Anda di halaman 1dari 5

PERANGKAP NYAMUK DARI BARANG LIMBAH

Disusun oleh :
Bima Wadafi F. (9A/21)
A. Pendahuluan
Populasi nyamuk di Indoniesia cukup banyak dan menjadi penyebab
beberapa penyakit penting yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit
sehingga mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Populasi ini akan
meningkat seiring dengan datangnya musim hujan karena banyaknya tempat
yang dapat berperan sebagai tempat perindukan dan perkembangbiakan.
Tempat

yang

nyaman

juga

akan

mempermudah

nyamuk

dalam

berkembangbiak untuk memperbanyak populasi. Penyakit yang dibawa


nyamuk akan menjadi semakin banyak di saat terjadi perubahan iklim seperti
peralihan musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Tingginya populasi nyamuk di indonesia menjadi salah satu masalah
kesehatan dimana pemerintah juga telah melakukan upaya promosi untuk
mensosialisasikan Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN). Langkah sederhana
pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan cara 3 M, yaitu menguras bak
mandi, membuang air yang tergenang, serta mengubur barang-barang bekas.
Berikut ini upaya yang mudah dibuat dan tidak menimbulkan efek
samping, sebagaimana bahayanya obat anti nyamuk bakar yang asapnya
beracun dan obat nyamuk semprot yang mengandung zat kimia yang
berbahaya.
B. Tujuan
Agar kita dapat mengurangi populasi nyamuk dengan alat pembasmi
nyamuk yang tidak menimbulkan efek samping, dan mengurangi polusi yang
disebabkan oleh bahan kimia dari alat pembasmi nyamuk bakar dan semprot.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalah tersebut, maka permasalahan
dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana alat pembasmi nyamuk
sederhana dapat mengurangi populasi nyamuk tanpa menimbulkan polusi ?
D. Kajian Teori
1. Gula Merah
Gula merah atau gula jawa adalah jenis gula yang dibuat dari nira,
yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon keluarga palma, seperti
kelapa, aren, dan siwalan. Gula merah yang dipasarkan dalam bentuk
cetakan batangan silinder, cetakan setengah bola dan bubuk curah disebut
sebagai gula semut. Gula ini banyak digunakan untuk bahan masakan,
mengonsumsi gula merah juga bisa meningkatkan kesehatan dan vitaliats
tubuh. Ini berarti kita tidak perlu mengonsumsi makanan atau minuman
yang mengandung bahan kimia yang apabila kita mengonsumsi terlalu
banyak malah menjadi sumber penyakit.
2. Ragi
Ragi tape merupakan populasi campuran mikroba yang terdapat
beberapa jenis yaitu genus Aspergillus, genus Saccharomises, genus
Candida, genus Hansnula, sedang bakterinya adalah Acetobacter.
Aspergillus dapat menyederhanakan amilum, sedangkan Saccharomyces,
Candida dan Hansnula dapat menurunkan gula menjadi alkohol dan
bermacam-macam zat organik lainnya. Acetobacter mengubah alkohol
menjadi cuka. Secara fisiologis, ragi mempunyai persamaan yaitu
menghasilkan fermen atau enzim-enzim yang dapat mengubah substrat
menjadi bahan lain dengan mendapat keuntungan berupa energi. Adapun
substrat yang diubah berbeda-beda.
3. Limbah
Limbah organik adalah limbah yang masih bisa diuraikan kembali
oleh bakteri. Pada umumnya limbah atau sampah organik tersebut berasal
2

dari sisa aktivitas manusia atau hewan yang bisa diuraikan. Contoh dari
limbah organik adalah:
A. sisa-sisa makanan,
B. dedaunan,
C. kotoran manusia,
D. kulit telur,
E. kulit pohon,
F. kotoran hewan,
G. sisa sayuran di dapur, dan
H. tulang hewan.
4. Nyamuk
Nyamuk adalah serangga yang memiliki dua sayap yang bersisik.
Sayap ini mampu mengepak 1000 kali per menit, tubuh langsing dan
mempunyai enam kaki. Nyamuk memiliki ukuran yang berbeda-beda tetapi
jarang sekali ukurannya melebihi 15 mm. Dalam bahasa Inggeris, nyamuk
dinamakan Mosquito, yang berasal dari bahasa Spanyol atau Portugis
yang berarti lalat kecil yang digunakan sejak tahun 1583. Di negeri Inggris
nyamuk dikenal sebagai gnats. Tercatat lebih dari tiga ribu spesies nyamuk
yang beterbangan di muka bumi ini, baik di tempat yang beriklim panas
maupun beriklim dingin. Meskipun mampu hidup di kutub, sebagian besar
nyamuk lebih suka hidup di daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban
tinggi seperti di Indonesia.
E. Manfaat
Hasil dari pembuatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi
pengguna dalam membasmi nyamuk tanpa membahayakan kesehatannya.

F. Alat dan bahan serta langkah-langkah


Sebelum kamu coba membuatnya, siapkan bahan-bahan di bawah ini:
1. Botol plastik bekas ukurn 1,5 liter,
2. 200 ml air,
3. 50 gram gula merah, dan
4. 1 gram ragi (beli di toko makanan kesehatan, atau pasar terdekat).
Setelah semua bahan siap, ikuti langkah-langkah pembuatan di bawah ini:
1. Pertama-tama potong botol plastik di tengah dan simpan bagian atas botol,
2. Setelah itu, campur gula merah dengan air! Lalu tuangkan di separuh bagian
potongan bawah botol,
3. Kemudian pasang atau masukkan potongan botol bagian atas dengan posisi
terbalik seperti corong, dan
4. Lalu bungkus botol dengan lakban bewarna hitam, kecuali bagian atas, dan
letakkan di beberapa sudut rumah anda.
G. Hasil
1. Sebelum
Sebelum menggunakan alat pembasmi nyamuk, banyak gangguan dari
nyamuk seperti gigitan dan dengungan nyamuk.
2. Sesudah
Setelah memakai alat pembasmi nyamuk sederhana dalam 1 minggu,
gangguan nyamuk hampir tidak ada.
H. Penutup
1. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah alat pembasmi ini tidak akan berbahaya bagi
kesehatan

karena

tidak

mengandung

bahan-bahan

kimia.

Cara

pembuatannya cukup mudah dan bahan-bahannya juga mudah didapat. Cara


kerja pembasmi ini adalah menarik nyamuk dengan karbondioksida yang di
keluarkan oleh botol plastik yang terisi gula jawa dan ragi dan
4

memerangkap nyamuk di dalam botol dengan gula jawa supaya nyamuk


terperangkap dan tidak bisa keluar dalam botol.
2. Saran
Sebaiknya alat pembasmi ini tetap terus digunakan sebagai pengganti
obat nyamuk semprot berbahan kimia yang sangat berbahya bagi tubuh dan
menimbulkan

polusi.

Alat

pembasmi

sederhana

ini

hanya

mengeluarkan karbondioksida untuk menarik perhatian nyamuk.

akan

Anda mungkin juga menyukai