Makalah
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
yang dibina oleh Bapak Paryono
Oleh :
Nama : .M. GUS ROIS HASAN MUBAROK
NIM : 140522506747
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Metode pembahasan
Metode pembahasan dilakukan dengan memakai suatu metode studi literature, yaitu
dengan mengumpulkan data-data dari berbagai macam buku yang berhubungan dengan
permasalahan serta dengan menggunakan metode pengambilan data-data di lapangan pada
saat melaksanakan pekerjaan kayu.
BAB II
URAIAN DASAR TEORI
misal : kusen pintu dan kusen jendela, daun pintu dan jendela dan kuda-kuda
d.
Dibawah ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengerjaan konstruksi kayu
antara lain :
a.
industri bangunan
b.
c.
alat-alat pengokoh
d.
e.
sambungan-sambungan kayu
f.
g.
finshing
Sebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna
kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
kurang homogen
b.
c.
mudah terbakar
d.
e.
f.
g.
h.
i.
kekuatan kayu tidak seragam walaupun dari jenis pohon yang sama
selalu 8 tahun
I
I
5 tahun
II
I
3 tahun
IV
Sangat
Sangat
pendek
pendek
Beberapa
Sangat
tahun
pendek
Pendek
lembab
b. hanya terbuka 20 tahun
terhadap angin dan iklim
15
10 tahun
tahun
Tak
Sangat
Beberapa
terbatas
lama
tahun
terhadap kelemasan
d. seperti c, tetapi Tak terbatas
Tak
Tak
20 tahun
20 tahun
terbatas
terbatas
Jarang
Agak
Sangat
Sangat
Tidak
cepat
Hampir
cepat
Cepat
cepat
Sangat
lembab
dan
dilindungi
dicat
Serangan
oleh Tidak
rayap
Serangan
bubuk kayu kering
oleh Tidak
tidak
cepat
Berat jenis
a. sangat berat
b. berat
0,75 0,90
c. agak berat
0,69 0,75
d. ringan
Kayu kelas I
Digunakan untuk kontruksi berat , kayu kelas I jarang digunakan karena harganya
sangat mahal
2.
Kayu kelas II
Digunakan untuk konstuksi berat atau dapat digunakan sebagai komponen bangunan ,
missal : kusen
3.
Kayu kelas IV
Kayu Jati
Warna coklat muda jika sudah lama terkena cahaya dan udara , warnanya menjadi
sawo matang.Banyak dipergunakan untuk perabot rumah tangga,dan pada bangunan rumah
seperti kusen ,daun pintu , jendela ,dinding ,lantai loteng, dan sebagainya.
b.
Kayu Merbabu
Warnanya coklat muda dan jika telah lama akan menjadi coklat tua.Banyak
dipergunakan untuk bangunan diluar dan atap karena kuat serta tahan terhadap
rayap,pengembangan dan penyusutan kecil.Karena tingginya kadar O2 paku atau baut
ataupun bahan yang terbuat dari besi yang berhubung dengan kayu tersebut .Kejelekan kayu
ini adalah mudalah terbakar.
c.Kayu Rasmala
Warnanya merah dan coklat kehitam-hitaman. Banyak digunakan untuk rangkap
atap , balak , loteng ,tiang-ting, dan lain sebagainya. Kayu ini tahan terhadap rayap dan jika
terlindung iklim tidak menyebabkan banyak perubahan kadar lengas tahan terhadap
bubuk.Kayu ini mengalami pengembangan dan penyusutan besar berlebi-lebih jika kadar
lengas cepat dan besar, maka dapat memilin, dan banyak tumbuh didaerah Jawa Barat dan
Sumatera.
d.Kayu Merawan
Warnanya coklat muda yang lama kelamaaan menjadi coklat tua.Banyak digunakan
untuk bangunan rumah dan perabotan dan banyak didapat di Sumatera dan Kalimantan.
e. Kayu Meranti
Tediri dari dua jenis yaitu meranti merah dan meranti putih.Kayu ini banyak
digunakan untuk kasau , reng , bangunan yang ringan , papan , cetakan beton , tiang papan
cetakan , dan lain-lain.
f. Kayu Kamfer
Berwarna kuning kemerah-merahan. Kayu ini tahan bubukan tetapi tidak tahan
rayap.Oleh karena itu bangunan ini hanya digunakan pada bangunan-bangunan bawah atap,
seperti rangka atap, balok loteng , papan loteng , dan sebagainya.
g. Kayu Zeungiing
Warnanya putih dan coklat muda. Kayunya agak lunak dan kembang susutnya sangat
besar namun agak tahan terhadap rayap. Banyak dipakai untuk bangunan sederhana dan baik
sekali untuk bangunan dengan konstruksi paku.
b.
sebagainya.
b. Finir (biasa)
a.
b.
c. Finir (lux)
a.
b.
d. Meubel
a.
b.
e. Lantai
a.
Persyaratan teknis : keras, mudah dipaku, cukup kuat, daya abrasi tinggi dan
tahan asam.
b.
b.
b.
h. Perkapalan
a.
Persyaratan teknis : kuat, liat, tidak mudah pecah, tahan binatang laut.
b.
Persyaratan teknis : serat lurus, teratur, keras, terkstur halus, tidak mudah
j. Moulding
a.
Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur lurus, mudah dikerjakan dan
dekoratif.
b.
k. Bekisting
a.
b.
10
tangensial
radial
penampang yang melintang lingkaran tumbuh dengan besar angka penyusutan antara
2,1 18 %.
c.
aksial
penampang dalam arah memanjang kayu dengan besar angka arah penyusutan antara
0,1 0,3 %.
Macam-macam cacat kayu setelah penggergajian akibat penyusutan :
a.
tepi/sisi kayu.
b.
melebar kayu.
d.
sepanjang serat kayu baik yang dipermukaan kayu maupun di ujung-ujung kayu.
f.
Pecah ujung (end split) yaitu pecah yang mulai dari ujung hingga menjalar
sepanjang pohon.
Macam-macam cacat alami dari pohon :
a.
mata kayu sehat yaitu mata kayu yang tidak busuk, penampang keras, tumbuh
kokoh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap dengan kayu sekitarnya.
11
b.
Mata kayu lepas yaitu mata kayu ayng tidak dapat tumbuh rapat, biasanya
pada proses penggergajian mata kayu mudah lepas dan tidak ada gejala busuk.
c.
Mata kayu busuk yaitu mata kayu yang biasanya bergerombol pada bagian-
bagian kayu yang lunak atau rapuh berlainan dengan bagian-bagian kayu sekitarnya.
d.
Hati rapuh yaitu cacat kayu yang dapat terjadi karena daya tahan yang patah
kemudian patahan ini membusuk dan menjalar terus masuk ke dalam hati.
e.
Serangga perusak kayu yaitu cacat kayu yang terjadi oleh binatang perusak
Cacat kayu gubal yaitu cacat kayu yang terjadi bila pada saat penebangan
belum cukup umur kemudian dalam jangka waktu yang lama sedang kulitnya tidak dikupas.
Cacat-cacat kayu tersebut dapat mengakibatkan adanya perlemahan pada kayu. Untuk
mengatasi perlemahan tersebut ada beberapa cara yaitu :
a.
Mudah terbakar diatasi dengan diberi pelapis seperti cat dan penyimpanannya
c.
Mudah lapuk karena serangga diatasi dengan merendam dlam suatu bahan
e.
Tidak tahan terhadap cuaca diatasi dengan menghindari tempat terbuka yang
kayu.
terlindungi dari panas dan hujan serta penumpukan yang sesuai dnegan ketentuan dan syaratsyaratnya.
II.3.4. Penyimpanan dan pengawetan kayu
Kayu mempunyai keawetan tinggi bila dapat mempunyai umur yang lama.
Adapun faktor perusak kayu dapat digolongkan menjadi dua penyebab yaitu :
1. penyebab non makhluk hidup
a.
b.
12
a.
b.
serangga
c.
binatang laut
tempat harus datar dan rata yang bebas dari genangan air
b.
c.
d.
untuk papankering ganjalan boleh dipasang setiap delapan lapis dan maksimal
3 meter.
e.
f.
g.
Antara kayu yang satu dengan kayu yang lain harus diberi jarak lebih kurang
2-5 cm.
Cara penumpukan kayu :
a.
c.
penumpukan sejajar
d.
penumpukan persegi
e.
penumpukan bersilang
f.
penumpukan segitiga
Kering
Tempat pelaksanaan kerja kayu diutamakan tempat yang kering apabila tempat
pelaksanaan lembab atau basah bukan tak mungkin dapat menyebabkan dan mempengaruhi
bahan yang akan dikerjakan.
13
b.
Di atap
Tempat pelaksanaan juga diusahakan untuk memiliki atap agar bahan-bahan dan
peralatan yang akan digunakan dapat terjaga dari berbagai kondisi cuaca.
c.
Sumber listrik
Sumber listrik harus sangat diperlukan terutama untuk menjalankan alat-alat yang
berhubungan listrik.
d.
Dalam suatu lokasi kerja harus ada kotak k3 yang dalam hal ini sangat penting
mengingat bila terjadi suatu kecelakaan.
e.
Penerangan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sehingga hasil pekerjaan kita
rapi dan baik.
f.
Dalam lokasi kerja diperlukan udara yang cukup sehingga orang-orang yang bekerja
di dalam ruangan tidak sukar atau sesak bernafas sehingga dapst bekerja dengan lancar.
g.
Tempat kita bekerja diusahakan untuk tidak mengeluarkan suara bising yang dapat
mengganggu lingkungan sekitar.
h.
penyedot debu
Alat ini sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga udara di dalam ruangan tempat
kita bekerja selalu bersih dan tidak mengganggu pernafasan.
14
PERALATAN-PERALATAN
KERJA KAYU
A. Kerja Kayu Menggunakan Alat-alat Tangan
1.
GERGAJI
1.1.
Gergaji tangan
Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong kayu dalamukuran dan
bentuk yang dikehendaki.Gergaji tangan terdiri dari daun baja dengan barisan gigi yang telah
dikikir.Daunnya dijepit pada pegangan kayu dengan perentaraan baut.
Proses pengergajian pada suatu gergaji yang baik adalah didasarkan pada kerataan
dan ketajaman gigignya, yang bekerja merupakan sebagai pahat-pahat kecil.Serpih / tatal
gerhaji akan dibuang deng sendirinya searah dorongan gergaji oleh takikan gigi-gigi gergaji.
Garis gigi adalah garis sepanjang mata gigi dan panjang gergaji adalah sepanjang
gigi-gigi grgaji tersebut.
Gergaji tangan terdiri dari dari 2 macam yaitu:
a.
gergaji belah
adalah gergaji yang digunakan untuk mengergaji kayu sejajar dengn arah serat
kayu.Pengergajiaan harus didorong menjauh , untuk ini hanya dorongan kedepan saja yang
ditekan sedang untuk tarikan gergaji cukup digeserkan saja.Gunakanlah sepanjang mungkin
gergaji.Untuk membelah kayu sudut pengergajian yang tepat adalah 600 terhadap kayu
untuk mendapatkan hasil pembelahan
Bentuk gigi
Gigi-gigi gegaji belah dikuak secara berselang-seling, yang berarti bahwa pucukpucuk gigi berselang-seling terbengkok kesatu pihak dan pihak lain.Gigi-gigi gergaji belah
dikikir tegak lurus pada daunnya sehinggga gigi-gigi tersebut berlaku seperti pahat-pahat
kecil,yang mengetam dasar alurnya.Lebar dari takik gergajian harus kira-kira 1,5 x tebal daun
dan untuk mengergaji kayu basah 2x tebal kayu.Maka dengan kekuatan gig-giginya akan
15
tercegah gergaji terjepit ditakik ( potongan terbuat oleh gergajinya ).Kejadian ini terutama
terjadi bila daunnya menjadi panas oleh gesekan.
Gergaji belah mempunyai gerigi dengan sebutan lerengan muka positif.
Lerengan muka berarti : lereng dari muka gigi gergaji diukur dari garis tegak lurus
kegaris pucuk-pucuk gigi gergaji.Untuk gergaji tangan biasanya sudut giginya 60 0 .Bentuk
giginya bermacam-macam,ada membentuk sudut 800,900,1000.Kedalaman giginya juga
berbeda-beda ukurannya, ada yang 4,3 dan 2 mm.
b.
Gegaji potong
adalah gegaji yang digunakan untuk mengergaji melintang / tegak lurus arah serat
kayu.Untuk mendapatkan aksi pemotongan , gergaji harus didorong menjauh.Proses
pemotongannya jenis gigi gergaji ini bisa memotong (memakan) dalam arah bolakbalik.Posisi pengergajiaan memotong yang baik adalah membentuk sudut 45 0. Gigi-gigi
gergaji potong dikuak untuk menghindari jepitan dalam pengergajiaan.Lebar dari takikgergajian kira-kira 1,5 x tebal daun.Ujung gigi-giginya membentuk pucuk-pucuk yang tajam
(runcing),yang berfungsi menggurat/memotong serat-serat kayu.
Cara mempergunakan gergaji tangan :
1.
3.
letaknya pada lukisan garis dengan bantuan ibu jari tangan kiri.
4.
Posisi badan yang baik ialah berdiri dengan kaki kiri didepan dan kaki kanan
dibelakang .posisi tangan yang memegang gegaji harus bebas dari badan.
5.
1.2. Gergaji Punggung
Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian atasnya atau
punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun gergaji cukup kaku. Gergaji
punggung sering digunakan pada pekerjaan kayu yang kecil-kecil dan yang halus-halus,
misalnya pada pembuatan purus, membuat serongan 45 derajat terutama pada pembuatan
mebel.
1.3.
16
Di dalam praktek kerja kayu gergaji tarik dan bentang adalah alat untuk memotong
dan membelah kayu, terutama mengiris kayu dolok dan besar menjadi balok-balok atau
papan-papan yang dikehendaki.
Gergaji semacam ini terdiri dari sebilah daun gergaji dari baja, yang satu bagian
sisinya bergigi tajam. Gergaji tarik banyak digunakan pada penebangan pohon, memotong
kayu yang besar-besar, dan pemotongan dolok-dolok dan balok yang besar, sedangkan
gergaji bentang banyak digunakan untuk membelah dolok-solok atau balok yang besar dan
pekerjaan mengiris kayu yang lebar-lebar untuk papan
Gergaji bentang ukuran kecil digunakan untuk membelah dan memotong kayu yang
berukuaran kecil-kecil dan pada pekerjaan membuat sambungn purus daun pintu/jendela.
1.4
Gergaji gerek
Yang dimaksud dengan gergaji gerek pada umumnya adalah untuk menggerek kayu
yang berbentuk sisi lengkung dan cekung atau berbentuk lingkaran, tidak tebatas tipis dan
tebalnya kayu yang dikerjakan maupun jenis kayu papan atau jenis triplex. Punggung daun
gergaji derek lebih tipis dari pada gigi-giginya dalam bentuk tirus ke arah tebalnya. Adapun
gunanya yaitu untuk menggergaji sisi kayu yang lengkung dan cekung seperti pada pekerjaan
membuat kaki kursi/meja antik dan memotong garis lubang bulat dengan garis tengah ukuran
besar, seperti pada pekerjaan membuat lubang peti pengeras suara.
2.
KETAM
Ketam panjang
17
Alat ini berguna untuk menetam kayu yang panjang-panjang supaya permukaan
kayu itu menjadi lebih kurus.
2.4.
Ketam sponing
Ketam pinggir
Ketam pinggir sebaliknya dari ketam sponing. Ketam pinggir tidak mempunyai
pengatur ukuran, dan termasuk golongan ketam lepas. Ketam berfungsi sebagai alat untuk
membersihkan/menghaluskan hasil pengetaman sponing yang masih kasar/kurang sempurna.
2.6.
Ketam cekung digunakan untuk mengetam sisi sudut dan bidang permukaan menjadi
bundar atau cembung kebalaikan dari mata ketamnya. Ketam cembung digunakan untuk
mengetam sisi sudut dan bidang permukaan kayu menjadi cekung.
2.7.
Ketam alur/bajak
Ketam alur/bajak tetap tidak mempunyai pengatur lebar , sedangakn ketam alur dapa
diatur mempunyai pengatur lebar dan dalamnya pengetaman.
2.8.
Ketam pipi
Ketam pipi digunakan untuk pekerjana mengetam pipi papan panil yang dimiringkan
dalam istilah lain untuk mengetam Bossing dimana ketam ini dapat memotong urat kayu
dengan adanya pisau muka befungsi sebagai pemotong urat kayu.
2.9 ketam les
Ketam ini disebut pula ketam profil termasuk dalam golongan ketam yang bersifat
tetap. Ketam digunakan untuk membentuk bidang sudut permukaan kayu sesuai dengan
bentuk les atau profil.
2.10
18
Ketam ini digunakan untuk mengetam bulat panjang, sisi lengkung dan sisi cekung
baik yang buntu ataupun langsung.
2.12. Ketam dasar
Ketam ini digunakan untuk pekerjaan membersihkan/menghaluskan lubang alur
melintang, cowakan tembus dan buntu, cowakan liku-liku (zigzag).
2.13. Ketam gigi
Ketam ini digunakan untuk mengikis permukaan kayu yang berurat/berserat bolakbalik. Juga unutk mengetam sisi permukaan yang akan disambungkan dengan jalan
direkat/dilem, agar dapat lebih meresap ke dalam kayu dan sambungan akan menjadi rapat
dan kuat.
3.
PAHAT
Pahat ialah suatu alat untuk memotong serat kayu. Berdasarkan pekerjaan
pemotongan yang bermacam-macam, maka dibuatlah bentuk-bentuk pahat-pahat yang
disesuikan dengan pekerjaan tersebut antara lain :
3.1. Pahat tusuk
-
sudut penajaman dari 30 hingga 35 derajat atau dapat juga dengan ketentuan
sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga supaya sudut
ukuran pahat tusuk pada sisi lebarnya mulai dari 1/8 hingga 5/8 dengan
kenaikan masing-masing 1/8 dan dari sampai dengan 2 dengan kenaikan masingmasing
3.2. Pahat Lubang
-
19
sudut mata pahat lubang sama dengan pahat tusuk yaitu 30 derajat sampai
dengan 35 derajat.
-
pahat lubang berpunggung dan pahat lubang besar, dangkal seperti pekerjaan
Pahat kuku
guna dari pahat kuku cekung ialah untuk memahat tusuk sisi yang berbentuk
cekung.
-
Pahat engsel
bersayap
-
bentuk pahat engsel ini mempunyai tiga punggung yang menonjol, sehingga
Penggerek (Bor)
terdapat sebuah pisau gerek yang mengeluarkan sisa kayu yang digerek.
garis tengah batang gurdi lebih kecil daripada garis tengah badan bagian
pisau
muka
lebih
rendah
daripada
pisau
gerek,
untuk
mempercepat/melancarkan pengeboran.
20
dilengkapi pisau muka sebagai pemotongan urat dan serat kayu yang
terpotong.
-
terdapat pula pisau gerak yang berfungsi pengeruk sisa kayu yang digerakkan.
4.3.
terdapat dua buah pisau muka guna memotong urat dan serat kayu.
diameter batang dari atas samai yang paling bawah sama agar hasil
pisau muka letaknya lebih rendah dari pisau gerek berfungsi sebagai
mempunyai dua buah isau gerek gunanya ntuk mengeruk kayu yang digerek.
pisau muka letaknya selalu lebih rendah dari pada pisau gerek, gunanya untuk
mempercepat pengeboran.
4.4.
Penggerek sendok
tidak mempunai pusat oleh sebab itu agak sukar juga dalam menentukan suatu
4.5.
Penggerek lilit
pengerek ini digunakan untuk membuat lubang pada tempat ayng kecil.
21
mempunyai sebuah pusat sehingga mudah ditempatkan pada suatu titik yang
diingikan.
-
sisa kayu hasil penggerek dengan mudah terbawa ke atas, karena mempunyai
mengasah bor ini dapat dikerjakan pada sisi bagian dalam ataupun pada sisi
Penggerek sekerup
yang dikehendaki.
-
penggerek.
-
4.7.
Penggerek benam
guna menempatkan kepala sekrup sehingga terbenam dan rata pada permukaan kayu.
-
4.8.Tangkai penggerek
4.8.a. Penggerek langsung
-
Kepala dan tangannya dibuat dari kayu yang kenyal dan padat. Tangaki dan
Pada bagian bawahnya dari tangkai, terdapat alat penjepit penggerek yaitu
sebuah chuck yang bagian dalamnya dilengkapi dengan sebuah tabung sekrup yang disebut
rahang/raw.
-
22
Untuk membuat lubang yang tegak lurus. Tangkai penggerek diputar dalam
posisi yang tegak lurus terhadap bidang kayu yang akan dibor dengan menggunakan sikusiku.
4.8.b. Tangkai penggerek berderik
-
langsung.
-
Penggerek dapat diutar ke kanan dan ke kiri dengan memutar pegengan bolak-
balik.
4.8.d. Tangkai penggerek roda gigi
Keistimewaan penggerek ini mempunyai batang yang berpenampang bulat dengan
lilitan pada bagian bawahnya berdiameter sama dengan batangnya dan mempunyai satu titik
pusat. Penggerek ini disebut juga Twist Drill.
B. Alat-alat bantu
1.
Siku
Ada bermacam-macam jenis siku yaitu :
23
Gunanya untuk menarik garis lukisan pada bidang atas kayu pekerjaan dalam bentuk
garis miring. Juga untuk alat pemeriksaan suatu pengetaman yang dibaut miring tehadap
bidang tegak.
1.3. Siku goyang
Guna dari siku goyang ini untuk menarik garis lukisan pada bidang permukaan kayu
pekerjaan dalam bentuk garis sudut 0 hingga 180 derajat.
1.3. Siku rangka
Siku rangka disebut juga framing square. Seluruh bagian dibuat dari baja berbentuk
plat/rata seluruh bidangnya, dengan sudut siku yang tidak dapat diubah-ubah. Digunakan
untuk menarik garis lukisan tegak terhadap kayu pekerjaan yang berdiri menyudut seperti
tangga lurus, kuda-kuda konstruksi papan.
2.
Meteran
Terbuat dari baja tipis yang panjangnya 30 cm, pada kedua sisinya terdapat satuan
pengukuran dalam cm, inci. Meteran ini digunakan untuk pekerjaan yang kecil dan ringan.
2.2.
Meteran lipat
Suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 @ 8 lipatan, pada umumnya terbuat dari
kayu tipis dilengkapi dengan lipatan engsel dari abaj atau kuningan, panjangnya 1 @ 2 meter.
Digunakan untuk pengukuran yang agak panjang dan besar dari dolok kayu yang akan
dikerjakan.
2.3. Meteran gulung/rol meter
Seluruh bagian terbuat dari baja atau plastik, di dalam rumahnya terdapat pegas
sehingga pita meter dapat ditarik dan menggulung kembali secara otomatis. Panjangnya 2 @
5 meter. Digunakan untuk ukuran dari segala pekerjaan.
3.
Potlot tukang kayu bentuknya dibuat lain dari potlot menulis biasa. Bentuk
penampang potlot ini berbentuk bulat telur, termasuk dalam golongan potlot keras.
Digunakan untuk menggambar/melukis garis konstruksi di atas bidang permukaan kayu.
24
Cara meruncingkannya ialah seperti bentuk pahat, sehingga menggaris dalam satu kali
menarik. Adaapun kraspen terbuat dari kawat baja keras daam bentuk runcing tirus dan diberi
tangkai pemegang dari kayu. Kraspen digunakan untuk menetapkan garsi lukis agar hasil
pekerjaan tepat.
4.
Palu
Palu kayu
Terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan untuk kepala dan tangkainya
harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal sehingga sukar untuk dapat belah . palu kayu
digunakan untuk memukul benda kerja dari kayu
4.2.
Palu Besi
Menurut bentuknya terdapat dua jenis yaitu :Palu pantak dan palu kuku atau disebut
palu kaki kambing.
5.
Perusut
Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi bidang kayu
memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat melukis dua garis sejajar
sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan, seperti menarik garis sponing dengan
perusut tunggal sedang lebar lubang sambungan dengan perusut kembar
6.
Kakatua
Kakatua digunakan untuk mencabut paku-paku, digunakan untuk memotong kawatkawat asal giginya dalam keadaan tajam.
7.
Obeng
Obeng tetap
Obeng tetap adalah obeng yang bersifat tetap tidak dapat diubah.
7.2.
25
Bentuk obeng macam ini tidak diberi pegangan seperti obeng tetap, tetapi di atas
badannya terdapat kepala untuk dapat dimasukkan ke dalam chuck yang terdapat pada
tangkai penggerek.
7.3.
Obeng derik
Obeng derik dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri dengan cara memindahkan sebuah
palng yang terdapat di bagian bawah pegangan dan dipasang pada sebuah tabung pengatur
arah putaran sehingga tidak perlu lagi mengalihkan tangan dari pegangan.
7.4.Obeng incar/spiral
Badan obeng tidak berkepala seperti obeng tangkai penggerek tetapi bulat panjang
dan bagian atasnya dieri cowakan pengunci antar obeng dengan chuck
7.5.Obeng kembang/istimewa
Keistimewaan dari obeng macam ini ialah terletak dari bentuk matanya. Obeng ini
matanya dibuat semata-mata hanya mempunyai alur silang, sehingga waktu obeng diputar
tidak akan terpeleset/tergelincir dari alur sekrupnya.
8. Baja pengikis
Ialah sepotong plat baja tipis yang dibuat dari bakas daun gergaji. Digunakan untuk
mengikis bidang permukaan kayu yang keras dan serat-serat kayu bolak-balik atau banyak
mata yang sulit untuk dikerjakan dengan ketam biasa.
9.Unting-unting
Terdiri dari sebuah batu unting-unting dari baja/kuningan yang berpenampang bulat,
dan sebuah klos kayu yang dihubungkan dengan benang yang dilekatkan pada unting-unting
melalui lubang yang digerek pada asnya hingga benang itu menembus ke dalam lubang klos
yang dibuat searah dengan lubang unting-unting. Gunanya untuk mengukur/memeriksa tegak
lurusnya suatu pekerjaan yang perlu ditegakkan, seperti mengukur atau memeriksa lurus
berdirinya dinding tembok dan sebagainya.
10. Jangka
Dalam menukang kayu ada 4 macam jangka yaitu :
10.1. Jangka tusuk
26
Dibuat dari baja dan pada salah satu kakinya dipasang pensil. Gunanya untuk melukis
lingkaran-lingkaran kecil dan dpat pula digunakan untuk memindahkan ukuran pada bidang
permukaan kayu pekerjaan.
10.2. Jangka antara/jangka siar
Kedua kakinya dihubungkan dengan pegas berbentuk pita. Gunanya untuk
memindahkan ukuran kayu yang telah ditentukan semula pada kayu pekerjaan.
10.3. Jangka luar
Disebut pula jangka bengkok, jangka macam ini semata-mata digunakan untuk
mengukur kayu yang berbentuk silinder.
10.4. Jangka dalam
Jangka dalam ini sebagai alat untuk mengukur lubang.
11. Kikir kayu
Kegunaannya yaitu untuk mengikir benda-benda pekerjaan yang sulit diketam
ataupun dipahat sehubungan dengan terdapatnya serat-serat kayu yang bolak-balik atau pada
bidang permukaan kayu yang terdapat mata kayu. Alat yang lebih baik dari kikir kayu ialah
ketam parud.
12. Penjepit atau klem
Ada 2 macam bentuk klem yaitu :
1. Penjepit panjang
Berukuran dari sampai 2 m panjangnya. Blok penahan dapat digeser-geser
dengan dipaksa oleh sepotong besi bulat ke dalam lubang-lubang yang terdapat pada batang
penjepit panjang sedang blok penjepit didorong oleh uliran yang dipasang pada kepala
penjepit dengan diputar menggunakan tangkai pemutar. Alat ini digunakan untuk merapatkan
suatu sambungan kayu yang lebarnya lebih dari 1 m samapai dengan 2 m.
2. Penjepit berbentuk f dan c
Keduanya berfungsi sama sebagai alat penjepit dalam jaraj pendek atau sambungan
sambungan pendek terdiri dari blok penahan tetap dan blok penjepit yang dapat diatur
melalui batang ulir yang dihubungkan dengan tangkai pemutar.
13. Alat pembenam
27
Pembenam adalah sepotong baja berpenampang bulat yang pada bagian atasnya
terdapat kepala, dan pada bagian bawah dibentuk tirus dengan ujung bawahnya diberi sebuah
lekuk kecil sebagai rumah kepala kayu, sedang pada bagian batangnya dikasarkan supaya
tidak licin waktu digunakan.
C. ALAT-ALAT MESIN KAYU
1. Mesin Gergaji Bundar Berlengan (Radial Arm Saw)
Mesin gergaji bundar berlengan ialah mesin gergaji bundar yang daun gergajinya
dapat digerakkan di atas meja sepanjang lengan. Lengan dipasang pada tiang (column) yang
dapat berputar 180 derajat dan naik turun.
Mesin ini digunakan untuk memotong tegak atau miring, juga bisa digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan :
a.
b.
c.
d.
Membuat sponing.
e.
Membuat purus.
f.
Konstruksi :
Terdiri dari bagian-bagian
-
rangka penggantung
lengan-lengan
ukuran mesin ialah jarak terjauh dari pengantar terhadap daun gergaji
28
b.
c.
Pekerjaan lain-lain :
a.
b.
c.
d.
e.
membuat tirus
f.
membuat purus
g.
membuat cekung
Konstruksi :
-
rangka badan
meja
Perlengkapan :
-
Ukuran :
29
ditentukan dengan maksimum garis tengah daun gergaji yang dapat dipasang
Pekerjaan-pekerjaan lain :
a.
mengetam miring
b.
mengetam sponing/les
c.
mengetam tirus
d.
mengetam cowakan
e.
Konstruksi :
-
rangka badan
sumbu ketam
motor
Perlengkapan
-
pengantar
tudung pengaman
rangka badan
30
rol penggerak
batang penekan
motor
Perlengkapan :
-
tudung pengaman
skala pemakanan/pengetaman
Ukuran :
Maksimum lebar, sama dengan lebar meja/panjang sumbu pisau. Maksimum panjang
yang boleh diketam jarak antara as ke as pada meja. Adapun minimum tebal kayu yang boleh
diketam tidak menentukan ukuran mesin, dan tebal minimum kayu yang boleh diketam sama
dengan tinggi profil meja ditambah dengan 5 mm (bila tidak menggunakan alas).
5. Mesin Gergaji Pita (band saw)
Gunanya :
Penggunaan mesin gergaji pita biasanya tergantung pada besar kecilnya mesin itu
sendiri.
Di pabrik atau industri-industri bahan bangunan yang mengerjakan balok-balok besar
menggunakan mesin gergaji pita untuk membelah untuk ukuran mesin yang besar.
Di sekolah (bengkel sekolah) menggunakn mesin gergaji pita ukuran sedang untuk
memotong lengkungan-lengkungan atau untuk membelah.
Pada industri ringan umumnya menggunakan mesin gergaji pita ukuran kecil untuk
memotong bentuk yang tidak beraturan/berliku-liku.
Konstruksi :
-
rangka
31
meja mesin
motor
Perlengkapan :
-
pengantar pemotong
pengantar pembelah
Ukuran :
Ukuran mesin ditentukan oleh :
-
diameter roda-roda
maksimum naik pengantar daun gergaji bagina yang paling bawah terhadap
meja mesin.
6. Mesin bor tekan (Hollow chisel mortiser)
Gunanya :
1.
2.
3.
Mengamplas.
4.
Menggerinda.
5.
Konstruksi :
-
motor
Perlengkapan :
-
32
2.
3.
4.
Konstruksi :
-
kepala lepas untuk memasang sumbu mati dan senter mati dapat digerakkan
sepanjang alas
-
kepala tetap berada sebelah kiri dari alas untuk tempat sumbu hidup
8. Mesin Pembentuk
Pekerjaan yang biasa dilakukan pada mesin ini yaitu membentuk profil, alur,lidah
sponing dan sebagainya.
Konstruksi :
-
meja mesin yang bagian tengah mempunyai lubang tempat keluar sumbu
sumbu yang terdiri dari pemegang atau joke yang bersatu dengan pulinya
penghantar
pisau
ring pengaman
33
9. Mesin router
Gunanya :
Membuat sponing
Membuat profil
Membuat alur
Membuat cowakan
Membuat sambungan ekor burung
Konstruksi :
-
pisau
penghantar yang mempunyai satu ujung lurus dan satu ujung lagi lengkung
acuan
D. Sambungan-sambungan kayu
Macam-macam sambungan kayu :
1.
2.
3.
4.
Paku
2.
Sekrup
3.
34
4.
Lem
5.
Alat pengokoh modern antara lain : cincin, papan paku, dowel dan lain-lain
2.
jika kayu keras, kayu tersebut dibor sebesar a dengan dalam c lalu dibor
Untuk lem kuning digunakan pengencer thinner lalu dioleskan seluruhnya dan
ditunggu sampai kering kemudian ditempelkan dengan kayu yang telah dioleskan dan
langsung dipress dengan menggunakan klem.
2.
Untuk lem putih digunakan pengencer air bening lalu dioleskan seluruhnya
kemudian ditempelkan dengan kayu yang telah dioleskan dan langsung dipress dengan
menggunakan klem.
E. Finishing
Tujuan dari finishing yaitu :
a. Memperindah pekerjaan
b. Melindungi benda kerja terhadap benda cair, cuaca dan sinar.
c. Menarik perhatian bagi yang melihatnya.
Tuntutan hasil finishing yang harus dipenuhi antara lain :
a. Tahan terhadap alkohol, air dan asam.
b. Tahan terhadap goresan.
c. Tahan sinar
d. Tahan panas.
35
Pemberian warna
Pengertian pemberian warna pada kayu ialah mewarnai benda kerja sesuai
dengna warna yang diinginkan.
Hasil pewarnaan pada kayu dibagi dua macam :
36
a. Positif : bahwa gelaaap atau terangnya struktur kayu berlawanan yang telah
diwarnai tetap sama dengan aslinya.
b. Negatif : bahwa terangnya struktur kayu berlawanan dengan aslinya.
Bahan-bahan finishing :
a. Bahan dasar : cellulosa, getah tumbuh-tumbuhan dan bahan finishing.
b. Bahan pencair : thinner, afduner, spritus
c. Bahan tambahan : untuk menimbulkan reaksi buram, pelunak sehingga lapisan
finishing elastis dan itdak mudah pecah-pecah.
d. Bahan sealer : untuk mempermudah pengamplasan zat warna.
e. Bahan pengeras
Macam-macam bahan finishing :
a. cat
bahan pencair afdunner/terpentin. Bertujuan untuk memberikan warna pada
permukaan kayu disamping berfungsi melindungi permukaan kayu dari air dan serangga.
b. tek oli
bertujuan untuk menonjolkan serat-serat kayu supaya lebih hidup. tek oil ini biasanya
digunakan untuk pekerjaan yang sederhana.
c. cat ducco
bahan pencair thinner, sulit dilakukan dengan kuas maka sebaiknya dengan cara
disemprot karena proses pengeringannya lebih cepat.
d. Pelitur
Bahan dasarnya menggunakan bahan cair spritus dengan perbandingan satu ons
politur dengan satu liter spritus. Politur tidak tahan panbas aapi dan lakohol.
e. vernis
bahan dasarnya dari getah dengan menggunakan bahan pencair, afduner. Biasanya
digunakan untuk pekerjaan yang sederhana. Vernis tidak tahan terhadap air, panas dan
alkohol.
f. vernis ducco
Bahan dasarnya sama dengan vernis tapi menggunakaan bahan pencair thinner, jenis
ini digunakan untuk finishing pori-pori terbuka, hampir menyerupai melamic.
37
g. Melamic
Bahan dasar dari melamic alkayd dengan bahan pencair thinner, warnanya transfaran,
sifatnya buram kilap. Melamic ini terdiri dari beberapa komponen yaitu :
a.
permukaan yang akan difinishing rata. Wood filler ini harus dicampur dengan additive
dengan perbandingan 9 : 1.
b.
Sanding sealer yang berfungsi sebagai memberi daya lekat yang lebih baik
pada permukaan kayu dengan bahan finishing berikutnya dan juga mengikat wood filler.
Pencampuran sebaiknya dilakukan sekitar - 1 jam sebelum digunakan reaksi pencampuran
menjadi rata.
c.
Clear dan matt clear befungsi sebagai untuk mendapatkan permukaan yang
rata, halus danlicin serta mengkilap atau buram. Melamic sebelum dipakai dicampur dahulu
dengan hardener dengan menggunakan perbandingan 9 : 1.
Proses pengerjaan :
a. Politur
6.
penguasaan permukaan
7.
8.
diamplas
9.
10.
11.
12.
pelapisan akhir
13.
mencerahkan
14.
di kit
b. Vernis
1.
penguasaan permukaan
2.
c. tek oil
1.
penguasaan permukaan
2.
38
3.
penguasaan permukaan
2.
cat dasar
3.
amplas
4.
plamir
5.
amplas basah
e. cat ducco
1.
penguasaan permukaan
2.
cat dasar
3.
diamplas
4.
plamir
5.
amplas basah
6.
cat ducco
f. melamic
1.
finishing dengan wood filler harus rata dan halus kemudian wood filler atau
39
40
BAB III
Job I
Judul
: MEMBUAT LEMARI
TUJUAN PRAKTEK
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek membuat lemari mahasiswa diharapkan
dapat :
1.
perawatannya berikut aturan keselamtan kerja dari mesin mesin kerja kayu, dengan benar
untuk mesin gegaji bundar berlengan, mesin gergaji bundar, mesin ketam perata, mesin
ketam penebal, mesin pahat, mesin moulder serta mesin router.
2.
Membuat bagian atau rangka lemari sesuai gambar dengan tahapan yang
2.
3.
4.
5.
6.
Mesin moulder
7.
Mesin router
8.
9.
10.
11.
Gergaji punggung
12.
Ketam block
41
2.
3.
Paku ukuran 1
4.
kaca bening 3 mm
5.
lem kayu
6.
7.
sending sealer
8.
wood filler
9.
wood stain
10.
thinner
11.
hardener
12.
KESELAMATAN KERJA
1.
2.
Pakailah selalu alat alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan
3.
Pastikan peralatan yang akan didunakan selalu dalam keadaan baik dan dan
siap pakai
4.
Kontrol bahan yang akan dipakai dan pastikan bebas dari benda yang akan
6.
tentukan
2.
42
3.
Siapkan bahan yang akan digunakan, pilih ukuran dan kondisi bahan yang
4.
5.
sesuai.
Ketam kedua sisi tebal dan lebar kayu hingga lurus, rata dan siku tipis tipis
Ketam sisi tebal dan lebar lainnya dengan mesin penebal hingga mencapai
Membentuk ambang dan tiang lemari sesuai dengan bentuk dan jumlah yang
diinginkan:
o
Membentuk purus / pen dengan mesin gergaji bundar / mesin gergaji bundar
berlengan
o
9.
Setel tiap sambungan dengan teliti dan hati hati ( harus siku, rata,rapat, dan
10.
Jika ada yang kurang tepat, dibetulkan dahulu dengan teliti ( menggunakan
rapi )
peralatan manual )
11.
Rakit semua komponen yang sudah siap dengan benar, teliti hingga menjadi
Lem tiap sambungan rangka lemari dengan menggunakan lem kayu, lalu klem
14.
Amplas bagian bagian rangka lemari dengan amplas no. 100 dan 200 hingga
Potong multipleks sesuai ukuran yang telah ditentukan untuk membuat bagian
Rakit semua komponen bagian rak dan dinding lemari yang telah siap dengan
43
17.
Amplas permukaan multipleks dengan amplas no. 100 dan 200 hingga halus
dan licin
18.
Potong kaca sesuai ukuran yang telah di tentukan untuk membuat bagian pintu
19.
20.
lalu amplas bagian pintu lemari menggunakan amplas no 100 dan 200 hingga
lemari
22.
24.
amplas benda kerja dengan halus dan bersih dengan menggunakan amplas no.
25.
26.
tunggu hingga kering sempurna dan amplas hingga halus, dan kelihatan serat-
400
tunggu hingga kering lalu semprotkan sending sealer yang sudah dicampur
tunggu hingga kering sempurna dan amplas hingga halus seperti kaca
30.
Semprot melamic yang sudah dicampur thinner 40% dan 10% hardener, dua
44
BAB IV
PENUTUP
IV.1. KESIMPULAN
a.
Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih efisien.
e.
Dalam menjalankan mesin kerja batu tidak boleh lepas dari ketelitian dan
baik, rapi, teliti, serta sesuai dengan langkah-langkah kerja yang ditentukan.
e.
instruktur.
45