Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FILSAFAT ILMU

FILSAFAT, ILMU, SERTA HUBUNGAN ANTARA


FILSAFAT DENGAN ILMU















Disusun Oleh
I KADEK SUSILA SATWIKA
1491761028






PROGRAM PASCASARJANA
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS UDAYANA
2014

A. Pengertian Filsafat
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan
pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak
di dalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi
dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan
argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu
dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan
logika berpikir dan logika bahasa. Filsafat berusaha untuk mengombinasikan hasil
bermacam-macam sains dan pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan
yang konsisten tentang alam. Seorang ahli filsafat ingin melihat kehidupan, tidak
dengan pandangan seorang saintis, seorang pengusaha atau seorang seniman, akan tetapi
dengan pandangan yang menyeluruh, mengatasi pandangan-pandangan yang parsial.
Dalam membicarakan filsafat spekulatif (speculative philosophy) yang
dibedakan dari filsafat kritik (critical philosophy), C.D. Broad mengatakan: "maksud
dari filsafat spekulatif adalah untuk mengambil alih hasil-hasil sains yang bermacam-
macam, dan menambahnya dengan hasil pengalaman keagamaan dan budi pekerti.
Dengan cara ini diharapkan akan dapat sampai pada suatu kesimpulan tentang watak
alam ini serta kedudukan dan prospek manusia di dalamnya". Tugas dari filsafat adalah
untuk memberikan pandangan dari keseluruhan, kehidupan, dan pandangan tentang
alam, dan untuk mengintegrasikan pengetahuan sains dengan pengetahuan disiplin-
disipllin lain agar mendapatkan suatu keseluruhan yang konsisten. Menurut pandangan
ini, filsafat berusaha membawa hasil penyelidikan manusia --keagamaan, sejarah, dan
keilmuan-- kepada suatu pandangan yang terpadu, sehingga dapat memberi pengetahuan
dan pandangan yang mendalam bagi kehidupan manusia. Keempat, filsafat adalah
sebagai analisa logis dari bahasa serta penjelasan.
Evaluasi-evaluasi kritis sering berbeda. Ahli filsafat, teologi, sains, dan lain-
lainnya mungkin berbeda karena beberapa alasan:
1. Mereka melihat benda dari sudut pandang yang berbeda dikarenakan adanya
pengalaman pribadi, latar belakang kebudayaan, dan pendidikan yang
berbeda.
2. Mereka hidup dalam dunia yang berubah. Manusia berubah, masyarakat
berubah, dan alam juga berubah. Sebagian manusia ada yang mau
mendengarkan (responsive) dan peka (sensitive) terhadap perubahan,
sebagian lainnya berpegang pada tradisi dan status quo, kepada sistem yang
dibentuk pada masa silam dan karena diangga final.
3. Mereka itu menangani bidang pengalaman kemanusiaan di mana bukti-
buktinya tidak cukup sempurna, sehingga dapat ditafsirkan bermacam-
macam. Meskipun demikian, ahli filsafat tetap memeriksa, menyelidiki, dan
mengevaluasi bahan-bahan itu dengan harapan dapat menyajikan prinsip-
prinsip yang konsisten yang dapat dipakai oleh seseorang dalam
kehidupannya.

B. Pengertian Ilmu
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan alam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan
yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari
sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai
pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang
bahani (material saja), atau ilmu psikologihanya bisa meramalkan perilaku manusia jika
lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang
konkret. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang
berapa jarak matahari dan bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi
cocok menjadi perawat.
Berbeda dengan pengetahuan, ilmu merupakan pengetahuan khusus tentang apa
penyebab sesuatu dan mengapa. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai
ilmu. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu
alam yang telah ada lebih dahulu.
1. Objektif. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan
masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari
dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji
keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni
persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif;
bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.
2. Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi
kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran.
Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran.
Metodis berasal dari bahasa Yunani Metodos yang berarti: cara, jalan. Secara
umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk
pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu
objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan
logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh,
terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut
objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab
akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang
bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180.
Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-
ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya
berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia.
Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus
tersedia konteks dan tertentu pula.

C. Hubungan Filsafat dengan Ilmu
Hubungan Ilmu dengan Filsafat pada mulanya ilmu yang pertama kali muncul
adalah filsafat dan ilmu-ilmu khusus menjadi bagian dari filsafat. Dan filsafat
merupakan induk dari segala ilmu karena berbicara tentang abstraksi/sebuah yang
ideal. Filsafat tidak terbatas, sedangkan ilmu terbatas sehingga ilmu menarik bagian
filsafat agar bisa dimengerti oleh manusia. Filsafat berusaha untuk mengatur hasil-hasil
dari berbagai ilmu-ilmu khusus ke dalam suatu pandangan hidup dan pandangan dunia
yang terstu padukan, komprehensip (tidak ada sesuatu bidang yang berada di luar
bidang filsafat) dan konsisten 9uraian kefilsafatan tidak menyusun pendapat-pendapat
yang saling berkontardiksi).
Pada hakikatnya filsafat dan ilmu saling terkait satu sama lain, keduanya tumbuh
dari sikap refleksi, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada kebenaran. Filsafat dengan
metodenya mampu mempertanyakan keabsahan dan kebenaran ilmu, sedangkan ilmu
tidak mampu mempertanyakan asumsi, kebenaran, metode, dan keabsahannya sendiri.
Ilmu merupakan masalah yang hidup bagi filsafat dan membekali filsafat dengan bahan-
bahan deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk membangun filsafat. Filsafat dapat
memperlancarr integrasi antara ilmu-ilmu yang dibutuhkan. Filsafat adalah meta ilmu,
refleksinya mendorong peninjauan kembali ide-ide dan interpretasi baik dari ilmu
maupun bidang-bidang lain. Ilmu merupakan konkritisasi dari filsafat. Filsafat dapat
dilihat dan dikaji sebagai suatu ilmu, yaitu ilmu filsafat. Sebagai ilmu, filsafat memiliki
objek dan metode yang khas dan bahkan dapat dirumuskan secara sistematis. Ilmu
filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji seluruh fenomena yang dihadapi
manusia secara kritis refleksi, integral, radikal, logis, sistematis, dan universal
(kesemestaan). Sebagai fenomena ilmu filsafat dapat dilihat dari tema besarnya, yaitu,
ontologi (Definisi, pengertian, konsep, mengkaji keberadaan sesuatu, membahas tentang
ada, yang dapat dipahami baik secara konkret, faktual, transendental, atau pun
metafisis), epistemologi (Substansi, membahas pengetahuan yang akan dimiliki
manusia apabila manusia itu membutuhkannya), dan aksiologi (manfaat, membahas
kaidah norma dan nilai yang ada pada manusia).
Sebagai ilustrasi hubungan filsafat dan ilmu sehingga menciptakan teknologi
yang bermanfaat bagi manusia adalah perkembangan radar yang diilhami dari burung
kalong (kelelawar). Kalong mencari makanan pada malam hari, walaupun
pengelihatannya tidak baik. Donald Griffin (1915-2003) melalui penelitian tahun 1931
menemukan bahwa orientasi dan navigasi kalong dilaksanakan dengan memanfaatkan
gelombang ultrasonic dengan frekwensi 20 kHz dan 10 kHz, sehingga tidak didengar
oleh manusia. Filsafat ini merangsang perkembangan teknologi radar.


Persamaan filsafat dan ilmu (Bakhtiar, 2006)
1. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya sampai keakar.
2. Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan antara kejadian dan
menunjukan sebabnya.
3. Keduanya member sintesi, yaitu suatu pandangan yang bergandengan.
4. Keduanya mempunyai metode dan system.
5. Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan yang timbul dari
hasrat manusia tentang pengetahuan yang mendasar.

Perbedaan filsafat dan ilmu (Bakhtiar, 2006)
1. Objek material filsafat universal, sedangkan ilmu khusus dan empiris.
2. Objek formal filsafat nonfragmentaris karena menyuluruh dan luas, sedangkan
ilmu fragmentaris, spesifik, dan intesif.
3. Filsafat dilaksanakn dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya
spekulasi, kritis, sedang ilmu lewat pendekatan trial and error. Kegunaan ilmu
pragmantis, kegunaan filsafat nilainya.
4. Filsafat memuat pertanyaan mendalam, sedangkan ilmu diskursif, mengurai
secara logis dari tidak tahu menjadi tahu.
5. Filsafat memberi penjelasan terakhir yang mendalam primary causa, ilmu tidak
mendalam secondary causa.

Anda mungkin juga menyukai