au tak pernah sangat marah padaku meski saat kau membenciku. Kau masih akan hada
pi aku. Hari ini kau ingin pergi menjauh dariku. Aku akui kalau aku melakukan ke
salahan. Aku berbuat dosa karena salah paham. Tapi aku menyadari kesalahanku. Da
n seperti kau bilang, kalau seseorang menyadari kesalahannya, dia harus di berik
an kesempatan lagi. Aku hanya ingin satu kesempatan lagi. Aku sudah mencarimu se
lama berhari-hari. Aku hanya ingin minta maaf padamu. Aku hanya ingin membawamu
kembali ke Agra. Kalau kau mau kau boleh membunuhku, ratu Jodha! Tapi kumohon ja
ngan tinggalkan aku seorang diri, agar aku menderita sumur hidupku. Janganlah pe
rgi dariku. Aku tak bisa hidup tanpamu meski hanya sebentar. Aku tahu kau peduli
padaku. AKu tahu kalau kau mencintaiku. Itu alasannya kau bawakan obat itu untu
kku. Kau langsung menghampiriku begitu kau mendengar kematianku. Aku benarkan? A
ku mohon, jawab aku, ratu Jodha! Jawab aku!"
vlcsnap-2014-10-30-12h42m22s120Jodha menatap mata Jalal dengan marah dan terluka
, katanya, "kau bertanya padaku lagi? ~sesekali Jodha mendorong dada Jalal~ Ben
ar! Aku peduli padamu! Benar! Aku merasa bersalah saat melihatmu sedih! Benar! A
ku akan mematahkan gelang-gelangku dan tidak akan bisa menahan rasa sakit atas k
ematianmu! Dan mungkin aku akan bunuh diri karena kehilangan dirimu! Selama aku
masih hidup, aku akan menjadi istrimu. Aku akan lakukan kewajibanku sebagai istr
imu!" Jalal memegang tangan Jodha, "aku tahu, ratu Jodha! ~Jodha mengibaskan ta
ngan Jalal dengan kasar~ Aku tahu aku berbuat salah. Tapi aku menyesali semua ya
ng telah aku lakukan! Kau tidak tahu kalau di hari kau pergi, aku juga sangat ti
dak tenang. ~jalal menyembah Jodha~ Aku mohon pengampunanmu! Kembalilah bersamak
u."
Sinopsis Jodha Akbar episode 220 bag 2. Jodha menatap Jalal dan bertanya, "kenap
a? Aku tak ingin kembali ke Agra, mengapa kau ingin membawaku bersamamu? Kau pik
ir kau bisa marah dan senang semaumu? Kau bisa mengusir dan menerimaku kembali s
esukamu? Kau bahkan tidak peduli dengan harga diriku. Dan kau di sini untuk mint
a maaf?! Siapa aku? Apa pentingnya aku? Apakah aku tidak punya kehormatan dan ha
rga diri? Apakah aku tidak punya perasaan? Apa aku tidak bisa sakit hati? Aku ad
alah Rajvanshi. Kami selalu memuja suami kami, memikirkan pria lain saja sudah d
ianggap dosa. Tapi kau menuduhku dan meragukan moralku. Aku lebih baik bunuh dir
i daripada seseorang menuduhku melakukan tindak asusila. Aku lebih baik bunuh di
ri sebelum pria lain menyentuhku, tapi kau..kau telah menyakiti harga diri dan k
ehormatanku, yang mulia. Kata-katamu masih terdengar di telingaku, tuduhanmu yan
g keji itu. Aku masih tidak percaya, pria yang melakukan sumpah pernikahan denga
nku bisa sekejam itu padaku. ~Jalal tertunduk~ Aku tidak percaya, kau janji akan
selalu mendampingiku selamanya, mengapa bisa meninggalkan aku begitu saja? Apa
kejahatanku? Kejahatanku adalah memikirkan untuk vlcsnap-2014-10-30-12h44m07s132
menyelamatkan nyawamu! Aku tidak memberitahumu soal Sujamal karena aku sudah ber
janji padanya. Saudara mempunyai ikatan yang suci. Kau juga tidak menghormati it
u. Mengapa ini selalu terjadi? Mengapa wanita selalu mendapat hukuman? Mengapa d
ia selalu berkorban? Mengapa dia selalu menanggung semua perbuatan yang pria lak
ukan? Mengapa dia selalu memaafkan semua kesalahan pria? Kami wanita meningglkan
seluruh keluarga kami, ibu, ayah dan saudara kami. Kami lakukan ini dengan ikhl
as meski bertentangan dengan keinginan kami. Seorang wanita mengorbankan keingin
annya demi ayahnya. Dia mengorbankan mimpinya demi suaminya. Dia meninggalkan te
mpat di mana dia tumbuh atas dasar kepercayaan dan pergi bersama suaminya. Dia m
eninggalkan keluarganya dan menerima keluarga suaminya bagaikan keluarganya send
iri. Tapi seorang suami bisa memutus hubungan denganya kapan saja, dia menolakny
a. Seorang wanita bisa mengorbankan apapun. Tapi dia takkan mengorbankan harga d
irinya. Wanita bisa mengemban berbagai penderitaan, tapi dia takkan biarkan sese
orang meragukan moral dan harga dirinya. Wanita menjaga kehormatan selamanya, da
n pria di ijinkan untuk menginjak kehormatannya kapanpun."
Jalal menyahut, "aku tahu kau marah, ratu Jodha. Itulah sebabnya aku katakan kau
boleh menghukumku, tapi setelah itu, maafkanlah aku. Kumohon kembalilah ke Agra
bersamaku setelah itu." Jodha menggeleng dan berkata, 'tidak, yang mulia. Hukum
an tidak akan cukup untuk kejahatan tertentu. Dan penebusan dosa tidak akan cuku
p bagi dosa tertentu. Aku tak ingin kembali ke Agra bersamamu. Maafkan aku. ~jod
ha meletakkan tanganya di depan dada, vlcsnap-2014-10-30-12h45m16s76memohon pada
Jalal~ AKu tidak akan ikut denganmu. Aku senang, aku telah menyelamatkan kehorm
atan dan harga diriku. Dan jika kau peduli dengan kebahagiaanku, kau takkan meng
ikutiku. Butuh kekuatan bagiku untuk meninggalkan semuanya, kumohon jangan ikuti
aku. Kumohon jangan membuat perjalananku semakin sulit." Jodha tak tahu harus
berkata apa lagi. Dengan berderai airmata dia meninggalkan Jalal yang menatapnya
dengan rasa sesal dan kesedihan yang mendalam. Jalal melangkah mengikuti Jodha,
tidak lagi mengejarnya.
Sharifudin mondar mandir dengan pisau di tangan. Dia menancapkan pisau itu di me
ja dan berkata dalam hati , "kenapa semua terjadi padaku? Yang mulia memiliki se
mua yang kuinginkan. Memiliki tahta Agra dan ratu Jodha. Kurasa Jodha bukan mili
k yang mulia dan bukan juga milikku. Dia dalah putri yang manja, aku tidak menya
ngka dia bisa bertahan selama ini. AKu yakin dia pasti sekarang sudah mati. Ya t
uhan, kenapa engkau biarkan wanita cantik mati begitu cepat. Dia seharusnya bers
amaku. Tapi aku berterima kasih padamu Ratu Jodha, kau membantuku meski dengan k
ematianmu. Yang Mulia hampir gila karena kehilanganmu. Ini kesempatan untuk mere
but tahta. Sudah waktunya aku menaklukan Agra atau Delhi. Tapi aku akan merinduk
anmu ratu Jodha. Aku akan melupakanmu setelah aku menjadi Raja. Kau mungkin tak
bisa jadi milikku, tapi aku akan menguasai kerajaan, Ratu Jodha!" Membayangkan i
tu Sharifudin tertawa terbahak-bahak.
vlcsnap-2014-10-30-12h45m59s247Sinopsis Jodha Akbar episode 220 bag 2. Baz Bahad
ur menghasut Pratap Singh agar menyerang Jalal sekarang, karena ini kesempatan y
ang langka. Jalal sedang dalam posisi sangat lemah karena kehilangan istrinya. T
api pratap menolak, karena itu bukan karakter rajvanshi menyerang musuhnya denga
n diam-diam. Jika mau mereka bisa berhadapan dengannya di medan perang. Pratap m
engatakan tidak ada alasan untuk menyerang jalal, dia sangat baik pada rakyatnya
dan juga pada negara tetangga. Tapi pratap memang menentang rencana penyatuan I
ndia di bawah satu penguasa. Dan punya rencana sendiri untuk menghancurkan mugha
l. Dia yang akan menentukan kapan akan menentang jalal dan meminta Baz bahadur u
ntuk tenang saja karena dia berada dalam perlindungannya.
Di Asilum, Jodha memasuki pondok, menutup pintunya rapat-rapat dan bersandar di
sana sambil menangis. Jodha teringat perkataan Jalal tadi siang, ketika dia memi
nta maaf dan mengajaknya kembali ke Agra. Jodha berpikir, "aku sudah tidak bisa
tinggal di sini." Jodha mendekati patung krishna dan mengeluh dihadapannya, "eng
kaulah yang bertanggung jawab atas semuanya. Sebelumnya yang mulia menuduhku dan
mengusirku dari Agra. Sekarang dia di sini untuk menerimaku kembali. Mengapa? M
engapa dia selalu dekat dan pergi dariku? mengapa? Mengapa aku sering mengalami
cobaan yang berat, mengapa? Mengapa aku harus malu? Apakah aku belum cukup di pe
rmalukan? Bukankah aku selalu berdoa dengan tulus? Mengapa aku alami penderitaan
ini? Mengapa kau selalu menempatkan aku pada situasi yang aneh? Mengapa? Mengap
a? Mengapa engkau melakukan ini?" Jodha menangis di kaki kahna. Lalu dia terpiki
r, "aku harus pergi dari sini. Aku akan pergi dari sini." Baru saja jodha akan b
erdiri, terdengar ketukkan di pintu. Jodha menjadi panik. Dia menyangka itu jala
l. Jodha mencari jalan untuk keluar, tapi pondoknya tertutup rapat, bahkan jende
lanya pun tidak dapat di buka. Jodha hanya bisa merapatkan tubuhnya di dinding.
Lalu pintu terbuka dengan paksa. Di tengah pintu berdiri Raja Bharmal yang terli
hat lega saat melihat Jodha. Jodha terlihat kaget saat melihat Bharmal tapi tida
k dapat menyembunyikan kebahagiaanya. Jodha segera berlari memeluk Bharmal. Bhar
mal mendekap putri kesayangannya dengan erat dan mengelus kepalanya, "Jodha..ana
kku!" Jodha menangis di dada Bharmal. Melihat itu Bharmal menarik tubuh Jodha me
njauhinya, memegang kedua bahunya dan menatap wajahnya sambil berkata, 'kau gadi
s pemberani, kau tak boleh menangis, ~Jalal berdiri di luar pintu menatap pertem
uan ayah dan anak itu dengan perasaan lega dan haru~ lihatlah, aku datang menjem
putmu. Ayahmu ada di sini. Semuanya akan baik-baik saja." Jalal sekali lagi hany
a bisa menatap haru....Sinopsis Jodha Akbar episode 221