KEGIATAN RISET
Mistar
11.
Termometer
12.
PH meter
3.2.2 Bahan
1. Eceng Gondok yang diambil dari waduk Benanga dengan rasio C/N 35,88 dan VS
89,05%
2. Rumen Sapi dengan rasio C/N 13,09
3. Aquadest
hingga seluruh bahan organik menjadi abu. Setelah itu, eceng gondok dan rumen sapi
yang sudah menjadi abu didinginkan menggunakan desikator hingga mencapai suhu dan
bobot seimbang. Bobot ini dilambangkan dengan (C). Setelah itu dilakukan perhitungan
menggunakan persamaan (2.3)
Massa Substrat =
variasi %vs
%vs campuran
X Volume reaktor
yang sudah ditempel pada papan dan dibuat grafik. Dari grafik tersebut
produksi
biogas
berarti
proses
ke dalam sebuah pengolahan. Dalam penelitian ini dilakukan analisis laboratorium yang
kemudian dilanjutkan dengan analisis deskriptif yang merupakan uraian penalaran guna
mengkaitkan berbagai data dalam mencari kejelasan masalah yang sedang diamati.
Analisis deskriptif adalah suatu cara menggambarkan persoalan berdasarkan data yang
dimiliki yakni dengan cara menata data tersebut sedemikian rupa ssehingga dengan
mudah dapat dipahami tentang karakteristik data, dijelaskan dan berguna untuk
keperluan selanjutnya. Jadi dalam hal ini terdapat aktivitas atau proses pengumpulan
data, dan pengolahan data berdasarkan tujuannya. Secara rinci kerangka kerja dari
statistika deskriptif adalah sebagai berikut:
3.6.1 Metode Pengumpulan Data
Metode Pengambilan datanya adalah sebagai berikut.
1. Volume Produksi Biogas
Dalam penelitian ini volume biogas di ukur dengan menggunakan selang silikon.
Pengukuran volume biogas dilakukan dengan cara mengamati kenaikan tinggi air pada
manometer setiap harinya dan selanjutnya produksi biogas dapat dihitung dengan
menggunakan rumus volume tabung.
V = r h .. .(3.1)
Dimana : V = Volume biogas, (mm)
= 3,14
r = Jari - jari selang, (mm)
h= Tinggi pipa dalam di atas permukaan air, (mm)
2. Kadar %VS, pH, dan suhu
Pengukuran %VS, pH, dan suhu dilakukan setiap minggu dengan cara slurry
masingmasing reaktor diambil sebanyak 10 ml untuk kemudian dilakukan pengukuran
%VS, pH, dan suhu. Pengukuran suhu dilakukan sebelum pengambilan slurry.
Sedangkan untuk pengukuran %VS dan pH dilakukan di laboratorium tanah PUSREHUT
dengan cara slurry masing-masing reaktor dimasukkan ke dalam cawan yang sebelumnya
sudah ditimbang (berat cawan) lalu diukur pHnya menggunakan pHmeter, kemudian
masingmasing slurry dioven selama 8 jam hingga kering lalu ditimbang (berat kering),
setelah itu dipanaskan dalam tanur dengan suhu 550oC selama satu jam hingga seluruh
bahan organik menjadi abu dan dimasukkan ke dalam desikator lalu ditimbang (berat
abu). Kadar %VS dihitung dengan menggunakan persamaan.
3. Uji Nyala Api
Uji nyala api digunakan untuk mengetahui apakah kandungan biogas yang dihasilkan
oleh masing-masing reaktor dapat terbakar atau tidak sehingga dapat digunakan untuk
mengasumsikan kadar metana dalam kandungan biogas tersebut. Jika dapat terbakar
berarti mengandung lebih dari 50% metana. Uji nyala api dilakukan setiap minggu
dengan cara mengambil gas menggunakan suntikan pada salah satu sisi selang yang
merupakan selang yang bisa merapat kembali, kemudian ujung suntikan tersebut
dibakar dan secara perlahan-lahan gasnya dikeluarkan hingga, jika ujung suntikan
terbakar berarti biogas sudah mengandung metana dan sebaliknya.
Studi literatur
Perumusan masalah
Pengumpulan data
Data sekunder
- Jurnal
- Penelitian sebelumnya
- Buku yang terkait
bahasan
Persiapan alat
Data primer
- Pengamatan dan
penelitian di
laboratorium
Uji Pendahuluan
Pengujian nilai C, N, pH, Suhu,
dan volatile solids
Pengoperasian Alat
Persiapan bahan
- Pengambilan eceng
gondok dan rumen
sapi
- Pencampuran dan
pengadukan