1102014139
SASARAN BELAJAR
1. Memahami dan menjelaskan invaginasi
2.1. Memahami dan menjelaskan definisi invaginasi
2.2. Memahami dan menjelaskan epidemiologi invaginasi
2.3. Memahami dan menjelaskan etiologi invaginasi
2.4. Memahami dan menjelaskan klasifikasi invaginasi
2.5. Memahami dan menjelaskan patofisiologi invaginasi
2.6. Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis invaginasi
2.7. Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding invaginasi
2.8. Memahami dan menjelaskan tatalaksana invaginasi
2.9. Memahami dan menjelaskan komplikasi invaginasi
2.10. Memahami dan menjelaskan pencegahan invaginasi
2.11. Memahami dan menjelaskan prognosis invaginasi
1
Juwita Kartika
1102014139
2
Juwita Kartika
1102014139
3
Juwita Kartika
1102014139
4
Juwita Kartika
1102014139
Proses selanjutnya adalah proses obstruksi usus strangulasi. Proses strangulasi tersirat
oleh adanya rasa sakit dan perdarahan per rektal. Serangan rasa sakit mula-mula hilang
timbul kemudian menetap dan sering disertai rangsangan muntah. Darah yang keluar
melalui anal merupakan darah segar yang bercampur lendir. Proses obstruksi usus
sebenarnya sudah mulai sejak invaginasi terjadi tetapi penampilan klinik obstruksi
memerlukan waktu. Umumnya setelah 10-12 jam sampai menjelang 24 jam gejala-
gejala seperti abdomen kembung dan muntah hijau atau fekal telah terjadi.
gastrojejunostomi . Akibat adanya segmen usus yang masuk kesegmen usus lainnya
akan menyebabkan dinding usus yang terjepit sehingga akan mengakibatkan aliran
darah menurun dan keadaan akhir adalah akan menyebabkan nekrosis dinding usus
Perubahan patologik yang diakibatkan intususepsi terutama mengenai intususeptum.
Intususepien biasanya tidak mengalami kerusakan. Perubahan pada intususeptum
ditimbulkan oleh penekanan bagian ini oleh karena kontraksi dari intususepien, dan
juga karena terganggunya aliran darah sebagai akibat penekanan dan tertariknya
mesenterium. Edema dan pembengkakan dapat terjadi.
Pembengkakan dapt sedemikian besarnya sehingga menghambat reduksi.
Adanya bendungan menimbulkan perembesan (ozing) lendir dan darah ke dalam
lumen. Ulserasi pada dindidng usus dapat terjadi. Sebagai akibat strangulasi tidak
jarang terjadi gangren. Gangren dapat berakibat lepasnya bagian yang mengalami
prolaps. Pembengkakan dari intisuseptum umumnya menutup lumen usus. Akan tetapi
tidak jarang pula lumen tetap patent, sehingga obstruksi komplit kadang-kadang tidak
terjadi pada intususepsi. Invaginasi akan menimbulkan gangguan pasase usus
(obstruksi) baik partiil maupun total dan strangulasi. Hiperperistaltik usus bagian
proksimal yang lebih mobil menyebabkan usus tersebut masuk ke lumen usus distal.
Usus bagian distal yang menerima (intussucipient) ini kemudian berkontraksi, terjadi
edema. Akibatnya terjadi perlekatan yang tidak dapat kembali normal sehingga terjadi
invaginasi.
6
Juwita Kartika
1102014139
Anak atau bayi yang semula sehat dan biasanya dengan keadaan gizi yang baik,
tiba-tiba menangis kesakitan, terlihat kedua kakinya terangkat ke atas, penderita
tampak seperti kejang dan pucat menahan sakit, serangan nyeri perut seperti ini
berlangsung dalam beberapa menit. Di luar serangan, anak/bayi kelihatan seperti
normal kembali. Pada waktu itu sudah terjadi proses intususepsi. Serangan nyeri perut
datangnya berulang-ulang dengan jarak waktu 15-20 menit dengan lama serangan 2-3
menit. Pada umumnya selama serangan nyeri perut itu diikuti dengan muntah berisi
cairan dan makanan yang ada di lambung.
Sesudah beberapa kali serangan dan setiap kalinya memerlukan tenaga, maka
di luar serangan si penderita terlihat lelah dan lesu dan tertidur sampai datang serangan
kembali. Proses intususepsi pada mulanya belum terjadi gangguan pasase isi usus
secara total, anak masih dapat defekasi berupa feses biasa, kemudian feses bercampur
darah segar dan lendir, kemudian defekasi hanya berupa darah segar bercampur lendir
tanpa feses. BAB darah dan lendir (red currant jelly stool) baru dijumpai sesudah 6-8
jam serangan sakit yang pertama kali, kadang-kadang sesudah 12 jam. BAB darah
lendir ini bervariasi jumlahnya dari kasus per kasus, ada juga yang dijumpai hanya
pada saat melakukan colok dubur.
Karena sumbatan belum total, perut belum kembung dan tidak tegang, dengan
demikian mudah teraba gumpalan usus yang terlibat intususepsi sebagai suatu massa
tumor berbentuk curved sausage di dalam perut di bagian kanan atas, kanan bawah,
atas tengah atau kiri bawah. Tumor lebih mudah teraba pada waktu terdapat peristaltik,
sedangkan pada perut bagian kanan bawah teraba kosong yang disebut dance’s sign.
Hal ini akibat caecum dan kolon naik ke atas, ikut proses intususepsi.
Sesudah 18-24 jam serangan sakit yang pertama, usus yang tadinya tersumbat
partial berubah menjadi sumbatan total, diikuti proses oedem yang semakin
bertambah, sehingga pada pasien dijumpai tanda-tanda obstruksi, seperti perut
kembung dengan gambaran peristaltik usus yang jelas, muntah warna hijau dan
dehidrasi.
Oleh karena perut kembung maka massa tumor tidak dapat diraba lagi dan
defekasi hanya berupa darah dan lendir. Apabila keadaan ini berlanjut terus akan
dijumpai muntah feses, dengan demam tinggi, asidosis, toksis dan terganggunya aliran
7
Juwita Kartika
1102014139
pembuluh darah arteri. Pada segmen yang terlibat menyebabkan nekrosis usus,
gangren, perforasi, peritonitis umum, shock dan kematian.
Pada pemeriksaan colok dubur didapati:
Tonus sphincter melemah, mungkin invaginat dapat diraba berupa massa
seperti portio bila jari ditarik, keluar darah bercampur lendir.
Perlu perhatian bahwa untuk penderita malnutrisi, gejala-gejala intususepsi
tidak khas. Tanda-tanda obstruksi usus baru timbul dalam beberapa hari. Pada
penderita ini tidak jelas tanda adanya sakit berat. Pada defekasi tidak ada darah.
Intususepsi dapat mengalami prolaps melewati anus. Hal ini mungkin disebabkan pada
pasien malnutrisi, memiliki tonus yang melemah, sehingga obstruksi tidak cepat
timbul.
Rasa sakit adalah gejala yang paling khas dan hampir selalu ada. Dengan
adanya seranganrasa sakit/kholik yang makin bertambah dan mencapai puncaknya,
dan kemudian menghilang samasekali, diagnosis hampir dapat ditegakkan. Rasa sakit
berhubungan dengan passase dari intususepsi.Diantara satu serangan dengan serangan
berikutnya, bayi atau orang dewasa dapat sama sekali bebasdari gejala.Selain dari rasa
sakit gejala lain yang mungkin dapat ditemukan adalah muntah, keluarnya
darahmelalui rektum, dan terdapatnya masa lunak memanjang seperti sosis (sausage
shape mass) dimana biasanya perut kuadran kanan bawah teraba seakan kosong
(dance’s sign). Beratnya gejala muntahtergantung pada letak usus yang terkena.
Semakin tinggi letak obstruksi, semakin berat gejala muntah.Hemathocezia
disebabkan oleh kembalinya aliran darah dari usus yang mengalami
intususepsi.Terdapatnya sedikit darah adalah khas, sedangkan perdarahan yang banyak
biasanya tidak ditemukan.
Gambaran klinis intususepsi dewasa umumnya sama seperti keadaan obstruksi
usus pada umumnya, yang dapat mulai timbul setelah 24 jam setelah terjadinya
intususepsi berupanyeri perut dan terjadinya distensi setelah lebih 24 jam ke dua
disertai keadaan klinis lainnyayang hampir sama gambarannya seperti intususepsi
pada anak-anak. Pada orang dewasa seringditemukan perjalanan penyakit yang jauh
lebih panjang, dan kegagalan yang berulang-ulangdalam usaha menegakkan diagnosis
dengan pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan- pemeriksaan lain. Adanya gejala
obstruksi usus yang berulang, harus dipikirkan kemungkinanintususepsi. Kegagalan
untuk memperkuat diagnosis dengan pemeriksaan radiologis seringkalimenyebabkan
tidak ditegakkanya diagnosis. Pemeriksaan radiologis sering tidak
berhasilmengkonfirmasikan diagnosis karena tidak terdapat intususepsi pada saat
dilakukan pemeriksaan. Intussusepsi yang terjadi beberapa saat sebelumnya telah
tereduksi spontan.Dengan demikian diagnosis intussusepsi harus dipikirkan pada
kasus orang dewasa dengan serangan obstruksi usus yang berulang, meskipun
pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan- pemeriksaan lain tidak memberikan hasil
yang positif.
8
Juwita Kartika
1102014139
1. Nyeri perut yang datangnya secara tiba – tiba, nyeri bersifat serang –serangan.,
nyeri menghilang selama 10 – 20 menit, kemudian timbul lagi serangan baru.
2. Teraba massa tumor di perut bentuk bujur pada bagian kanan atas, kanan
bawah, atas tengah, kiri bawah atau kiri atas.
TRIAS INVAGINASI :
Pemeriksaan Fisik :
Obstruksi mekanis ditandai darm steifung dan darm counter.
Teraba massa seperti sosis di daerah subcostal yang terjadi spontan
Nyeri tekan (+)
Dancen sign (+) à Sensai kekosongan padakuadran kanan bawah karena
masuknya sekum pada kolon ascenden
RT : pseudoportio(+), lender darah (+) à Sensasi seperti portio vagina akibat
invaginasi usus yang lama
Bila penderita terlambat memeriksakan diri, maka sukar untuk meraba adanya tumor,
oleh karena itu untuk kepentingan diagnosis harus berpegang kepada gejala trias
9
Juwita Kartika
1102014139
invaginasi. Mengingat invaginasi sering terjadi pada anak berumur di bawah satu
tahun, sedangkan penyakit disentri umumnya terjadi pada anak – anak yang mulai
berjalan dan mulai bermain sendiri maka apabila ada pasien datang berumur di bawah
satu tahun, sakit perut yang bersifat kolik sehingga anak menjadi rewel sepanjang
hari / malam, ada muntah, buang air besar campur darah dan lendir maka pikirkanlah
kemungkinan invaginasi.
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan darah rutin ditemukan peningjkatan jumlah leukosit (leukositosis >
10.000/mm3
Pemeriksaan Radiologi
Photo polos abdomen : didapatkan distribusi udara didalam usus tidak merata, usus
terdesak ke kiri atas, bila telah lanjut terlihat tanda – tanda obstruksi usus dengan
gambaran “air fluid level”. Dapat terlihat “ free air “ bilah terjadi perforasi.
Barium enema : dikerjakan untuk tujuan diagnosis dan terapi, untuk diagnosis
dikerjakan bila gejala – gejala klinik meragukan, pada barium enema akan tampak
gambaran cupping, coiled spring appearance.
10
Juwita Kartika
1102014139
Reposisi dianggap berhasil bila setelah rectal tube ditarik dari anus barium keluar
bersama feses dan udara
11
Juwita Kartika
1102014139
12
Juwita Kartika
1102014139
Gambar : Coil spring appearance pada invaginasi Gambar : Pseudokidney pada USG
abdomen
Gejala klinis yang menonjol dari intususepsi adalah suatu trias gejala yang terdiri
dari(1-5,7,13) :
1. Nyeri perut yang datangnya secara tiba-tiba, nyeri bersifat hilang timbul.
Nyeri menghilang selama 10-20 menit, kemudian timbul lagi serangan
baru.
13
Juwita Kartika
1102014139
3. Buang air besar campur darah dan lendir yang disebut red currant jelly
stool.
Bila penderita terlambat memeriksakan diri, maka sukar untuk meraba adanya
tumor, oleh karena itu untuk kepentingan diagnosis harus berpegang kepada gejala
trias intususepsi. Mengingat intususepsi sering terjadi pada anak berumur di bawah
satu tahun, sedangkan penyakit disentri umumnya terjadi pada anak-anak yang mulai
berjalan dan mulai bermain sendiri maka apabila ada pasien datang berumur di bawah
satu tahun, sakit perut yang bersifat kolik sehingga anak menjadi rewel sepanjang
hari/malam, ada muntah, buang air besar campur darah dan lendir maka pikirkanlah
kemungkinan intususepsi(13).
Kriteria Mayor
1. Adanya bukti dari obstruksi usus berupa adanya riwayat muntah hijau,
diikuti dengan distensi abdomen dan bising usus yang abnormal atau tidak
ada sama sekali.
Kriteria Minor
2. Nyeri abdomen
14
Juwita Kartika
1102014139
3. Muntah
4. Lethargy
5. Pucat
6. Syok hipovolemi
Level 3 – Possible
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Didapatkan distribusi udara di dalam usus tidak merata, usus terdesak ke kiri atas, bila
telah lanjut terlihat tanda-tanda obstruksi usus dengan gambaran air fluid level. Dapat
terlihat free air bila terjadi perforasi
16
Juwita Kartika
1102014139
Barium enema
Dikerjakan untuk tujuan diagnosis dan terapi, untuk diagnosis dikerjakan bila gejala-
gejala klinik meragukan. Pada barium enema akan tampak gambaran cupping, coiled
17
Juwita Kartika
1102014139
springappearance(13).
Ultrasonografi Abdomen
18
Juwita Kartika
1102014139
pada intususepsi ileocolic dan panjang rata-ratanya berkisar 2,5 cm dan 8,2 cm secara
respektif(2).
19
Juwita Kartika
1102014139
CT Scan
Intususepsi yang digambarkan pada CT scan merupakan gambaran klasik seperti pada
USG yaitu target sign. Intususepsi temporer dari usus halus dapat terlihat pada CT
maupun USG, dimana sebagian besar kasus ini secara klinis tidak signifikan(2).
Diagnosis Banding
20
Juwita Kartika
1102014139
Penatalaksanaan penanganan suatu kasus invaginasi pada bayi dan anak mencakup
tindakan :
Reduksi hidrostatik
21
Juwita Kartika
1102014139
Reduksi pneumostatik
Reposisi dengan tekanan udara makin sering digunakan karena lebih aman dan
hasilnya lebih baik dari pada reposisi dengan barium enema. Tekanan udara maksimal
110 mmHg untu anak, dan 80 mmHg untuk infant. Tingkat keberhasilan 75-94%.
Reduksi dilakukan dengan bantuan ultra sonografi.
Reduksi manual (milking) dan reseksi usus
22
Juwita Kartika
1102014139
Terapi intususepsi pada orang dewasa adalah pembedahan. Diagnosis pada saat
pembedahan tidak sulit dibuat. Pada intususepsi yang mengenai kolon sangat besar
kemungkinan penyebabnya adalah suatu keganasan, oleh karena itu ahli bedah
dianjurkan untuk segera melakukan reseksi, dengan tidak usah melakukan usaha
reduksi. Pada intususepsi dari usus halus harus dilakukan usaha reduksi dengan hati-
hati. Jika ditemukan kelainan telah mengalami nekrose, reduksi tidak perlu dikerjakan
dan reseksi segera dilakukan (Ellis, 1990). Pada kasus-kasus yang idiopatik, tidak ada
yang perlu dilakukan selain reduksi (Aston dan Machleder, 1975 cit Ellis, 1990).
Tumor benigna harus diangkat secara lokal, tapi jika ada keragu-raguan mengenai
keganasan, reseksi yang cukup harus dikerjakan.
23
Juwita Kartika
1102014139
pemakaian vaksin ini kemudian dilarang. Vaksin rotavirus generasi yang baru telah
diantisipasi untuk tidak menyebabkan hal yang sama sebelum dipakai secara massal
pada bayi dan anak. Tidak ada obat atau cara untuk mencegah terjadinya intususepsi
yang diketahui sampai saat ini.
tidak melakukan pijat perut sembarangan tanpa indikasi yang jelas
tidak memberikan obat diare secara sembarangan
tidak memberikan makanan yang tidak sesuai pada anak usia kurang dari 1 tahun
DAFTAR PUSTAKA
Medicastore.2016.
http://medicastore.com/penyakit/494/Obstruksi_Sumbatan_Usus.html.Diaksespadatan
ggal 27/09/2016
PasaribuN. 2012.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34591/3/Chapter
%20II.pdf. Diaksespadatanggal 27/09/2016
Syamsuhidayat, R dan Wim De Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Ed.2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC. 2004. p 617, 626-628, 646.
M. Kliegman, Robert. Nelson Text Book of Pediatric-18th Ed. USA : Saunders El
sevier. 2007. p 1569-1570
M. Towsend Jr, Courtney. Sabiston Text Book of Surgery 18th Ed. USA : Saunders El
sevier. 2007. p 551, 569 (e-book).
Pengarang : bedah UGM, tanggal 8 januari 2009 http://www.bedahugm.net/Bedah-
Anak/Invaginasi.html diakses tanggal 20 mei 2009.
24
Juwita Kartika
1102014139
Obstruksi usus (mekanik) adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna
tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang
disebabkan kelainan dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan,
atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen usus yang menyebabkan nekrose
23
segmen usus tersebut.
Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik.
Ileus obstruktif ini dapat akut seperti pada hernia stragulata atau kronis akibat
25
Juwita Kartika
1102014139
Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom mengalami paralisis dan
peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong isi usus. Contohnya
amiloidosis, distropi otot, gangguan endokrin seperti diabetes mellitus, atau gangguan
11
neurologis seperti penyakit Parkinson.
26
Juwita Kartika
1102014139
penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat diatasi oleh peristaltik baik
sebahagian maupun total. Ileus obstruktif ini dapat akut seperti pada hernia stragulata
11,30,31
atau kronis akibat karsinoma yang melingkari.
lumen usus tanpa gangguan pembuluh darah, antara lain karena atresia usus
dan neoplasma
volvulus.
Menurut etiologinya
27
Juwita Kartika
1102014139
28
Juwita Kartika
1102014139
Perubahan patofisiologi utama pada ileus obstruktif dapat di lihat pada bagan
1. Lumen usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas
(70% dari gas yang ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang
menurunkan pengaliran air dan natrium dari lumen ke darah. Oleh karena sekitar 8
liter cairan diekskresikan ke dalam saluran cerna setiap hari, tidak adanya absorpsi
usus setelah pengobatan dimulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan
elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan ekstrasel yang
jaringan dan asidosis metabolik. Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan
penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan ke dalam usus. Efek lokal
peregangan usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat
29
Juwita Kartika
1102014139
distensi timbul tepat di proksimal dan menyebabkan muntah refleks. Setelah mereda,
peristaltik melawan obstruksi dalam usaha mendorong isi usus melewatinya yang
menyebabkan nyeri episodik kram dengan masa relatif tanpa nyeri di antara episode.
Gelombang peristaltik lebih sering timbul setiap 3 sampai 5 menit di dalam jejunum
dan setiap 10 menit di didalam ileum. Aktivitas peristaltik mendorong udara dan
cairan melalui gelung usus, yang menyebabkan gambaran auskultasi khas terdengar
Jika ileus obstruktif kontinu dan tidak diterapi, maka kemudian timbul muntah
dan mulainya tergantung atas tingkat obstruksi. Ileus obstruktif usus halus
menyebabkan muntahnya lebih dini dengan distensi usus relatif sedikit, disertai
kehilangan air, natrium, klorida dan kalium, kehilangan asam lambung dengan
pada ileus obstruktif usus besar, muntah bisa muncul lebih lambat (jika ada). Bila
oliguria atau anuria. Jika terapi tidak diberikan dalam perjalanan klinik, maka dapat
27
timbul azotemia, penurunan curah jantung, hipotensi dan syok.
usus mencakup volvulus, pita lekat, hernia dan distensi. Disamping cairan dan gas
30
Juwita Kartika
1102014139
31
Juwita Kartika
1102014139
yang mendistensi lumen dalam ileus obstruksi sederhana, dengan strangulasi ada juga
gerakan darah dan plasma ke dalam lumen dan dinding usus. Plasma bisa juga
dieksudasi dari sisi serosa dinding usus ke dalam cavitas peritonealis. Mukosa usus
yang normalnya bertindak sebagai sawar (penghambat) bagi penyerapan bakteri dan
produk toksiknya, merupakan bagian dinding usus yang paling sensitif terhadap
perubahan dalam aliran darah. Dengan strangulasi yang memanjang maka timbul
iskemik dan sawar rusak. Bakteri (bersama dengan endotoksin dan eksotoksin) bisa
Disamping itu, kehilangan darah dan plasma maupun air ke dalam lumen usus
cepat menimbulkan syok. Jika kejadian ini tidak dinilai dini, maka dapat
27
menyebabkan kematian.
Ileus obstruktif gelung tertutup timbul bila jalan masuk dan jalan keluar suatu
gelung usus tersumbat. Jenis ileus obstruktif ini lebih bahaya dibandingkan ileus
terbukti tanda klinis dan gejala ileus obstruktif. Penyebab ileus obstruktif gelung
tertutup mencakup pita lekat melintasi suatu gelung usus, volvulus atau distensi
sederhana. Pada keadaan terakhir ini, sekresi ke dalam gelung tertutup dapat
27
aliran keluar ke vena.
dibandingkan ileus obstruksi usus halus. Karena kolon bukan organ pensekresi cairan
dan hanya menerima sekitar 500 ml cairan tiap hari melalui valva ileocaecalis, maka
tidak timbul penumpukan cairan yang cepat. Sehingga dehidrasi cepat bukan suatu
32
Juwita Kartika
1102014139
33
Juwita Kartika
1102014139
bagian sindroma yang berhubungan dengan ileus obstruksi kolon. Bahaya paling
mendesak karena obstruksi itu karena distensi. Jika valva ileocaecalis inkompeten
maka kolon terdistensi dapat didekompresi ke dalam usus halus. Tetapi jika valva ini
kompeten, maka kolon terobstruksi membentuk gelung tertutup dan distensi kontinu
organ tubular pada tekanan tertentu apapun berhubungan langsung dengan diameter
tabung itu. Sehingga karena diameter kolon melebar di dalam sekum, maka area ini
27
yang biasanya pecah pertama.
34
Juwita Kartika
1102014139
Ileus Obstruktif
Distensi
Volume ECF
Iskemia dinding usus
Kehilangan cairan
menuju ruang
peritoneum
Peritoni
tis Syok
Hipovolemik
septike
mia
35
Juwita Kartika
1102014139
23
Bagan 1. Patofisiologi Ileus Obstruktif
36
Juwita Kartika
1102014139
Obstruksi usus yang sering ditemukan, tergantung pada umur pasien (Tabel
1). Pada bayi/neonatus obstruksi usus disebabkan atresia ani, atresia pada usus halus ,
orang dewasa, obstruksi usus sering disebabkan tumor di dalam usus, perlengketan
umbilikalis dan penyakit Crohn. Obstruksi pada pasien umur lanjut sering disebabkan
32
Penyebab Obstruksi Menurut Kelompok Umur
Perlengketan/Adhesi
Ileus karena adhesi umumnya tidak disertai strangulasi. 12 Adhesi adalah pita-
pita jaringan fibrosa yang sering menyebabkan obstruksi usus halus pasca bedah
pada anak belum diteliti dengan baik, tetapi sering terjadi pada 2-3% penderita
37
Juwita Kartika
1102014139
setelah operasi abdomen. Sebagian besar obstruksi disertai oleh adhesi dan dapat
35
terjadi setiap waktu setelah minggu kedua pasca bedah. Adhesi dapat berupa
perlengketan yang bentuk tunggal maupun multiple (perlengketan yang lebih dari
satu) yang setempat maupun luas. Pada operasi, perlengketan dilepaskan dalam
bentuk pita. Pada operasi, perlengketan dilepaskan dan pita dipotong agar pasase
Adhesi yang kambuhan akan menjadi masalah besar. Setelah berulang tiga
kali, risiko kambuh akan menjadi 50%. Pada kasus seperti ini, diadakan pendekatan
12
besar obstruksi usus akibat adhesi akan kambuh dalam waktu singkat.
Hernia Inkarserata
Bila terdapat suatu defek pada dinding rongga perut, maka akibat tekanan
intraabdominal yang meninggi, suatu alat tubuh dapat terdorong keluar melalui
defek itu. Misalnya : sebagian lambung dapat terdesak keluar ke rongga perut
melalui suatu defek pada diafragma masuk ke dalam rongga dada. Hernia yang tidak
tampak dari luar disebut “internal hernia”. Ditemukan lebih banyak “ekterna hernia”,
yaitu yang tampak dari luar seperti hernia umbilical, hernia inguinal, dan hernia
femoral.
Jika liang hernia cukup besar maka isi usus dapat didorong masuk lagi dan
disebut reponibel, jika tidak dapat masuk lagi disebut incarcerata. Pada keadaan ini
Akibat gangguan sirkulasi darah akan terjadi kematian jaringan setempat yang
38
Juwita Kartika
1102014139
39
Juwita Kartika
1102014139
disebut infark. Hernia yang menunjukkan strangulasi pembuluh darah dan tanda-
Pankreas anulare
duodenum bagian kedua. Gejala dan tanda sama seperti pada atresia atau malrotasi
Penyakit ini disebabkan oleh kelainan pada perkembangan bakal pankreas sehingga
tonjolan dorsal dan ventral melingkari duodenum bagian kedua akibat tidak
duodenum dan kadang disertai atresia juga. Penyakit ini pada awalnya sering tidak
Invaginasi
usus menerobos masuk ke dalam rongga bagian anal (distal) seperti suatu teleskop.
d.2. entero-colics : ileum masuk ke dalam coecum atau colon, jenis ini paling
sering ditemukan
intussusceptium akan ikut tertarik dan pembuluh darah akan terjepit hingga terjadi
40
Juwita Kartika
1102014139
41
Juwita Kartika
1102014139
kontraksi otot usus-usus, adanya jaringan limfoid yang berlebihan (terutama sekitar
Volvulus
Volvulus di usus halus agak jarang ditemukan. Disebut pula dengan torsi dan
sampai 180-360 derajat. Volvulus dapat disebabkan oleh mesentrium yang terlalu
panjang, yang merupakan kelainan kongenital pada usus halus, pada obstisipasi yang
menahun, terutama pada sigmoid, pada hernia inkarcerata, usus dalam kantong hernia
menunjukkan tanda-tanda torsi; pada tumor dalam dinding usus atau tumor dalam
Kelainan kongenital
Setiap cacat bawaan pada usus berupa stenosis atau atresia dari sebagian
saluran cerna akan menyebabkan obstruksi setelah bayi mulai menyusui. Kelainan-
kelainan ini disebabkan oleh tidak sempurnanya kanalisasi saluran pencernaan dalam
perkembangan embrional dan keadaan ini dapat terjadi pada usus dimana saja. Atresi
ialah buntu sama sekali dengan tanda-tanda obstruksi total sedangkan stenosis hanya
12
merupakan penyempitan dengan gejala-gejala obstruksi yang tidak total.
42
Juwita Kartika
1102014139
Atresia usus
atresia, yang dapat disebabkan oleh kegagalan rekanalisasi pada waktu janin
berusia 6-7 minggu. Kelainan bawaan ini dapat juga disebabkan oleh gangguan
aliran darah lokal pada sebahagian dinding usus akibat desakan, invaginasi,
volvulus, jepitan, atau perforasi usus masa janin. Daerah usus yang tersering
mengalaminya adalah usus halus. Stenosis dapat juga terjadi karena penekanan,
27
misalnya oleh pankreas anulare dan dapat berupa atresia.
Radang kronik
obstruksi karena udem, hipertrofi, dan fibrosis yang biasanya terjadi pada penyakit
12
kronik.
2Askariasis
Obstruksi usus oleh cacing askariasis paling sering ditemukan pada anak karena
hygiene kurang sehingga infestasi cacing terjadi berulang-ulang dan usus halus
pada anak-anak lebih sempit daripada usus halus orang dewasa sedangkan ukuran
cacing sama besar. Obstruksi umumnya disebabkan oleh suatu gumpalan padat
yang terdiri dari sisa makanan dan puluhan ekor cacing yang mati akibat
Tumor
Tumor usus halus agak jarang menyebabkan obstruksi usus, kecuali jika ia
43
Juwita Kartika
1102014139
tidak jelas atau tidak khas, sehingga kelainan tidak terdeteksi kecuali apabila ada
Obstruksi usus halus akibat bahan makanan ditemukan pada orang yang
yang jarang ditemukan, dapat terjadi setelah makan banyak sekali buah-buahan yang
serat buah jeruk atau biji banyak yang ditelan sekaligus dengan buah tertentu yang
12
berinti.
Divertikulum meckel
Divertikulum meckel adalah sisa dari kantung telur embrional yang juga
pusat (umbilicus) dengan usus. Pada orang dewasa terletak pada ileum lebih kurang
cm. Jika hubungan antara umblikus dan usus (ductus omphalo-mesentricus) tidak
menghilang, dapat terjadi fistula pada pusat yang mengeluarkan isi usus. Bila hanya
sebagian yang menghilang dan ditengah-tengah tetap, maka akan dapat terbentuk
suatu kista. Bila tidak menghilang sempurna, maka sisanya menyerupai tali yang
padat, yang dapat mengakibatkan terbelitnya usus pada tali itu (strangulasi).35,36
44
Juwita Kartika
1102014139
Penyakit Hirschsprung
paling sering terjadi pada neonatus. Penyakit Hirschsprung terjadi akibat tidak adanya
45
sel ganglion pada dinding usus atau terjadinya kelainan inervasi usus, yang dimulai dari anus dan
meluas ke proksimal. Gejala-gejala klinis penyakit Hirschsprung biasanya mulai pada saat lahir
menyebabkan dilatasi bagian proksimal usus besar dan perut menjadi kembung. Karena usus
besar melebar, tekanan di dalam lumen meningkat, mengakibatkan aliran darah menurun dan
Bezoar
35,42
dalam lambung atau usus yang merupakan penyebab ileus obstruktif pada usus halus. Bezoar
dibedakan menurut komposisinya. Laktobezoar mengandung kasein atau kalsium yang tinggi.
Laktobezoar ditemukan pada bayi-bayi prematur yang mengkonsumsi susu formula bayi yang
kaya kasein/kalsium. Phytobezoar adalah jenis yang paling umum dari bezoar yang merupakan
akumulasi serat sayur-sayuran dan buah-buahan yang tidak dapat dicerna. Phytobezoar terdiri
42
dari selulosa, tanin, dan lignin yang di cerna pada saat mengkonsumsi makanan.