Disusun Oleh
I KADEK SUSILA SATWIKA
1491761028
PROGRAM PASCASARJANA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS UDAYANA
2015
1. Pendahuluan
Permasalahan penghematan energi merupakan hal yang sangat penting bagi
kehidupan manusia saat ini. Salah satu contoh penyebab adalah pemborosan
penggunaan energi khususnya pada sistem parkir saat ini adalah tidak adanya informasi
mengenai parkir yang kosong. Dalam kehidupan modern sekarang ini, semakin banyak
tempat-tempat perbelanjaan, khususnya supermarket dan mall yang selalu ramai
dikunjungi. Masyarakat pada umumnya sudah memiliki mobil. Tak sedikit dari mereka
yang datang ketempat tempat tersebut membawa kendaraannya. Proses pemantauan
lokasi parkir yang masih kosong dan jumlah kendaraan yang sementara parkir sangat
sulit dilakukan secara manual, apalagi jika area parkir tersebut luas akan memakan
waktu untuk mencari- cari tempat parkir kosong dan tepat. Sehingga terjadi pemborosan
energi yang dihasilkan oleh kendaraan tersebut. Pada sistem penerangan, pada
umumnya hanya menggunakan prinsip on/off, yaitu menyalakan lampu pada saat
ruangan gelap dan mematikan lampu pada saat ruangan terang. Sistem tersebut
terkadang kurang efektif karena tanpa menghiraukan kontribusi pencahayaan dari luar
seperti pencahayaan matahari. Oleh karena itu diperlukan pengaturan penerangan, baik
untuk faktor kenyamanan maupun efisiensi pemakaian energi listrik.
Perkembangan teknologi di masa ini berkembang dengan pesatnya, sistem
kontrol sangat di butuhkan untuk lebih memperkecil erorr yang ada. Seiring
perkembangannya teknologi informasi ataupun teknologi teknologi lainnya sudah
sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia pada umumnya. Seperti pada perkembangan
teknologi informasi yang bisa diketahui lewat sensor network hingga saat ini terus
diperluas dengan tujuan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya.
Sensor network itu sendiri merupakan salah satu jenis teknologi untuk menyelesaikan
masalah mengenai otomatisasi. Sensor akan mendeteksi inpuls atau rangsangan berupa
inpuls cahaya, gerak, asap, suhu, dan lain-lain yang selanjutnya akan diproses dan
diubah menjadi suatu informasi.
Dengan demikian diperlukan suatu informasi parkir secara otomatis dan cerdas,
melalui sensor networ sehingga bisa bermanfaat dalam efisiensi energi. Khusunya bagi
pengguna jasa parkir tersebut, setiap pengguna jasa parkir dapat mengetahui secara
langsung dan cepat di area mana harus memarkir kendaraannya. Sistem ini juga
nantinya dapat di integrasikan dengan sistem parkir yang sudah ada sebelumnya.
Sensor Pendeteksi Benda
Untuk mendeteksi kondisi parkir yang kosong maka digunakan sensor PING
ultrasonik. Modu sensor PING mendeteksi objek dengan cara memancarkan gelombang
ultrasonik (40 kHz) selama tBURST (200 s) kemudian mendeteksi pantulannya.
Modul sensor PING memancarkan gelombang ultrasonik sesuai dengan kontrol dari
mikrokontroler pengendali (pulsa trigger dengan tOUT min. 2 s) (PING, 2006: 3).
Gelombang ultrasonik ini merambat di udara dengan kecepatan 344 meter per detik,
mengenai objek dan memantul kembali ke sensor. Modul sensor PING mengeluarkan
pulsa output high pada pin SIG setelah memancarkan gelombang ultrasonik dan setelah
gelombang pantulan terdeteksi modul sensor PING akan membuat output low pada pin
SIG. Lebar pulsa High (tIN) akan sesuai dengan lama waktu tempuh gelombang
ultrasonik untuk 2 kali jarak ukur dengan objek. Kemudian informasi yang ditangkap
oleh sensor PING akan diproses meggunakan mikrokontroller ATMega 16.
Sensor Cahaya
Sensor cahaya LDR (Light Dependent Resistant) merupakan suatu jenis resistor yang
peka terhadap cahaya. Nilai resistansi LDR akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas
cahaya yang diterima. Jika LDR tidak terkena cahaya nilai maka nilai tahanan akan
menjadi besar (sekitar 10M) dan jika terkena cahaya nilai tahanan akan menjadi kecil
(sekitar 1k).
Dalam perencanaan sistem smart parkir yang berkapasitas 100 mobil dibutuhkan 100
titik sensor pendeteksi benda, 100 titik sensor pendeteksi asap dan suhu, seta 50 titik
sensor pengatur cahaya lampu.