Anak Ayam Broiler Berumur Sehari
Anak Ayam Broiler Berumur Sehari
Turning telur
Penelitian telah mengungkap bahwa turning telur dapat
memperbaiki hatchability setelah penyimpanan preinkubasi.
Dimana banyak data yang diteliti menyarankan bahwa metode ini
hanya berguna untuk penyimpanan yang lama, hasil terbaru
(2002) menggunakan telur ross 308 mengindikasikan bahwa
turning telur 4 kali perhari dibutuhkan untuk periode penyimpanan
7 hari.
Perlakuan preinkubasi
Penilitian telah mengindikasikan bahwa prewarming yang segera
sebelum memulai inkubasi dapat mengurangi turunnya
hatchability setelah penyimpanan. Selama periode prewarming ini
komponen suhu bervariasi pada telur menjadi homogen sebelum
awal inkubasi , yang mana terlihat menyebabkan lebih
seragamnya perkembangan awal embrio. Dalam penelitian ini,
telur di hangatkan pada suhu 20-250 C untuk beberapa jam (5-16
jam) sebelum inkubasi. Bagaimanapun, dampaknya hanya akan
tampak setelah penyimpanan yang lama. (lebih dari 14 hari).
Suhu inkubasi
Hasil terbaru dari penelitian pada telur kalkun mendemontrasikan
dampak positip pada meningkatnya suhu selama minggu pertama
dan kedua di inkubasi pada daya tetas telur yang disimpan. efek
pada perlakuan suhu inkubasi pada telur broiler secara langsung
di R & D. Pengukuran sebelumnya menyebutkan alat yang
memudahkan untuk menurunkan hilangnya hatchability dan chick
quality setelah penyimpanan pre inkubasi. Ditambah lagi, ada
beberapa metode yang terbukti efektif dalam kondisi experimen
[tapi sulit diaplikasikan di hatchery .
Posisi telur
Dampak positip pada penympanan telur yang disimpan dengan
posisi runcing diatas telah di tunjukkan terdahulu. Dengan cara ini
posisi sentral kuning telur (dan embryo) terjaga selama
penyimpanan. Di posisi ini, embrio terlihat lebih terlindungi dari
dehidrasi dan adhesi pada membran, yang mana hasilnya lebih
baik dalam bertahan selama penyimpanan.
Perlakuan pre warming di farm
Pemanasan sederhana telur yang segera setelah ovoposisi
sebelum penyimpanan menunjukan mengurangi hilangnya
hatchability yang disebabkan penyimpanan. Perlakuan ini
memperlihatkan kemajuan perkembangan embrio pada tahap
yang mana lebih baik dapat bertahan di periode penyimpanan.
Penelitian terbaru 2001 menggunakan telur breeder komersial,
pre warming HE pada suhu 37.5 C untuk periode 6 jam
meningkatkan hatchability yang disimpan relatif untuk kelompok
kontrol. Bagaimanapun peningkatan hanya menunjukkan pada
telur yang disimpan 14 hari. Pada telur yang disimpan untuk 4
hari tidak ada pengaruh setelah diteliti. Metode ini terlihat sedikit
cocok untuk telur dari kandang tua, pada saat telur mengandung
embryo yang siap kemajuan lebih ketahap pada saat ovoposisi.