Anda di halaman 1dari 26

slogan

Overview
of bab 4,
5, dan 6

Intan Silviana
Mustikawati, SKM, MPH

Pokok Bahasan

BAB IV. HASIL PENELITIAN


4.1 Deskripsi Data
Memaparkan hasil setiap variabel
secara deskriptif, meliputi
gambaran umum lokasi penelitian,
karakteristik respon, dan lain-lain
Dapat berupa naratif (kata-kata),
tabel, grafik, dan metode
penyajian data lainnya

BAB IV. HASIL PENELITIAN


4.2 Uji persyaratan analisis
Bertujuan untuk mengetahui
apakah suatu variabel terdistribusi
dengan atau tidak akan
berpengaruh terhadap uji statistik
yang akan dilakuakn
Peneliti dapat menggunakan
metode uji persyaratan analisis
yang mana saja

BAB IV. HASIL PENELITIAN


4.3 Uji hipotesis
Uji statistik yang digunakan
disesuaikan dengan jenis dan skala
data/variabel, kenormalan data, dan
tujuan penelitian
Dapat diketahui apakah hipotesis
penelitian terbukti secara empiris

BAB V. PEMBAHASAN
Disesuaikan dengan hasil penelitian
yang telah dituliskan pada bab
sebelumnya
Pembahasan berupa penjelasan
teoritik, baik secara kuantitatif
(statistik) maupun kualitatif
Pembahasan dikaitkan dengan
teori, referensi, penelitian orang
lain, atau penelitian terdahulu.

BAB VI. KESIMPULAN DAN


SARAN

Hal hal yang harus diperhatikan


yaitu;
Kesimpulan harus menjawab
tujuan penelitian.
Saran harus aplikatif sesuai
dengan hasil penelitian dan
kesimpulan.

Contoh
4.1 Deskripsi Data
4.1.1 Karakteristik Responden
a.
Umur Remaja
Responden yang terbanyak
terdapat
pada umur 12-15 tahun dengan
frekuensi
sebanyak 30 orang (50.0%).
Distribusi tersebut
dapat dilihat pada tabel
berikut :
Umur
Frekuensi
Persen
Tabel 4.1
Remaja
12-15 tahun
16-18 tahun

30
19

50.0 %
31.7 %

19-21 tahun
Total

11
60

18.3 %
100 %

Contoh

Grafik 4.1

Contoh
4.1.2
Pengetahuan Remaja Putri
Tentang
Kesehatan
Reproduksi
Variabel independen (X) dalam
penelitian ini adalah pengetahuan
remaja
putri
tentang
kesehatan
reproduksi.
Analisis
deskriptif
ini
dilakukan
untuk
mendapatkan
gambaran
distribusi
skor
penilaian
mengenai variabel independen.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

Contoh
Tabel 4.6 Distribusi Skor Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Kesehatan Reproduksi Tahun 2012
Skor

Frekuensi

Persen

Kumulatif

Penilaian
18

8.3

8.3

22

15.0

23.3

26

12

20.0

43.3

30

15.0

58.3

34

13.3

71.7

38

11

18.3

90.0

42

10.0

100.0

Total
Mean : 30.20
Median : 30.00
Modus : 26

60

100.0
SD : 7.343
Minimum : 18
Maksimum : 42

Contoh
4.2 Uji Persyaratan

Untuk mengetahui normalitas suatu


variable dilakukan pengujian persyaratan
pada setiap variabel. Pada penelitian ini,
peneliti dalam menguji normalitas suatu
variable
dengan
menggunakan
Uji
Normalitas One Sample KolmogorovSminov, = 0,05.

Contoh
4.3 Uji Hipotesis
Dalam
penelitian
ini
untuk
mengetahui bagaimana hubungan antara
Variabel Dependen (Y) dengan Variabel
Independen (X) penulis menggunakan
analisis data kuantitatif. Dalam penelitian
ini uji statistik yang akan digunakan
adalah
uni
spearman
rank
untuk
menggunakan keeratan hubungan antara
variabel independen dengan variabel
dependen.

Contoh
5.1 Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Kesehatan Reproduksi Di Perkampungan
Kedaung Wetan
Berdasarkan
nilai
skor
pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi didapat nilai cut
off point sebesar 30.00, maka didapat data
kategori yaitu sebesar 58,3 % memiliki
pengetahuan yang rendah dan sebesar 41,7
memiliki pengetahuan yang tinggi.
Banyaknya
skor
responden
yang
berpengetahuan rendah terjadi pada dimensi
pengatahuan
tentang
definisi
kesehatan
reproduksi,
tujuan
kesehatan
reproduksi,
penyebab dari penyakit HIV dan pengertian
tentang kanker serviks.

Contoh
5.1 Pengetahuan Remaja Putri Tentang
Kesehatan Reproduksi Di Perkampungan
Kedaung Wetan
Berdasarkan
nilai
skor
pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi didapat nilai cut
off point sebesar 30.00, maka didapat data
kategori yaitu sebesar 58,3 % memiliki
pengetahuan yang rendah dan sebesar 41,7
memiliki pengetahuan yang tinggi.
Banyaknya
skor
responden
yang
berpengetahuan rendah terjadi pada dimensi
pengatahuan
tentang
definisi
kesehatan
reproduksi,
tujuan
kesehatan
reproduksi,
penyebab dari penyakit HIV dan pengertian
tentang kanker serviks.

Contoh
Banyak responden yang tidak mengerti
atau tidak tahu dari pertanyaan-pertanyaan
yang ada di kuesioner, seperti pengertian dari
kesehatan reproduksi, tujuan dari kesehatan
reproduksi
serta
penyakit-penyakit
akibat
kesehatan reproduksi, sehingga remaja putri
perlu
meningkatkan
pengetahuan
mereka
tentang
kesehatan
reproduksi.
Hal
ini
disebabkan oleh minimnya pengetahuan yang
dimiliki oleh remaja putri tentang kesehatan
reproduksi serta tidak adanya penyuluhan yang
dilakukan
diwilayah
setempat
mengenai
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
remaja.

Contoh
Data SKKRI (Survei Kesehatan Reproduksi
Remaja Indonesia) tahun 2007 menyatakan
bahwa pengetahuan kesehatan reproduksi
remaja masih rendah. Pengetahuan remaja putri
tentang tanda akil balik yaitu suara menjadi
besar adalah 55%, tumbuh rambut sekitar alat
kelamin,
ketiak,
dada
dan
kaki
32%.
Pengetahuan tentang akil balik wanita mulai
haid sebesar 74,9%, payudara membesar 36,9%
dan timbul jerawat 13,2%, dan terendah
menonjolkan jati diri 0,8%, gairah seks
meningkat 2,3%, tertarik lawan jenis 6,4%.

Contoh
5.2 Perilaku Higienis Remaja Putri Saat
Menstruasi Di Perkampungan Kedaung
Wetan
Berdasarkan nilai skor perilaku higienis
remaja putri saat menstruasi didapatkan bahwa
51,8 % memiliki perilaku higienis yang rendah
dan 48,2 % memiliki perilaku higienis yang
tinggi.
Dari data didapatkan hanya 21 responden
yang menerapkan perilaku higienis dalam
mengeringkan vagina dengan tisu atau handuk
setelah buang air besar atau kecil saat
menstruasi ,sedangkan 39 responden tidak
melakukan perilaku higienis tersebut saat
menstruasi.

Contoh
Menurut
hasil
penelitian
Windayanti
(2007), bahwa kurangnya perilaku higienis saat
menstruasi
dapat
menyebabkan
berbagai
penyakit yaitu kanker serviks.
Berdasarkan
data dari badan kesehatan Dunia (WHO), kanker
serviks merupakan kanker nomor dua terbanyak
pada perempuan berusia 1545 tahun setelah
kanker payudara. Tidak kurang dari 500.000
kasus baru dengan kematian 280.000 penderita
terjadi setiap tahun diseluruh dunia. Bisa
dikatakan, setiap dua menit seorang perempuan
meninggal akibat kanker serviks.

Contoh
Indonesia berada pada peringkat pertama
untuk kasus wanita penderita kanker mulut
rahim (serviks) sedunia, sedangkan data dari
Yayasan Kanker Indonesia, bahwa penyakit
penyakit
kanker
leher
rahim
(serviks)
mengakibatkan
korban
meninggal
dunia
sedikitnya 555 wanita perharinya dan 200.000
wanita pertahunnya.
Menurut beberapa
penelitian menyebutkan bahwa kanker ini
disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus
(HPV) yang muncul, antara lain karena perilaku
sering berganti-ganti pasangan seks dan
perilaku yang tidak higienis pada saat
menstruasi.

Contoh
5.3 Hubungan Pengetahuan Remaja Putri
Tentang Kesehatan Reproduksi Dengan
Perilaku Higienis Remaja Putri Saat
Menstruasi

Dari hasil uji korelasi Spearman Rank


diperoleh adanya hubungan yang signifikan
antara pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi dengan perilaku higienis remaja putri
saat menstruasi di Perkampungan Kedaung
Wetan RT.04 RW.04. Dari uji hipotesis dapat
disimpulkan bahwa (Ho) ditolak, terdapat
hubungan antara pengetahuan remaja putri
tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku
higienis remaja putri saat menstruasi.

Contoh
Pengetahuan
tentang
kesehatan
reproduksi merupakan faktor penting dalam
menentukan perilaku higienis perempuan pada
saat menstruasi. Rendahnya pengetahuan
tentang
kesehatan
reproduki
akan
memungkinkan perempuan tidak berperilaku
higienis pada saat menstruasi (BKKBN, 2003).
Menurut Widyantoro (1998) mengenai
higienitas
menstruasi
pada
perempuan
pengunjung rumah sakit di Subang dan
Tangerang, mengungkapkan bahwa sebagian
besar (77,5% di Tangerang dan 68,3 % di
Subang) mempunyai pengetahuan rendah
tentang kesehatan reproduksi dan status
higienitas menstruasi yang buruk.

Contoh
Dalam hal higienitas individu, masih
terdapat responden yang salah dalam mencuci
alat kelaminnya yaitu dari arah belakang ke
depan (20,1 % pada hari biasa dan 19,8 % pada
saat menstruasi). Penelitian ini memperlihatkan
bahwa responden di Subang memperlihatkan
higienitas menstruasi cenderung lebih tinggi
dibanding responden di Tangerang.

Contoh
6.1 Kesimpulan
1.Pengetahuan remaja putri tentang kesehatan
reproduksi di Perkampungan Kedaung Wetan
sebagian besar rendah yaitu sebesar 58.3%.
2.Perilaku higienis remaja putri saat menstruasi
di Perkampungan Kedaung Wetan sebagian
besar rendah yaitu sebesar 51,8 %.
3.Hasil analisis dari uji korelasi Spearman Rank
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan remaja putri
tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku
higiebis remaja putri saat menstruasi di
perkampungan Kedaung Wetan RT.04 RW.04.

Contoh
6.2 Saran
1. Remaja putri perlu meningkatkan
pengetahuannya tentang kesehatan reproduksi
dengan mencari informasi yang baik dan
akurat .
2. Petugas kesehatan setempat dapat
meningkatkan kegiatannya dalam memberikan
penyuluhan, seminar ataupun konseling tentang
kesehatan reproduksi dan perilaku higienis saat
menstruasi kepada remaja-remaja putri, agar
mereka lebih menjaga kesehatan reproduksinya
dengan baik.

slogan
You can find more
free PowerPoint
templates on:
http://www.ppt-to-video.com

Anda mungkin juga menyukai