Anda di halaman 1dari 2

o Anoreksia

o Mual dan muntah


o Obstipasi
MUKOKEL
APENDIKS
ICD K38.0
Pemeriksaan Fisik
o Nyeri tekan dan nyeri lepas perut kanan bawah, terutama
pada titik McBurney
o Subfebris
o Tergantung
pada disebabkan
letak /variasiakumulasi
anatomi intraluminal
appendiks dari
Dilatasi
apendiks yang
o
Rovsing
s
sign
(+),
Blumbergs
sign
(+),
Psoass sign (+),
substansi musin.
Obturators Sign (+)
o Pemeriksaan colok dubur, nyeri tekan (+) terutama appendiks
letak
0.2%
- 0.3% appendectomy spesimen
o
Retrosaekal/
Wanita
: laki-lakipelvis
=4:1
PENCITRAAN
Umur rata-rata 55 tahun
Ultrasonograf
o Gambaran tubuler buntu , nonperistaltik
o Diameter anteroposterior>6mm
o Thickening
of pathologic
the
appendiceal
wall
(Targetlike
Mukokel
bukan a true
diagnosis melainkan
gambaran
appearance)
makroskopis distensi apendiks karena musin.
o Loss of wall compressibility
4 tipe: kista simpel, mucinous cystadenoma, mucinous
o Increased echogenity of the surrounding fat signifying
cystadenocarcinoma, dan pseudomyxoma peritonei (Schwart
inflammation
ed10.
Hal 2158) pericecal fluid
o Loculated
o Sensitifitas 55-96% dan spesifisitas 85-98%
CT Scanning
Anamnesis
o Primary signs : direct CT evidence of appendiceal
o Nyeri
perut
inflammation,
such as a distended appendix (>6 mm) and
periumbilical,
beberapa
Jam kemudian
( 4 8 jam ) nyeri
periappendiceal
fat infiltration.
an appendicolith
ke perut
bawah (gejala
klasik).
oberpindah
Secondary
signs kanan
: inflammation
adjacent
to the appendix
Bergerak
dan
batuk tambah
nyeri
included
abscess,
lymphadenopathy
(enlarged [>5 mm in
short dimension] and clustered [three or more] right lower
quadrant lymph nodes) , and cecal changes (thickening,
Standar pelayanan mass effect, arrowhead sign , and pericecal fat stranding)
o Sensitifitas 92-97% dan spesifisitas 85-94%

Pemeriksaan patologi anatomi harus dilakukan.

Gastrointestinal
o Perforasi ulkus peptikum.
o Perforasi intestinal.
o Ischemia Intestinal.
o Divertikulitis Meckels.
o Divertikulitis Colon.
o Ileitis Terminalis.
o Gastroenteritis.
Traktus Billiary/pankreas.
o Kolesistitis akut.
o Pankreatitis akut.
Traktus Urinarius.
o Batu Ureter.
o Pielonefritis akut.
Gynecologik
o Ruptur kista/ folikel ovarium.
o Torsio ovarium.
o Kehamilan ektopik / tuba.
o Salpingitis Akut.
Dinding Abdomen
o Hematoma m. rectus.
Supradiafragma.
o Pneumonia lobus inferior kanan.
Endokrin/metebolik
o Diabetik Ketoasidosis.
o Porphyria akut.
Sistim nervus
o Tabes Dorsalis.
o Herpes Zoster.

Bedah Digestif Indonesia

Perforasi 16-30%
Massa apendiks
o Proses walling off organ sekitar apendiks; omentun, usus
halus
o Biasanya keluhan lebih dari 2 hari
o Penanganan awal diberikan resusitasi cairan dan antibiotika
o Terapi konservatif dilanjutkan, bila secara klinis ada perbaikan
o Dilakukan operasi jika massa membesar atau tambah nyeri,
panas badan, takhikardi, leukositosis.
o Apendektomi interval 6 minggu.
o Jika tidak dilakukan apendektomi interval, terjadi rekurensi
10%.
Abses periapendiks
o Massa periapendiks dengan panas badan
o Dilakukan drainase abses percutan dengan tuntunan USG/CT
scan
o Jika dari awal , langsung dilakukan apendektomi ,akan
mengalami kesulitan
o Dilakukan apendektomi setelah drainase abses dengan
interval 6 minggu.
o Komplikasi akut lainnya abses pelvis, abses subphrenik, ileus
paralitik, septikemia
o Komplikasi lanjut terjadi adhesi sehingga menyebabkan ileus
obstruksi walaupun jarang
o Infeksi luka operasi pada apendektomi simpel <5% sedangkan

Baik, jika tidak ada komplikasi

Mukokel yang disebabkan kelainan jinak cukup dilakukan simpel


apendiktomi
Mukokel yang disebabkan keganasan :
Standar pelayanan
o Apendektomi : massa kurang 2 cm dan tidak mengenai
pangkal apendiks
o Hemikolektomi : massa lebih dari 2 cm atau massa sudah

Bedah Digestif Indonesia

Anda mungkin juga menyukai