)
Beberapa manga cerita aslinya biasa diangkat berdasarkan dari
novel/visual novel, contohnya adalah Basiliks (tidak beredar di Indonesia)
berdasarkan dari novel Kooga Ninpoochou oleh Futaro Yamada, yang

Universitas Sumatera Utara

menceritakan pertarungan antara klaim ninja Tsubagakure Iga dan klan ninja
Manjidani Koga. Ada juga yang mengangkat dari cerita sejarah, seperti sejarah
Tiga Kerajaan (The Three Kingdom) seperti Legenda Naga (Ryuuroden) dan
sejarah-sejarah Jepang, kadang ada yang memakai nama yang benar-benar ada,
ada juga yang memakai tokoh fiktif.
Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan
dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut Tankoobon ( atau
kadang dikenal dengan sebagai istilah volume). Komik dalam benntuk ini
biasanya dicetak diatas kertas berkualitas tinggi dan berguna untuk orang-orang
yang tidak atu malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang
memiliki beragam campuran cerita/judul. Dari bentuk tankoobon inilah biasanya
manga diterjemahkan kedalam bahaasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti
Indonesia.
Untuk beberapa judul (yang sukses) bahkan telah/akan dibuat versi
manusia (Live Action, atau kadang disingkat sebagai L.A. di Jepang), beberapa
judul yang telah diangkat menjadi Live Action contohnya adalah manga berjudul
Death Note, Detektif Conan, GeGeGe no Kintaro, Cutie Honie, Casshern,
DevilMan, Saigake!! Otokuju dan lain-lain.
Lebih lanjut sebagian judul juga akan dibuat remake kembali secara
internasional oleh produsen di luar Negara Jepang, seperti Amerika, yang
membuat film Live Action Dragon Ball versi Hollywood (20th Century fox),
dan kabarnya juga akan dibuat versi live action dari Death Note oleh pihak
produser barat.

Universitas Sumatera Utara

Komik jepang yang paling tua dan terkenal pertama kali di temukan di
gudang Shooshooin di Nara yang memperlihatkan berbagai ekspresi wajah
manusia dengan mata yang keluar dan melorot dalam bentuk Fusaakumen. Karya
yang lain disebut Daidaron, menggambarkan mata orang yang terbelalak dan
orang yang berjenggot. Selain itu pada langit-langit d Kondoo (gedung utama)
kuil Buddha Hooryuuji pada abad ke-7 dan padda panggung bangunan Brahma
dan Indra di kuil Thooshoodaiji pada abad ke-8, dimana dalam gambar komik ini
terdapat unsure-unsur religious dan nilai-nilai tradisi. Sedangkan di gedung
Phoenix kuil Byoodooin, tercatat arsitektur zaman Heian (794-1185), yang pada
saat itu ditemukan karikatur pengadilan rendah.
Namun ada juga yang menyebut manga pertma kali muncul abad 12 (pada
akhir zaman Heian) dimana mangan generasi awal yang bertajuk Choju Jinbutsu
Giga karya biksu Toba Soojoo yang berisi berbagai gambar lucu hewan dan
manusia. Manga yang dibuat banyak seniman ini memenuhi hampir semua
persyaratan manga. Sederhana, memilki cerita didalamnya, dan memilki gambar
artistik.
Pada pertengahan abad ke-12, terdapat gulungan surat bergambar yang
terkenal yang disebut Shigisan Engi Emaki, yang menggambarkan gerakan yang
dinamis. Dalam gambar tersebut terdapat sebuah adegan pendeta Buddha Myoren
membuat sebuah panic ajaib terbang ke udara dan membawa gudang beras orang
kaya ke puncak gunung. Sedangkan pada adegan lainnya, karung-karung beras
terbang keluar dari gudang. Kemudian Bandainagon Ekotoba (akhir tahun 1100an) memperlihatkan gerbang utama dari sebuah kuil terkenal yang sedang terbakar

Universitas Sumatera Utara

dengan ekspresi wajah dari sekitar seratus orang yang dikejutkan oleh api atau
orang-oarang yang melarikan diri, hal ini membuat adegan ini menjadi hidup dan
membuat kita merasa ada diantara mereka. Kedua gambar ini termasuk kedalam
kategori cerita bergambar (emaki-mono).
Kemudian

pada

zaman

Kamakura

(1185-1333)

seiring

dengan

perkembangan agama Buddha, komik juga terlihat yaitu pada gulungan surat
bergambar seperti Jigooku Zooshi dalambentuk adegan gambar neraka dan Gaki
Zooshi dalam bentuk adegan penderitaan, kedua surat bergambar ini
memperlihatkan adegan yang berhubungan dengan kematian.
Pada zaman Muromachi (1333-1568) ada contoh komik berbentuk cerita
pendek yaitu Otogi Zooshi. Pada masa ini keberanian berimajinasi, daya piker dan
selera humor yang tinggi sudah terlihat jelas.
Di

zaman

Edo

(1603-1867),

pertumbuhan

kebudayaan

popular

memberikan semangat baru dalam komik yang merebut daya tarik lebih besar
dalam bentuk buku cetakan blok kayu, seperti pada lukisan Ootsure-e yang dibuat
dengan tekanan kuas yang kasar, lukisan Toba-e dengan sindirannya terhadap
manusia, dan lukisan paham Kuwagata Keisai (1764-1824) yang dikenal juga
sebagai Kitao Masayoshi, serta Yamaguchi Soken (1759-1818).
Sejarah komik Jepang seutuhnya berawal pada zaman Edo, ketika istilah
manga (komik Jepang) pertama kali digunakan oleh pelukis Ukiyo-e (grafis
pahatan kayu) yang terkenal yaitu Hokusai Katsushika. Ia memproduksi sebuah
serial buku bergambar yang diterbitkan dalam 15 jilid antara tahun 1814 dan
1878. Manga ini berisi lebih dari 4000 ilustrasi. Cara Hokusai menggambarkan

Universitas Sumatera Utara

gerakan badan manusia, dan pengamatan ilmiahnya tentang gerakan otot benarbenar terlihat alami dan nyata, sepertti dalam komik Suzume Odori-zu (Dancing
Sparrow, Burung Pipit Sedang Menari, Jilid 3). Yari No Keiko-zu (Spear
Throwing Practice, Latihan Melempar, Jilid 6), dan juga Bureiko-zu (Informal
Party, Pesta Tidak Resmi, Jilid 8).
Pada zaman Showa (1926-1989) yang dikenal juga dengan abad manga
anak-anak, dimana saat itu, manga mulai berkembang pesat. Pada tahun 1989
dalam selang waktu satu tehun telah diterbitkan sekitar 500 juta manga, 500 juta
majalah manga bulanan, dan 700 juta majalah mingguan manga. Dari prestasi
yang dicapai ini Jepang dapat dikatakan sebagai Kerajaan Manga, yang mulai
bangkit dalm situasi setelah melewati masa perang lewat manga anak-anak.
Sebelum dan selama Perang Dunia ke-II, para seniman local menggunakan
The Japan Punch sebagai media penerbitan yang juga merupakan majalah komik
dengan cerita humor yang dikelola oleh orang-orang Inggris yang tinggal di
Jepang, meskipun awalnya The Japan Punch muncul sebagai sindiran politik pada
saat itu diawasi dengan ketat oleh pemerintah Jepang (Anggraini,, 2008: 33)
Berkembangnya tekhnologi produksi manga pada pada pasca Perang
Dunia ke-II tidak lepas dari peran serta komikus berbakat Osamu Tezuka (19281989). Tezuka mengubah wajah dunia manga pasca Perang Dunia ke-II secara
radikal. Ia menggunakan gaya narasi yang unik dengan komposisi cerita
menyerupai novel yang disebut dengan Story Manga (komik naratif) dengan alur
cerita yang naik turun saat menuju klimaks cerita serta menggunakan tekhniktekhnik seperti pada pembuatan film, dengan sudut pengambilan gambar yang

Universitas Sumatera Utara

dinamis dengan penggalan- penggalan gambar yang tidak beraturan, yang sengaja
didesain untuk menggambarkan urutan gerakan dan membangun ketegangan .
bunyi pun juga diungkapkan dengan huruf sebagai penggambaran aktifitas bisu
dan emosi. Tezuka juga memperkenalkan system produksi manga yang baru, yaitu
cara mempercepat produksi serta menjamin kelangsungan usaha manga. Selain itu
diperkenalkan tekhnik sinematik kedalam komik tradisional.
Selama tahun 1960-an, seiring dengan meningkatnya pendapatan ekonomi
Jepang, perusahaan penerbitan komik menyadari bahwa pasar untuk buku komik
dan majalah komik telah berkembang dan jumlah komikpun meningkat.
Pada tahun 1963, Tezuka membuat animasi televise untuk pertama kalinya
dan menjual karakter animasi tersebut untuk menutupi biaya produksi. Karyakaryanya yang sukses besar diluar negeri antara lain yaitu Mighty Atom (Astro
Boy) dan Jungle Emperor. Tezuka juga memproduksi karun versinya sendiri
yang bejudul Faust, dan Destovyekis Crime and Punishmen yaitu
menceritakan tentang kehidupan Buddha serta drama mengenai samurai.
Kemudian karya Tezuka tersebut dibuat dalam lembaran komik yang
sangat dihargai sebagai suatu karya seni.
Populernya karya-karya Tezuka memacu munculnya banyak serial animasi
yang berdurasi 30 menit, yang kebanyakan didasarkan pada serial yang diterbitkan
majalah-majalah komik. Sejumlah film animasi telah diterjemahkan ke dalam
berbagai Negara.
Tezuka telah meletakkan pondasi bagi industri manga di Jepang pasca
Perang Dunia ke II dan merombak tradisi manga lama. Ia meninggal pada tahun

Universitas Sumatera Utara

1989, dan untik mengenang jasanya didirikanlah Manga Museum pada tahun
1994 di Tajarazuka (Anggraini, 2008: 34)
2.1.2. Jenis-Jenis Manga
Jika dilihat bedasarkan jenis pembacanya jenis manga terbagi atas :
1. Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo (untuk anakanak).
2. Manga yang khusus ditujukan untuk (wanita) dewasa disebut josei (atau
redikomi, wanita)
3. Manga yang khusus untuk dewasa disebut seinen (pria)
4. Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shoojo(remaja
perempuan)
5. Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shoonen (remaja lakilaki)
Banyak dari jenis-jenis ini juga berlaku untuk anime dan permainan
komputer Jepang (www.wikipedia.org/wiki/manga/jenismanga.com).
Dari berbagai jenis manga diatas, yang banyak beredar di Indonesia adalah
Shoojo dan Shoonen.
Shoojo atau shoujo adalah genre dari komik/manga yang bertema atau
ditujukan pada pembaca perempuan remaja. Genre ini mencakup tema yang luas
seperti shoonen, hanya saja lebih mengarah ke perasaan dan drama antar
karakternya bila dibandingkan dengan manga shoonen yang keras dan penuh aksi.
Rata-rata shoojo bertemakan romance, balet maupun ice skating.

Universitas Sumatera Utara

Sejarah shoonen dimulai pada masa awal era Showa sekitar tahun 1950.
Machiko Hasegawa dengan Nakayoshi Tencho misalnya atau Princess Knight
karya Osamu Tezuka adalah pionir-pionir genre ini. Pada perkembangannya
beberapa manga-ka (sebutan untuk creator manga) mulai memasukkan unsure
shonen-ai kedalam karyanya.
Shoonen (bahasa Jepang : diucapkan shounen) adalah sebutan untuk ragam
manga atau anime khusus bagi remaja laki-laki. Manga atau anime yang beragam
shoonen biasanya berseri dan memiliki penggemar cukup banyak.
Manga atau anime shoonen memiliki beberapa ciri khas. Pertama adalah
pada plot ceritanya biasanya sarat dengan tema kepahlawanan atau aksi. Ada juga
yang bertemakan komedi percintaan yang menampilkan tokoh lelaki culun yang
dikelilingi gadis-gadis cantik dengan karakter yang hampir sama dengan manga
atau anime lain. Kedua, manga ini biasanya menyediakan layanan bagi para
penggemar, maksudnya ada plot tertentiu yang dibuat berdasarkan masukan para
penggemar.
Contohnya adalah pada manga Samurai Deeper Kyo yang hampir semua
tokohnya memaki baju yang sangat ketat. Bahkan dalam manga atau anime
shoonen yang bertema komedi percintaan hal-hal seperti itu sudah dianggap
sebagai kewajiban. Love Hina contohnya, selalu saja ada adegan tokoh utama pria
yang mengintip tersasar ke onsen (pemandian air panas) khusus wanita atau ada
adegan dimana tokoh wanitanya sedang bercengkrama sembari mandi air panas.
Manga atau anime shoonen sangat berpengaruh pada kultur masyarakat
Indonesia. Dulu ketika Dragon Ball pertama kali mengudara, para remaja sampai

Universitas Sumatera Utara

anak kecil seperti tidak mau ketinggalan untuk menontonnya. Gaya gambar
komikus Indonesia yang beragam shoonenjuga banyak dipengaruhi oleh mangaka
asal Jepang.
Penerbit komik di Indonesia sepertinya sangat diuntungkan dengan
keadaan ini sehingga kebanyakan komik yang beredar di Indonesia bergenre
shoonen, sebut saja Naruto, One Piece, dan Dragon Ball.
Di jepang, manga beragam shoonen biasanya disisipkan dalam majalah
komik. Majalah tersebut biasanya dwi mingguan. Sekali terbit, satu judul biasanya
berisi 30-40 halaman. Di Jepang, penggemar ragam ini sangat banyak, sebut saja
penggemar Dragon Ball dan One piece, banyaknya animo penggemar judul
tertentu bias dilihat dari hasil penjualan hiasan khas (merchandise) maupun
komiknya (www.wikipedia.com)

2. Budaya Kelompok (Shudan Shugi)


2.2.1. Pengertian Budaya Kelompok (Shudan Shugi)
Menurut Suryohadiprojo (1982: 42), bahwa sifat Jepang yang menonjol
adalah peranan kelompok dalam kehidupan masyarakat. Besarnya peranan
kelompok dalam kehidupan masyarakat, sebenarnya tidak hanya terdapat pada
bangsa Jepang, karena pada umumnya terdapat juga pada manusia yang belum
terkena individualism. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jepang
menganut paham sosialis daripada individulis, dimana penekanan kelompok jauh
lebih berperan.

Universitas Sumatera Utara

Masyarakat Jepang merupakan masyarakat yang menganut paham


kelompok (Shuudan Shugi). Pengertian Shuudan Shugi menurut kamus Nihonggo
Daijiten (Anggraini, 2008:16) yaitu merupakan pembentukan susunan atau
formasi suatu status yang disatukan oleh keinginan dalam suatu kelompok yang
mengatur berbagai tuntutan dari tiap individu yang dilaksanakan oleh sebagian
besar masyarakat yang menganut ideologi kelompok. Dapat dikatakan kalau
masyarakat Jepang jauh lebih terbiasa dalam bertindak secara kelompok
dibandingkan masyarakat Negara lainnya, seperti Negara barat atau Amerika.
Dalam forum.megaxus.com, pola dasar hubungan antar orang Jepang
dibagi atas:
1. Kebersamaan (Shuudan Shugi)
Kebersamaan atau Shuudan Shugi adalah suatu kecenderungan dimana
orang jepang lebih mengutamakan kepentingan kelompok ketimbang kepentingan
Individu.
2. Keakraban (Onjoshugi)
Keakraban atau Onjoshugi adalah hubungan interaksi antara orangtua dan
anak. Hubungan ini melahirkan kewajiaban timbal balik diantara keduanya
dimana orangtua memberikan perlindungan dan anaknya menunjukkan loyalitas
dan kepatuhannya.
3. Struktur Kebersamaan
Struktur kebersamaan merupakan pola dasar pemikiran oaring Jepang
tentang sikap dan prilakunya yang didorong oleh kesadaran akan selalu berada di
adalam lingkungan kelompoknya.

Universitas Sumatera Utara

Kebanyakan orang Jepang akan merasa puas sekali dapat menyesuaikan


pakaian, tingkah laku, gaya hidup, dan bahkan pikiran pada norma-norma
kelompok mereka. Afliasi kelompok di Jepang penting sekali, tetapi orang
cenderung untuk menekankan hal ini dengan berusaha menafsirkan segalanya dari
sudut pandang yang sama seperti halnya kerja sama (habatsu) kelompok yang
bersifat pribadi dalam politik, hubungan antar kekeluargaan (ie), hubungan
akademis (gakubatsu), perlindungan pribadi dan rekomendasi-rekomendasi.
Mereka ingin menekankan, bahwa yang menentukan bukanlah kemampuan
seseorang, tetapi koneksi seseorang.
Penekanan pada kelompok mempunyai pengaruh yang merasuk kedalam
gaya hidup Jepang terutama hubungan antar pribadi di Jepang. Sehingga orang
merasa bahwa bangsa Jepang terutama cenderung berkelompok. Ini merupakan
fenomena yang umum terjadi, terutama terlihat bila suatu masyarakat ditinjau dari
luar, tetapi tampaknya lebih kuat di jepang daripada di banyak Negara lain.
Untuk melaksanakan sistem kelompoknya dengan berhasil, orang jepang
berpendapat sebaiknya menhindari konfrontasi terbuka. Dengan kata lain setiap
konflik tajam terjadi maka dikemukakan secara tidak langsung atau hanya berupa
implikasi samar-samar sehingga keharmonisan kelompok tetap terjaga. Kalau ada
perbedaan pendapat, selalu ada kompromi atas dasar makeru ga kachi (mengalah
untuk menang). Dalam kelompok, kehangatan hubungan merupakan hal yang
amat

penting dan seseorang mencari amae atau rasa bersatu dengan sesame

anggota kelompok. Setiap anggota kelompok selalu berusaha untuk tidak


menunjukan emosi, yaitu kesenangan, amarah, kesedihan, dan gembira.

Universitas Sumatera Utara

Disamping itu juga mereka tidakmau kelihatan atau dirasakan sebagai menguasai
anggota lain.

Dalam suatu masyarakat yang sangat homogen seperti jepang, bentukbentuk komunikasi secara non-verbal demikian lebih menguntungkan dalam
mempertahankan

kesetiakawanan

kelompok.

Dapat

dikatakan

bahwa

kecenderungan Jepang untuk menekankan pada kelompok, sedikit banyak


mengorbankan indiviidu.
Pada mayoritas orang jepang, hidup dalam kelompok berarti menjaga
suasana kelompok tersebut, dan suasana ini dianggap penting daripada prinsip
yang harus dipertahankan.
Kelompok-kelompok dari setiap jenis berlimpahan di seluruh masyarakat
Jepang dan biassanya memainkan peranan yang lebih besar dan memberikan lebih
dari sekedar perasaan identifikasi diri kepada setiap individu dalam kelompok.
Bagi orang jepang keberhasilan kelompok

mereka memberikan suatu

kepuasaan tersendiri dari setiap jiwa individunya.


Dikarenakan telah merasuk kedalam gaya hidup orang jepang untuk
berprilaku sama dengan satu kelompoknya, jika ada saja salah satu individu yang
berbeda makamungkin dianggap aneh dan akan dikucilkan. Contohnya, para otaku
yang memiliki gaya berbeda dibandingkan orang Jepang pada umumnya, baik
dari penampilan maupun selera atau hobinya. Dikarenakan memiliki identitas
yang berbeda itulah maka para otaku tersebut membentuk kelompok mereka
sendiri. Dengan membentuk kelompok baru, maka mereka tetap dalam suatu

Universitas Sumatera Utara

kelompok. Dapat dikatakan. Walaupun tersingkir dari masyarakaat umum, mereka


kemudian membentuk komunitas atau kelompok sendiri. Sehingga mereka tetap
dalam jalinan kelompok itu sendiri.
2.2. Budaya Kelompok (Shudan Shugi) Dalam Masyarakat Jepang
2.2.1. Budaya Kelompok (Shudan Shugi) di Lingkungan Kerja
Nakane Chie (Hutabarat,2003:22) menjelaskan perusahaan adalah
merupakan sebuah ie (keluarga). Keluarga (kazoku) menurut Marioka Kyomi
adalah susunan orang-orang yang didasarkan pada hubungan darah seperti abangadik, orangtua-anak, yang didasarkan pada hubungan adalah suami-istri. Mereka
kelompok yang mengutamakan kesejahteraan bersama.
Keluarga tradisional jepang cenderung merupakan keluarga besar. Di
dalam keluaarga tradisional tersebut dilaksanakan suatu jenis usaha tertentu,
tradisi tertentu, dan symbol-simbol keluarga. Untuk kelanjutan hidup keluarga,
jabatan kepala keluarga diwariskan pada anak laki-laki tertua, atau warisan tidak
dibagi-bagi pada seluruh anak. Melaksnakan usaha tertentu, misalnya keluarga
petani mengerjakan tanah tertentu atau keluarga pedagang melaksnakan suatu
jenis usaha tertentu. Atau seperti dalam Nakane Chie dikatakan mempunyai harta
tertentu. Sedangkan pengertian melaksanakan tradisi tertentu, misalnya adalah
melakukan pemmujaan leluhur dengan mengadakan tempat penyembahan
kamidana (rak dewa) dan butsudan (rak Buddha). Mempertahankan symbolsimbol keluarga misalnya adalah melanjutkan nama keluarga (kamyo).
Kunci dari konsep manajemen jepang adalah azas kekeluargaan. Ini adalah
warisan atau lanjutan dari tradisi manajemen masa tokugawa, yang sebagian besar

Universitas Sumatera Utara

terdiri dari perusahaan-perusahaan keluarga. Pemimpin-pemimpin Jepang juga


memalingkan perhatian mereka kepada ideologi keluarga trdisional untuk mencari
cara penyelesaian terhadap suatu masalah dalam perusahaannya.

Dengan

mengubah perusahaan itu menjadi suatu jenis keluarga baru yang diperluas
(extended family). Diusahakan suatu penyatuan kembali dari sesama anggota
perusahaan, baik para peimpin maupun para karyawan. Kebijaksanaankebijaksanaan peagawai yang diterapkan untuk memberikan isi kepada ideologi
ini sekaligus mengandung hakekat hubungan keluarga dan sesuai kebutuhanuhankebut keluarga biologis dari karyawan-karyawan. Ikatan-ikatan abadi dengan
perusahaan, promosi yang didasarkan lamanya dinas dan perhatian yang lebih
besar terhadap latihan keterampilan adalah sesuai dengan tradisi kekeluargaan dan
kebutuhan-kebutuhan nyata keluarga (Gregory, dalam Hutabarat, 2003: 23).
2.2.2. Budaya Kelompok (Shudan Shugi) Dalam Lingkungan Sosial
Solidaritas organisasi merupakan bentuk yang mengikat masyarakat
kompleks, masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan
dipersatukan oleh kesalingtergantungan antar bagian. Tiap anggota menjalankan
peranan berbeda, dan diantara peranan yang ada terdapat kesalingtergantungan
laksana

kesalingtergantungan

antara

bagian-bagian

suatu

organisme

biologis.Kelompok merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam kehidupan


manusia, karena sebagian besar kegiatan manusia berlangsung di dalamnya. Suatu
kenyataan yang harus di hadapai oleh setiap manusia bahwa sejak lahir hingga
dewasa, ia akan menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Setiap orang
dilahirkan dan dibesarkan dalam suatu kelompok yang dinamakan keluarga.

Universitas Sumatera Utara

Kelahirannya pun menandai keanggotaannya dalam berbagai kelompok lain.


Disamping menjadi anggota keluarga, ia juga menjadi warga masyarakat, warga
salah satu umat beragama, warga suatu suku bangsa (etnis), dan warga negara
dimana dia berada. Kalau pada awal hidup pergaulannya cenderung terbatas pada
interaksi dengan anggota keluarga, maka dalam tahap berikutnya dia mulai
menjadi anggota keloompok lain. Seperti anggota teman bermain, anggota
organisasi formal, misalnya sekolah, universitas. Setelah itu ia akan bergabung
dalam kelompok lain di berbagai bidang kehidupan, seperti menjadi karyawan
perusahaan.
Nakana Chie mengungkapkan bahwa organisasi kelompok merupakan
prinsip bangunan vertikal, yang intinya terdapat dalam hubungan sosial dasar
diantara individu. Menurut nakane, ciri yang paling karakteristik dari organisasi
sosial Jepang dalam hal ini kelompok timbul dari ikatan tunggal dalam hubungan
sosial seseorang sebagai perorangan. Suatu kelompok selalu memilki satu
hubungan tunggal yang bersifat berbeda dengan orang atau kelompok yang lain.
Jalannya hubungan semacam ini adalah sesuai dengan struktur masyarakatmasyarakat berkasta atau berkelas. Kecenderungan bangunan itu, yang
berkembang sepanjang sejarah bangsa Jepang telah menjadi satu ciri dari
kebudayaan Jepang (Nakane, dalam Hutabarat, 2003: 18)

Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Budaya Kelompok (Shudan Shugi) Dalam Lingkungan Sekolah


Bentuk budaya kelompok (shudan shugi) dalam lingkungan sekolah
misalnya adanya kelompok-kelompok yang terbentuk di lingkungan sekolah.
Misalnya grup band sekolah, klub sepak bola sekolah dan klub-klub lainnya.
Dalam lingkungan pergaulan di Jepang, termasuk di sekolah lebih memberatkan
pada sifat berkelompok daripada individu. Peranan anak sebagai individu diakui
dan dihargai, tetapi senantiasa dalam lingkungan serta kepentingan kelompok.
Hidup sendiri, terlepas dari kelompok adalah suatu penderitaan besar. Bahkan
misalkan ada seorang siswa yang berbeda dan tidak pandai bergaul dalam
lingkungan sekolah maka dia akan dikucikan oleh teman-temannya atau dijadikan
sasaran kekerasan oleh suatu kelompok yang berkuasa atau popular di lingkungan
sekolah tersebut.
Hal ini juga menjadi alasan seorang siswa menjadi depresi dan memilih
mengakhiri hidupnya sendiri. Ia hanya akan melihat dirinya sebagai bagian suatu
massa manusia tanpa nama yang kehilangan semua keakraban dan rasa aman.
Sebab itu, seorang siswa atau anak akan menjaga diri agar diakui dan diterima
sebagai anggota kelompok dan menjaga loyalitasnya dengan kelompoknya.
Sehingga kelompoknya menjadi ciri semua kegiatan-kegiatannya.
Jika ada siswa yang memliki kepribadian sulit bergaul atau tertutup
berpindah dari lingkunganya ke dalam sebuah lingkungan yang baru, akan mejadi
bumerang tersendiri bagi dirinya untuk masuk ke sebuah kelompok yang baru
yang belum tentu dapat menerima dirinya. Dia harus menyesuaikan diri lagi
dengan lingkungannya yang baru atau menjadi seorang yang dikucilkan.

Universitas Sumatera Utara

2.3. Ringkasan Cerita Komik 20th Century Boys


Tokoh utama dalam komik 20th Century Boys ini bernama Kenji Endoh.
Pada masa kanak-kanaknya dia memliki banyak teman-teman yang tergabung
dalam kelompok pembela kebenaran. Mereka berteman hingga dewasa meskipun
mereka telah sibuk dengn kegiatan mereka masing-masing.
Cerita ini bermula dari kisah saat mereka masih remaja. Disini di ceritakan
ada seorang teman mereka bernama Sadakiyo mempunyai sedikit sifat dan ciri
seorang otaku. Sadakiyo merupakan anak pindahan dari sekolah lain dan dia suka
menyendiri dari teman-temannya. Di rumahnya dia mengoleksi banyak manga
dan majalah manga yang tersusun rapi dalam sebuah rak buku. Pernah sekali
gerombolan Kenji mendatangi rumahnya dan diijinkan membaca manga tetapi
kemudian salah satu gerombolan Kenji bernama Maruo tidak hati-hati dan
merusak manga tersebut, Sadakiyo menjadi marah dan tidak mengijinkan mereka
kembali kerumahnya lagi.
Sadakiyo adalah maniak manga dan dia suka menyembunyikan wajahnya
dengan topeng Ninja Hattori sehingga Kenji dan teman-temannya menganggap
dia aneh. Sadakiyo juga sering berlaku aneh, seperti meniru pesawat terbang
dengan mengeluarkan suara-suara yang aneh. Dia dipenuhi oleh khayalannya
sendiri dan asik dengan duninya sendiri.
Kelompok otaku lainnya juga diceritakan dalam komik ini yaitu Ujiko dan
Ujio, mereka adalah kenalan Kanna, keponakan Kenji yang tinggal di sebelah
apartemennya. Mereka berdua senang menggambar manga dan merupakan
seorang mangaka (pembuat manga). Kamar mereka dipenuhi poster-poster tokoh

Universitas Sumatera Utara

manga atau anime favorit mereka juga bertumpuk-tumpuk manga tentunya.


Mereka banyak menggambar komik dewasa yang bersifat mesum sehingga Kanna
sering memperingatkan mereka karena mereka sering mengintip kamarnya.
Mereka mengenakan kaos atau marchendise yang bergambar tokoh animasi,
mengoleksi kartu telpon bergambar tokoh animasi dan barang-barang lainnya
yang bergambar tokoh animasi favorit mereka. Mereka menganggap Kanna mirip
dengan tokoh favorit mereka di dalam komik, dan mengidolakannya. Kanna
menganggap mereka aneh dan menjauhi mereka.
Sedangkan Kenji di saat remajanya mempunyai sebuah grup band yang
bernama Mars Naito. Band ini beraliran Rock dan terdiri dari tiga orang. Kenji
betindak sebagai pemain gitar dan vokalisnya. Dia dari kecil sudah sering
memimpikan akan mempunyai sebuah band rock dan akan menjadi terkenal
dengan bandnya tersebut. Ketika kecil Kenji terispirasi lagu berjudul 20th Century
Boys yang di bawakan grup band asal Amerika bernama T-Rex. Saking sukanya
dia dengan lagu ini, saat-saat jam istirahat dia suka menyelinap ke dalam ruangan
klub radio yang sedang siaran dan menyabotasenya sehingga dia bisa memasang
lagu tersebut dan disiarkan dari sana yang suaranya terdengar di koridor-koridor
sekolah. Dia akan memegang sapu dan berpura-pura sapu tersebut adalah sebuah
gitar dan bergaya menyanyikannya. Sampai suatu hari kakaknya yang bernama
Kiriko mengetahui cita-cita adiknya itu dan membelikannya gitarnya yang
pertama. Dia amat senang dan memamerkannya dengan teman-temannya di
sekolah.

Universitas Sumatera Utara

Band Kenji walaupun belum begitu terkenal tetapi sering manggung di


tempat-tempat yang sering di datangi kalangan remaja. Band ini tergolong visual
kei karena mereka mengenakan kostum-kostum seperti gadis-gadis bangsawan
yang penuh dengan renda serta wig dan make up perempuan. Mereka berdandan
seperti untuk menarik penonton agar mau mendengarkan lagu mereka. Band ini
akhirnya bubar saat salah seorang personelnya yaitu drumernya yang bernama
Namio mendapat tawaran dari band lain yang sudah terkenal dan masuk televisi,
sehingga meninggalkan band yang telah dibentuk Kenji itu. Kenji merelakannya
karena band mereka mungkin tidak mempunyai harapan lagi untuk menjadi
terkenal. Kenji tidak tahu bahwa beberapa tahun kemudian temannya si Namio ini
menyesal telah keluar dari band tersebut. Karena dia telah merasa cocok dengan
terdorong oleh kesetiakawanan Kenji.
Saat mereka dewasa, mereka di undang reunian dan disanalah mereka bertemu
kembali. Band tersebut kemudian terbentuk kembali walaupun tujuan mereka
bukan mencapai ketenaran lagi, tetapi mereka merasa bahagia karena dikelilingi
teman-teman dekat dan tidak merasa terbebani. Kanna keponakan Kenji selalu
menyukai lagu-lagu pamannya. Dia sering mendengarkannya melalui walkman.
Lagu pamannya mengispirasinya agar selalu semangat dalam hidup.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai