Anda di halaman 1dari 5

Manfaat Tanaman Azolla

Foto 1. Azolla microphylla di kolam dipanen dengan serok. Azolla basah dan
kering. Azolla basah disukai oleh ikan, itik, maupun ternak besar seperti
kambing, sapi, dll. Azolla kering bisa dicampurkan dalam pembuatan pakan
ternak untuk menambah nilai gizi, terutama protein.

Foto 2. Kolam Azolla ini ada di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). UMM
mengembangkan Azolla di kolam-kolam percobaannya untuk bahan penelitian
para dosen dan mahasiswa. Jenis Azolla yang diteliti yaitu Azolla microphylla

Foto 3. Kamaruddin, Sang PPL THL Deptan di Kecamatan Krayan Kabupaten


Nunukan, Kalimantan Timur sedang mengamati Azolla microphylla yang sudah
cukup berkembang di sawah-sawah sejak tahun 2007 yang lalu. Dengan Azolla
kesuburan sawah dapat ditingkatkan, petani tidak perlu lagi mendatangkan
pupuk Urea dan lainnya, ikan yang ada di sawah juga akan berkembang biak
dan tumbuh pesat, serta itik yang dilepas di sawah mendapatkan sumber
makanannya yang melimpah, yaitu Azolla microphylla. Begitu ujarnya.

Foto 4. Bapak Ir. Syarifuddin MSi, Dosen UMM ini sangat getol meneliti Azolla
microphylla. Dengan kebaikan hati beliaulah bibit Azolla microphylla bisa sampai
dan berkembang di Nunukan Kalimantan Timur. Terima kasih Bapak!!

Foto 5. Kolam ini dibersihkan dari ikan untuk secara khusus ditanami Azolla
microphylla. Menurut hitungan Ir. Dian Kusumanto kolam Azolla seluas 1 hektar
jika produksinya optimal dapat memberi pakan pada sekitar 2000 ekor itik setiap
hari.
Tulisan di bawah ini adalah buah pikiran Saudara Agus Rochdianto. Beliau
sangat memperhatikan Azolla.
oleh : Agus Rochdianto
Meski sudah diperkenalkan dan dipopulerkan sejak awal tahun 1990-an, ternyata
belum banyak petani yang memanfaatkan tanaman azolla (Azolla pinnata) untuk
usaha taninya. Padahal manfaat tanaman air yang satu cukup banyak. Selain
bisa untuk pupuk dan media tanaman hias, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk
pakan ternak dan ikan.
Di Bali, azolla biasa dan sering dijumpai terapung di perairan sawah dan kolam
ikan. Karena dianggap gulma, para petani lantas menyingkirkannya. Ditumpuk
dan dibuang begitu saja. Padahal, bila dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman
padi di sawah, azolla ini bisa menekan penggunaan pupuk urea sampai 65
Kg/ha.
Pengganti Urea
Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila
dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos (azolla kering) mengandung

unsur Nitrogen (N) 3 - 5 persen, Phosphor (P) 0,5 - 0,9 persen dan Kalium (K) 2 4,5 persen. Sedangkan hara mikronya berupa Calsium (Ca) 0,4 - 1 persen,
Magnesium (Mg) 0,5 - 0,6 persen, Ferum (Fe) 0,06 - 0,26 persen dan Mangaan
(Mn) 0,11 - 0,16 persen.
Berdasarkan komposisi kimia tersebut, bila digunakan untuk pupuk
mempertahankan kesuburan tanah, setiap hektar areal memerlukan azolla
sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton berupa kompos (kadar air 15
persen) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara
rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah itu tidak memerlukan pupuk
buatan lagi.
Hal itu dimungkinkan, karena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang
dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. Seperempat bagian ini,
setara dengan 65 Kg pupuk Urea. Pada musim tanam ke-2 dan ke-3, azolla
mensubstitusikan 1/4 - 1/3 dosis pemupukan.
Dibanding pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan. Cara kerjanya
juga istimewa, karena azolla mampu mengikat Nitrogen langsung dari udara.
Untuk media tanam
Penggunaan sebagai pupuk, selain dalam bentuk segar, bisa juga dalam bentuk
kering dan kompos. Dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media
tanam aneka jenis tanaman hias mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar.
Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos azolla ini
juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
Untuk membuat kompos azolla, caranya cukup mudah. Buat saja lubang ukuran
(P x L x D) 3 x 2 x 2 meter. Kemudian azolla segar dimasukkan ke dalam lubang.
Seminggu kemudian azolla dibongkar. Untuk mengurangi kadar air menjadi 15
persen, azolla yang sudah terfermentasi tersebut lantas dijemur. Setelah agak
kering, baru dikemas dalam kantong plastik atau langsung digunakan sebagai
media tanaman
Pakan ternak dan ikan

Selain untuk pupuk dan media tanam, azolla juga bisa dimanfaatkan untuk pakan
ternak, khususnya itik dan beragam jenis ikan omnivora dan herbivora. Sebagai
pakan ternak, kandungan gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein
misalnya, mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen,
gula terlarut 3,5 persen dan serat kasar 13 persen.
Bila digunakan untuk pakan itik, penggunaan azolla segar yang masih muda
(umur 2 - 3 minggu) dicampur dengan ransum pakan itik. Berdasarkan hasil
penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak
berpengaruh buruk pada itik. Maksudnya, itik tetap menyantap pakan campuran
azolla ini dengan lahapnya. Produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga
tetap normal. Ini bearti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya
pembelian pakan itik. Tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karena
bisa mengurangi biaya pembelian pakan itik.
Sama seperti untuk itik, bila akan dimanfaatkan untuk pakan ikan, azolla bisa
diberikan secara langsung dalam keadaan segar. Boleh juga dengan
mengolahnya terlebih dulu menjadi tepung. Tepung azolla ini, selanjutnya
digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat pakan buatan (pelet) untuk
ikan.
Berdasarkan kaji terap di lapangan, dalam keadaan segar azolla bisa diberikan
untuk pakan ikan gurami, tawes, nila dan karper. Dengan pemberian pakan
berupa azolla, terbukti ikan tetap bisa tumbuh pesat. Tak kalah dengan ikan
lainnya yang diberi pakan buatan berupa pelet.Di saat harga pupuk, pakan
ternak dan ikan mahal seperti belakangan ini, tak ada salahnya bila azolla ini
menjadi salah satu alternatif pilihan yang secara finansial cukup menguntungkan.
Baik digunakan sendiri secara langsung atau untuk dibisniskan. Mau coba ?
(gus)

Anda mungkin juga menyukai