Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses perencanaan merupakan bagian penting dalam perencanaan wilayah dan
kota. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan dapat diterima semua pihak, penyusunan
produk perencanaan harus melalui proses handal yang jelas arah dan tujuannya. Oleh
karena itu proses perencanaan harus dipahami dengan baik sebelum membuat
perencanaan.
Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, kegiatan
penataan ruang terdiri dari perencanaan tata ruang, pemanfaatan tata ruang, dan
pengendalian pemanfaatan tata ruang. Pada tahap perencanaan, yang pertama kali
dilakukan adalah perumusan masalah dan perumusan tujuan dan sasaran. Kedua
tahapan itu merupakan tahapan yang penting dalam proses perencanaan. Dalam
merumuskan masalah, tujuan dan sasaran, seorang planner harus benar-benar
memahami terlebih dahulu substansi apa saja yang ada dalam perumusan.
Oleh karena itu perumusan masalah, perumusan tujuan dan sasaran serta tahapan
perencanaan

lainnya

diperlukan

agar

tidak

terjadi

penyimpangan

pada

saat

implementasi suatu produk rencana. Kelurahan Jemur Wonosari menjadi kawasan


perencanaan yang dipilih dalam konteks ini.
1.2 Maksud dan Tujuan
Makalah ini disusun dengan maksud dan tujuan agar :
1. Menambah pengetahuan mengenai tahapan perencanaan khususnya tahap
perumusan masalah, perumusan tujuan dan sasaran.
2. Pemahaman tentang bagaimana merumuskan suatu masalah serta sasaran dan
tujuan semakin baik.
3. Mengetahui contoh-contoh permasalahan perencanaan yang ada dalam suatu
kawasan.
1.3 Sistematika Pembahasan
Untuk memudahkan pembaca mengeksplorasi makalah ini, maka dibawah ini adalah
sistematika pembahasan makalah ini :
BAB I PENDAHULUAN : Pada bab ini berisi latar belakang makalah ini disusun,
maksud dan tujuan makalah ini disusun, serta bagaimana sistematika pembahasannya.
BAB II PEMBAHASAN : Bab ini berupakan bagian inti pada makalah ini, dimana
berisi permasalahan perencanaan pada kawasan perencanaan. Akan di eksplorasi
berdasarkan tahapan perencanaan yaitu dimulai dari sub bab latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan rumusan masalah. Sub bab selanjutnya
adalah tahap perumusan tujuan dan sasaran.
BAB III PENUTUP : Pada bab ini berisi kesimpulan mengenai apa yang telah
dibahas pada BAB II.
Proses Perencanaan

Proses Perencanaan

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Permasalahan, Tujuan dan Sasaran
Suatu fenomena atau sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan disebut masalah
atau persoalan jika terdapat kesenjangan atau gap antara apa yang ada dengan apa
yang diinginkan. Masalah juga merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
teori dan praktik. Pengertian masalah terkait dengan kebutuhan yang secara umum
berarti kesenjangan antara hasil atau tujuan yang ada sekarang dan hasil atau tujuan
yang ingin dicapai. Secara operasional suatu fenomena disebut sebagai masalah
apabila fenomena tersebut terjadi dalam situasi tertentu. Permasalahan yang akan
dibahas adalah pada kelurahan Jemur Wonosari.
Latar Belakang Masalah : Pada dasarnya masalah tidak berdiri sendiri dan terisolasi
dari faktor-faktor lain. Selalu terdapat hubungan atau konstelasi yang melatarbelakangi
suatu masalah tertentu, misalnya faktor ekonomi, sosial, politik, budaya ataunfaktor lain
yang melingkupinya. Identifikasi masalah merupakan tahap awal dari pemahaman
masalah dimana suatu fenomena dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat dikenali
sebagai masalah. Dalam kenyataannya identifikasi masalah memberikan sejumlah
pertanyaan yang bisa saja sangat banyak. Pembatasan masalah merupakan upaya
untuk menetapkan batas-batas masalah dengan jelas, sehingga memungkinkan
perencana untuk mengidentifikasi faktor-faktor mana saja yang masuk kedalam ruang
lingkup permasalahan dan mana yang tidak. Rumusan Masalah : Pada bagian ini
merupakan upaya untuk menyatakan secara eksplisit pertanyaan-pertanyaan apa saja
yang akan dicari jawabannya. Perumusan masalah dijabarkan dari identifikasi dan
pembatasan masalah, atau dengan perkataan lain merupakan pernyataan yang lengkap
dan terinci mengenai ruang lingkup persoalan yang akan dianalisis berdasarkan
identifikasi dan pembatasan masalah.
Dalam konteks perencanaan wilayah dan kota, ada beberapa pengertian tujuan yaitu
tujuan merupakan pernyataan yang memberikan pedoman nyata tentang tindakan yang
diinginkan dari suatu kegiatan perencanaan. Tujuan juga merupakan suatu pencapaian
yang diinginkan dari kegiatan perencanaan yang dinyatakan dalam istilah yang bersifat
kualitatif.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut kegiatan perumusan tujuan setidaknya
merupakan suatu pernyataan yang bersifat kualitatif berkenaan dengan pencapaian
yang diinginkan dari hasil kebijakan atau keputusan yang dapat menjadi pedoman dalam
menentukan tindakan yang sesuai dalam jangka panjang atau jangka menengah.
Sasaran adalah pernyataan tentang kehendak yang sudah diidentifikasi, dianalisis
dan diekspresikan secara spesifik untuk menunjukkan hal itu dapat dicapai dalam waktu
dan sumberdaya yang tersedia. Sasaran merupakan pernyataan operasional dari
Proses Perencanaan

keinginan yang lebih jelas sekaligus menyajikan tahap tahap spesifik untuk mencapai
tujuan tertentu.
Berikut rincian pembahasan permasalahan ditinjau dari berbagai aspek pada
kelurahan Jemur Wonosari, kecamatan wonocolo Surabaya selatan.
2.1.1

Land Use
a. Latar Belakang Masalah
Lahan yang pada awalnya adalah diperuntukkan sebagai perumahan namun
memiliki nilai produktivitas lahan akan menjadi kawasan yang beralih fungsi
nantinya. Selain nilai lahan. terbatasnya lahan di permukiman kelurahan jemur
wonosari menyebabkan peralihan penggunaan lahan yang memanfaatkan lahan
sisa yang seharusnya sebagai lahan yang memiliki nilai estetika pada
kenyataannya dialih fungsikan menjadi lahan berdagang.
b. Identifikasi Masalah
Berikut adalah masalah-masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey
langsung dikelurahan Jemur Wonosari :
- Beberapa rumah warga di RT 8 RW 5 kelurahan Jemur Wonosari menjadi
-

layaknya pasar pagi pada sekitar jam 6.00 WIB 8.00 WIB.
Terdapat semacam pabrik daur ulang yang berada di antara perumahan

warga.
Ada warung makan di lahan yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau.
Terdapat kandang ayam atau kandang ternak yang seharusnya sebagai

daerah resapan (RTH).


RTH dijadikan tempat parkir mobil.
Terdapat bengkel, warung makan dan rumah warga yang bersebalahan.
Ada warga yang meletakkan material bangunan pasir didepan rumahnya dan

menutupi jalan sehingga kapasitas jalan berkurang sampai setengahnya.


c. Pembatasan Masalah
Dalam perumusan masalah land use Kelurahan Jemur Wonosari, masalah
difokuskan dan dibatasi dalam lingkup penyimpangan penggunaan lahan yang
tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang.
d. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, adapun rumusan masalah land use
dikelurahan Jemur Wonosari yakni :
- Beberapa rumah warga di kelurahan Jemur Wonosari menjadi layaknya
pasar pagi pada sekitar jam 6.00 WIB 8.00 WIB. Hal ini, disebabkan lahan
yang menjadi pasar pagi tersebut memiliki nilai produktivitas lahan, lambat
laun area ini akan berkembang mulai dari pasar pagi, kemudian jika benarbenar sukses, lahan yang memiliki nilai produktivitas lahan yang tadinya
-

perumahan akan diubah seluruhnya menjadi lokasi perdagangan.


Terdapat pabrik daur ulang yang berada di antara perumahan warga serta
terdapat bengkel, warung makan dan rumah warga yang bersebalahan.
Masalah seperti ini dapat menimbulkan gangguan pada masyarakat sekitar.

Proses Perencanaan

Dengan adanya bengkel dan pabrik daur ulang dikawasan perumahan, hal ini
berpotensi menimbulkan bencana, seperti kebakaran. Selain itu kebisingan
dan aktivitas pabrik juga dapat mengurangi kenyamanan dan membahayakan
kesehatan masyarakat sekitar yang memiliki rumah bersebelahan dengan
-

pabrik dan bengkel tersebut.


Ada warung makan di lahan yang seharusnya menjadi ruang terbuka hijau
serta terdapat kandang ayam atau kandang ternak yang seharusnya sebagai
daerah resapan (RTH). RTH dapat mencerminkan nilai estetika suatu
kawasan, dengan adanya penyimpangan penggunaan lahan tersebut dapat
mengurangi keindahan suatu kawasan.

Gambar 1 : Contoh masalah land use kelurahan


Jemur Sari (sumber : dokumentasi survey lapangan)
e. Perumusan Tujuan
Tujuan peninjauan masalah land use pada kelurahan jemur sari adalah untuk
menata ulang penggunaan lahan yang menyimpang dari rencana serta
mengevaluasi kembali antara rencana penggunaan lahan yang seharusnya
dengan apa yang ada dilapangan. Mengembalikan fungsi lahan sebagaimana
mestinya tanpa ada penyimpangan.
f.

Perumusan Sasaran
Sasaran di jabarkan dalam beberapa hal yakni :
- Perubahan rencana tata ruang terhadap lahan yang memiliki nilai
-

produktivitas lahan yang semula adalah perumahan, menjadi perdagangan.


Relokasi perumahan warga yang memiliki nilai produktivitas lahan.
Mengembangkan dengan cara mendanai lahan yang memiliki nilai
produktivitas agar dikembangkan menjadi pusat perdagangan yang dapat

meningkatkan perekonomian kawasan.


Membersihkan warung warung makan dan kandang ayam warga yang

menempati RTH.
Menyediakan lahan kosong sebagai tempat pemindahan warga yang
membangun warung di ruang terbuka hijau.

Proses Perencanaan

Proses Perencanaan

2.1.2

Transportasi
a. Latar Belakang Masalah
Jalan Ahmad Yani membentang panjang dari selatan Surabaya ke arah pusat
kota dan perupakan pusat lintas daerah. Kesadaran masyarakat terhadap
pemeliharaan

sarana

transportasi

masih

kurang.

Kurangnya

perhatian

pemerintah terhadap kondisi prasarana dan sarana transportasi yang merupakan


aspek penting dalam daya jangkau suatu kawasan menjadi alasan timbulnya
masalah-masalah transportasi.
b. Identifikasi Masalah
Berikut adalah rincian masalah yang teridentifikasi berdasarkan hasil survey
lansung ke lapangan :
- Terdapat jalan bergelombang dan berbatu disekitar kawasan kampus Institut
islam sunan ampel.
- Terdapat jalan yang berlubang dan belum beraspal
- Terdapat bottle neck atau jalan yang menyempit.
- Trayek MPU yang melewati kelurahan sedikit
- Sering terjadi kemacetan pada jam sibuk di Jalan Ahmad Yani
- Tidak ada stasiun kereta api.
- Tidak ada halte bus dikelurahan ini.
c. Pembatasan Masalah
Masalah transportasi di kelurahan Jemur Wonosari dibatasi dalam ruang lingkup
prasarana dan sarana transportasi.

Gambar 2 : Rel kereta yang tidak terdapat stasiun


dan tidak terdapat halte bus di Jalan Jemur sari I Kel.
Jemur sari (sumber : dokumentasi survey lapangan)
d. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan berdasarkan pembatasan masalah
diatas adalah :
- Sering terjadi kemacetan yang terjadi di Jalan Ahmad Yani pada jam sibuk
dikarenakan jalan tersebut merupakan lintas jalan utama antar daerah,
menghubungkan pusat kota Surabaya, sehingga kemacetan tidak dapat
-

dihindari.
Terdapat beberapa jalan yang berlum beraspal, berbatu, belubang dan
bergelombang serta jalan yang menyempit. Masalah prasarana seperti ini

Proses Perencanaan

dapat
-

menimbulkan

kecelakaan,

kemacetan

maupun

mengurangi

kenyamanan pengendara yang melewati jalan.


Tidak terdapat halte bus di kelurahan Jemur Wonosari, hal ini menyebabkan
kurangnya trayek yang menjangkau kelurahan ini. Selain itu sepanjang jalan
ahmad yani, terdapat rel kereta api yang memanjang di kelurahan jemur sari
dan menghubungkan pusat kota. Stasiun kereta api dibutuhkan agar

mengurangi kemacetan jalan ahmad yani.


e. Perumusan Tujuan
Tujuan yang diharapkan adalah pelengkapan dan penataan ulang sarana dan
f.

prasarana transportasi kelurahan Jemur Wonosari.


Perumusan Sasaran
Berikut adalah sasaran yang hendak dicapai yakni :
- Pengalihan moda transportasi ke transportasi masal secara umum.
- Pengaspalan jalan yang belum beraspal sekaligus perbaikan jalan yang
-

belubang, berbatu dan bergelombang.


Pelebaran jalan yang menyempit pada titik jalur tertentu.
Pembangunan stasiun kereta api.
Pembangunan halte bus.

Proses Perencanaan

2.1.3

Intensitas Pemanfaatan Ruang


a. Latar Belakang Masalah
Masyarakat membutuhkan ruang yang lebih dalam konteks perumahan. Sebagai
manusia yang menilai ruang sebagai wadah pengekspresian diri mereka
memanfaat kan semaksimal mungkin sisa lahan yang ada tanpa memperhatikan
aspek lingkungan dan nilai-nilai lain yang terkait dengan ruang.
b. Identifikasi Masalah
Berikut ini adalah masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey lapangan di
kelurahan Jemur Wonosari :
- Perumahan warga banyak yang memiliki KDB 100%
- Terdapat rumah yang memiliki ketinggian bangunan tidak seragam dengan
rumah lain.
- Terdapat masjid yang memiliki GSB 0 terhadap jalan umum.
c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi dalam ruang lingkup Koefisien dasar bangunan, garis
sempadan bangunan serta ketinggian bangunan.
d. Rumusan Masalah
- Perumahan di permukiman warga Kelurahan Jemur Wonosari pada umum
nya memiliki KDB 100%. Hal ini menyimpang dengan Rencana Tata Ruang
dimana sebuah bangunan tidak boleh menggunakan seluruh lahannya untuk
dibangun atau dengan KDB 100%. Dengan kondisi KDB 100% daerah
resapan air tidak ada, tatanan dan nilai estetika permukiman akan terlihat
padat dan semerawut. Apabila terjadi kebakaran, api dengan mudah akan
-

menjalar keseluruh perumahan penduduk.


Rumah yang memiliki ketinggian bangunan yang tidak seragam dan melebihi
aturan yang sudah ditetapkan pada kawasan perumahan dapat mengurangi
dan mengganggu rumah warga lain. Penyinaran alamiah dan privasi warga
yang berada disebelah rumah dengan ketinggian lebih dua lantai dari yang

seharusnya akan terganggu.


e. Perumusan Tujuan
Penataan ulang kawasan perumahan kelurahan jemur wonosari.
f. Perumusan Sasaran
Adapun sasaran dijabarkan dibawah ini :
- Pembuatan aturan mengenai batas maksimal KDB, GSB dan ketinggian

2.1.4

bangunan.
- Memberi Peringatan kepada warga yang akan meninggikan bangunannya.
- Penetapan aturan adanya daerah resapan air untuk setiap rumah warga.
Fasilitas Umum
a. Latar Belakang Masalah
Distribusi beberapa fasilitas umum yang tidak tepat sasaran dan lokasi
mengakibatkan adanya over kapasitas maupun terbengkalainya beberapa
fasilitas umum yang ada.
b. Identifikasi Masalah
Berdasarkan survey lapangan di Kelurahan Jemur Wonosari adapun masalahmasalah mengenai fasilitas umum yang teridentifikasi yakni :

Proses Perencanaan

- Distribusi fasilitas pendidikan tidak merata.


- Kondisi renovasi fasilitas peribadatan yang terbengkalai.
- Letak Indomaret yang berada dipertigaan jalan.
c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi pada lingkup distribusi, perawatan, pemeliharaan, dan
pengadaan fasilitas umum.
d. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan pembatasan masalah diatas adalah
sebagai berikut :
- Secara umum distribusi fasilitas pendidikan dikelurahan jemur wonosari tidak
merata, hanya terpusat pada jalan Jemursari V, dijalan ini terdapat SD, SMP
dan SMA.

Gambar 3 : SMA 16 Jemursari dan Masjid yang


rnovasinya terbengkalai (sumber : dokumentasi
Terdapat fasilitas peribadatan yang sedang dalam renovasi tidak terlihat
survey lapangan)
kelanjutan renovasi dan hanya terbengkalai. Warga sekitar RT 8 RW V harus
melakukan aktivitas peribadatan di masjid jangkauannya jauh dari rumah.
Pada Jalan Jemursari VII gang II terdapat fasilitas perdagangan indomaret
yang letak nya berada dipertigaan jalan, dan beberapa meter selanjutnya
terdapat indomaret lagi. Artinya distribusi nya tidak merata.

e. Perumusan Tujuan
Memaksimalkan distribusi fasilitas umum agar seluruh masyarakat dapat
f.

menjangkaunya dengan mudah.


Perumusan Sasaran
Adapun beberapa sasaran yang dilakukan adalah :
- Relokasi beberapa SD, SMP dan SMA kelokasi yang dapat dijangkau dengan
-

mudah oleh seluruh masyarakat kelurahan.


Renovasi fasilitas peribadatan.
Relokasi fasilitas perdagangan agar distribusinya merata.

Proses Perencanaan

10

2.1.5

Utilitas Kota
a. Latar Belakang Masalah
Elevasi tanah kota Surabaya yang kurang dari 2% menyebabkan air disaluran
drainase sulit mengalir. Kurang nya daerah resapan menuntut saluran drainase
yang efektif untuk mendistribusikan air hujan dan air limbah lain ke tempat yang
seharusnya.
b. Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang teridentifikasi berdasarkan survey lapangan di Kelurahan
Jemur Wonosari antara lain :
- Air pada parit saluran drainase tidak mengalir kearah manapun.
- Debit saluran drainase kecil.
- Aliran disaluran drainase tidak lancar.
- Banyak sampah yang menumpuk disaluran drainase
- Gerobak sampah yang sedikit
c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi dalam konteks ketersediaan dan efektivitas utilitas kota
terhadap kehidupan masyarakat dan lingkungan.
d. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil dari pembatasan masalah adalah :
- Air limbah maupun hujan yang tertampung disaluran drainase masyarakat
tidak mengalir, hal ini disebabkan oleh saluran drainase yang mampet karena
-

sampah yang menumpuk dan tidak dibersihkan.


Beberapa RT memiliki saluran drainase dengan debit menampung air hujan
kurang besar, sehingga air tergenang lama pada saluran drainase. Hal
tersebut

dapat

menyebabkan

timbulnya

bibit

penyakit

yang

dapat

membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.


Gerobak sampah dikelurahan Jemur Wonosari yang melayani masyarakat
sangat sedikit. Apabila hal ini dibiarkan maka sampah buangan masyarakat

akan menumpuk dan dapat menimbulkan munculnya bibit penyakit.


e. Perumusan Tujuan
Memenuhi adanya utilitas kota dan mensejahterkan warga Kelurahan Jemur
f.

2.1.6

Wonosari dengan penataan ulang utilitas.


Perumusan Sasaran
- Memperbesar debit saluran drainase warga.
- Memperbanyak gerobak sampah dalam memperlancar pengangkutan ke TPS
- Permbersihan saluran drainase secara berkala.

Kependudukan
a. Latar Belakang
Angka pertumbuhan penduduk menjadi faktor meningkatnya jumlah penduduk
dan kebutuhan akan perumahan, pekerjaan, fasilitas umum serta prasarana dan
sarana permukiman. Kelurahan Jemur Wonosari berada pada lokasi periurban
atau pinggiran kota dan menjadi jalur masuknya penduduk antar daerah,
terutama dari arah selatan.
b. Identifikasi masalah

Proses Perencanaan

11

Adapun masalah kependudukan yang teridentifikasi berdasarkan hasil survey


lapangan di Kelurahan Menur Pumpungan antara lain :
- Berdasarkan data sekunder tentang kependudukan Kelurahan Jemur
Wonosari tahun 2011 jumlah KK 5989 sedangkan jumlah KK yang miskin
-

adalah 1021 KK (sumber : SIM PNPM 2011)


Penduduk yang datang di Kelurahan Jemur Wonosari adalah 856 jiwa,
sedangkan pernduduk yang pindah sebanyak 428 jiwa. Antara pendatang

dan yang pindah tidak seimbang.


c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi dalam ruang lingkup pengendalian urbanisasi dan kemiskinan.
d. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah kependudukan di Kelurahan Jemur Wonosari adalah :
- Tidak seimbangnya antara penduduk yang masuk dengan penduduk yang
keluar dapat menyebabkan peningkatan berbagai kebutuhan baik prasarana
-

maupun sarana, selain itu dapat menyebabkan masalah masalah lain.


Kemiskinan yang cukup tinggi dikelurahan jemur wonosari dapat

menyebabkan masalah masalah sosial dan lingkungan.


e. Perumusan tujuan
Mengurangi kepadatan atau densitas penduduk.
f. Perumusan Sasaran
- Mengontrol jumlah penduduk yang masuk dan keluar setiap periode tertentu.
2.1.7

Fisik dan Lingkungan


a. Latar Belakang Masalah
Kurangnya kesadaran, pengetahuan dan gerakan-gerakan peduli lingkungan di
masyarakat, menyebabkan kondisi lingkungan fisik yang kurang baik dibeberapa
RT dikelurahan jemur sari. Kemiskinan menjadi faktor yang mempengaruhi
munculnya beberapa rumah yang kondisi fisiknya kurang layak ditinggali serta
memiliki kondisi lingkungan yang cukup buruk.
b. Identifikasi Masalah
Masalah-masalah fisik dan lingkungan yang teridentifikasi berdasarkan survey
lapangan antara lain :
- Ada beberapa rumah yang telihat sangat kumuh.
- Di jalan Jemur sari VI terdapat genangan air.
- Terdapat rumah penduduk yang kondisinya tidak layak huni.
- Terdapat sampah yang menumpuk pada beberapa jalan disekitar gang.
c. Pembatasan Masalah
Masalah dibatasi dalam ruang lingkup daya dukung fisik dan lingkungan terhadap
kehidupan dipermukiman masyarakat.
d. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, maka adapun rumusan masalah pada
kelurahan Jemur Wonosari yaitu :

Proses Perencanaan

12

Gambar 4 : Kondisi rumah warga di RT 4 RW III


kelurahan Jemur Wonosari (sumber : dokumentasi
survey lapangan)
Di RT 5 RW II ditemui rumah yang kondisi fisik dan lingkungannya
berdasarkan standar tidak memiliki daya dukung untuk ditinggali. Kondisi ini

disebabkan kemiskinan yang akan berantai menuju masalah lingkungan.


Genangan air dan sampah yang menumpuk di jalan sekitar RT 5 RW II
menyebabkan turunnya kualitas lingkungan di masyarakat dan dapat

menyebabkan berbagai macam penyakit.


e. Perumusan Tujuan
Mensejahterakan dan meningkatkan kualitas fisik dan lingkungan hidup
f.

masyarakat.
Perumusan Sasaran
Berikut adalah sasaran yang akan dicapai :
- Renovasi rumah penduduk yang kondisinya tidak layak huni.
- Perbaikan prasarana jalan dan penyediaan utilitas persampahan.

Proses Perencanaan

13

Anda mungkin juga menyukai