Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mungkin baru sebagian kecil masyarakat Indonesia yang mengetahui tentang cerita
pilu dibalik bencana Love Canal, salah satu bencana lingkungan terbesar di Amerika
Serikat, atau mungkin di dunia. Sebuah kanal di kitaran Sungai Niagara yang dibangun
oleh seorang bernama William T. Love pada 1980 ini gagal diluncurkan sebagai salah
satu monumen di kota yang direncanakan menjadi model kota sempurna. Konflik
pemerintahan ditambah teknologi kelistrikan yang minim pada saat itu membuat kanal ini
akhirnya tidak dapat beroperasi dan menjadi seonggok lahan kosong dengan luas 24.000
m2 bekedalaman hingga 40 meter.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Bagaimana kah sejarah love canal?
2. Apakah penyebab terjadinya tragedi love canal?
3. Bagaimana kah dampak pencemaran lingkungan dari tragedi love canal?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah love canal.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya love canal.
3. Untuk mengetahui dampak dari tragedi love canal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Love Canal

Love Canal adalah sebuah kawasan di Niagara Falls, New York, yang menjadi subjek
perhatian nasional dan internasional, kontroversi, dalam kasus lingkungan hidup karena
keberadaan 22.000 ton limbah beracun yang telah terkubur di dalam kanal oleh perusahaan
Hooker Kimia.

Pada tahun 1836, pemerintah Amerika melakukan


survei di wilayah Niagara untuk mencari lokasi yang cocok
bagi pembuatan sebuah terusan yang akan menghubungkan
danau Erie dan Ontario. Kemudian dipilihlah lokasi agak ke
hulu dari sungai Niagara yang akan menembus ke kota
Lewiston di arah hilir sungai dengan mengitari air terjun
Niagara.

Di Lewiston rencananya akan dibangun pembangkit listrik tenaga air, karena pada
masa itu dipandang sangat tidak ekonomis mengalirkan arus listrik ke wilayah Niagara Falls
yang disuplai dari tempat yang berjarak sangat jauh. Setahun kemudian, terjadinya depresi
ekonomi di Amerika dan oleh sebab-sebab lain maka rencana konstruksi proyek itu terhenti.

Adalah seorang pengusaha kaya bernama William T. Love yang pada tahun 1892
membangkitkan kembali rencana lama dan memimpikan sebuah model kota industri di
wilayah Niagara Falls yang memiliki pusat listrik tenaga air dengan memanfaatkan air sungai
Niagara.Seiring dengan sedang berkembangnya industri yang berlokasi di sepanjang aliran
sungai Niagara pada masa itu, terusan ini juga akan memberikan jalan tembus bagi
transportasi kapal dengan tanpa melalui air terjun yang memang tidak mungkin dilalui. Maka
pada tahun 1894, pekerjaan pembuatan terusan yang kemudian disebut dengan Love Canal
(terusan Love), mulai dikerjakan.

Namun sayang, beberapa tahun kemudian depresi ekonomi yang hebat kembali
melanda seluruh Amerika, dan proyek ini pun kehilangan dukungan keuangan. Adanya
penemuan baru yang memungkinkan dibangunnya transmisi tenaga listrik jarak jauh secara
lebih ekonomis maka pembangunan pembangkit listrik di wilayah Niagara Falls tidak lagi
mempunyai arti strategis. Rentetan kejadian itu memaksa William Love harus melupakan
impiannya. Pekerjaan penggalian yang baru berhasil diselesaikan sepanjang sekitar 1,6 km
lalu terhenti. Sejak saat itu hingga awal abad 20, Love Canal kemudian banyak dimanfaatkan
masyarakat sebagai tempat berekreasi antara lain untuk berenang dan berperahu.

Pada tahun 1920, properti milik William Love ini dilelang secara umum dan segera
saja menjadi milik pemerintah yang digunakan sebagai tempat pembuangan limbah. Tahun
1942 hingga 1952, Hooker Chemicals and Plastic Corp. mengambil alih kepemilikan Love
Canal dan menggunakannya sebagai tempat pembuangan limbah kimia. Sekitar 21.000 ton
limbah kimia yang kemudian diidentifikasi sebagai bahan kimia beracun telah ditimbun di
lokasi ini. Hooker Chemicals lalu menutupnya dengan timbunan tanah buangan.

Tahun 1953, lokasi itu dijual kepada Departemen Pendidikan kota Niagara Falls.
US$1 (satu dollar) adalah harga yang akhirnya diberikan oleh Hooker Chemical untuk
seluruh lahan pembuangan setelah sebelumnya mereka mewanti-wanti pihak pembeli akan
bahaya yang akan dihadapi.. Termasuk di dalam perjanjian jual-beli ini adalah pelimpahan
tanggung jawab terhadap akibat yang dapat ditimbulkan oleh timbunan limbah kimia di
kemudian hari. Akhirnya perusahaan kimia tersebut mengibarkan bendera putih atas
argumennyadengan satu syarat: ia bebas dari segala tuduhan bila ada kejadian buruk
kedepannya.Penggalian fondasi bangunan, penggunaan tanah liat pelapis limbah
untuk pembangunan bangunan sekolah, dan berbagai hal lain yang dikenakan pada
LoveCanal membuat lahan yang harusnya tersegel itu terekspos pada alam. Air hujanmulai
membanjiri kanal yang kemudian membawa aliran zat kimia berbahaya menujusekolah dan
perumahan di sekitarnya. Di beberapa tempat limbah bahkan terekspossebagai genangan dan
mirisnya dipakai bermain oleh anak-anak tak berdosa.

Dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk akibat baby booming pasca


perang dunia dan perkembangan kota Niagara Falls ke wilayah timur, maka Departemen
Pendidikan pun membangun sekolah di atas bekas lokasi penimbunan serta menjual sebagian
areal itu untuk lokasi perumahan umum. Pada saat itu, kepada masyarakat yang membangun
rumahnya tidak diberikan informasi yang memadahi tentang potensi bahaya yang mungkin
timbul di lokasi itu.
Seiring dengan berjalannya waktu dari tahun ke tahun, hingga awal tahun 1970-an
dilaporkan sering datang keluhan dari masyarakat yang tinggal di daerah itu tentang adanya
bau yang mengganggu dan munculnya material cair ke permukaan halaman mereka, termasuk
di halaman taman bermain sekolah TK dan SD yang dibangun di situ. Pemerintah kota lalu
mengatasinya dengan menimbunnya dengan lumpur dan tanah buangan.

Laporan dan keluhan masyarakat masih saja terus berlangsung, hingga pemerintah
kota menunjuk sebuah perusahaan konsultan untuk melakukan investigasi. Dilaporkan oleh
perusahaan konsultan tentang adanya pencemaran bahan kimia di lokasi itu, lalu beberapa
rekomendasi disampaikan kepada pemerintah kota guna mengatasi masalah tersebut. Namun
sejauh itu, tidak ada tindakan apapun dari pemerintah kota Niagara Falls.

Hingga tahun 1978, lokasi di atas bekas Love Canal serta kawasan di sekitarnya
semakin padat dan seakan-akan dilupakan orang. Lebih 800 rumah pribadi telah dibangun,
240 apartemen sederhana untuk masyarakat ekonomi lemah telah didirikan, sebuah Sekolah
Dasar dibangun tepat di atas pusat lokasi timbunan, serta dua sekolah lainnya berada di
kawasan sekitarnya.

Puncak keresahan masyarakat terjadi pada bulan April 1978, ketika seorang reporter
koran Niagara Gazette menurunkan artikel bersambung tentang limbah berbahaya di
kawasan Niagara Falls termasuk lokasi bekas penimbunan limbah Love Canal. Masyarakat
pun semakin gencar menyampaikan keluhannya dan menuntut kepada pemerintah untuk
segera menindak-lanjuti. Masyarakat pun mulai mempertanyakan tentang resiko kesehatan
dan adanya berbagai masalah kesehatan yang selama itu tidak dapat dijelaskan sebab-
musababnya. Sejak saat itu, masalah pencemaran di bekas lokasi Love Canal mulai mencuat
ke permukaan. Pemerintah negara bagian New York lalu menurunkan timnya guna
melakukan penelitian lapangan termasuk studi kesehatan terhadap masyarakat yang tinggal di
sekitar lokasi Love Canal. Berbagai tindakan nyata mulai dilakukan oleh Departemen
Kesehatan negara bagian New York. Pada saat yang sama muncul tuntutan agar Sekolah
Dasar yang ada di situ segera ditutup. Berbagai pertemuan antara pemerintah dan masyarakat
juga mulai dilakukan guna membahas berbagai ancaman kesehatan.

Tanggal 2 Agustus 1978, Departemen Kesehatan negara bagian New York


menyatakan masalah Love Canal sebagai keadaan darurat kesehatan bagi negara bagian New
York. Sekolah Dasar di jalan 99th Street segera ditutup, para ibu hamil dan anak di bawah
usia 2 tahun segera diungsikan. Pada tanggal 7 Agustus 1978, Presiden Jimmy Carter
menyatakan kawasan Love Canal sebagai bencana nasional dan akan segera mengucurkan
dana guna memindahkan 239 keluarga yang tinggal di atas bekas lokasi timbunan. Sementara
itu, berbagai topik bahasan dan isu lingkungan masih terus berlanjut.

Tentu saja persoalan tidak berhenti sampai di sini. Berbagai tuntutan silih berganti
masuk pengadilan baik oleh pihak masyarakat yang tinggal di kawasan Love Canal kepada
pemerintah maupun Occidental Petroleum (induk perusahaan Hooker Chemicals), juga
tuntutan oleh pemerintah kepada Occidental Petroleum. Umumnya tuntutan berkaitan dengan
masalah tanggung jawab terhadap resiko kesehatan, pengamanan lingkungan maupun ganti-
rugi. Berbagai riset dan studi berkaitan dengan masalah-masalah lingkungan dan kesehatan
juga terus dilakukan.

Pada tanggal 1 Oktober 1980, Presiden Jimmy Carter mengunjungi Niagara Falls dan
menandatangani pendanaan guna mengungsikan lagi semua masyarakat yang masih
menginginkan pindah dari tinggal di lokasi itu. Belakangan lalu muncul pertanyaan
menggelitik, kenapa baru saat itu Presiden berkunjung ke Niagara Falls? Banyak kalangan
menyayangkan, banyak keputusan politis atas masalah Love Canal yang dikaitkan dengan
tujuan politis pula. Seperti semua orang Amerika tahu, bahwa hari Selasa pertama di bulan
Nopember tahun itu adalah hari pemilihan umum. Karena itu tidak aneh kalau mendekati hari
itu banyak keputusan politis diluncurkan oleh kalangan birokrat, termasuk untuk Love Canal.
Ya, apalagi kalau bukan untuk menggalang simpati masyarakat menghadapi pemilu. Karena
itu masyarakat juga tidak mau kehilangan momentum. Itulah saat paling tepat guna mendesak
pemerintah agar berbuat sesuatu yang lebih nyata.

Lokasi bekas Love Canal kini telah ditutup dengan lapisan plastik, lempung dan tanah
pucuk (topsoil) dan lalu dipagar keliling. Di luar kawasan berpagar itu, pada tahun 1988 telah
dinyatakan sebagai kawasan layak huni. Sejak tahun 1995, Occidental Chemical mengambil
alih semua operasi pusat pengolahan limbah kimia yang didirikan di lokasi itu. Tak terhitung
lagi berapa biaya yang telah dikeluarkan baik oleh pemerintah Amerika maupun Occidental
Petroleum. Dari angka-angka yang dipublikasikan, tercatat ratusan juta dollar telah
dikeluarkan untuk pemindahan penduduk, pembersihan dan pengelolaan bekas timbunan,
riset dan berbagai studi terkait, belum termasuk gangguan kesehatan yang dialami masyarakat
serta anak-anak yang meninggal dunia. Pihak Occidental tidak dapat menutup mata bahwa
dari salah satu bahan kimia buangan yang mengandung dioxin saja, akan cukup untuk
membunuh 700 juta manusia.

William T. Love tentu tidak pernah bermimpi bahwa seabad kemudian Love Canal
akan berubah menjadi tragedi yang telah membangunkan Amerika dari mimpi buruk yang
harus dibayarnya dengan sangat mahal. Saking trauma-nya, sampai-sampai Badan
Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA) pernah menginginkan mengganti nama Love
Canal menjadi Sunrise City, agar kata Love Canal tidak ada lagi dalam perbendaharaan kata
di Amerika.

2.1 Pencemaran Lingkungan yang Terjadi Akibat Tragedi Love Canal

Pada tahun 1930an sebuah perusahaan bahan bahan kimia bernama Hooker chemical
and plastic coorporation yang memproduksi bahan kimia di daerah tersebut membeli canal
tersebut untuk membuang limbah yang mereka hasilkan sebagai hasilsamping produksi
parfum, pelarut, pewarna, dan lainnya. Izin didapatkan dari pemerintah dan Kanal Cinta
tersebut berubah fungsi sebagai penimbunan limbahyang kemudian diketahui mengandung
(sebagian besar) dioksin dan benzena, dua zatyang karsinogenik dan amat beracun bagi
makhluk hidup. Dalam tempoh lima tahun itu, kira-kira 22,000 tan sisa toksik dipercayai
ditanam di situ. Hooker meninggalkan Love Canal yang pernah menjadi tapak melupuskan
lebih 82 jenis sisa toksik yang mana 11 daripadanya adalah carcinogen iaitu sejenis bahan
kimia yang mampu menghasilkan sel barah pada sistem tubuh manusia. Sekitar 21.000 ton
limbahnya yang mengandung zat berbahaya bernama dioxin, yang bisa cukup untuk
membunuh 700 juta manusia.
Sampai pada tahun 1947 dapat dikatakan daerah tersebut menjadi ahan pengurungan
beragam jenis limbah terutama dari industri, termasuk pula abu sisa pembakaran dari kota.
Bahkan angkatan darat Amerika Serikat juga mengurung sejumlah besar residu senjata
biologis walaupun secara resmi pihak pentagon menolak tuduhan tersebut.

Limbah industri mempunyai andil yang cukup besar dalam pencemaran lingkungan,
termasuk juga sisa bahan kimia yang sulit dimusnahkan seperti pestisida, sisa hasil tambang
atau sampah radio aktif berkontribusi meracuni dan mencemari air bawah tanah.

Bom Waktu
Leukimia, epilepsi, keguguran, mutasi genetik adalah hal yang biasaditemui di Love
Canal kemudian hari. Miris, sebuah kota dengan populasi yang terus meningkat harus
menghadapi masa depan tersuram dalam sejarah kesehatan AmerikaSerikat. Penelitian
beberapa reporter yang dimulai pada 1976 memberikan faktamenakutkan tentang kualitas
lingkungan yang amat buruk. Kucing bermata satuhingga bayi dengan sebaris gigi tambahan
adalah fakta menakutkan yangmembayangi semua orang di sekitar Love Cana.

Kucing bermata satu, ditemukan di sekitar Love Canal (source: fiendishcuriosities.com)

Pemerintah bergeming sesaat, kalap,menyangkal bahwa bencana tersebut datang dari


limbah Hooker Chemical. Perusahaan tersebut kini masih ada dan hanya mengubah namanya
menjadi Occidental Petroleum Corporation.Sementara itu, fakta lapangan terus berkata lain:
58% bayi mengalami kelainan saat dilahirkan, 33% tingkat kerusakan kromosom, dan angka-
angka mengejutkan lain membuat pemerintah akhirnya menyegerakan evakuasi yang
diutamakan untuk anak di bawah usia dua tahun serta ibu hamil. Kota tersebut perlahan mati,
ditutup, dansebagian properti yang ada dihancurkan. Kitaran Love Canal kini hanyalah kota
mati.
Seperti dilansir pada sebuah media yang ditulis Dr. Elizabeth Whelan, a public health
time bomb telah benar - benar meledak dan menimbulkan bencana yang mengerikan.
Bencana kesehatan yang bermuara pada satu hal: musnahnya sebuah ekosistem kota.Kanal
berbahaya tersebut saat ini telah dikubur dengan plastik tebal,tanah liat, dan pasir. Lahan
tersebut disegel dan dibatasi oleh pagar kawat untuk keamanan lebih lanjut. Bencana Love
Canal menjadi kisah pilu yang seharusnya bisamenjadi pelajaran bagi banyak pihak; sebuah
contoh nyata bahwa bumi memilikikapasitas untuk menampung limbah yang dihasilkan
manusia.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

http://yiskandar.wordpress.com/tag/love-canal/

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah swt. yang telah memberikan
kesempatan, kesehatan, serta hidayahNYA, sehingga makalah ini bisa tersusun tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang Tragedi Love Canal.
Kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan moril dan materi didalam penyelesaian tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak memiliki kelemahan, kekurangan bahkan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini, sehingga dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi penulis atau pihak lain.
Kendari, 20 Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ,1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan............................................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Love Canal ..................................................................... 3
2.2 pencemaran lingkungan akibat dari tragedi love canal ............... 3
2.3 BomWaktu .................................................................................. 5
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 16
3.2 Saran .......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
Makalah

PENCEMARAN LINGKUNGAN

TRAGEDI LOVE CANAL

Oleh:

KEOMPOK 7

FIKA DAULIAN J1A112111

RISDAYANI J1A112112

HARNIANTI J1A112113

WANADIANA J1A112114

KELAS : B (REGULER)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014

Anda mungkin juga menyukai