Anda di halaman 1dari 8

BEKA SI DOKTER TANAH

7:11 AM

MASPARY

Salam tani !! Kenapa maspary mengambil judul artikel yang aneh


gini ? Beka si dokter tanah. Seperti yang kita ketahui dokter adalah
partnernya orang sakit. Dokter akan mendiaknosa dan memberikan obat
kepada si pasien agar pasien cepat sehat seperti sedia kala.
Demikian juga dengan tanah, sebagian besar tanah kita sedang menderita
sakit. Kenapa tanah kita dikatakan sakit ?
Inilah alasan maspary mengapa mengatakan kalau tanah kita sedang
sakit :
1. Jika tanah kita tidak sakit tentu apabila untuk menanam pasti akan
menghasilkan tanaman yang sehat walaupun tanpa penggunaan
bahan kimia
2. Jika tanah kita tidak sakit pasti akan menghasilkan tanaman yang
mampu berproduksi maksimal
3. Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tanaman yang mengalami
busuk pangkal batang apabila ditanam di tanah tersebut
4. Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tanaman yang layu karena
terekena serangan jamur dan bakteri
5. Jika tanah kita tidak sakit pasti tidak ada istilah tanah masam
6. Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tanah yang mudah
mengering jika kekurangan air
Kenapa tanah kita bisa sakit maspary ?
1. Karena kita telah mengeksploitasi unsur hara secara terus-menerus
(menanam terus-menerus) sehingga kandungan unsur hara makro
dan mikro dalam tanah menjadi rendah

2. Kita telah mengurasi bahan organik secara terus-menerus (tanpa


mengembalikan sisa tanaman ke dalam tanah ) sehingga kandungan
bahan organik dalam tanah menjadi rendah
3. Rendahnya kandungan bahan organik tanah akan menyebabkan
KTK tanah rendah dan daya simpan air tanah menjadi rendah
4. Rendahnya bahan organik juga menyebabkan kehidupan
mikroorganisme yang menguntungkan tanaman menjadi lemah
karena kekurangan energi atau makanan
5. Penambahan pupuk kimia yang berlebihan justru akan membunuh
mikroorganisme perakaran yang membantu pertumbuhan tanaman
(mikroorganisme penambat N, P, K dan mikroorganisme penghasil
hormon tanaman)
6. Karena mikroorganisme yang menguntungkan lemah maka tanah kita
menjadi banyak dihuni oleh mikroorganisme (jamur dan bakteri) yang
merugikan tanaman
7. Tanah kita sudah banyak kehilangan mikroorganisme (jamur dan
bakteri) yang menguntungkan tanaman sehingga tidak ada yang
untuk melawan mikroorganisnme jahat
8. Tanah kita sudah banyak kehilangan pengurai / dekomposer yang
menguntungkan tanaman tetapi justru yang berkembang adalah
pembusuk bahan organik sehingga bisa menjadi penyebab penyakit
tanaman.
9. Tanah kita sudah terjadi pencemaran oleh logam berat dan bahan
kimia

Lalu bagaimana solusinya maspary ?


1. Jangan membuang atau memindahkan sisa tanaman keluar dari
lahan
2. Tambahkan bahan organik/ pupuk organik setiap musim tanam

3. Tambahkan kapur untuk menetralkan pH tanah


4. Berikan pupuk anorganik secukupnya saja untuk mensuplay
kebutuhan unsur NPK dalam tanah
5. Tambahkan agensia hayati perombak bahan organik atau biasa
disebut sebagai dekomposer
6. Tambahkan agensia hayati yang mampu melawan penyebab
penyakit perakaran/ penyakit layu atau disebut dengan pestisida
hayati
7. Tambahkan agensia hayati penyubur tanaman (penambat unsur hara
dan agensia hayati penghasil hormon tanaman) atau biasa disebut
sebagai pupuk hayati
Agensia hayati apa yang bisa berfungsi ketiganya, sebagai dekomposer,
sebagai pestisida hayati dan sebagai pupuk hayati ?
Untuk memilih agensia hayati dipasaran memang agak sulit karena
memang begitu banyak dijual di pasaran dengan berbagai merk dan harga.
Ada yang berbentuk tepung/ padat ada yang berbentuk cair. Karena ilmu
selalu berkembang dan pendapat para ahli mikrobiologi tanah tanah juga
sifatnya belum mutlak maka berbagai pendapat tentang agensia hayati ini
juga sangat luas.
Pada prinsipnya menurut maspary untuk memilih agensia hayati yang
terpenting adalah kandungannya.
1. Usahakan agensia hayati yang akan kita gunakan mengandung
mikroorganisme golongan bakteri dan golongan jamur.
2. Usahakan agensia hayati yang akan kita gunakan terdiri dari
berbagai jenis mikroorganisme (bukan single) tapi sifatnya yang
saling sinergis bukan saling membunuh
3. Pilih agensia hayati yang mudah pengaplikasiannya
4. Pilih agensia hayati yang pembuatanya standar pabrik sehingga
sangat minim terjadi kontaminasi atau kemasukan mikroorganisme
lain yang merugikan, karena jika kita pilih sembarang agensia hayati

justru tanpa kita sadari terkadang kita memasukkan mikroorganisme


jahat (kontaminan) pada tanah kita.
Maspary merekomendasikan agensia hayati pada rekan-rekan GerbangPertanian semua yang bisa berfungsi sebagai dekomposer hayati,
pestisida hayati dan pupuk hayati dengan baik yaitu Beka. Agensia hayati
Bekamengandung mikroorganisme bermanfaat dari golongan bakteri dan
jamur :
Bakteri :
1. Azotobacter sp : 63,20 x 109 cfu/ ml
2. Bacillus sp : 22,52 x 109 cfu/ ml
3. Streptomyces sp : 30,68 x 109 cfu/ ml
Jamur :
1. Aspergillus sp : 6,30 x 108 cfu/ ml
2. Saccharomyces sp : 28,04 x 109 cfu/ ml
3. Trichoderma sp : 0,27 x 108 cfu/ ml

Gambar : Dekomposer, pupuk dan pestisida biologis beka


Maspary tidak akan menjelaskan fungsi dari satu persatu mikroorganisme
kandungan beka tersebut karena maspary telah menulisnya pada
beberapa postingan yang telah lalu. Kalau ingin mengulang membaca
silahkan buka kembali artikel maspary yang berjudulTrichoderma sebagai
dekomposer pupuk biologis danPGPR mikroorganisme pengendali layu
dan penyubur tanaman. Jadi intinya Beka itu merupakan penggabungan
jamur dan bakteri yang berfungsi sebagai dekomposer/ pengurai
bahan organik, sebagai pupuk biologis/ pupuk hayati dan pengendali
penyakit perakaran/ layu yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.
Dekomposer beka mempunyai berbagai macam kegunaan pada kegiatan
usaha tani kita. Cara penggunaan dekomposer beka sangat mudah, tinggal
kita larutkan 5 ml beka pada 1 liter air (1 botol beka untuk 200 liter air) lalu
bisa kita digunakan untuk berbagai macam fungsi antara lain :
1. Mengatasi asem-asemen pada tanah sawah dan memudahkan
dalam pengolahan sawah (luku dan garu). Semprotkan Beka
bersamaan dengan saat luku, maksudnya penyemprotan dilakukan
sesaat sebelum tanah kita diluku sehingga beka akan cepat
menguraikan sisa-sisa jerami disawah kita yang sebenarnya
merupakan penyebab tanam asem-asemen. Setelah paling cepat
satu minggu baru kita garu. Biasanya setelah satu minggu jerami
sudah hancur jika kita pegang.
2. Mengendalikan penyakit layu pada tanaman cabe, tomat, terong,
kemangi, pepaya dan lainnya. Dengan cara dikocorkan pada lubang
tanam sesaat sebelum tanam dan disemprotkan atau dikocorkan
pupuk organik yang akan kita gunakan sebagai pupuk dasar.
3. Sebagai penyubur pertumbuhan tanaman melalui penambatan NPK
ditanah dan pembentukan hormon tanaman (auksin, giberellin dan
sitokinin) di ujung perakaran.
4. Menghilangkan bau kotoran ternak kita (ayam dan sapi), dengan cara
menyemprotkannya pada kandang dan tumpukan kotoran ternak kita.
Biasanya setelah 24 jam kotoran sudah tidak bau lagi.
5. Sebagai pengompos jerami. Caranya sangat mudah, jerami yang
masih basah kita tumpuk setinggi minimal 1 meter. Setiap ketinggian

30 cm kita kocor dengan larutan beka. Jika memungkinkan tumpukan


jerami tersebut kita tutup dengan terpal atau dedaunan untuk
mengurangi sengatan terik matahari. Setelah 15 hari biasanya Jerami
sudah hancur dan sudah bisa kita gunakan sebagai pupuk organik
atau kita gunakan sebagai pakan sapi.
6. Sebagai dekomposer pengurai bahan organik dalam pembuatan
pupuk kompos/ pupuk organik. Caranya sangat mudah dengan cara
kita siramkan pada bahan organik/ pupuk kandang/ bahan pupuk
organik lalu kita diamkan beberapa hari. Pupuk atau bahan organik
yang sudah kita aplikasi dengan beka juga sudah mengandung
berbagai mikroorganisme seperti yang terkandung dalam beka. 1 liter
beka bisa untuk pembuatan pupuk sebanyak 2 ton.
7. Untuk pembuatan silase (pakan ternak awetan). Bahan pakan ternak
kita siram larutan beka lalu kita simpan dengan cara tertutup. Bahan
pakan tersebut bisa kita simpan dulu untuk beberapa lama.
8. Sebagai minuman kesehatan ternak. Informasi dari petugas beka
bahwa beka juga aman jika kita berikan sebagai minuman ternak.
Kandungan mineral, vitanim dan mikroorganisme tersebut akan
menyehatkan ternak sapi, kambing dan ayam kita. Setelah diberikan
beka ternak akan lebih nafsu makan, lebih gemuk dan lebih sehat.
Selain itu kotoran juga tidak bau.
9. Pengalaman dilapangan menunjukkan bahwa dekomposer beka
merupakan pengurai bahan organik yang bekerja sangat cepat,
kayaknya untuk saat ini masih paling cepat diantara dekomposer
yang lain. Terbukti dalam waktu 24 jam setelah aplikasi larutan beka
kotoran ayam dan sapi sudah tidak bau lagi. Oleh karena itu beka
juga bisa kita gunakan sebagai penurun volume spitank, agar volume
tandon kotoran kita bisa susut dan tidak bau karena terurai oleh
beka.
10.
Kompos atau pupuk organik yang dihasilkan menggunakan
beka sudah kaya akan mikroorganisme penambat N, pelarut P dan
pelarut K. Selain itu pupuk tersebut juga bisa berfungsi sebagai
biopetisida karena mampu mencegah layu tanaman.
Beka diproduksi melalui proses bioteknologi bahan-bahan organik,
menggunakan mikroorganisme pengurai bahan organik unggul (terutama

selulosa dan lignin yang tidak bisa diurai oleh dekomposer biasa). Beka
dibuat dengan pabrik yang sangat besar (harganya sekitar 30 milyar) di
design dari jepang oleh ahli mikrobiologi sehingga teknologinya
mengadopsi negara tersebut. Beka dibuat oleh perusahaan multi nasional
yang sudah berpengalaman puluhan tahun.

Gambar : Salah satu bagian pabrik pembuatan beka

Gambar : sistem pengendali (kontrol panel) pembuatan beka yang dibuat


secara otomatis
Bagi rekan-rekan yang membutuhkan Beka bisa sms maspary di 0812
2630 297
Hanya Rp.65.000/ liter
Semoga artikel tentang dekomposer beka si dokter tanah ini bisa
menambah wawasan rekan-rekan Gerbang Pertanian semua. Semoga kita
bisa semakin arif dalam mengelola sumber daya alam disekitar kita

Anda mungkin juga menyukai