Anda di halaman 1dari 18

Fitri Permata Sari/1102012089

I.MM ANATOMI ORGAN LIMFOID


Sistem limfoid : terdiri dari organ & sel yg berfungsi utk melindungi
lingkungan internal dari invasi
zat asing.
- Sel-sel sistem ini dikenal sbg sel IMUNOKOMPETEN (limfosit, sel
plasma) yg mampu membedakan benda asing / destruksi benda
asing.
- Jga terdiri dr sel bergerak (limfosit & makrofag), dan sel menetap
(retikuloendotel & sel plasma).
- Umumnya terdiri atas jaringan penyambung, jala-jala sel & serabut
retikulin yg di dlm nya terdapat limfosit, sel plasma, makrofag (sel
imunokompeten lain).
- Jenis jar. Limfoid
Jar. Limfoid jarang (jala-jala sel tetap/fixed,
mencolok)

Jar. Limfoid padat (jala-jala bebas/limfosit,


mencolok)
Jar. Limfosit nodular (mencolok tp tetap terlihat
struktur sferis
nodulud limfatikus (kecuali di TIMUS))

I.1. Makro

Fitri Permata Sari/1102012089

Timus
-

merupakan organ limfoid epithelial yg terletak di


mediastinum.
Puncak perkembangan selama usia muda.
Dapat berlobus satu, dua atau tiga (lobus
intermedial)
Berada di rongga mediastinum superior dan
anterior-inferior (cavum thorax),
Batas anterior : sternum, rawan costae 4,
m.sternohyoid dan m.sternothyroid
Batas atas : leher, kadang sampai dekat lobus

Lien
-

Massa lunak, rapuh, dah


kemerahan
Massa jar. Limfoid tunggal
terbesar
Berbentuk oval

Tonsil
-

Tonsila lingualis, tonsila palatina dan tonsila


pharyngealis
TONSILA LINGUALIS
Susunan jaringan lymphoid di bawah mukosa 1/3 posterior lidah
(tidak mempunyai papila) yang menyebabkan permukaannya
berbenjol benjol tidak teratur

Fitri Permata Sari/1102012089

TONSILA PALATINA
-

2 buah
Terletak pada dinding lateral oropharynx, dalam fossa
tonsillaris
Permukaan medial menonjol bebas ke dalam pharynx
Permukaan lateral ditutupi
selapis Tonsila
jaringan
fibrosa,:
Batas-batas
palatina
-

Anterior arcus palatoglossus


Posterior arcus palatopharyngeus
Superior palatum molle
Inferior
sepertiga posterior
lidah
menyatu dgn tonsila
lingualis
Medial
Ruang oropharynx

TONSILA PHARINGEALIS
-

Tonsila nasopharingea
Kelompok jaringan lymphoid di
bawah epitel atap nasopharynx
Bila membesar di sebut Adenoid

Timus
I.2. Mikro
-

Timus memiliki suatu simpai jar. Ikat yg masuk ke


dlm parenkim dan membagi timus mjd lobulus.
Setiap lobulus memiliki satu zona perifer gelap
disebut korteks dan zona pusat yg terang disebut
medula Korteks dan medula berisi sel2 limfosit.
Sel limfosit berasal dr sel mesenkim yg menyusup
ke dlm suatu epitel primordium dr kantung
faringeal ke 3 dan 4.

Fitri Permata Sari/1102012089

Korteks Timus
Terdapat :
-

limfosit T yg sangat
banyak,
Sel retikular epitel yg
tersebar

Medula Timus

Mengandung sel
retikular dan limfosit
Sel2 ini menyebabkan
medula tampak lebih
pucat dibanding bgn
korteks
Mengandung BADAN
HASSAL yg mrpkn sel
retikular epitel gepeng
yg tersusun
konsentris , mengalami
degenerasi dan
mengandung granula
keratohialin.
Tonsila
Fungsi BADAN HASSAL
belum PALATINA
diketahui
TONSILA

Terletak pd dinding lateral faring bgn oral


Setiap tonsila memiliki 10-20 invaginasi epitel (epitel berlapis gepeng
tanpa lpsn tanduk) yg menyusup ke dlm parenkim membentuk KRIPTUS
yg mengandung sel2 epitel yg terlepas, limfosit hidup dan mati, dan
bakteri dlm lumennya
Yg memisahkan jar.limfoid dr organ2 berdekatan adalah satu lapis
jaringan ikat padat yg disebut SIMPAI tonsila yg biasanya bekerja sbg

Fitri Permata Sari/1102012089

TONSILA PHARINGEA
-

Mrpk tonsila tunggal yg terletak dibagian superoposterior faring.


Ditutupi epitel bertingkat silindris bersilia
Tda lipatan2 mukosa dg jar. Limfoid difus dan
nodulus limfatikus
Tdk memiliki kriptus
-

TONSILA LINGUALIS
-

I.

Lebih kecil dan lebih banyak


Terletak pd pangkal lidah
Ditutupi epitel berlapis gepeng
Masing-masing mempunyai
sebuah kriptus

MM ANTIGEN & ANTIBODI


III.1.
Antigen

Definisi
Bahan yang dapat merangsang respon imun dan dapat bereaksi dengan
antibodi.
Macam-macam antigen antara lain imunogen (bahan yang dapat merangsang
respon imun)
hapten (bahan yang dapat bereaksi dengan antibody)

Fitri Permata Sari/1102012089


Antigen tersusun atas epitope (determinan) dan paratop. Epitop atau Determinan
adalah bagian dari antigen yang dapat mengenal/ menginduksi pembentukan
antibodi, sedangkan paratop adalah bagian dari antibodi yang dapat mengikat epitop.
Jenis
Berdasarkan epitop (determinan):
I.
Unideterminan, univalen, merupakan jenis epitop satu dan jumlahnya satu
II.
Unideterminan, multivalen, merupakan jenis epitop satu, jumlah lebih dari satu
III.
Multideterminan, univalen, merupakan jenis epitop lebih dari satu dan
jumlahnya satu
IV.
Multideterminan, multivalen, merupakan jenis epitop lebih dari satu, jumlah
lebih dari satu
berdasarkan spesifiktasnya
a.) Heteroantigen dimiliki banyak spesies
b.) Xenoantigen dimiliki spesies tertentu
c.) Alloantigen dimiliki satu spesies
d.) Antigen organ spesifik dimiliki organ tertentu
e.) Autoantigen berasal dari tubuhnya sendiri
berdasarkan ketergantungan pada sel T:
a.) T dependen adalah antigen yang memerlukan pengenalan thd sel T terlebih
dahulu, setelah itu mengenal sel B, untuk merangsang antibody. Kebanyakn
antigen protein termasuk dalam golongan ini.
b.) T Independen adalah antigen yang dapat merangsang sel B tanpa mengenal
sel T dahulu untuk membentuk antibody. Kebanyakan antigen golongan ini
berupa molekul besar polimerik yg dipecah didalam tubuh secara perlahan.
berdasarkan kandungan bahan kimianya:
a.) Karbohidrat : imunogenik
b.) Lipid : tidak imunogenik, tetapi dapat menjadi imunogenik bila diikat oleh
protein pembawa. Lipid dianggap sebagai hapten
c.) Asam nukleat : tidak imunogenik, tetapi dapat menjadi imunogenik bila diikat
protein molekul pembawa.
d.) Protein : imunogenik, dan pada umumnya multideterminan, univalent.
Sifat
1. Keasingan
Kebutuhan utama dan pertama suatu molekul untuk memenuhi syarat sebagai
imunogen adalah bahwa zat tersebut secara genetik asing terhadap hospes. Secara
alami respon imun akan terjadi pada komponen yang biasanya tidak ada dalam tubuh
atau biasanya tidak terpapar pada sistem limforetikuler hospes.
2. Sifat-sifat Fisik
Agar suatu zat dapat menjadi imunogen, ia harus mempunyai ukuran minimum
tertentu, imunogen yang mempunyai berat molekul yang kecil, respon terhadap
hospes minimal, dan fungsi zat tersebut sebagai hapten sesudah bergabung dengan
proten-proten jaringan. Hapten dapat merangsang terjadinya respon imun yang kuat
jika bergabung proten pembawa dengan ukuran sesuai.Perlu diperhatikan bahwa

Fitri Permata Sari/1102012089


hapten-proten diarahkan pada (1)hapten,(2)pembawa, dan (3)daerah spesifikasi
tumpang tindih. yang melibatkan hapten dan unsur yang berdekatan lainnya. Pada
imunitas humoral, spesifisitas diarahkan pada hapten.sedangkan pada imunitas
selular, reaktifitas diarahkan baik pada hapten maupun pada proten pembawa.
3. kompleksitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kompleksitas imunogen meliputi baik sifat fisik
maupun kimia molekul. Keadaan aggegasi molekul misalnya dapat mempengaruhi
imunogenitas. Larutan proten-protein monometrik dapat benar-benar merangsang
terjadinya keadaan refraktair atau tolerans bila berada dalam bentuk monometrik,
tetapim sangat imunogen bila dalam berada polimetrik atau keadaan agregasi.
4. Bentuk-bentuk (Conformation)
Tidak adanya bentuk dari molekul tertentu yang imunogen. Polipeptid linear atau
bercabang, karbohidrat linear atau bercabang, serta protein globular, semuanya
mampu merangsang terjadinya respon imun.Meskipun demikian antibodi yang
dibentuk dari aneka macam kombinasi struktur adalah sangat spesifik dan dapat
dengan cepat mengenal perbedaan-perbedaan ini. Bila bentuk antigen berubah,
antibodi dirangsang dalam bentuk aslinya yang tidak bergabung lagi
5. Muatan (charge)
Imunogenitas tidak terbatas pada molekuler tertentu;tidak terbatas pada molekuler
tertentu, zat-zat yang bermuatan positif, negatif, dan netral dapat imunogen. Namun
demikian imunogen tanpa muatan akan memunculkan antibodi yang tanpa
kekuatan . Telah terbukti bahwa imunitas dengan beberapa imunogen bermuatan
positif akan menghasilkan imunogen bermuatan negatif.
6. Kemampuan masuk
Kemampuan masuk suatu kelompok determinan pada sistem pengenalan akan
menentukan hasil respon imun. Perkembangan baru-baru ini telah memungkinkan
penelitian untuk mempersiapkan polipeptid imunogenik sintetik yang berisi sejumlah
asam amino terbatas dan yang susunan kimianya dapat ditentukan.
III.1.

Antibodi (Immunoglobulin/Ig)

Fitri Permata Sari/1102012089

Definisi
Antibodi (Immunoglobulin) : kelas molekul yg dihasilkan oleh sel plasma (berasal
dr poliferasi
limfosit B) & dibantu oleh limfosit T & makrofag, yg
dirangsang oleh antigen asing.
Meliputi skitar 20% protein dlm plasma darah
Antibodi diproduksi melalui proses SELEKSI KLONAL (clonal selection)
Fungsi
Menetralkan langsung pathogen & produknya
Merangsang efektor non-spesifik (fagosit & system komplemen)
Membantu fagositosis dg berperan sbg molekul adaptor antara agen infeksi &
fagosit
Jenis
Ada 5 kelas :
IgM Antibodi yg dihasilkan pada pemaparan awal oleh suatu antigen.
- Imunoglubulin UTAMA pada sekret (kolostrum, saliva, air mata, sekret
saluran
pernapasan, gastrointestinal, dan genitalia.
- Melindungi membran mukosa dari bakteri dan virus
- berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal
respons sel plasma

IgG antibody yg dihasilkan pada pemaparan selanjutnya.


- Imunoglobulin UTAMA pada serum manusia (70-75% immunoglobulin).
- Antibodi terpenting pada respon imun sekunder & prtahan trhadap
bakteri & virus.
- Satu-satunya antibodi yg dapat melewati plasenta
- Memberikan IMUNITAS PASIF pada bayi yg baru lahir.
- IgG yg tersebar d intravaskuler dan ekstravaskuler bersifat ANTITOKSIN.
- Terdiri dari = 2 rantai L & 2 rantai H yg dihubungkan dg ikatan disulfide
(formula molekul H2L2).
- Bersifat DIVALEN (krn mmpunyai 2 tmpat pengikatan yg identik).

Fitri Permata Sari/1102012089


-

IgA Ada di dlm sekresi mukosa, & aktif di tempat tsb


- ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan
(cth: pd airmata & ASI)

Sub kelas IgG : IgG1 (65%), IgG2 (d tujukan pda antigen polisakarida
(bag. Sistem prtahanan penting trhdp bakteri berkapsul), IgG3, IgG4
(brdasarkan pada perbedaan antigen rantai H, & lokasi ikatan disulfide)
Ig terbanyak di darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg
sama
Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi
komplemen

IgE melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi;
melepaskan
histamin dari basofil & sel mast
- Menyebabkan reaksi alergi akut
IgD terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B
- Antibody yg terdapat dalam jumlah yg sangat sedikit dalam darah

Struktur
Antibodi
Glikoprotein
molekul 25.000

Rantai polipeptida

Ringan (light, L) : berat

Berat (heavy, H) : berat molekul


50.000 70.000
(ringan & berat menunjukkan berat jenis molekul)
Molekul antibodi
rantai

bentuk Y (paling sederhana)

4 rantai polipeptida 2

2 rantai H
2 rantai L
Rantai L

1 Domain VARIABLE (VL)


1 Domain KONSTAN (CL)

Rantai H

1 Domain VARIABEL (VH)


3 Domin KONSTAN (CH)

*** stiap DOMAIN trdiri dari skitar 110 asam amino.


*** Regio variable berfungsi utk pengikatan antigen.
*** Regio konstan berfungsi utk berbagai fungsi biologis (aktivasi komplemen &
pengikatan pda reseptor
permukaan sel.)
Cara Kerja Antibodi

Fitri Permata Sari/1102012089


Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan selsel asing yang masuk ke tubuh manusia. Senjata ini diproduksi oleh sel-sel B, sekelompok
prajurit pejuang dalam sistem kekebalan.
Antibodi akan menghancurkan bakteri atau virus tertentu yang menyerang sistem
pertahanan tubuh manusia. Antibodi mempunyai dua fungsi, pertama untuk mengikatkan
diri kepada sel-sel musuh, yaitu antigen. Fungsi kedua adalah membusukkan struktur
biologi antigen tersebut lalu menghancurkannya.Berada dalam aliran darah dan cairan
non-seluler, antibodi mengikatkan diri kepada bakteri dan virus penyebab penyakit.
Mereka menandai molekul-molekul asing tempat mereka mengikatkan diri. Dengan
demikian sel prajurit tubuh dapat membedakan sekaligus melumpuhkannya.Antibodi
bersesuaian dengan antigen secara sempurna, seperti anak kunci dengan lubangnya yang
dipasang dalam struktur tiga dimensi.Tubuh manusia mampu memproduksi masingmasing antibodi yang cocok untuk hampir setiap musuh yang dihadapinya. Antibodi bukan
berjenis tunggal. Sesuai dengan struktur setiap musuh, maka tubuh menciptakan antibodi
khusus yang cukup kuat untuk menghadapi musuh. Hal ini karena antibodi yang dihasilkan
untuk suatu penyakit belum tentu berhasil bagi penyakit lainnya.
Membuat antibodi spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang luar biasa
dan proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal struktur musuhnya dengan
baik. Dan, di alam ini terdapat jutaan musuh (antigen).Satu sel B yang sedemikian kecil,
menyimpan jutaan bit informasi dalam memorinya, dan dengan sadar menggunakannya
dalam kombinasi yang tepat. Tersimpannya jutaan formula dalam suatu sel yang sangat
kecil merupakan keajaiban yang diberikan kepada manusia. Yang tak kurang menakjubkan
adalah bahwa kenyataannya sel-sel menggunakan informasi ini untuk melindungi
kesehatan manusia.Satu sel B menggandakan antibodi spesifiknya dan mencantolkannya
ke permukaan luar membran selnya. Antibodi memanjang keluar seperti jarum, aerial
yang sudah menyesuaikan diri menunggu berkontak dengan sekeping protein tertentu
yang bisa mereka kenali. Antibodi tersebut terdiri dari dua rantai ringan dan dua rantai
berat asam amino yang bersambungan dalam bentuk Y. Setelah digandakan sampai
jutaan, sebagian besar sel B berhenti membelah dan menjadi sel plasma, jenis sel yang
bagian dalamnya berisi alat untuk membuat satu produk antibodi. Sebagian sel B lain
membelah terus tak berhingga, dan menjadi sel memori. Antibodi bebas yang dibuat oleh
sel plasma berkeliling di darah dan cairan limpa. Ketika antibodi mengikatkan diri pada
antigen sasarannya, bentuknya berubah. Perubahan bentuk inilah yang membuat antibodi
"menempel" di bagian luar makrofag.
II.

MM MEKANISME RESPON IMUN TUBUH


III.1Definisi
Sistem perlindungan dari pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ
khusus pada suatu organisme.
sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan
oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
ika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam
tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga

Fitri Permata Sari/1102012089


berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan
demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan
pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan
meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker.
Sistem Imun bisa juga diartikan gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan
dalam resistensi terhadap infeksi, reaksi yang dikoordinasi sel-sel dan molekul-molekul
terhadap mikroba
III.2Klasifikasi Non Spesifik : Imun BAWAAN (Innate), artinya pertahan secara ALAMI
ada dan tidaknya
dipengaruhi secara intrinsik oleh kontak dengan agen infeksi sebelumnya.
- ada sejak lahir
- tdk memiliki target ttt
- terjadi dlm bbrp menit jam Reaksi inflamasi
(kulit & membrane mukosa, sel-sel fagosit, komplemen, lisozim,
interferon, dan berbagai faktor humoral lainnya).
a.) pertahanan fisik ; kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan
b.) pertahanan kimia ; bahan yang disekresi mukosa saluran nafas,
kelenjar sebaseus kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan
lambung , lisosim yang dikeluarkan oleh makrofag menghancurkan
kuman gram dengan bantuan komplemen, keringat, ludah , air mata
dan air susu
( melawan kuman gram + )
c.) pertahanan humoral
- komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri
dan parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik
yang mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat pada
permukaan bakteri yg memudahkan makrofag untuk mengenal dan
memakannya
- interferon --- suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg
mengandung nukleus dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi
virus.
Fungsi : sbg 1st protection & penghambat kebanyakan pathogen potensial
sebelum menjadi infeksi yg tampak.
Spesifik : Imun DIDAPAT (Adaptive), artinya menghasilkan reaksi spesifik
pada setiap agen infeksi yg dikenali karena telah terjadi pemajanan
terhadap mikroba (determinan antigen) sbelumnya.
- spesifik untuk jenis tertentu
- respons thd paparan I tjd dlm bbrp hari, paparan berikutnya lebih cepat
(system reproduksi antibody oleh sel B & system imunitas seluler oleh sel
T)
sistem imun spesifik ada 2 yaitu;
a.) sistem imun spesifik humoral
b.) sistem imun spesifik selular

Fitri Permata Sari/1102012089


III.3 Mekanisme

Pembentukan kekebalan jangka panjang (Long Term Immunity) :

Fitri Permata Sari/1102012089

IV.

Pada kontak pertama dg antigen mikroba, respons antibodi terjadi lambat dlm bbrp
hari sampai terbentuk sel plasma & akan mencapai puncak dlm bbrp minggu (Respons
primer); & akan membentuk sel memori
Jika terjadi kontak dg antigen yg sama, krn adanya sel memori, respons yg terjadi mjd
lebih cepat (Respons sekunder)

MM VAKSIN & IMUNISASI


IV.1. Vaksin
Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang berfungsi untuk meningkatkan imunitas
tubuh terhadap virus dengan menghasilkan antibodi. Vaksin terbuat dari virus yang telah
dimatikan atau "dilemahkan" dengan menggunakan bahan-bahan tambahan lainnya
seperti formalaldehid, thymerosal dan lainnya.
IV.2. Imunisasi
Imunisasi (Vaksinasi) adalah pemberian vaksin kedalam tubuh seseorang untuk
memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Kata vaksinasi berasal dari bahasa
Latin vacca yang berarti sapi - diistilahkan demikian karena vaksin pertama berasal dari
virus yang menginfeksi sapi (cacar sapi).
Nama vaksin berasal dari kata Vaksinia, virus cacar yg digunakan oleh Jenner 200
tahun yg lalu.
Prinsipnya adalah :
- membentuk antibodi
- mengaktifkan sel limfosit dan makrofag
Jenis-jenis vaksinasi :
- penyakit hepatitis,
- polio,
- Rubella,

Fitri Permata Sari/1102012089


- BCG,
- DPT,
- Measles-Mumps-Rubella (MMR)
- cacar air
- influenza.
Di Indonesia, vaksinasi yang umum dilakukan pada bayi dan balita adalah Hepatitis B,
BCG, Polio dan DPT. Selebihnya seperti vaksinasi MMR adalah bersifat tidak wajib. Ada
pun vaksinasi terhadap penyakit cacar air (smallpox) termasuk vaksinasi yang sudah
tidak dilakukan lagi di Indonesia.
Tujuan :
Melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu ( intermediate goal)
Menurunkan prevalensi penyakit

Eradikasi penyakit (final goal)


Vaksin hidup mencegah infeksi
Mencegah penyakit
Mencegah transmisi penularan
di masyarakat
Herd immunity

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan :


Antibodi maternal
Respon antibodi
Kontra Indikasi
Jenis vaksin
Cara dan dosis vaksin
Keadaan khusus:
- bayi lahir kurang bulan
- imunokompromais (defisiensi imun)
Mengapa perlu jadwal?
Waktu pertama kali vaksinasi dimulai
Antibodi maternal
Epidemiologi dan kapan penyakit jadi manifest
Hasil yang optimal
- Interval antar suntikan
- Interval imunisasi primer dan booster
- Maturasi program
Menyesuaikan dengan tahapan imunologik
Catch-up
Suplementary immunization
Mengapa jadwal harus diatur?
Mendapat respon imun teratur
Keseragaman
Dapat berubah sesuai dengan epidemiologi dan kemajuan teknologi vaksin

Fitri Permata Sari/1102012089


Vaksinasi

Imunisasi aktif : kekebalan tubuh yang didapat seseorang karena tubuh


yang secara aktif membentuk zat anti bodi.
1. Imunisasi aktif alamiah
Adalah kekebalan tubuh yang secara otomatis diperoleh setelah sembuh
dari suatu penyakit.
2. Imunisasi aktif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi yang diberikan untuk
mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit
Jenis : - Live attenuated
- Killed microorganism
- Vaksin subunit
- Vaksin toksoid
- Conjugate vaccines
- Recombinant DNA
Imunisasi pasif : Imunisasi adalah kekebalan tubuh yang bisa diperoleh
seseorang yang zat kekebalan tubuhnya didapatkan dari luar.
1. Imunisasi pasif alamiah
Adalah antibody yang didapat seseorang karena diturunkan oleh ibu yang
merupakan orang tua kandung langsung ketika berada dalam kandungan.
2. Imunisasi pasif buatan
Adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan serum untuk
mencegah penyakit tertentu.

Fitri Permata Sari/1102012089

V.

BCG : Diberikan <2 bulan, ulangan tidak dianjurkan


- Dosis: 0,05 ml, ik, dekat insersi m.deltoideus
- Tidak diberikan pada pasien imunokompromais
- Bila diberikan pada usia >3 bln perlu uji tuberkulin dulu
Manfaat BCG diragukan:
daya lindung hanya 42% (WHO 50-78%)
70% TB berat mempunyai parut BCG
dewasa: BTA (+) 25-36% WALAUPUN PERNAH bcg
- Masa depan ditunggu vaksin TB baru
- Setelah dilarutkan, dalam suhu 2-8C (bukan freezer), hanya boleh 3 jam
- Dalam keadaan kering simpan dalam freezer
- Jangan kena sinar matahari
HEPATITIS B : Harus diberikan saat lahir karena, Endemisitas, Karier kronik, &
Transmisi maternal

MM PANDANGAN ISLAM TERHADAP VAKSIN DAN IMUNISASI


Perlukah Vaksin?
Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa
yang mengalami gangguan system imun dan syaraf, interaktif, kelemahan daya ingat,
asma, sindrom keletihan kronis, lupus, arthritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan

Fitri Permata Sari/1102012089


epilepsy. Hal itu disampaikan oleh Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika,
Barbara Loe.
Sementara itu, dr. Muhammad Ali Toha Assegaf, Anggota IDI, Anggaota Ikatan Dokter
Akupuntur Indonesia menyatakan kegelisahannya terhadap vaksin, Halalkah vaksin yang
ada di negeri ini/perlukah vaksinasi? Dan amankah? Ini adalah kegelisahan saya sebagai
dokter dan kegelisahan jutaan orang yang menyakini sabda Rasulullah SAW., : Allah tidak
menciptakan kesembuhan dari hal yang diharamkan atas kalian. Juga Allah SWT tidak
menjadikan barang haram sebagai obat bagi umatku.
Pendapat Kontra :
-

Vaksin haram karena menggunakan media ginjal kera, babi, aborsi bayi, darah orang
tretular penyakit infeksi yg pengguna alkohol, obat bius, dll.

Efek samping yg membahayakan karena mengandung mercuri, thimerosal, aluminium,


benzetonium klorida, dan zat-zat berbahaya lainnya yg akan memicu autism, cacat
otak, dll.

Lebih banyak bahaya daripada manfaatnya, banyak efek sampingnya.

Konspirasi & akal-akalan Negara barat untuk memperbodoh dan meracuni Negara
berkembang dan Negara muslim dengan menghancurkan generasi muda.

Menyingkirkan metode pengobatan & pencegahan dari Negara-negara berkembang


dan Negara muslim seperti minum madu, minyak zaitun, kurma, & habbatussauda.

Pendapat Pro :
-

Mencegah para bayi tertular dari sang ibu, yang membawa virus toksoplasma, rubella,
hepatitis B yg dapat membahayakan ibu dan janin.

Vaksinasi penting dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi berkembang menjadi


wabah seperti kolera, diphteri, & polio.

Efek samping yg membahayakan bisa diminimalisirkan dengan tanggap terhadap


kondisi ketika hendak imunisasi dan lebih banyak cari tahu tentang jenis merk vaksin
serta jadwal yg benar sesuai kondisi setiap orang.

Ada beberapa fatwa halal dan bolehnya imunisasi. Contoh fatwa MUI yg menyatakan
halal. Dan jika haram, maka tetap diperbolehkan karena mengingat keadaan darurat,
daripada penyakit infeksi mewabah.

Kewajiban taat terhadap pemerintah/ waliyulamr


Hal ini berkaitan dg program wajib (PPI), ada 5 vaksin yg menjadi imunisasi wajib.

Fitri Permata Sari/1102012089

Dari artikel Pro Kontra Hukum Imunisasi dan Vaksinasi Muslim.Or.Id Memurnikan Aqidah
Menebarkan Sunnah by null
http://id.shvoong.com/exact-sciences/1941063-sistem-imun/#ixzz1tp4iNZms
http://biologipedia.blogspot.com/2011/03/antigen-dan-antibodi.html
http://biologi-news.blogspot.com/2010/12/antitoksin.html#ixzz1u4prpu1h
http://pediatrician-pku-bantul.blogspot.com/2011/11/jadwal-imunisasi-terbaru.html
Baratawidjaja KG, Rengganis Iris. Imunologi Dasar. Edisi ke-10. 2012. Badan Penerbit FKUI :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Reading
    Jurnal Reading
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Reading
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat
  • SK 3 Emergensi
    SK 3 Emergensi
    Dokumen46 halaman
    SK 3 Emergensi
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat
  • Bab V Agama
    Bab V Agama
    Dokumen15 halaman
    Bab V Agama
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat
  • LPM Print
    LPM Print
    Dokumen89 halaman
    LPM Print
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi
    Hipertensi
    Dokumen2 halaman
    Hipertensi
    JUwita Cheche Kartika II
    Belum ada peringkat