Anda di halaman 1dari 97

KULIAH NEMATODA &

CESTODA
Dr. Dina

ZOOPARASIT
Metazoa
Arthropoda
(Binatang berkaki ruas)
Nemathelminthes
(Round worm)
Nematoda

Protozoa
Helminthes

Platyhelminthes
(Flat worm)
Cestoda
(Tape worm)

Anelida

Trematoda
(Fluks)

ZOOPARASIT SALURAN CERNA


NEMATODA USUS
1. Ascaris lumbricoides
2. Trichuris trichiura
3. Ancylostoma duodenale
4. Necator americanum
5. Strongyloides stercoralis
6. Oxyuris vermicularis
7.Trichostrongylus sp

CESTODA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Diphyllobothrium latum
Dipilidium caninum
Hymenolepis nana
Hymenolepis diminuta
Taenia saginata
Taenia solium
Echinococcus sp
Multiceps sp
Bertiela sp

TREMATODA USUS
1. Fasciolopsis buski
2. Echinostoma sp
3. Heterophyes heterophyes
4. Metagonimus yokogawai
5. Haplorchis taichui
RHIZOPODA
1. Entamoeba histolytica
CILIATA
1. Balantidium coli
FLAGELLATA USUS
1. Giardia lamblia
MYASIS USUS
1. Gasterophilus
2. Piophila

ASCARIS LUMBRICOIDES
= CACING GELANG
Penyakit : Ascariasis

Penyebaran :Kosmopolit

Hospes difinitif : Manusia

Sifat : Oviparus

Merupakan Nematoda yang terbesar


: 10-30 Cm : 20-35 Cm

Telur : 200.000 butir/hari


* dibuahi
* tidak dibuahi
Habitat : Dalam rongga usus halus
Cara Infeksi : Menelan telur infektif
Mempunyai siklus Paru-paru

Incubasi Biologi : 6-8 minggu

Telur
Dewasa
di usus

Keluar bersama
tinja penderita
Matang di
alam bebas
(tanah)
Tertelan masuk
ke mulut

Tertelan masuk
ke usus

Siklus hidup
A lumbricoides

Larynx

Saluran
nafas

Usus
halus

Menembus
dinding usus
Paru
-paru

Jantung
kanan

Sirkolasi
darah

Patologi Klinik :
Oleh karena Larva :
Menyebabkan V L M
Syndroma Leffler
Oleh karena cacing dewasa
Malnutrisi
Obstruksi usus
Oleh karena toxinnya
Hypersensitivity disease

TRICHURIS TRICHIURA
= CACING CAMBUK
Penyakit : Trichuriasis

Sifat : Oviparus

Penyebaran :Kosmopolit

Bentuk seperti cambuk


: 3-4 Cm
: 3-5 Cm

Hospes difinitif : Manusia

Telur : 200.000 butir/hari


Bentuk seperti wajan
Mempunyai dua kutub
Habitat : Dalam Caecum & Colon ascenden
Kadang ; Ilium-Colon-Sigmoid-Rectum
Cara Infeksi : Menelan telur infektif/larva
Tidak mempunyai siklus Paru-paru
Incubasi Biologi : tiga bulan

Telur

Dewasa
Di usus

Keluar bersama
tinja penderita

Siklus hidup
T trichiura

Usus
halus

Matang di
alam bebas
(tanah)

Tertelan masuk
Ke mulut

Patologi Klinik : Prolapsus recti

ANCYLOSTOMA DUODENALE
et NECATOR AMERICANUM
= CACING TAMBANG
Penyakit : Ancylostomiasis & Necatoriasis
Penyebaran : Daerah Katulistiwa, Tropis & Subtropis
Hospes difinitif : Manusia
Sifat : Oviparus
Ancylostoma Necator
Ancylostoma seperti huruf C
Necator seperti huruf S
& : 1 Cm

Kepala Ancylostoma : 2 pasang gigi anterior


Kepala Necator : Cutting plates

Ekor, dengan Bursa Copulatrix

Telur Ancylostoma 20.000 butir/hari


Telur Necator 10.000 butir/hari

Larva Rhabditi form


Larva Filari form

Habitat Ancylostoma : Duodenum & Ilium


Habitat Necator
: Jejunum & Ilium
Cara Infeksi : Larva Filari form menembus kulit
/selaput lendir
Mempunyai siklus Paru-paru

Incubasi Biologi : 1 minggu

Telur

Keluar bersama
tinja penderita
Larva
Rhabditi form
di alam bebas

Dewasa
di usus

Tertelan masuk
ke usus

Siklus hidup
Cacing Tambang

Larva
Filari form
di alam bebas

Menembus
kulit manusia

Larynx

Sirkulasi
darah

Saluran
nafas
Paru
-paru

Jantung
kanan

Patologi Klinik :
Oleh karena Larva :
Syndroma Leffler
Cutaneus Larva Migran
Oleh karena cacing dewasa
Anemia Hypochrom Microcyter
Ancylostoma : 0,2 cc/hari
Necator
: 0,05 cc/hari

STRONGYLOIDES STERCORALIS
Penyakit : Strongyloidiasis

Penyebaran : Kosmopolit

Hospes difinitif : Manusia

Sifat : Oviparus

&

: 1 Cm
Larva Rhabditi form
Larva Filari form

Habitat :
Stadium Bebas : di Alam bebas
Stadium Parasitic : Tractus Gastro Intestinalis
Cara Infeksi : Larva Filari form menembus kulit
/selaput lendir
Mempunyai siklus Paru-paru
Incubasi Biologi : 2 bulan

Siklus hidup
S stercoralis

Direct Cycle
II

Larva
Rhabditi form
keluar bersama
tinja penderita

Indirect Cycle

Auto Infectie
Interna

Endo Auto
Infection
=Hyper
Infection

Direct Cycle I
=Auto Infectie
Exter

Exo Auto
Infection

Direct Cycle II

Dewasa
di usus

Telur dalam
usus penderita
Larva Rhabditi form
keluar bersama
tinja penderita

Tertelan masuk
ke usus

Larva Filari form


di alam bebas
(tanah)

Larynx

Saluran
nafas

Menembus kulit
manusia

Paru
paru

Jantung
kanan

Sirkulasi
darah

In Direct Cycle
Tertelan masuk
ke usus

Dewasa
di usus
Telur dalam
usus penderita

Larynx

Saluran
nafas

Di dalam
Tubuh penderita

Paru
paru

Larva Rhabditi form


keluar bersama
tinja penderita

Larva
Filari form

Jantung
kanan

Sirkulasi
darah

Menembus kulit
manusia

Di alam bebas
(tanah)
Stadium
Transisi

&

Bertelur

Larva
Rhabditi form

Endo Auto Infectie

Larva
Rhabditi form
tidak keluar
ke alam bebas

Larva
Filari form
dalam usus
penderita

Telur dalam
usus penderita

Menembus
dinding usus

Dewasa
di usus

Sirkulasi
darah

Tertelan masuk
ke usus

Jantung
kanan

Larynx
Saluran
nafas

Paru
paru

Exo Auto Infectie


Larva
Filari form

Larva
Rhabditi form
tidak keluar
ke alam bebas

Larva
Filari form
di Perineum
penderita Menembus
kulit Perineum
penderita

Telur dalam
usus penderita

Sirkulasi
darah

Dewasa
di usus

Jantung
kanan

Paru
paru

Tertelan masuk
ke usus
Larynx

Saluran
nafas

Direct Cycle I

Larva
Filari form
di usus

Larva
Rhabditi form
tidak keluar
ke alam bebas

Larva Filari form


keluar ke
alam bebas
(tanah)
Menembus
kulit manusia

Telur dalam
usus penderita

Sirkulasi
darah

Dewasa
di usus

Jantung
kanan

Paru
paru

Tertelan masuk
ke usus
Larynx

Saluran
nafas

Patologi Klinik :
Syndroma Leffler
Cutaneus Larva Migrans
Visceral Larva Migrans

ENTEROBIUS VERMICULARIS
= OXYURIS VERMICULARIS
= CACING KREMI
Penyakit : Enterobiasis
= Oxyuriasis
Hospes difinitif : Manusia

&

: 1 Cm

Penyebaran :Kosmopolit
Sifat : Oviparus

Telur : Bentuk a simetris

Habitat : Caecum, Appendix & Colon ascenden


Vulva, Vagina, Uterus, Tuba,
Cavum peritoneum dan Vesica urinaria
Cara Infeksi : Menelan telur infektif
& Retro infeksi
Tidak mempunyai siklus Paru-paru
Incubasi Biologi : 14-42 hari

Tidak termasuk Soil Transmitted Helminth

Dewasa
di usus

Usus
besar

Telur di
usus besar

Siklus hidup
O vermicularis

Tertelan masuk
ke mulut

Keluar ke
Perineum

Terbawa
angin

Patologi Klinik : Prolapsus recti

Patologi Klinik :

Pruritus ani
Pruritus vulva
Pruritus vagina
Adnexitis/Salphyngitis
Appendicitis

TRICHOSTRONGYLUS SPP
= CACING RAMBUT
Penyakit : Trichostrongyliasis

Penyebaran : Kosmopolit

Hospes difinitif : Manusia, Kuda & Kucing


Sifat : Oviparus

Habitat : Jejunum & Ilium


Larva : Rhabditi form
Pseudo Filari form
Stadium III (infektif)
Cara Infeksi : Menelan larva stadium III
Incubasi Biologi : 1 bulan
Patologi Klinik : Irritasi usus
Cholecystitis

DIPHYLLOBOTHRIUM LATUM
= DIBOTHRIOCEPHALUS LATUS
= TAENIA LATA
= BROAD TAPE WORM
= FISH TAPE WORM
= CACING PITA IKAN

Famili Diphyllobothriidae

Penyebaran : Eropa
Asia
Amerika
Afrika
Australia

Diphyllobothriasis
=Dibothriocephaliasis
H D : Manusia
H R, a l : anjing
kucing
babi
beruang
dll

Panjang : 3-10 mtr


R/ 3000-4000 proglottid
Dalam 1 hari dibentuk 30 proglottid
Scolex : 2-3 mm
Bothrio = Sucteterial grooves
Proglottid gravid :
Merupakan 4/5 bagian tubuh

Di sebelah Dorsal
Testis 500 buah

Di sebelah Ventral
mempunyai Uterine pore

Genital pore terletak ventro medial


Habitat : Ileum, kadang Jejunum
Telur 1.000.000 butir/prog/hari
70 x 45
mempunyai Operkulum (kecil)
Menetas dalam waktu 9-12 hari
Embryo hexacant
= Onchospher yang bercilia
= Coracidium
H P I : Copepoda : Cyclop
Diaptomus
Pro cercoid : 550 & berusia 7-30 hari

H P II : Ikan air tawar


Kodok
Ular
10-20 mm

Pleuro cercoid
= Sparganum
= Cacing muda
Usia : 3-5 minggu

Cara infeksi :
1. H P I infektif tertelan oleh H D
2. H P II infektif termakan oleh H D
3. Penggunaan daging H P II sebagai obat luar
Incubasi biologi : 5-6 minggu
Masa hidup : 20 tahun

P K :

1. Oleh karena Cacing dewasa :


Anemia Hyperchrom Macrocyter
= Dibothriocephalus anemia
= Defisiensi vitamin B 12
Obstruksi usus

Biasanya hanya ada


1 cacing dewasa
2. Oleh karena Pleuro cercoid :
Sparganosis

Epidemiologi :
Kebiasaan makan ikan
mentah & Banyak terjadi
didaerah dingin

Dx :
1. Menemukan telur didalam tinja Pencegahan :
Mencegah kontaminasi
2. Biopsi
air tawar dengan tinja
manusia
Tx : Atebrine

DIPYLIDIUM CANINUM
= CACING PITA ANJING

Famili Dilepididae
Dipylidiasis

Kosmopolit

H D : Carnivora
(Anjing & Kucing)
Manusia
Scolex : 4 buah Sucker
Rostellum
(dapat keluar masuk)
Hooks
2-7 baris, 30-150 buah

Panjang : 15-70 cm
R/ 60-75 proglottid
Mempunyai 2 set alat kelamin
Genital pore sepasang di kanan kiri
Dilepas 2-3 proglottid per hari
Strobila dapat keluar melalui anus H D secara aktif
Habitat : Rongga usus halus
Proglottid gravid :
12 mm
Berisi 300-400 Cluster
Tiap Cluster berisi 15-25 telur

Embryo hexacant
= Onchospher

Cluster
35

Cysticercoid

Scolex invaginasi
Cara infeksi :
H P infektif termakan oleh H D
Scolex evaginasi

H P : Pinjal
Kutu anjing

Incubasi biologi : 20 hari

P K : Enteritis

Dx : Telur didalam tinja


Cluster didalam tinja
Proglottid didalam tinja
Tx : Atebrine
Insecticida
Epidemiologi : Insidennya banyak terjadi pada mereka
yang akrab bergaul dengan anjing
Pencegahan : Dilarang mencium anjing & kucing
Anjing & Kucing diobati secara periodik
dengan Anthelmintic dan Insecticida

HYMENOLEPIS NANA
Famili Hymenolepididae
Hymenolepiasis nana
Kosmopolit, terutama didaerah panas
H D : Manusia
Rodentia, terutama tikus
Panjang : 2,5-4 mm
R/ 100-200 proglottid
Genital pore terletak teratur

Habitat : Rongga Ileum


Scolex : 0,3 mm
4 buah Sucker
Rostellum
(dapat keluar-masuk)
Hooks
(satu baris, 20-30 buah)
Proglottid matur :
0,22 x 0,85 mm
Testis : 3 buah
Proglottid gravid :
0,22 x 0,85 mm

Telur : 80-180 butir/proglottid/hari


45
Polar filament (4-8/kutub)
Embryo hexacant
= Onchospher
Tidak mempunyai H P
4 hari menjadi Cysticercoid
Scolex invaginasi
Cara infeksi : 1. Tertelan
2. Auto infectie interna

Scolex evaginasi

Incubasi biologi :
12-30 hari

Masa hidup hanya beberapa minggu


P K : 1. Enteritis
2. Anemia
3. Gejala syaraf pada anak
DX : Telur didalam tinja

Tx : Atebrin

Epidemiologi : Penularan dari manusia ke manusia


terutama terjadi pada anak-anak

HYMENOLEPIS DIMINUTA
Famili Hymenolepididae
Hymenolepiasis diminuta
Kosmopolit
H D : Manusia
Tikus
Habitat : Rongga usus halus

Panjang : 20-60 cm
R/ 800-1000 proglottid
Scolex : 0,4 mm
4 buah Sucker
Rostellum
Proglottid matur :
: 0,8 x 2-5 mm
Testis 3 buah
Proglottid gravid :
: 0,8 x 2-5 mm
Genital pore terletak teratur

Telur : : 70
Non polar filament
Embryo hexacant
= Onchospher
H P : Pinjal
Kumbang tepung
Kecoa
Cysticercoid

Scolex invaginasi

Cara infeksi : H P infektif termakan oleh H D


Scolex evaginasi

Incubasi biologi : 18-20 hari


Masa hidup 5-7 minggu
P K : Enteritis

Dx : Telur didalam tinja


Tx : Atebrine
Insectisida

Epidemiologi : Biasanya manusia terinfeksi karena


tidak sengaja menelan H P infektif,
terutama terjadi pada anak-anak

TAENIA SAGINATA
= THE BEEF TAPE WORM
= CACING PITA SAPI

Famili Taeniidae

Taeniasis saginata

H D : Manusia

Panjang : 4-10 m
R/ 1000-2000 proglottid

Genital pore terletak acak

Kosmopolit

Scolex : 1-2 mm
4 buah Sucker

Dibentuk per hari 2-10 proglottid


Dilepas per hari 5-9 proglottid
Strobila dapat keluar melalui anus H D secara aktif

Proglottid matur :
1-2 cm
Testis 300-400 buah
Proglottid gravid :
2-3 cm
Uterus 15-30 pasang cabang
Habitat : Rongga Jejunum
Telur : 100.000 butir/proglottid/hari
30-40
Embryo hexacant
Embryo pore
= Onchospher
Usianya 8 minggu

H P : Herbivora, terutama Sapi


12-15 minggu kemudian, menjadi
Cysticercus bovis
1 cm
Scolex invaginasi
Predileksi : Masseter
Femur
Jantung
Diafragma
Cara infeksi : Makan daging H P infektif
Scolex evaginasi

Incubasi biologi : 8-10 minggu


Masa hidup sampai 25 tahun
P K : Gangguan pencernaan
Anemia ringan
Obstruksi usus
Biasanya hanya ada 1 cacing dewasa
Dx :

Telur didalam tinja (Perineum)


Proglottid gravid didalam tinja
Strobila didalam tinja
Scolex didalam tinja
Tx : Atebrine
(tidak perlu pencahar)

Epidemiologi : H P mendapat infeksi karena menelan


telur infektif
Cysticercus masih dapat hidup selama 14-16 hari
pada daging H P yang sudah mati
Cysticercus akan rusak pada keadaan :
-10 C selama 5 hari
-4 C selama 5 minggu
57 C
Larutan garam 25% selama 5 hari
Pencegahan : 1. Mengobati penderita
2. Memeriksa daging sapi
3. Pendinginan daging sapi
4. Mencegah kontaminasi daging sapi
dengan tinja penderita
5. Memasak daging sapi dengan sempurna

TAENIA SOLIUM

= THE PORK TAPE WORM


= CACING PITA BABI
Famili Taeniidae

1. Taeniasis solium
2. Cysticercosis cellulose

Kosmopolit
H D : Manusia
(Juga bersifat sebagai H R/H P)
Panjang : 2-4 m
R/ 800-1000 proglottid
Genital pore terletak acak

Scolex : 1 mm
4 buah Sucker
Rostellum
Hooks
(2 baris, besar & kecil, 25-30 buah)
Dilepas per hari 5-6 proglottid
Strobila dapat keluar melalui anus H D secara pasif
Proglottid matur : 1 cm
Testis 150-200 buah
Proglottid gravid : 1-2 cm
Uterus 7-12 pasang cabang
Habitat : Rongga Jejunum

Telur : (= Taenia saginata)


30.00-50.000 butir/proglottid/hari
Embryo hxacant
Embryo pore
= Onchospher
H P :

Babi
Beruang
Kambing
Rusa

2-3 bulan, menjadi


Cysticercus cellulose
5 mm
Scolex invaginasi

Anjing
Kucing
Kera
Manusia

Predileksi : Otot-otot lidah


Masseter
Diafragma
Jantung
Hati
Cara infeksi :
1. Makan daging H P infektif
2. Menelan telur infektif
3. Auto infectie interna

Ginjal
Paru-paru
Otak
Mata

Scolex evaginasi
Incubasi biologi : 3 bulan

Masa hidup sampai 25 tahun


P K : 1. O k cacing dewasa :
Gangguan pencernaan
Anemia ringan

2. O k Cysticercus cellulose
Peradangan
Fibrosis
Calsifikasi
Sidroma Mata
kelainan pada mata
Dx :

Sindroma fokal SSP


misal : Epilepsi
Meningitis
Biasanya hanya ada
1 cacing dewasa

Telur didalam tinja (Perineum)


Proglottid gravid didalam tinja
Strobila didalam tinja
Scolex didalam tinja
Larva didalam jaringan Biopsi
Tx : Atebrine
(Perlu Pencahar dan Antiemetik)
Operasi pengambilan larva

Epidemiologi :
Cysticercus masih dapat hidup selama :
26 hari pada suhu kamar
2 bulan pada suhu 0--2C
Cysticercus akan rusak pada :
-2 C
45-50 C
Pencegahan :
1. Mengobati penderita
2. Pemeriksaan daging babi
3. Higiene perorangan
4. Perbaikan sanitasi
5. Memasak daging babi dengan sempurna
6. Mendinginkan daging babi pada - 10 C selama 4 hari

ECHINOCOCCUS GRANULOSUS
= ECHINOCOCCUS UNILOCULARIS
Famili Taeniidae

Kosmopolit
(Daerah peternakan Biri-biri)
Pada H D :
Echinococcosis granulosus
= Echinococcosis unilocularis
Pada Manusia : Hydatidosis
1. Hydatid cyst unilocularis
2. Hydatid cyst osseus

H D : Carnivora, terutama Anjing


Manusia dalam bentuk larva
H R : carnivora liar
Panjang :
2-9 mm (1 cm)
R/ 3 proglottid
Scolex : 4 buah Sucker
Rostellum
Hooks, 2 baris 30-39 buah
Habitat : Rongga usus halus

H P : Herbivora, terutama biri-biri


Manusia dalam bentuk larva
Proglottid gravid :
1/2 dari panjang cacing
Testis 45-65 buah
Uterus 12-15 pasang cabang
Telur 400-800 butir
bentuk = telur Taenia
: 30-40
Embryo hexacant
= Onchospher
Cara infeksi :
1. Menelan telur infektif
2. Makan H P infektif

HYDATID CYST UNILOCULARIS


= CACING GELEMBUNG

9
10

6
7

Scolex invaginasi
Scolex evaginasi
5
A. Laminated layer
( 1 mm)
= Non nucleated layer

B. Germinal layer
( 10-25 )
= Nucleated layer

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

False capsule from host tissue (capsula fibrosa)


True capsule (lapisan luar)
Germinal layer (lapisan dalam)
Cyst fluid (cairan kista)
Brood cyst (gelembung tunas)
Scolices
Scolex ( 10-30 buah)
Hydatid sand (pasir Hydatid)
Doughter cyst (anak kista)
A cephalo cyst (steril cyst)
1 minggu 60-70
5 bulan 1 cm
10 bulan 2cm
10-20 tahun sebesar buah kelapa yang berisi
2 liter cairan dan 2000000 scolex

Incubasi biologi 7 minggu


Masa hidup 5 bulan
P K : Tumor kista (Hydatidosis)
Lokasi :

Hepar (66 %)
Pulmonum (22 %)
Abdomen (6 %)
Ren (3 %)
Tulang (2 %)
Otak (1 %)
Cor

Rx radang & Fibrosis disekitar Kista


Allergi
Gangguan mekanik
Kista bocor/pecah Allergi hebat

Hydatid di Hepar dapat menetap selama 30 tahun


sehingga timbul Icterus Obstructivus

Hydatid di Paruparu dapat menimbulkan


Haemoptoe & Dyspnoe

Hydatid di Ginjal dapat menyebabkan


Hematuria & Dysfungsi Ginjal

Hydatid di Otak dapat menimbulkan Syndroma C N S

HYDATID CYST OSSEUS


Predileksi : Proximal tulang panjang
Ilium
Vertebra
Costa
P K : Kerusakan tulang
Fractura spontan
Pseudo tuberculer reacsi
Dx : 1. Gejala Klinis (Hydatidosis)
2. Laboratorium :
a. Tes Casoni
b. Tes Serologis CFT pada serum/LCS
c. Punksi cairan kista
d. Pemeriksaan Histologi
3. Reaksi Immunologi

Tx : 1. Anthelmintic
2. Operasi

Epidemiologi :
Telur cacing banyak
melekat pada bulu
bulu domba dan tahan
terhadap udara kering,
sedang insiden nya
banyak terjadi pada
pekerja peternakan,
pemerah susu dan
pejagalan domba

Pencegahan :
1. Health education
2. Higiene perorangan
3. Anjing diberi Anthelmintic
secara periodic
4. Jangan memberi makan
anjing dengan sisa
pejagalan
5. Proteksi terhadap ternak
dari ketularan telur
infektif

ECHINOCOCCUS ALVEOLARIS

= ECHINOCOCCUS MULTILOCULARIS
Famili Taeniidae

RusiaSiberiaBavaria-Swiss
CanadaAlaska
Afrika Selatan
Jepang

Pada H D :
Echinococcosis alveolaris
= Echinococcosis multilocularis
Pada Manusia : Hydatidosis
Hydatid cyst multilocularis

H D : Carnivora, terutama Anjing


Manusia dalam bentuk larva

H R : sapi

Panjang : 1-4 mm
R/ 3 proglottid

Scolex :
4 buah Sucker
Rostellum
Hooks, 2 baris 30-39 buah
Habitat : Rongga usus halus

H P : Rodentia, terutama Tikus


Manusia dalam bentuk larva
Proglottid gravid :
1/2 dari panjang cacing
Testis 16 buah
Uterus 12 - 15 pasang cabang
Telur 400 - 800 butir
bentuk = telur Taenia
: 30 - 40
Embryo hexacant
= Onchospher
Cara infeksi :
1. Menelan telor infektif
2. Makan H P infektif

HYDATID CYST MULTILOCULARIS


= CACING GELEMBUNG

Biasanya steril
Predileksi : Terutama Hepar

P K :

Allergi
Gangguan mekanik
Cirrhosis hepatis
Hepatosplenomegali
Metastase

Tx : 1. Anthelmintic
2. Operasi

Dx :
1. Gejala Klinis
2. Laboratorium :
a. Tes Casoni
b. Tes Serologis
CFT pada serum/LCS
c. Punksi cairan kista
d. Pemeriksaan Histologi
3. Reaksi Immunologi

FASCIOLOPSIS BUSKI
= THE LARGE INTESTINAL FLUKE
Fam Fasciolidae
Penyebaran :
R R C
T a i w a n
V i e t n a m
M u a n g t h a i
I n d i a
I n d o n e s i a

Fasciolopsiasis

HD : M a n u s i a
B a b i
A n j i n g

Merupakan Trematoda Usus


terbesar

P : 20-75 mm
L : 20 mm
T : 3 mm
V S > O S ( 4 x)
G P di depan V S
Testis 2 buah bercabangcabang di posterior tersusun
cranio caudal
Ovary bercabang terletak
cranio lateral dari Testis
Uterus di anterior Ovarium
Vitteline gld bercabang
meluas di tubuh lateral
sampai ke caudal
Habitat : Rongga Duodenum & Jejunum
Kadang di Gaster & Colon

21000-28000 butir/hari
Telur :
140
Mempunyai Operculum
Non Embryonated
Pada suhu 27-32 C dalam waktu
3-7 minggu akan mengalami
Embriyonisasi (Myracidium)
Miracidium keluar dari telur
berenang di air selama 2-52 jam
masuk ke HP I

HP

I : Snails
S e g m e n t i n a
H i p p e u t i s
G y r a u l u s
P l a h n o r b i s

Siklus larva :
M S R1 R2 C
Berlangsung selama
4-7 minggu

Cercaria : Berekor tidak bercabang


700
Usianya pendek
Cercaria keluar dari HP I
melekat pada HP II
yaitu : Tumbuh-tumbuhan air
Di dalam HP II terjadi Metacercaria
210 dalam waktu 1-3 jam
M Meta C dalam waktu 7 minggu
Usia Meta C bisa 1 tahun

Cara Invasi : Memakan HP II infektif


Di dalam Duodenum terjadi excystasi
melekat pada mucosa usus
menjadi dewasa
Incubasi Biologi
2530 hari

Telur dikeluarkan
bersama tinja penderita

P K : E n t e r i t i s
P e r a d a n g a n
U l c u s
A b s c e s
Ileus (cacingnya banyak sekali)
A s c i t e s
Oedema anasarca

Dx : 1.
2.
3.
4.

Tx : 1.
2.
3.
4.

Menemukan telur dalam tinja


Menemukan cacing dewasa dalam tinja/muntahan
Complement Fixation Test
Cross reaksi dengan cacing Fasciola hepatica

Tetra chlor ethylene


Hexyl resorcinol
Stil bazium jodida
B i t h i o n o l

Epidemiologi :
Kebiasaan makan
sayuran yang tidak
dimasak dengan baik

Pencegahan :
1. Mengobati penderita
2. Health education
3. Memasak makanan
dengan sempurna
4. Membunuh larva
dengan CuSO4
5. Protectif terhadap
penularan dari Babi
sebagai sumber
infeksi
6. Pemberantasan HP I

ECHINOSTOMA SP
Fam Echinostomatidae
Echinostomiasis
Penyebaran :
N o r w e g i a
R R C
T a i w a n
V i e t n a m
M u a n g t h a i
J e p a n g
F i l i p i n a
I n d o n e s i a

1. Echinostoma ilocanum
2. Echinostoma malayanum
3. Echinostoma lindoensis
HD : M
K
A
K
K
B
T

a n u s i a
e r a
n j i n g
u c i n g
e r b a u
u r u n g
i k u s

HR : T i k u s
A n j i n g

P : 2,5-6,5 mm
Circum oral spain
2 baris 30-40 50 buah
V S > O S ( 2,5 x)
G P di depan V S
Testis 2 buah berlekuk di
posterior tersusun cranio caudal
Ovary lomjong didepan Testis
Uterus di anterior Ovarium
Vitteline gld meluas di tubuh
lateral sampai ke caudal
Habitat :
Dalam rongga usus halus

Telur :
100
Mempunyai Operculum
Berisi Germ cells
3 minggu kemudian mengalami Embryonisasi (Miracidium)
Miracidium keluar dari telur
berenang di air masuk ke HP I
HP

I : Snails
S e g m e n t i n a
A n i s u s
L y m n a e a
G y r a u l u s

Cercaria :
Berekor tidak bercabang
450

Siklus larva : M S R1 R2 C

Cercaria keluar dari HP I


Masuk ke HP II
yaitu : Snails
L y m n a e a
C o r b i c u l a
V i v i p a r u s
G y r a u l u s
P i l a
Di dalam HP II terjadi Metacercaria
Cara Invasi : Memakan HP II infektif

Incubasi Biologi
2530 hari

Di dalam usus halus terjadi excystasi


melekat pada mucosa usus
menjadi dewasa

Telur dikeluarkan
bersama tinja

P K : E n t e r i t i s
Dx : Menemukan telur dalam tinja
Tx : 1. Carbon Tetra Chloride
2. Tetra chlor ethylene
3. Hexyl resorcinol
Epidemiologi : Kebiasaan makan keong air yang
tidak dimasak dengan baik
Pencegahan :
1. Health education
2. Jangan makan HP II mentah
3. Mencegah kontaminasi air dengan tinja manusia

HETEROPHYDAE Fam
1. Heterophyes heterophyes
2. Metagonimus yokogawai
3. Haplorchis taichui
Penyebaran :
Delta Nil
J e p a n g
R R C
K o r e a
T a i w a n
F i l i p i n a
S p a n y o l
B a l k a n
S i b e r i a
P a l e s t i n a

HD : M
A
K
B

Heterophydiasis
a
n
u
a

n
j
c
b

u s i a
i n g
i n g
i

H h

Testis 2 buah
berdampingan

M y

Testis 2 buah
serong

H t

Testis 1 buah

P : 2 mm
V S > O S ( 2,5 x)
G P penuih duriduri kecil yang
Letaknya dikiri bawah V s
Ovary bulat didepan Testis
Vitteline gld di tubuh lateral sampai posterior
tubuh

Habitat : Dalam rongga usus halus


Telur :
30
Mempunyai Operculum
Berisi Miracidium

HP I : Snails
Miracidium keluar dari telur P y r o n e l l a
berenang di air
C r i t h i d e a
masuk ke HP I
M e l a n i a
S e m i s u l c o s p i r a
Siklus larva :
M S R1 R2 C
Cercaria :
Berekor tidak bercabang
100

Cercaria keluar dari HP I


masuk ke HP II
yaitu : Ikan Air Tawar
Di dalam HP II dalam waktu
15-20 menjadi Metacercaria
225

Cara Invasi :
Memakan HP II infektif

Di dalam usus halus terjadi excystasi


melekat pada mucosa usus
menjadi dewasa

Incubasi Biologi
710 hari

Telur dikeluarkan bersama tinja

P K : E n t e r i t i s
Cardiact heterophydiasis
Cerebral heterophydiasis
Dx : Menemukan telur dalam tinja
Tx : 1. Tetra chlor ethylene
2. Befenium hydroxinaftoat
3. Hexyl resorcinol
Epidemiologi : Kebiasaan makan ikan yang
tidak dimasak dengan baik
Pencegahan :
1. Health education
2. Jangan makan HP II mentah
3. Mencegah kontaminasi air dengan tinja manusia

ENTAMOEBA HISTOLYTICA
Entamoebiasis histolytica

Kosmopolit

HD : Manusia & Mammalia


Bentuk : 1. Trophozoit
2. Minuta
3. Kista
Habitat :
Rongga usus besar
Cara infeksi :
Menelan kista infektif

PK
1.
2.
3.
4.
5.

:
Amoebiasis
Amoebiasis
Amoebiasis
Amoebiasis
Amoebiasis

dycentri
hati
paruparu
otak
kulit

BALANTIDIUM COLI
Balantidiosis

Kosmopolit

HD : Manusia
HR : Babi
Bentuk : 1. Trophozoit
2. Kista
Habitat :
Rongga usus besar

Cara infeksi :
Menelan kista infektif
PK :
Dycentri balantidiosis

GIARDIA LAMBLIA
Giardiasis

Kosmopolit

HD : Manusia
Tikus

Bentuk : 1. Trophozoit
2. Kista
Habitat :
Usus halus bagian atas

Cara infeksi :
Menelan kista infektif
PK :
Diare berlemak

Famili Gasterophilidae
Genus Gasterophilus
= Lalat perut
= Lalat pencernaan
Natural pada Kuda, insidentil pada manusia
Telur diletakkan pada kulit dekat pangkal rambut/tempat
yang sekiranya dapat digerakkan mencapai mulut.
Satu pangkal rambut satu telur
Telur masuk ke mulut, menetas di epitel mulut menjadi
Larva dalam waktu 7-14 hari. Kemudian masuk ke usus.
Larva keluar bersama tinja, masuk ke tanah menjadi Pupa.
3-5 mingu kemudian keluar menjadi bentuk dewasa

Peran : - Myasis Kulit


- Myasis Intestinalis
- Myasis Mata

Famili Piophilidae
Genus Piophila
= Lalat Keju
2,5 - 4 mm, Berwarna hitam mengkilat
Mata berwarna coklat-merah
Jumlah telur 140-500 butir, diletakkan pada makanan

Peran : - Myasis Accidental :


- Myasis Lambung
- Myasis Usus

Anda mungkin juga menyukai