Anda di halaman 1dari 9

EARNED VALUE ANALYSIS TERHADAP WAKTU

PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG


(Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung C Fakultas MIPA UNS)
Hendra Galih Prastyono
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Jalan. Ir. Sutami no.36 A Surakarta Jawa Tengah
Telp : +62 271 646994, 646761, 646624
Fax : +62 271 46655
website : www.uns.ac.id

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010

ABSTRAK
Hendra Galih Prastyono, 2009. Earned Value Analysis terhadap Waktu pada
Proyek Pembangunan Gedung (Studi kasus Proyek Pembangunan Gedung C
Fakultas MIPA UNS). Skripsi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Seiring dengan perkembangan industri konstruksi di Indonesia yang sangat maju, pembangunan
sarana fisik perlu suatu pengelolaan yang serius, mengingat semakin besarnya ukuran proyek dan
semakin kompleksnya ketergantungan antara satu bagian pekerjaan dengan pekerjaan yang lain dalam
satu proyek untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Dalam pelaksanaan suatu proyek bisa mengalami keterlambatan, percepatan, ataupun tepat waktu
sesuai jadwal rencana proyek.Dalam Konsep Nilai Hasil (Earned Value Analysis) akan dikaji untuk
meramalkan apakah waktu penyelesaian proyek sesuai dengan rencana awal jadwal proyek
dalam setiap periode pelaporan.
Metode ini memberikan informasi Varian Jadwal (Schedule Varians) dan Indek Kinerja Jadwal
(Schedule Performance Index).Pada Proyek Pembangunan Gedung C Fakultas MIPA tahap I UNS,
selama pelaksanaan proyek dari minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-19 terjadi deviasi antara
rencana jadwal proyek dengan pelaksanaan proyek, dan pada minggu ke-20 proyeksi waktu
penyelesaian proyek sesuai dengan rencana awal proyek (time schedule) yaitu selama 150 hari.
Kata kunci : EVA, Pengendalian Waktu, Time Schedule, Schedule Performance
Index

Latar Belakang
Dewasa ini pembangunan sarana fisik di
Indonesia semakin pesat seiring dengan
digalakkannya modernisasi oleh
pemerintah dengan tujuan menyongsong
era globalisasi. Dalam manajemen
konstruksi, perencanaan, pelaksanaan
serta pengendalian dari
industri jasa konstruksi dapat diatur
sesuai dengan sumber daya yang ada.
Karena
dalam jasa konstruksi dituntut untuk
mampu bersaing dan melaksanakan
proyek
secara tepat waktu dan lancar sesuai
Pembuatan rencana kerja merupakan
salah satu dari langkah awal perencanaan.
Perencanaan dibuat untuk mencapai
efektifitas dan efisiensi yang tinggi dari
sumber daya yang akan digunakan
selama pelaksanaan proyek konstruksi.
Sumber
daya yang direncanakan adalah tenaga
kerja (man), peralatan (machine), metode
(method), bahan (material), dan uang
(money). Sumber daya ini harus
direncanakan seefisien dan seefektif
mungkin agar diperoleh biaya
mempengaruhi proses suatu proyek
konstruksi berbeda satu sama lain.
Kondisi alam seperti perbedan letak
geografis,
hujan, gempa dan keadaan tanah,
merupakan faktor yang turut
mempengaruhi
keunikan proyek konstruksi.
penyelesaian proyek dengan Konsep

Pelaksanaan
yang minimum. Dalam pelaksanaan kita
harus menyusun penggolongan pekerjaan
sesuai dengan kualifikasinya masingmasing. Penjadwalan yang tepat dengan
pengalokasian sumber daya yang tepat m
endukung keberhasilan suatu proyek.
Dalam pelaksanaan suatu proyek sangat
jarang ditemui suatu proyek yang
berjalan tepat sesuai dengan yang
direncanakan. Umumnya mengalami
keterlambatan yang direncanakan, baik
waktu maupun kemajuan pekerjaan,
tetapi
ada juga proyek yang mengalami
percepatan dari jadwal awal yang
direncanakan.
Untuk mengetahui pelaksanaan proyek
dalam suatu periode kita dapat
meramalkan (forecasting) terhadap waktu
spesifikasi pekerjaan yang terdapat dalam
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
yang telah ditetapkan.
Proyek konstruksi memiliki karakteristik
unik atau tidak berulang. Proyek yang
terjadi pada suatu proyek tidak akan
berulang pada proyek lainnya. Hal ini
disebabkan oleh kondisi-kondisi yang
waktu, bukan biaya. Dasar yang sama
Earned Value Management (EVM) titik
data yang digunakan. Indikator mirip
dengan biaya, yang diturunkan dari
jadwal yang diperoleh ukuran. Indikator
ini
memberikan status dan prediksi
kemampuan untuk jadwal, analog dengan
biaya.

Nilai Hasil (Earned Value Analysis).


Rumusan Masalah
Agar penelitian mempunyai suatu
kejelasan dalam pengerjaannya, maka
rumusan
masalah yang dapat disimpulkan dari
latar belakang adalah:
1. Bagaimana penerapan EVA (Earned
Value Analysis) untuk meramalkan
waktu akhir penyelesaian proyek?
2. Apakah waktu penyelesaian proyek
sesuai dengan rencana awal jadwal
proyek atau waktu mengalami
percepatan/keterlambatan?
Tinjauan Pustaka
Earned Schedule (ES) analisis adalah
suatu terobosan teknik analitis yang
berasal
dari jadwal, ukuran, kinerja dalam satuan
waktu, bukan biaya. Dasar yang sama
Earned Value Management (EVM) titik
data yang digunakan. Indikator mirip
dengan biaya, yang diturunkan dari
jadwal yang diperoleh ukuran. Indikator
ini
memberikan status dan prediksi
kemampuan untuk jadwal, analog dengan
biaya.
Karena metrik ini menggunakan langkahlamgkah berdasarkan waktu, mereka
menambah EVM tradisional dan jadwal
terpadu analisis. Kerja juga telah
dilakukan yang menyediakan
menjembatani teknik analisis antara
nilai jadwal
dan analisis jadwal terpadu tradisional.
(Kym Henderson, 2007)

Rumusan baru dan notasi baru yang


sesuai untuk memperoleh analisis nilai
yang
disajikan. Dengan kompak, konsisten,
perhitungan nilai yang diperoleh menjadi
lebih transparan dan fleksibel, yang
menyebabkan wawasan tentang standar
kuantitas dan kemajuan melalui langkahlangkah baru. Contoh notasi utilitas
digunakan untuk menghasilkan nilai yang
diterima untuk pendekatan yang berat
menurut jumlah posisi mereka dalam
proyek.
(Denis F. Cioffi, 2005)
Metode Penelitian
Metode penelitian adalah langkahlangkah atau cara-cara penelitian suatu
masalah, kasus, gejala atau fenomena
dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan
jawaban yang rasional. Metode penelitian
digunakan sebagai dasar atas
langkahlangkah
berurutan yang didasarkan pada tujuan
penelitian dan menjadi suatu
perangkat yang digunakan untuk menarik
kesimpulan, sehingga dapat diperoleh
penyelesaian yang diharapkan untuk
mencapai keberhasilan penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskript if kuantitatif,
penelitian yang menggambarkan kondisi
proyek tertentu dengan analisis data-data
yang ada. Analisis data menggunakan
metode analitis dan deskriptif. Analitis
berarti data yang sudah ada diolah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan
hasil

pada suatu periode waktu selama proyek


belangsung. Namun dalam penelitian ini
hanya akan membahas pada varian
waktu.
Pengumpulan Data
Untuk mendukung analisis tersebut,
penulis mengambil contoh sebagai studi
kasus yaitu Proyek Pembangunan
Gedung C Fakultas MIPA UNS. Untuk
mempermudah analisis diperlukan datadata yang berkaitan langsung dengan
proyek tersebut.
Data-data yang digunakan antara lain:
1. Tim e schedule
2. Rekapitulasi biaya anggaran proyek
3. Laporan m ingguan/harian proyek
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan
cara-cara yang digunakan untuk
mendapatkan data. Data dalam penelitian
ini adalah time schedule, rekapitulasi
biaya anggaran proyek, dan laporan
mingguan harian. Data tersebut
diperloleh
dari konsultan pengawas yang melakukan
pengawasan pembangunan proyek
tersebut.
Tahap Dan Prosedur Penelitian
Tahapan dalam analisis data merupakan
urutan langkah yang dilaksanakan secara
sistematis dan logis sesuai dasar teori
permasalahan sehingga didapat analisis
yang akurat untuk mencapai tujuan
penulis.
Tahapan-tahapan selengkapnya dalam
penelitian ini meliputi :

akhir yang dapat disimpulkan. Sedangkan


deskriptif maksudnya adalah dengan
memaparkan masalah-masalah yang
sudah ada atau tampak. Konsep Nilai
Hasil
(Earned Value Analysis) mengkaji
kecenderungan varian jadwal dan varian
biaya
a. Tahap I
Disebut tahap persiapan. Pada tahap ini
dilakukan studi literatur untuk
mengetahui latar belakang penelitian.
b. Tahap II
Pada tahap ini dilakukan pengambilan
data dan kompilasi data sebagai data
base untuk penghitungan selanjutnya.
c. Tahap III
Disebut tahap analisis data. Pada tahap
ini dilakukan penghitungan PV
komulative, EV komulative, SV
(Schedule Varians), SPI (Schedule
Performance Index), dan forecasting
terhadap waktu meliputi ETS (Estimate
Tem porary Schedule), dan EAS
(Estimate All Schedule).
d. Tahap IV
Disebut tahap pengambilan keputusan.
Pada tahap ini, data yang telah
dianalisa dibuat suatu kesimpulan yang
berhubungan dengan tujuan penelitian.
Dari data Proyek Pembangunan Gedung
C Fakultas MIPA UNS Tahap I
didapatkan nilai sebagai berikut:
1. Nilai kontrak = Rp. 1699570000
2. Anggaran rencana kontraktor = Rp.
1530477417
3. BCWS = Rp. 1699349056

Yang Tersisa (ETS) = 10 hari


Dengan mengetahui semua data yang
dibutuhkan maka kita dapat mengetahui
kondisi akhir dari proyek yang kita
evaluasi pada minggu ke-20, dilakukan
dengan membandingkan hasil hitungan
dan tolak ukur, maka didapatkan kondisi
akhir Proyek Pembangunan Gedung C
Fakultas MIPA UNS sebagai berikut:
Konsep Nilai Hasil
Dari hasil perhitungan didapatakan data
yang akan diperguanakan untuk
mengetahui keadaan proyek saat evaluasi
dilakukan. Diketahui besarnya varians
yang terjadi pada proyek, baik itu varians
biaya maupun varians waktu, sehingga
metode konsep nilai hasil dapat
memantau pekerjaan, memperlihatkan
adanya
penyimpangan yang berupa
penyimpangan waktu dan biaya proyek
yang dapat
dibaca secara langsung pada kurva
penyajian yang menjadi alat pembuktian
yang
akurat. Data tersebut kemudian dapat
memberikan peringatan dini pada
pelaksana
untuk melakukan tindakan koreksi yang
akan dilakukan unutk mencegah
berlarutnya penyimpangan sampai proyek
berakhir.
Angka Varians
Angka varian terdiri dari varian biaya dan
varian jadwal, dalam analisis ini
menggunakan indikator PV dan EV untuk
menentukan varian jadwal.

4. BCWP = Rp. 1699349056


Dari angka proyeksi diatas maka bisa
didapat hasil analisis pada minggu ke-20,
antara lain:
1. Varians Jadwal (SV) = Rp. 0
2. Indeks Kinerja Jadwal (SPI) = 1.000
3. Perkiraan Waktu Untuk Pekerjaan

Gambar 4.2. Grafik Perbandingan PV


dan EV
Dari gambar 4.2. terlihat perbandingan
antara nilai PV dan EV, grafik tersebut
pada minggu ke-1 sampai dengan minggu
ke-19 memperlihatkan bahwa nilai EV
selalu diatas nilai PV dan pada minggu
ke-20 kedua grafik saling bertemu. Hal
ini
menunjukkan bahwa pada minggu ke-1
sampai minggu ke-19 tersebut nilai EV
selalu lebih besar dibandingkan nilai PV
yang dikarenakan banyak item pekerjaan
menurut time schedule belum dikerjakan
tetapi sudah dikerjakan terlebih dahulu.
Tetapi pada akhirnya akan selesai on
schedule.

Hasil analisis pada minggu ke-20


sebesar :
Varians jadwal (SV) = Rp. 0
Indeks produktivitas jadwal (SPI) = 1,000
Setelah dibandingkan dengan kriteria
apabila SV bernilai nol dan SPI sama
dengan angka 1 maka pekerjaan berjalan
tapat waktu sesuai yang dijadwalkan
atau yang direncanakan.
Angka Proyeksi Waktu Akhir

Varians Jadwal
Dari hasil perhitungan varians terpadu
didapat nilai varians jadwal selalu
bernilai
positive tiap minggunya dan indeks
produktivitasnya selalu bernilai lebih dari
1(satu) tiap minggunya.
yaitu selama 150 hari.
Akan tetapi, dari Gambar 4.2. terlihat
pada waktu awal-awal proyek, perkiraan
waktu penyelesaian proyek mengalami
percepatan. Percepatan ini terlihat mulai
dari minggu pertama pelaksanaan proyek
yang mengalami prestasi yang cukup
tinggi sehingga perkiraan penyelesaian
proyek menjadi sangat cepat (lihat
Lampiran A.1). Hal tersebut diakibatkan
adanya pekerjaan galian keprasan tanah
dan buangan serta pekerjaan timbunan
tanah setempat dan pemadatan yang
dalam
PV belum direncanakan tetapi sudah
Gambar 4.2. Histogram EAS tiap
dilaksanakan sehingga mempengaruhi
Minggu
Dari perhitungan dihasilkan nilai estimasi terhadap kecepatan proyek pada minggu
berikutnya.
waktu sisa akhir proyek yang harus
Sedangkan pada minggu ke-2 ada
tersedia pada minggu ke-20 adalah
beberapa pekerjaan tanah dalam PV
selama ETS 10 hari. Dari nilai estimasi
sudah
tersebut diketahui perkiraan total waktu
direncanakan untuk dikerjakan tetapi
penyelesaian proyek :
belum dilaksanakan di lapangan yang
EAS = waktu yang sudah terlaksana +
menyebabkan perkiraan waktu
ETS
penyelesaian proyek lebih lambat dari
= 140 + 10 = 150 hari.
perkiraan
Dari nilai di atas dapat diketahui bahwa
pada minggu pertama (lihat Lampiran
pada saat evaluasi dilakukan pada
A.2). Perkiraan pada minggu ke-10
minggu
terjadi
ke-20 proyek berjalan sesuai dengan
rencana awal waktu penyelesaian proyek percepatan nilai EAS dibandingkan

seterusnya karena sudah adanya


kesesuaian
antara pekerjaan yang direncanakan
dengan pekerjaan yang terlaksana di
lapangan.
Pada akhir minggu ke-20 perkiraan
waktu penyelesaian proyek adalah selama
150
hari yang di dapat dari waktu yang sudah
terlaksana ditambahkan dengan nilai
ETS. Sehingga proyek diproyeksiakan
akan berakhir sesuai dengan waktu yang
direncanakan. EVA bisa digunakan untuk
mengontrol pelaksanaan proyek
sehingga bisa dilakukan tindakan secara
dini jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan proyek.
Kesimpulan
Hasil analisis dengan menggunakan
metode Earned Value Analysis terhadap
waktu/biaya pada Proyek Pembangunan
Gedung C Fakultas MIPA Tahap I UNS
adalah:
1. EVA (Earned Value Analysis) dapat
meramalkan waktu penyelesaian
proyek dengan baik atau dapat
mendeteksi lebih dini pada setiap periode
waktu pelaporan.
2. Selama pelaksanaan proyek dari
minggu ke-1 sampai dengan minggu ke19
terjadi deviasi antara rencana jadwal
proyek dengan pelaksanaan proyek,
dan pada minggu ke-20 proyeksi waktu
penyelesaian proyek sesuai dengan
rencana awal proyek yaitu selama 150
hari.

daripada minggu ke-9, hal ini


dikarenakan ada
beberapa pekerjaan beton yang sudah
direncanakan dalam time schedule tapi
belum dilaksanakan di lapangan. Waktu
penyelesaian proyek mulai terlihat
konstan setelah minggu ke-10 dan
Saran
1. Pada penelitian ini saat analisis data
bisa dibandingkan dengan
menggunakan Software Microsoft Project
atau Primavera.
2. Perlu dilakukan perbaikan rencana
jadwal (Time Schedule) agar tidak
terlalu longgar sehingga sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan
DAFTAR PUSTAKA
Cioffi, D. F., 2005. A Scientific Notation
And An Improved Formalism For
Earned Value Calculations, Skripsi,
United States
Ervianto, W. I., 2004. Teori-Aplikasi
Manajemen Proyek Konstruksi, Andi,
Yogyakarta
Ervianto, W. I. ,2005. Manajemen Proyek
Konstruksi, Andi, Yogyakarta
Frailey, D. J., 1999. Tutorial on Earned
Value Managem ent Systems, Jurnal
Henderson, Kym., 2007. A Breakthrough
Extension to Earned Value
Management, skripsi, Sydney Australia
Luthan, P. L. A., dan Syafriandi. 2005.
Aplikasi Microsoft Project Untuk
Penjadwalan Kerja Proyek Teknik Sipil,
Andi, Yogyakarta

Soeharto, Imam., 1995. Manajemen


Proyek Dari Konseptual Sampai
Operasional, Erlangga, Jakarta
Sudarsana, D. K., 2008. Pengendalian
Biaya Dan Jadual Terpadu Pada
Proyekkonstruksi, Jurnal Ilmiah,
Universitas Udayana
Wilkens, T. T., 1999. Earned Value Clear
and Simple, Jurnal, United States

Anda mungkin juga menyukai