Anda di halaman 1dari 19

Konsep Pembangunan

Pembangunan yang mampu memenuhi


kebutuhan masa kinitanpa mengebaikan
Berkelanjutan
kemampuan generasi mendatang dalam
memenuhi kebutuhan mereka
(Brundland, 1987)

Konsep pembangunan berdasarkan


aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
(bilogis dan sumberdaya)
(Whitney,1992)

Pembangunan berkelanjutan terdiri dari


tiga tiang utama yakni ekonomi, sosial,
dan lingkungan yang saling bergantung Setiawan, 2000
dan memperkuat (KTT, 2005)
Konsep Kota
Konsep kota berkelanjutan merupakan turunan dari konsep
pembangunan yang berkelanjutan.
Berkelanjutan
Proses dan kebijakan tidak sama pada setiap kota, tergantung
pada karakteristik masing-masing kota (Salim, 1997).

The World Commision on Environment and


Development (1987)

Sustainable City
Aset
lingkungan
alam, Kota
memperhatika pengetahuan Memperhatika
n penggunaan , kota n konservasi,
sumber daya, bersama, memperkuat Kesempatan
meminimalisa kota dengan dan untuk
Tatanan
si dampak jaringan mengedepank memperkuat regional dan
kegiatan an hal-hal kualitas
internasiona lingkungan global, tidak
terhadap alam yang peduli apakah
l. berkaitan skala lokal,
besar atau
dengan alam regional, dan kecil,
dan global.
tanggung
lingkungan jawabnya
melewati
batas-batas
Prinsip dasar kota berkelanjutan
Terdapat 5 prinsip dasar yang dikenal dengan Panca E
Environment (ecology)
Economy (employment)
Equity
Engagement
Energy
(Research Triangle Institute, 1996)
Prinsip Kota
Berkelanjutan
KOMPONEN TIDAK BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN
Pendekatan Kompetisi, industri besar, retensi bisnis dan Kerjasama strategis,
ditarget, ekspansi peningkatan keahlian pekerja,
infrastruktur dasar, dan
informasi
Alat-alat Industri, pajak penanaman modal, birokrasi, Kerjasama regional, pembagian
Wahana dan regulasi dasar pajak, menciptakan
lingkungan yang indah,
telekomunikasi
Hubungan Kesenjangan yang bertambah antara kaya dan Modal strategis tenaga kerja
antara miskin dilihat sebagai tanggung jawab dan kesempatan-kesempatan
Perkembangan pemerintah, kesempatan kerja terbatas kerja dilihat sebagai tanggung
Sosial dan jawab bersama pemerintah,
Ekonomi swasta, dan masyarakat.

EKONO
Research Triangle Institute, 1996 dalam Budihardjo, 2009
MI
Panca E
ENVIRONMEN
T

KOMPONEN TIDAK BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN

Penggunaan Penggunaan sumberdaya secara berlebihan Konservasi sumberdaya, pencegahan


Sumber daya dan penanggulangan polusi

Peraturan Penggunaan tertinggi dan terbaik, penggunaan lahan yang Penggunaan lahan campuran,
Penggunaan tunggal (terpisah), kurang terpadu dengan sistem transportasi koordinasi dengan sistem transportasi,
Tanah kota tanpa kendali menciptakan taman, menetapkan
batas perkembangan kota

KOMPONEN TIDAK BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN

Disparitas Disparitas yang makin meningkatkan antar kelompok Disparitas yang kurang, kesempatan
income dan ras yang seimbang

Pendekatan Penggunaan tertinggi dan terbaik, penggunaan lahan yang Jasa yang diintegrasikan bagi
Jasa Sosial tunggal (terpisah), sistem transportasi kurang terpadu keluarga-keluarga dan komunitas

Perumahan Lebih cenderung ke rumah keluarga yang dibangun di atas Campuran dari alternatif perumahan
murah tanah yang besar, terisolasi, dan perumahan rakyta yang yang bagus, berimbang, campuran
terkotak-kotak. dari subsidi perumahan.

Research Triangle Institute, 1996 dalam Budihardjo, 2009

EQUITY
ENGAGEMENT

KOMPONEN TIDAK BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN


Partisipasi rakyat Diminimkan Dioptimalkan
Kepemimpinan Isolasi dan fragmentasi Koperatif juridiksi si silang
Regional Kompetisi Kerjasama strategis
Juridiksi lokal Kota yang independe n Kotayang interdependen

Peran pemerintah Pemerintah: penyediaan jasa, Kepemerintahan: fasilitator,


regulator, komando dan pusat pemberdayaan (enabler), negosiator,
kontrol dari atas menyaring masukan dari bawah

Status pemerintah Sentralisasi, lebih sedikit Desentralisasi, lebih banyak otonomi


otonomi daerah daerah
Pusat-daerah Rasio yang rendah dari Rasio yang tinggi dari pendanaan
pendanaan pusat ke daerah pusat ke daerah
Analisis problem Simptomatis, relatif, jangka Simptomatis, relatif, jangka pendek
pendek

Research Triangle Institute, 1996 dalam Budihardjo, 2009


ENERGY

KOMPON TIDAK BERKELANJUTAN BERKELANJUTAN


EN
Sumber Pengurasan sumber energy Penghematan sumber energi
energi
Sistem Mengutamakan kendaraan pribadi yang Mengutamakan transportasi umum,
transportasi boros energy massal, hemat energi
Bangunan Menggunakan pencahayaan dan Mendayagunakan pencahayaan dan
penghawaaan artifisial penghawaan alami
alternatif Alternatif energi terbatas Alternatif energi meluas.

Research Triangle Institute, 1996 dalam Budihardjo, 2009


Evaluasi Keberlanjutan
Kota Bandung
Berikut merupakan hasil evaluasi kinerja pembangunan Kota Bandung untuk tiap
indikator aspek pembangunan berkelanjutan selama periode 2001-2012.
Berdasarkan indeks komposit, kinerja pembangunan berkelanjutan Kota Bandung
divisualisasikan dalam bentuk segitiga keberlanjutan

Perubahan indeks komposit kinerja Kota


Bandung juga memperlihatkan arah yang
dituju.
• Fokus utama masih tertuju pada bidang
ekonomi
• Kemudian bergeser pada bidang sosial,
terutama pendidikan dan kesehatan.
• Dan keterpurukan kinerja
pembangunan di bidang lingkungan,
terutama dipengaruhi oleh
Keseimbangan kinerja pembangunan Kota Bandung untuk bidang ekonomi, sosial
dan lingkungan masih belum tercapai, sehingga belum dapat dikategorikan sebagai
kota yang berkelanjutan.

Masyarakat
• Perencanaan • Sektor Publik
Strategi • Berperan Aktif • Lapangan Kerja
• Aspirasi Swasta Green Jobs
• Peran Serta
dan masyarakat • Peningkatan
Masyarakat
Kerja
Pemerinta
Swasta
h
Kesimpulan
Materi

Belum adanya standar


indikiator perhitungan
kota berkelanjutan
Dalam strategi
pembangunan dalam
konteks perencanaan
Pembangunan meliputi Orientasi Jangka
berkelanjutan terdiri dari Panjang Ideal, Konsep
tiga tiang utama yakni Intensif dan Disentif,
ekonomi, sosial, dan Advocay, Participatory dan
lingkungan yang saling Over-The-Board,
bergantung dan Peningkatan PSM,
memperkuat Globalization with Local
Flavour
City maketing
PENGERTIAN
Ramuan dari berbagai strategi pemasaran dan publikasi untuk memasarkan suatu
tempat dengan dukungan politik dan ekonomi untuk mengkomunikasikan suatu
lokasi atau area kepada audiens sasaran (Stanton, 1995)
Pemasaran kota merupakan bentuk promosi suatu kawasan kota (Kotler dkk, 2002)
Salah satu macam eksploitasi produk perkotaan (wilayah) yang berorientasi pasar
oleh pihak pemerintah kota (Borchert & Buursink, 1987)
Seperangkat kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalkan penyediaan fungsi
kehidupan perkotaan, pekerjaan dan rekreasi oleh pihak pemerintah kota, dan
kebutuhan terhadap hal tersebut oleh penduduk, perusahaan, wisatawan, dan
sebagainya (Boerema & Sondervan, 1988
LATAR BELAKANG
Kurang optimalnya implementasi rencana
pengembangan suatu kawasan
Mendorong peran serta masyarakat dan menarik
investor untuk ikut meningkatkan kesejahteraan daerah
PERUBAHAN PENGERTIAN CITY MARKETING
DARI MASA KE MASA

Awal 80an
Promosi semua aspek kesejahteraan masyarakat kota, pengiklanan kota
sebagai suatu keseluruhan (van Geent, 1984)

 90an
Kesadaran untuk menarik investasi swasta dalam mewujudkan impian
rencana kota (Voogd, 1990)

 2000an
Perencanaan dan perancangan suatu daerah/kota agar mampu memenuhi
dan memuaskan keinginan dan harapan “pasar targetnya” (penduduk,
pelaku dari luar daerah, pengembang) (Kartajaya, 2002)
Langkah-langkah garis besar menuju peningkatan kesejahteraan
masyarakat melalui konsep City Marketing.
Sumber: Djunaedi, 2002
Keterkaitan unsur-unsur City Marketing dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat
Sumber: van den Berg, dkk, 1990
KOMPARASI KONSEP SUSTAINABLE CITY DAN CITY MARKETING
Sustainable
City Marketing
Ekonomi Ekologi Equity Engagement Energi
Kegiatan Kegiatan pencitraan Membuka Kegiatan pemasaran Memanfaatkan
pencitraan, dengan tetap kesempatan setiap oleh seluruh berbagai
keunikan dan memperhatikan wilayah untuk pihak secara sarpras kota
kebaikan citra kemampuan dan melakukan kegiatan sehingga dapat
aktif,
dengan daya dukung marketing secara dihasilkan
Image sistematik,
mengadakan lingkungan, terintegrasi, baik efektifitas
Marketing proaktif , dalam
kerjasama konservasi sumber oleh kelompok
strategis, regional, keluarga maupun jangka waktu yang energi dengan
daya optimalisasi
serta membuka komunitas panjang
potensi suatu kota
penanaman modal
strategis
Pengadaan baik Mengadakan Mengadakan Kerjasama Mengadakan
fisik maupun non kegiatan marketing
berbagai antar berbagai pihak publikasi
fisik melalui berbasis daya kegiatan dalam mengadakan secara meluas
kegiatan kerjasama dukung marketing secara kegiatan-kegiatan dengan
strategis dan regonal lingkungan pameran dan memanfaatkan
Attraction fisik dan non fisik
sehingga dapat sehingga dapat bagi setiap sebagainya guna berbagai
Marketing
menambah daya berkelanjutan dan kelompok-kelompok promosi sumber energi
tarik masyarakat mendukung konsep masyarakat secara alami,
luas hijau kota terintegrasi transportasi
umum, dan
sebagainya

Sumber: Hasil Analisis, 2013


Sustainable
City Marketing Ekonomi Ekologi Equity Engagement Energi

Perbaikan Memperbaiki Pengadaan berbagai Perbaikan dan Penggantian


maupun serta sarpras penunjang pengadaan berbagai sarpras
pengadaan mengadakan secara merata sarpras oleh menggunakan
sarpras penunjang sarpras penunjang pada setiap titik pemerintah dan energi yang
Image melalui dengan wilayah, sehingga swasata, dengan ramah
Marketing kerjasama dalam memanfaatkan dapat terjalin pemanfaatan lingkungan dan
membuka peluang sumber daya alam integrasi yang berkelanjutan
optimal oleh
bisnis yang ada di baik seluruh kalangan
lingkungan sekitar masyarakat

Penonjolan Meningkatkan Sosialisasi Menciptakan Merubah


karakter peran serta kepada masyarakat kerjasama perilaku
(keramahan, secara merata dan antar berbagai seluruh elemen
masyarakat
kemampuan, dan terintegrasi, komponen pendukung untuk
dengan
komentar positif) sehingga tercipta pendukung mulai
mengoptimalkan
Attraction sehingga dapat karakteristik (masyarakat, menggunakan
berbagai sumber
Marketing menjadi city marketing suatu pemerintah, swasta) energi yang
karakteristik daya alam yang secara
ada di kota tersebut
kota yang khas ramah
dalam menarik terintegrasi
pihak luar untuk
lingkungan
bekerjasama

Sumber: Hasil Analisis, 2013

Anda mungkin juga menyukai